Anda di halaman 1dari 40

Sandi Biner

I Wayan Supriana, iwayansupriana@gmail.com; wayan.supriana@cs.unud.ac.id;


Capaian Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan dasar sadi biner dan BCD
2. Mampu menerapkan sandi alfanumerik dan bit paritas
3. Mampu menganalisis sadi alfanumerik dan bit paritas
4. Mampu bekerjasama dalam tim dalam melaksanakan tugas
Overview
1. Pendahuluan
2. Sistem Sandi
3. Sandi BCD (Biner Coded Decimal)
4. Sandi Excess-3
5. Sandi Gray
6. Sandi ASCII
1. PENDAHULUAN
• Data yang disimpan dikomputer pada main memory untuk diproses menjadi
sebuah informasi.
• Sebuah karakter data dismpan dalam main memory menempati posisi 1 byte.
• Pada Komputer generasi pertama, 1 byte terdiri dari 4 bit, computer generasi
kedua 1 Byte terdiri dari 6 bit, dan pada computer generasi sekarang,
kebanyakan 1 byte terdiri atas 8 bit atau satu karakter
• Suatu karakter data yang disimpan di main memory diwakili dengan kombinasi dari
digit binary.
2. SISTEM SANDI
Pada mesin digital, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah
dalam bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat ‘memahami’ data dalam
bentuk biner.
• Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi
tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).
• Sedangkan, sebaliknya, rangkaian pengubah sandi tertentu kembali menjadi
pesan yang bermakna disebut dekoder (pembaca sandi).
Macam Sistem Sandi
• BCD (Binary Coded Decimal)
• SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code)
• EBCDIC (Extented Binary Coded Desimal Interchange Co8de)
• ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

Pada pembahasan ini yang dibahas adalah sandi BCD dan pengantar dari ASCII
saja
Alur Proses Sandi
7 8 9

4 5 6

1 2 3 Encoder CPU Decoder

0 + =
3. Sandi BCD (Biner Coded
Decimal)
Proses komputasi dalam mesin digital dalam bentuk biner. Jika hasil komputasi
tetap ditampilkan dalam bentuk biner, kita mengalami hambatan atau bahkan
sulit memahaminya, karena kita tidak biasa dengan bilangan yang tampil dalam
bentuk biner.
Jadi tampilan desimal lebih mudah difahami dari pada tampilan biner. Oleh
karena itu diperlukan suatu cara penyandian dari biner ke desimal dan
sebaliknya.
Sandi BCD
Sekelompok 0 dan 1 dalam bentuk biner dapat dipikirkan sebagai
penggambaran sandi suatu bilangan desimal.

Salah satu sistem sandi adalah BCD atau desimal yang disandikan biner.
Karena digit desimal yang terbesar 9, maka diperlukan 4 bit biner untuk
menyandi setiap digit. Susunan 4 bit biner tersebut menghasilkan 16 kombinasi
yang berbeda, tetapi hanya diperlukan 10 kombinasi di antaranya.
Sandi BCD
Untuk bilangan bulat, kelompok 4 bit yang pertama (paling kanan) menyatakan
satuan, kelompok 4 bit ke dua adalah puluhan, kelompok 4 bit ke tiga
merupakan ratusan, dan seterusnya.
Dalam BCD tidak digunakan sandi-sandi 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan
1111. Jika sembarang bilangan 4 bit yang terlarang itu terjadi pada mesin yang
menggunakan sandi BCD, maka biasanya akan terjadi indikasi terjadinya
kesalahan.
Sandi BCD 8421
Kode BCD yang terdiri dari 4 bit yang umum digunakan adalah BCD 8421 karena
identik dengan bilangan biner sampai angka 9 bilangan desimal, sebagai contoh:

Decimal number

Binery coded decimal


representation
Sandi BCD 8421
Contoh:
* Berapa BCD 8421 dari 684 bilangan * Berapa BCD 8421 dari (7289)10?
desimal? Jawab :
Jawab : 7 = 0111
6 = 0110 2 = 0010
8 = 1000
8 = 1000
9 = 1001
4 = 0100 Jadi BCD 8421 dari 7289 = 0111 0010 1000 1001
Jadi 684 = 0110 1000 0100 BCD 8421
Sandi BCD 2421
Seperti pada sandi BCD 8421 maka pada sandi BCD 2421 menunjukkan urutan
bobot bilangan dari digit bilangan biner

Decimal number

Binery coded decimal


representation
Sandi BCD
Terdapat banyak lagi model sandi BCD yang 4 bit seperti BCD 7421, BCD 6311,
BCD 5421, BCD 5311, BCD 5211, BCD 4221, BCD 3321, dan BCD 7421. anda
dapat melihat konversi bilangan desimal menjadi kode diatas beserta operasi
penjumlahannya pada materi pada file pdf
4. Sandi Excess-3 (xs-3)
Sandi XS-3 terdiri dari kelompok 4 bit untuk melambangkan sebuah digit
desimal. Sandi XS-3 untuk bilangan desimal dibentuk dengan cara yang sama
seperti BCD kecuali bahwa 3 ditambahkan pada setiap digit desimal sebelum
penyandian kebinernya.
Misal untuk menyandi bilangan desimal 5 dalam XS- 3, pertama kali
menambahkan 3 kepada 5 yang menghasilkan 8, kemudian 8 disandikan dalam
biner 4 bit yang setara, yaitu 1000.
Sandi Excess-3
Contoh:
1. Berapa Excess-3 dari 7? 3. Berapa bilangan ekses-3 dari (158)10?
Jawab : Jawab :
7 + 3 = 10 1 + 3 = 4 dan ekuivalennya adalah 0100
Berarti : 10 = 1010excess-3 5 + 3 = 8 dan ekuivalennya adalah 1000
Jadi (7)10 = (1010)excess-3 8 + 3 = 11 dan ekuivalennya adalah 1011
Jadi (158)10 = 0100 1000 1011excess-3
2. Berapa Excess-3 dari (25)10?
Jawab :
Caranya :
2 5
3+ 3+
5 8
Berarti ekivalennya ke biner adalah :
5 = 0101 dan 8 = 1000
Jadi 25 = 0101 1000excess-3
Sandi Excess-3
Mengubah kode excess-3 menjadi bilangan desimal dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Setiap kelompok kode excess-3 dikonversikan dengan desimal
2. Kurangkan masing-masing desimal di atas dengan 3
Sandi Excess-3
Contoh:
1. Berapakah bilangan desimal dari 1011 1010excess-3?
Jawab :
1011 = 11 dan ekuivalennya adalah 11 - 3 = 8
1010 = 10 dan ekuivalennya adalah 10 - 3 = 7
Jadi 1011 1010excess-3 = (87)10

Berapakah bilangan desimal dari 1100 1000 0110excess-3?


Jawab :
1100 = 12 dan ekuivalennya adalah 12 - 3 = 9
1000 = 8 dan ekuivalennya adalah 8 - 3 = 5
0110 = 6 dan ekuivalennya adalah 6 - 3 = 3
Jadi 1100 1000 0110excess-3 = (953)10
5. Sandi Gray
Dalam sandi Gray, antar sandi yang berdekatan mengalami perubahan bit
minimum, karena sifatnya yang hanya berubah satu bit dalam kelompok
apabila berubah dari satu digit bilangan ke digit bilangan berikutnya.

Sandi Gray tidak cocok dalam operasi aritmatik, dan aplikasinya banyak
dijumpai dalam piranti input/output dan ADC.
Langkah untuk mengubah biner
ke sandi Gray :
1. Bit pertama (paling kiri) sandi Gray sama dengan bit pertama dari bilangan biner.
2. Bit ke dua sandi Gray sama dengan EX-OR dari bit pertama dan bit ke dua bilangan
biner. (EX-OR : sama dengan 1 bila kedua bit biner itu berbeda, dan 0 bila sama).
3. Bit sandi Gray ke tiga sama dengan EX-OR bit ke dua dan bit ke tiga bilangan biner.
4. Dan seterusnya, perhatikan Gambar 3.2 yang merupakan gerbang EX-OR untuk
mengubah bit-bit bilangan biner ke dalam sandi Gray, kecuali bit pertama.
Langkah untuk mengubah biner
ke sandi Gray :
Langkah untuk mengubah biner
ke sandi Gray :
Konsep ini pada dasarnya sama dengan point diatas. Digit pertama (MSD = Most
Significant Digit) kode Gray sama dengan MSD Biner. Kemudian digit MSD bilangan biner
ditambahkan ke digit berikutnya untuk menentukan digit Gray berikutnya sampai
penambahan terakhir dengan digit akhir (LSD = Least Significant Digit) dari bilangan biner
yang hasilnya merupakan LSD dari kode Gray.
Langkah untuk mengubah biner
ke sandi Gray :
Contoh 1:
Berapakah kode Gray dari 1010 bilangan biner?
Jawab :
1010 biner, dimana MSD = 1 dan LSD = 0
Jadi 1 = MSD Gray atau digit pertama Gray;
Selanjutnya 1 + 0 = 1 adalah digit kedua Gray;
Digit ketiga Gray adalah 0 + 1 = 1;
Digit keempat Gray adalah merupakan LSD Gray sendiri yaitu = 1 + 0 = 1
Berarti 1 0 1 0 biner = 1 1 1 1 kode Gray.
Langkah untuk mengubah biner
ke sandi Gray :
Contoh 2:
Berapakah kode Gray dari 111011011 biner?
Jawab :
MSD Gray = MSD biner = 1
Digit kedua Gray = 1 + 1 = 0
Digit ketiga Gray = 1 + 1 = 0
Digit keempat Gray = 1 + 0 = 1
Digit kelima Gray = 0 + 1 = 1
Digit keenam Gray = 1 + 1 = 0
Digit ketujuh Gray = 1 + 0 = 1
Digit kedelapan Gray = 0 + 1 = 1
Digit kesembilan Gray yang merupakan LSD nya adalah 1 + 1 = 0
Berarti 111011011 biner = 100110110 Gray.
Langkah mengubah sandi Gray
menjadi biner :
1. Bit pertama biner sama dengan bit pertama sandiGray.
2. Bila bit sandi Gray ke dua 0 maka bit biner ke dua sama dengan yang pertama, dan
bila bit sandi Gray ke dua 1 maka bit biner ke dua adalah kebalikan dari bit biner
pertama.
3. Bila bit sandi Gray ke tiga 0 maka bit biner ke tiga sama dengan yang ke dua, dan bila
bit sandi Gray ke tiga 1 maka bit biner ke tiga adalah kebalikan dari bit biner ke dua.
4. Demikian seterusnya.
Langkah mengubah sandi Gray
menjadi biner :
Langkah mengubah sandi Gray
menjadi biner :
Konsep ini pada dasarnya sama dengan point diatas. MSD Gray = MSD biner = digit
pertama atau digit paling besar. Selanjutnya MSD biner tadi ditambahkan dengan digit
Gray kedua dan hasilnya merupakan digit kedua bilangan biner. Lalu digit kedua biner
tersebut ditambahkan dengan digit ketiga Gray dan hasilnya merupakan digit ketiga biner.
Begitulah caranya sampai terakhir kita dapatkan LSD biner tersebut.
Langkah mengubah sandi Gray
menjadi biner :
Contoh 1
Berapakah bilangan biner dari 1011 kode Gray?
Jawab :
Digit Pertama = MSD = 1 Gray = 1 biner
Digit kedua biner = 1 + 0 = 1
Digit ketiga biner = 1 + 1 = 0
Digit keempat biner = LSD = 0 + 1 = 1
Jadi 1011 Gray = 1101 biner.
Langkah mengubah sandi Gray
menjadi biner :
Contoh 2
Berapakah bilangan biner dari 110101 Gray?
Jawab :
Digit Pertama biner = MSD = 1
Digit kedua biner = 1 + 1 = 0
Digit ketiga biner = 0 + 0 = 0
Digit keempat biner = 0 + 1 = 1
Digit kelima biner = 1 + 0 = 1
Digit keenam biner = LSD biner = 1 + 1 = 0
Jadi 110101 Gray = 100110 biner.
6. Sandi ASCII
Sandi ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
adalah sandi 7 bit yang digukan untuk memanipulasi angka juga
digunakan untuk membentuk huruf-huruf dan tanda baca lainnya.
ASCII dikenal pula dengan nama sandi 'alfanumerik' (alfabethic and
numeric)
ASCII
Tombol kunci (key board) pada komputer, sedikitnya terdapat 87 tombol kunci
baik yang berupa huruf besar dan kecil, angka, tanda khusus, maupun tombol
dengan fungsi khusus.
Tombol yang lengkap meliputi 26 tombol untuk huruf kecil, 26 tombol untuk
huruf besar, 10 tombol untuk digit angka, dan sedikitnya 25 tombol untuk
tanda maupun fungsi khusus seperti +, /, %, $, @, #, Esc, Insert, Page Up,
dan seterusnya.
ASCII
Sandi ASCII selengkapnya dapat dilihat pada daftar pada slide berikutnya. Contoh,
seorang operator komputer memasukkan suatu pernyataan dari papan kunci berupa
tulisan STOP yang maksudnya memerintah komputer untuk menghentikan suatu program,
maka sandi biner yang dikenali komputer adalah sebagai berikut :
101 0011 101 0100 100 1111 101 0000
S T O P
Contoh ASCII
7. KODE PENDETEKSI
KESALAHAN (PARITY BIT)
• Salah satu kelebihan dari sistem digital misalnya komputer digital adalah ketelitiannya yang
tinggi
• Meskipun sistem digital sangat teliti, tetapi kesalahan masih dapat terjadi. kesalahan ini harus
dideteksi bila terjadi selama transmisi data
• Salah satu metode deteksi kesalahan yang sederhana adalah menggunakan bit kesamaan
(parity bit)
• Bit kesamaan merupakan suatu bit ekstra yang berjalan bersama-sama dengna kata digital
(sekelompok bit) dan membantu mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi selama transmisi
Proses pendeteksian kesalahan
dengan
Bit Paritas
Ada 2 Bit Paritas :
Bit Paritas Genap
Bit Paritas Ganjil

Bit Paritas Genap :


Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode
ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 43 atau
100 0011
4 3
Bit paritas genapnya 11000011
Bit Paritas
Bit Paritas Ganjil :
Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam
suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil
Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 43 atau
100 0011
4 3

Bit paritas ganjilnya 01000011


Bit Paritas
Tabel Bit Paritas Genap: Tabel Bit Paritas Ganjil:
Daftar Pustaka
 Kleitz, William, 1996, Digital Electronics : A Practical Approach,
Prentice-Hall International, Inc., New Jersey
 Digital Design Principles and Practices, 2005 Fourth Edition,
Wakerly J. F Prentice-Hall
Next week
Aljabar Boolean

Anda mungkin juga menyukai