BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan
bilangan biner biasa, hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan
desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi
bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan”
antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi
dari desimal ke biner dan keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah
bilangan biner.
Kode BCD standar disebut juga kode 8421. Setiap desimal dikodekan dengan satu
angka BCD yang terdiri dari 4 bit. Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca tulisan pada
contoh berikut ini:
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis
bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110 = 0001BCD
710 = 0111BCD
010 = 0000BCD
Kode XS3 dapat diperoleh dengan cara menambahkan 3 (0011) kepada kode BCD
standar. Kode XS3 memiliki sifat self complementing. Maksudnya apabila XS3
dikomplemenkan akan menghasilkan komplemen dalam desimal.
Kok bisa? tinggal tambah aja bilangan desimal 1 dan 1 itu ditambah 3, nanti hasilnya
4 4 kan dan konvert ke kode XS-3 gimana? lihat tabel diatas.
Contoh :
0111 1000 1010 (XS-3) = 4 5 7
hmm gimana, coba cermati angka dengan tabelnya, nanti pasti tau.
Kode Gray.
Dalam kode gray 5-9 merupakan cerminan dari kode gray 0-4 (kecuali bit keempat
dari kanan). Sifat ini disebut sifat reflective.
Kode ASCII.
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard
Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam
kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal,
contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat
komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki
komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit
dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi.