Anda di halaman 1dari 23

SISTEM DIGITAL

ITC21C3 - 3 SKS

Dr. Helmy Widyantara, S.Kom., M.Eng


Review Kuliah
Sebelumnya
Pembagian •Pembilang dibagi dengan penyebut, dan hasilnya adalah hasil bagi.
•Bandingkan penyebut dengan angka pertama dalam pembilang. Jika penyebut
lebih besar, lanjutkan menambahkan angka ke pembilang hingga penyebut
menjadi lebih kecil. (Contohnya, jika menghitung 172 dibagi 4, kita bandingkan
4 dengan 1, kita ketahui bahwa 4 lebih besar dari 1, jadi lanjutkan dengan
membandingkan 4 dengan 17.)
•Tuliskan angka pertama hasil bagi di atas angka pembilang terakhir yang
digunakan dalam perbandingan. Saat membandingkan 4 dengan 17, kita lihat
bahwa 4 tercakup oleh 17 sebanyak empat kali, sehingga kita tulis 4 sebagai
angka pertama hasil bagi, di atas angka 7.
•Kalikan dan kurangi untuk mendapatkan sisanya. Kalikan angka hasil bagi
dengan penyebut, berarti 4 × 4 = 16. Tulis 16 di bawah angka 17, lalu kurangi 17
dengan 16 untuk mendapatkan sisanya, yaitu 1.
•Ulangi prosesnya. Kita bandingkan lagi penyebut, yaitu 4, dengan angka
selanjutnya, yaitu 1, perhatikan bahwa 4 lebih besar dari 1, lalu "turunkan" angka
selanjutnya dari pembilang, kita lanjutkan dengan membandingkan 4 dengan 12.
Kita lihat bahwa 4 tercakup oleh 12 sebanyak tiga kali tak bersisa, jadi kita tulis
3 sebagai angka berikutnya dari hasil bagi. Jawabannya adalah 43.
Pembagian
Pembagian dapat dilakukan jika yang dibagi
101 lebih besar atau sama dengan pembagi.
1 < 101
11 < 101
101 11001 110 > 101 ketika bisa dibagi tulis “1”
111 < 101 karena tidak bisa dibagi tulis “0”
101- 101 = 101 ketika bisa dibagi tulis “1”
101
101-
000
Kerjakan soal berikut
5. Kalikan bilangan biner berikut ini
a) 1010 X 1101
b) 10111 X 11011
c) 10101 X 11101
d) 11011 X 10111
6. Bagilah bilangan biner berikut ini
e) 110010 : 101
f) 110001 : 111
g) 110010 : 1010
h) 11010 : 110
Kode Bilangan
Materi Bahasan
1. BCD
2. Excess-3
3. Kode Grey
4. Ascii
Pendahuluan:

Apa Bedanya ?

• Bit = binnary digit (digit pada bilangan biner)

• Nibble = kode biner 4 bit

• Byte = kode biner 8 bit

• Word = kode biner 16 bit

• Double Word = kode biner 32 bit

• 1 byte = 8 bit
• 1 Kilobyte = 1 KB = 1024 byte = 210 byte
Pendahuluan

Keterbatasan penyajian data menggunakan sistem bilangan

Penyajian Sistem Sistem


data bilangan kode

• Operasi Sistem kode dapat menampilkan berbagai jenis data yaitu bilangan,
simbol maupun huruf ke dalam besaran digital
Pendahuluan

• Dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan data, perekaman dan


pembacaan data, informasi seringkali dibawa (dikodekan) dalam bentuk biner
/ bilangan biner berpola / bit patterns

• Ada beberapa sistem pengkodean yang sering digunakan yaitu :

1. Sistem kode BCD


2. Sistem kode Excess-3
3. Sistem kode Gray
4. Sistem kode ASCII, dll
Kode Bilangan - BCD

BCD (Binary Coded Decimal)


• Setiap digit dari suatu bilangan desimal dinyatakan dalam 4 bit ekivalen
binernya

• Ada bermacam-macam jenis BCD: 8421, 5421, 7421, dll

• Kode ini digunakan untuk meng-outputkan hasil digital ke peralatan yang


men-displaykan bilangan numerik (0-9),
seperti : jam digital, voltmeter digital
• Kode pembobot direpresentasikan sebagai :
Sistem Kode (2) - BCD

Contoh :

• 710 = ….BCD (8421) ?

710 = 8x0 + 4x1 + 2x1 + 1x1  710 = 0111BCD(8421)

• 1810 = ….BCD (5421) ?

1810 = 5x0 + 4x0 + 2x0 + 1x1 5x1 + 4x0 + 2x1 + 1x1

= 0001 1011BCD(5421)

• 4810 = ….BCD (7421) ?

4810 = 2x0 + 4x1 + 2x0 + 1x0 7x1 + 4x1 + 2x1 + 1x0

= 0100 1001BCD(7421)
• Dari ke-tiga jenis kode BCD dengan bobot, yang paling banyak digunakan adalah
kode 8421
Kode BCD
Desimal 8421 5421 7421
0 0000 0000 0000
1 0001 0001 0001
2 0010 0010 0010
3 0011 0011 0011
4 0100 0100 0100
5 0101 1000 0101
6 0110 1001 0110
7 0111 1010 1000
8 1000 1011 1001
9 1001 1100 1010
Kode Excess-3

Kode Excess-3 (XS-3)

• Kode ini memiliki kelebihan nilai 3 dari digit asalnya.

• Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing digit
ditambah dengan 3 desimal, kemudian dikonversi seperti cara pada konversi
BCD
Kode Excess-3

Contoh :
•Tulis dalam bentuk kode XS-3 bilangan desimal 12!
Jawab :
0001 0010
0011 + 0011 +
0100 0101
(0100 0101)BCD

• Ubah kode XS-3 1001 1100 0101 (XS-3) ke dalam bilangan desimal
Jawab :

1001 1100 0101 (XS-3)


0011 - 0011 - 0011 –
0110 1001 0010
(592)10
Kode Gray

Kode Gray ( Gray Code )

• Digunakan dalam peng-kode an posisi sudut dari peralatan yang bergerak


secara berputar, seperti motor stepper, mesin bubut otomatis, gerinda

• Kode ini terdiri dari 4 bit biner, dengan 24 =16 kombinasi untuk total putaran
3600.

• Masing-masing kode digunakan untuk perbedaan sudut 22,50 (= 3600 /16)


Sistem Kode (4) – Kode Gray
Kode Gray

Contoh :

• Ubah biner 1001 ke dalam gray code?

1, 0, 0, 1 = bit pertama, kedua, ketiga, keempat

Bit pertama =1  bit 1 dari Gray code = 1


Bit pertama = 1, bit kedua = 0  bit 2 dari Gray =1+0 = 1
Bit kedua = 0, bit ketiga = 0  bit 3 dari Gray = 0+0 = 0
Bit ketiga = 0, bit keempat= 1  bit 4 dari Gray = 0+1 = 1

Jadi Gray code dari 1001 adalah 1101


Kode Excess-3

Contoh :
•Tulis dalam bentuk kode Gray bilangan biner 1010!
Jawab :
1 0 1 0
10 01 10

1 1 1 1
(1111)Gray
• Ubah kode Gray 1111 ke dalam bilangan biner
Jawab :

1 1 1 1

1 0 1 0
(1010)2
Kode ASCII

Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

• Merepresentasikan nilai alphanumeric (huruf, bilangan dan simbol) menjadi


nilai-nilai biner
• Nilai-nilai ini akan dibaca dan diproses oleh peralatan digital (misal :
komputer, microprocessor) dalam bentuk biner
• ASCII Code terdiri dari 7 bit biner  27 = 128 kombinasi kode
• 7 bit  3 bit MSB dan 4 bit LSB

Contoh :
Kode ASCII

Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

• Merepresentasikan nilai alphanumeric (huruf, bilangan dan simbol) menjadi


nilai-nilai biner
• Nilai-nilai ini akan dibaca dan diproses oleh peralatan digital (misal :
komputer, microprocessor) dalam bentuk biner
• ASCII Code terdiri dari 7 bit biner  27 = 128 kombinasi kode
• 7 bit  3 bit MSB dan 4 bit LSB

Contoh :
Tabel Kode ASCII

Anda mungkin juga menyukai