0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan1 halaman
Perjanjian Bongaya memberikan monopoli perdagangan kepada VOC di Sulawesi Selatan dan Tenggara, memaksa Makasar melepas daerah bawahannya dan benteng-bentengnya serta membayar biaya perang kepada VOC setiap tahun. Perjanjian Giyanti memecah kerajaan Mataram menjadi dua kerajaan baru yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Perjanjian Bongaya memberikan monopoli perdagangan kepada VOC di Sulawesi Selatan dan Tenggara, memaksa Makasar melepas daerah bawahannya dan benteng-bentengnya serta membayar biaya perang kepada VOC setiap tahun. Perjanjian Giyanti memecah kerajaan Mataram menjadi dua kerajaan baru yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Perjanjian Bongaya memberikan monopoli perdagangan kepada VOC di Sulawesi Selatan dan Tenggara, memaksa Makasar melepas daerah bawahannya dan benteng-bentengnya serta membayar biaya perang kepada VOC setiap tahun. Perjanjian Giyanti memecah kerajaan Mataram menjadi dua kerajaan baru yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
2. Makasar harus melepas seluruh daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone. 3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone. 4. Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya. 5. Makasar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.
Isi dari Perjanjian Giyanti adalah sebagai berikut:
Pemecahan kerajaan Mataram menjadi dua wilayah yaitu: 1. Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengku Buwono I dan 2. Surakarta untuk Pakubuwana III.