Anda di halaman 1dari 5

Pengertian & Perbedaan antara bit (b) dengan Byte (B)

Bit dan byte adalah istilah yang cukup sering ditemukan ketika kita berurusan dengan
Internet. Kadang, bagi user awam, istilah-istilah tersebut sering membuat bingung, terutama
dengan pertanyaan mengenai speed internet atau kecepatan download. Pada prinsipnya, bit
(biasanya disimbolkan dengan huruf ‘b’ kecil) dan byte (biasanya disimbolkan dengan huruf
‘B’ besar) tidak sama, di mana 1 byte dibentuk atas 8 bit.

 bit
Bit adalah kependekan dari “Binary Digit“, yang berarti digit biner. Binary digit
adalah unit satuan terkecil dalam komputasi digital.
Komputer tidak menggunakan angka desimal untuk menyimpan data. Semua data
komputer disimpan dalam angka-angka biner. Hanya 2 nilai berbeda yang bisa dinyatakan
satu bit, entah nilai 0 atau nilai 1. Dalam telekomunikasi digital juga demikian, semua level
tegangan diubah menjadi bentuk data biner.
Istilah “binary digit” atau “bit” diperkenalkan oleh John Tukey di tahun 1947, saat itu ia
bekerja sebagai seorang ilmuwan di Bell Laboratories.

 Byte
Satu Byte adalah 8 satuan bit yang digabung menjadi satu. Jadi Byte adalah satuan
informasi yang lebih besar dari bit. Istilah ‘byte’ pertama diciptakan dan digunakan oleh Dr.
Werner Buccholz di tahun 1956, saat itu ia bekerja sebagai seorang ilmuwan di IBM.
Sistem bilangan desimal didasarkan pada 10 angka (0 sampai 9), sistem bilangan
biner hanya memiliki 2 angka yakni angka 0 dan angka 1. Semua data yang diproses oleh
komputer memiliki bentuk angka-angka 0 dan 1. Dalam komunikasi digital, kedua nilai ini
mewakili level tegangan. Salah satu penerapannya, nilai biner 0 digunakan untuk menyatakan
ketiadaan voltase, dan nilai biner 1 untuk voltase positif konstan.

 Perbedaan
Byte dinyatakan dengan huruf ‘B’ besar, sedangkan bit dinyatakan dengan huruf ‘b’
kecil. Jadi huruf besar artinya Byte atau satuan yang lebih besar, sedangkan huruf kecil
artinya bit atau satuan yang lebih kecil. Biasanya transfer speed (bandwidth) dinyatakan
dalam bentuk bit, sedangkan kapasitas penyimpanan data biasanya dinyatakan dalam bentuk
byte.

 Konversi
1 Byte = 8 bits atau 1 bit = (1/8) Byte
Contoh perhitungan bandwidth Internet:
Jika Anda mendapatkan penawaran paket layanan Internet bandwidth 1 Mbps, itu
artinya 1 mega bit per second atau 1.024 kilo bit per second (Kbps). Untuk menegetahui
berapa kecepatan download/transfer sebenarnya maka harus dikonversi lebih dulu ke satuan
Byte, dengan cara dibagi 8, yaitu:
1.024 kbps/8 = 128 KBps (kilo Byte per second).
Ini artinya, kecepatan transfer datanya adalah 128 KB dalam satu detik.
Jika file yang Anda download memiliki besar kapasitas 460,8 MB atau 460.800 KB, maka
dengan paket bandwidth Internet 1Mbps di atas, Anda akan membutuhkan waktu selama:

(460.800 KB)/(128 KB/detik) = 3.600 detik atau 1 jam.

Kode bilangan (BCD, Exess-3, Grey, ASCII)


 BINARY CODE DECIMAL (BCD)

BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan
bilangan biner biasa, hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal
dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner
biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada
umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner dan keterbatasan komputer
yang hanya bisa mengolah bilangan biner.
Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu
angka BCD yang terdiri dari 4 bit. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca tulisan pada contoh
berikut ini:
Dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110 = 00012
710 = 01112
010 = 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya
tinggal ditulis sebagai berikut :
110 = 0001BCD
710 = 0111BCD
010 = 0000BCD

maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.

Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit
bilangan BCD.

 Kode Excess-3 (XS-3)

Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD
standar. Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3
dikomplemenkan akan menghasilkan komplemen dalam desimal.
Contoh konversi bilangan desimal ke XS-3:

Ubah bilangan desimal 11 ke kode XS-3


11 (Desimal) = 0100 0100 (XS-3)

Kok bisa? tinggal tambah aja bilangan desimal 1 dan 1 itu ditambah 3, nanti hasilnya 4 4 kan
dan konvert ke kode XS-3 gimana? lihat tabel diatas.

Lha bagaimana kalo kode XS-3 di konvert ke Desimal, gampang kok.


Contoh :
0111 1000 1010 (XS-3) = 4 5 7

 Kode Gray

Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat dari
kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.

 Kode ASCII

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard
Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf
dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124
adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk
menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7
bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0
sebagai bit significant paling tinggi. Kegunaan kode ASCII untuk mewakili karakter-karakter
angka maupun huruf didalam komputer, sebagai contoh dapat kita lihat pada karakter 1, 2, 3,
A, B, C, dan sebagainya.

Lambang-lambang kode ASCII :

Anda mungkin juga menyukai