Anda di halaman 1dari 20

SISTEM SANDI

DOSEN: ROSMASARI, S.KOM.,M.T

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SISTEM SANDI
 Pada mesin digital, baik instruksi (perintah) maupun informasi (data) diolah dalam
bentuk biner. Karena mesin digital hanya dapat ‘memahami’ data dalam bentuk
biner.
 Dalam menyalurkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya, data tidak bisa
kirimkan secara langsung. Data tersebut perlu diubah supaya dapat dimengerti oleh
pihak pengirim maupun penerima.
 Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu
(misal biner) disebut enkoder (penyandi).
 Sedangkan, sebaliknya, rangkaian pengubah sandi tertentu kembali menjadi pesan
yang bermakna disebut dekoder (pembaca sandi).
Sandi BCD (Biner Coded Decimal)
 Proses komputasi dalam mesin digital dalam bentuk biner. Jika
hasil komputasi tetap ditampilkan dalam bentuk biner, kita
mengalami hambatan atau bahkan sulit memahaminya, karena
kita tidak biasa dengan bilangan yang tampil dalam bentuk
biner.
 Jadi tampilan desimal lebih mudah difahami dari pada tampilan
biner. Oleh karena itu diperlukan suatu cara penyandian dari
biner ke desimal dan sebaliknya.
Cont’
 Sekelompok 0 dan 1 dalam bentuk biner dapat dipikirkan sebagai
penggambaran sandi suatu bilangan desimal.
 Salah satu sistem sandi adalah BCD atau desimal yang disandika
n biner. Karena digit desimal yang terbesar 9, maka diperlukan 4
bit biner untuk menyandi setiap digit.
 Susunan 4 bit biner tersebut menghasilkan 16 kombinasi yang
berbeda, tetapi hanya diperlukan 10 kombinasi di antaranya.
Cont’
 Untuk bilangan bulat, kelompok 4 bit yang pertama (paling kanan)
menyatakan satuan, kelompok 4 bit ke dua adalah puluhan,
kelompok 4 bit ke tiga merupakan ratusan, dan seterusnya.

 Dalam BCD tidak digunakan sandi-sandi 1010, 1011, 1100, 1101,


1110, dan 1111. Jika sembarang bilangan 4 bit yang terlarang itu
terjadi pada mesin yang menggunakan sandi BCD, maka biasanya
akan terjadi indikasi terjadinya kesalahan.
Sandi Excess-3 (XS-3)
 Sandi XS-3 terdiri dari kelompok 4 bit untuk melambangkan
sebuah digit desimal. Sandi XS-3 untuk bilangan desimal
dibentuk dengan cara yang sama seperti BCD kecuali bahwa
3 ditambahkan pada setiap digit desimal sebelum penyandian
ke binernya.
 Misal untuk menyandi bilangan desimal 5 dalam XS-3, pertama
kali menambahkan 3 kepada 5 yang menghasilkan 8,
kemudian 8 disandikan dalam biner 4 bit yang setara, yaitu 100
0.
Sandi Gray
 Dalam sandi Gray, antar sandi yang berdekatan mengalami
perubahan bit minimum, karena sifatnya yang hanya beruba
h
satu bit dalam kelompok apabila berubah dari satu digit
bilangan ke digit bilangan berikutnya.

 Sandi Gray tidak cocok dalam operasi aritmatik, dan aplikasi


nya banyak dijumpai dalam piranti input/output dan ADC.
Cont’
Langkah untuk mengubah biner ke sandi Gray :
1. Bit pertama (paling kiri) sandi Gray sama dengan bit pertama
dari bilangan biner.
2. Bit ke dua sandi Gray sama dengan EX-OR dari bit pertama dan
bit ke dua bilangan biner. (EX-OR : sama dengan 1 bila kedua
bit biner itu berbeda, dan 0 bila sama).
3. Bit sandi Gray ke tiga sama dengan EX-OR bit ke dua dan bit ke
tiga bilangan biner.
4. Dan seterusnya, perhatikan Gambar 3.2 yang merupakan
gerbang EX-OR untuk mengubah bit-bit bilangan biner ke dalam
sandi Gray, kecuali bit pertama.
Bilangan Biner
Bit ke (n -1)
Bit ke n
Bit ke n

1 1 0 1 1
Bit pertama

1 0
1
Cont’
Langkah mengubah sandi Gray menjadi biner :
1.Bit pertama biner sama dengan bit pertama sandi Gray.
2.Bila bit sandi Gray ke dua 0 maka bit biner ke dua sama dengan yang

pertama, dan bila bit sandi Gray ke dua 1 maka bit biner ke dua adala
h
kebalikan dari bit biner pertama.
3.Bila bit sandi Gray ke tiga 0 maka bit biner ke tiga sama dengan yang
ke dua, dan bila bit sandi Gray ke tiga 1 maka bit biner ke tiga adalah

kebalikan dari bit biner ke dua.


4.Demikian seterusnya.
Sandi Gray Sandi Biner,
Bit ke n Sandi Gray Kecuali bit pertama
Bit ke n
Bit ke (n-1) Sandi biner

1 1 1 0

1 0 1 1
Kode SBCDIC
(Standard Binary Coded desimal interchange code)

 SBCDIC merupakan kode binari perkembangan dari BCD. BC


D dianggap tanggung, karena masih ada 6 kombinasi yang tidak
dipergunakan,tetapi tidak dapat mewakili karakter lainnya.
 SBCDIC menggunakan kombinasi 6-bit, sehingga lebih banyak
kombinasi yang bisa dihasilkan, sebanyak 64(2⁶=64) kombinasi
kode, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf
alpha –betik dan sisanya karakter khusus yang dipilih.
Kode EBCDIC
(Extended Binary Coded Desimal Interchange Code)

 EBCDIC adalah suatu sistem peng-kode-an (mapping)


yang menggunakan 8 binary digit (bit) untuk
menyatakan suatu karakter dalam alfabet.
 1 karakter= 8 bit. Dalam 8 bit terdapat 2⁸ (256)
kemungkinan karakter yang dibentuk.
Kode ASCII 7-Bit
 Tombol kunci (key board) pada komputer, sedikitnya terdapat 87
tombol kunci baik yang berupa huruf besar dan kecil, angka,
tanda khusus, maupun tombol dengan fungsi khusus.
 Tombol yang lengkap meliputi 26 tombol untuk huruf kecil, 26
tombol untuk huruf besar, 10 tombol untuk digit angka, dan
sedikitnya 25 tombol untuk tanda maupun fungsi khusus seperti
+, /, %, $, @, #, Esc, Insert, Page Up, dan seterusnya.
 Sandi alpanumerik yang paling terkenal adalah sandi ASCII
(American Standard Code for Information Interchange) yang
digunakan oleh hampir seluruh komputer.
Cont’

Sandi ASCII selengkapnya dapat dilihat pada daftar di luar slide


ini. Contoh, seorang operator komputer memasukkan suatu pern
yataan dari papan kunci berupa tulisan STOP yang maksudnya
memerintah komputer untuk menghentikan suatu program, maka
sandi biner yang dikenali komputer adalah sebagai berikut :
101 0011 101 0100 100 1111 101 0000
S T O P
Kode ASCII 8-Bit
 ASCII-8-bit yang terdiri dari kombinasi 8-bit ban
yak digunakan karena lebih banyak memberikan k
ombinasi karakter.
 Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter graphik ya
ng tidak dapat diwakili oleh ASCII 7-bit , dapat di
wakili oleh ASCII 8-bit.
Unicode
 Unicode menggunakan 16 bit untuk merepresentasikan karakter. Denga
n demikian , sebanyak karakter yang dapat direpresentasikan adalah 2
pangkat 16 atau 65.536 karakter.
 Keunggulan dari unicode dari ASCII adalah kemampuan untuk menyim
pan simbol/karakter yang jauh lebih besar.
 Himpunan 256 karakter pertama dari unicode merupakan pemetaan kar
akter ASCII 8 bit, sehingga unicode tetap kompatibel dengan ASCII.
 Selain merepresentasikan seluruh karakter ASCII, unicode dapat juga m
erepresentasikan berbagai macam simbol di luar ASCII, seperti hurup A
rab, kanji,Hiragana, dll.
Tugas 2
1. Ubahlah 3 Digit Nim Terakhir Anda kedalam
a. BCD
b. XS-3
c. Gray
2. Ubahlah bilangan BCD berikut kedalam BCD to GRAY dan
kembalikan nilainya seperti semula
a. 0010
b. 0101
3. Jelaskan perbedaan antara sandi BCD dengan sistem bilangan

biner !
4. Dengan bantuan tabel sandi ASCII (7 bit); ubahlah angka,
simbol, huruf, karakter atau fungsi berikut ke dalam sandi
tersebut !
a. &
b. 10%
c. (9+x)
d. y - 7
e. ESC
5. Jika pernyataan berikut merupakan pesan dalam sandi ASCII,
apakah makna dari pernyataan berikut (tanda minus atau –
tidak perlu diubah) !
a.1010000-1010101-1010011-1001000
b.1010011-1000001-1010110-1000101
c.1010010-1100101-1100001-1100100
d.1010111-1110010-1101001-1110100-1100101
e.1101010-1110101-1101101-1110000
6 Tuliskan Kode Sandi dari Nama Panggilan Anda
menggunakan Kode ASCII 7-Bit

Anda mungkin juga menyukai