Anda di halaman 1dari 22

Organisasi Asitektur Komputer

REPRESENTASI INFORMASI DALAM BIT

Disusun Oleh:
Nadila Putri

NIM:
2255301134

Dosen Pengampu:
Muhammad Khairul Anam

Politeknik Caltex Riau


Jurusan Teknologi
Informasi
Program Studi Teknik Informatika
A. PENDAHULUAN

Komputer secara umum bekerja dengan beberapa jumlah bit khusus. Kumpulan yang
Umum adalah bit tunggal, kelompok empat bit (disebut nibbles), kelompok delapan bit (disebut
byte), kelompok 16 bit (disebut word), dan lain-lain.

 Bits
"Unit" paling kecil dari data pada komputer biner adalah satu bit tunggal. satu bit
tunggal mampu merepresentasikan hanya dua nilai yang berbeda (secara tipikal nol atau
satu) Anda bisa merepresentasikan dua item data apapun yang berbeda dengan satu bit
tunggal. Contoh meliputi nol atau satu, benar atau salah, on atau off, pria atau wanita. Anda
tidak dibatasi untuk merepresentasikan jenis data biner (yaitu, objek yang hanya mempunyai
dua nilai yang berbeda).

 Bits Data
adalah apa yang anda ingin definisikan. Jika anda menggunakan bit untuk
merepresentasikan suatu nilai boolean (benar/salah) maka bit itu (oleh definisi anda)
merepresentasikan benar atau salah. Agar bit mempunyai maksud/arti yang benar, anda harus
konsisten. Maka, jika anda sedang menggunakan bit untuk merepresentasikan benar atau
salah di dalam program anda, anda tidak boleh menggunakan nilai benar/salah yang
disimpan dalam bit tsb untuk merepresentasikan merah atau biru.

 Nibbles
nibble adalah satu koleksi empat bit. Ia bukan merupakan jenis data yang menarik
kecuali dua item: bilangan BCD (binary coded decimal) dan bilangan berbasis enambelas. Ia
menggunakan empat bit untuk merepresentasikan satu BCD tunggal atau digit hexadecimal.
Dengan suatu nibble, kita bisa merepresentasikan sampai dengan 16 nilai berbeda.
 Nibbles
Dalam kasus bilangan berbasis enambelas, nilai dapat berupa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A, B, C, D, E, dan F direpresentasikan dengan empat bit. BCD menggunakan sepuluh angka
berbeda (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)

 Bytes
Struktur data terpenting yang digunakan oleh mikroprosesor 80x86 adalah byte.
Sebuah byte terdiri dari delapan bit dan adalah datum addressable paling kecil (data item)
pada mikroprosesor 80x86. Memori Utama dan alamat I/O pada 80x86 adalah semua alamat
byte. Artinya bahwa item paling kecil yang mungkin diakses secara individu oleh satu
program 80x86 adalah nilai delapan-bit.

 Bytes Bit
dalam satu byte secara normal dinomori dari nol sampai tujuh menggunakan
konvensi di dalam gambar 1.1. Bit 0 adalah urutan bit terendah atau bit paling tidak berarti
(signifikan), bit 7 adalah urutan bit paling berarti (signifikan) dari byte. Kita akan mengacu
pada penomoran semua bit lain.
Bytes

Gambar 1.1: Penomoran Bit dalam satu Byte

Perhatikan bahwa satu byte juga berisi persis dua nibble (lihat gambar 1.2).

Gambar 1.2: Dua Nibbles dalam satu Byte

 Word
Sebuah word adalah kelompok 16 bit. Kita akan menomori bit dalam word mulai
dari nol sampai dengan lima belas. Penomoran bit muncul di gambar 1.3. Gambar 1.3:
Nomor Bit dalam Word Seperti byte, bit 0 adalah urutan bit terendah dan bit 15 adalah
urutan bit tertinggi.

Perhatikan bahwa satu word berisi persis dua byte. Bit 0 sampai 7 membentuk
urutan byte terendah, bit 8 hingga 15 membentuk urutan byte tertinggi (lihat gambar 1.4).

Gambar 1.4: Dua Bytes dalam Word Secara alami, satu word mungkin saja dipecah
ke dalam empat nibble seperti diperlihatkan di dalam gambar 1.5.

Gambar 1.5: Nibble dalam Sebuah Word Nibble nol adalah nibble urutan terendah
dalam word dan nibble tiga adalah nible urutan tertinggi dari word. Dua nibble lain
adalah nibble satu atau nibble dua.

Word Dengan 16 bit, anda bisa merepresentasikan 216 (65,536) nilai yang
berbeda. Ini bisa menjadi nilai dalam jangkauan 0..65,535 (atau, sebagai kasus biasanya, -
32, ,767) atau jenis data lain apapun tanpa lebih dari 65,536 nilai.
B. OPERASI BILANGAN

Pertambahan Bilangan Biner

 Operasi aritmatika terhadap bilangan biner yang dilakukan oleh komputer di ALU
terdiri dari operasi pertambahan dan pengurangan.

 Operasi perkalian binar dapat dilakukan dgn operasi pertambahan yang dilakukan
secara berulang-ulang. Pembagian biner dapat dilakukan dgn operasi pengurangan yang
dilakukan secara

 Pertambahan bilangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
halnya pertambahan bilangan desimal.

 Pertambahan bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara


- digit2 dari bilangan2 desimal ditambahkan satu persatu mulai dari posisi
paling kanan
- Bila hasil pertambahan antar kolom melebih nilai 9, maka dikurangi dengan
nilai 10 untuk dibawa ke pertambahan kolom berikutnya

Contoh

Contoh
Pengurangan Bilangan Biner

 Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dgn pengurangan bilangan
desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah
0-0 = 0
1-0 = 1
1-1 = 0
0-1 = 1 dgn borrow of 1

 Metode Pengurangan Komputer Komputer melakukan pengurangan dengan


cara menggunakan komplemen, yaitu komplemen basis minus 1.

 Di dalam sistem bilangan desimal ada 2 komplemen yakni 9s komplemen dan


10s komplemen.

 Di dalam sistem bilangan biner ada 2 komplemen yakni 1s komplemen dan


2s komplemen

Contoh 9s Komplemen

Contoh 10s Komplemen


Contoh 1s Komplemen

Contoh 2s Komplemen
Operasi Logika Biner
C. SISTEM BILANGAN
Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat
direpresentasikan dalam berbagai bentuk, yang kemudian digolongkan pada sebuah sistem
bilangan, tetapi mempunyai arti yang sama. Untuk menunjukkan suatu jenis bilangan, biasanya
sebuah bilangan yang akan direpresentasikan dalam sebuah konversi bilangan diikuti
dibelakangnya dengan kode yang menggambarkan jenis bilangan tersebut, bentuk seperti ini
dinamakan sebagai radix atau basis. Bilangan biner dikodekan dengan 2 atau b, bilangan Oktal
dikodekan dengan 8 atau o, bilangan Desimal dikodekan dengan 10 atau d, dan bilangan
heksadesimal dikodekan dengan 16 atau h.
Sebagai perbandingan kode atau simbol yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan, bisa
dilihat pada tabel dibawah ini:

Contoh :
1. Bilangan Desimal

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan dasar atau basis 10, dalam arti memiliki
10 digit yang berbeda yaitu memiliki nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Kita dapat menghasilkan lagi
bilangan lain dalam sistem ini, yang kita sebut sebagai bilangan puluhan atau sering ditulis 10-
an, ratusan (100-an), dan seterusnya.
Bobot suatau Bilangan

Contoh
2. Bilangan Biner
Sejak pertama kali komputer elektronik digunakan, telah beroperasi dengan menggunakan
bilangan biner, yaitu bilangan dengan basis 2 pada sistem bilangan. Semua kode program dan
data pada komputer disimpan serta dimanipulasi dalam format biner yang merupakan kode-kode
mesin komputer. Sehingga semua perhitungannya diolah menggunakan aritmatik biner, yaitu
bilangan yang hanya memiliki nilai dua kemungkinan yaitu 0 dan 1 dan sering disebut sebagai
bit (binary digit) atau dalam arsitektur elektronik biasa disebut sebagai digital logic. Representasi
bilangan biner bisa dilihat disamping ini.

Posisi sebuah angka akan menentukan berapa bobot nilainya. Posisi paling depan (kiri) sebuah
bilangan memiliki nilai yang paling besar sehingga disebut sebagai MSB (Most Significant Bit),
dan posisi paling belakang (kanan) sebuah bilangan memiliki nilai yang paling kecil sehingga
disebut sebagai LSB (Leased Significant Bit). Contoh : MSB LSB

Contoh1 : representasi bilangan dengan basis biner


Pada tabel berikut ini menggambarkan cara yang sama dalam mencacah bilangan, Terlihat
bahwa hanya terdapat dua kemungkinan bilangan sederhana yang berbeda, yaitu 0 dan 1. Dan
setiap digit menpunyai bobot 2 kali dari bobot digit di sebelah kanannya.
3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal dalah sistem bilangan yang berbasis delapan (8) dan mempunyai delapan simbol
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Pada umumnya sistem bilangan ini digunakan untuk notasi pada saat
bermain musik, sehingga sering disebut oktaf.
4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal atau sering disebut heksa saja yang berbasis 16 memiliki nilai yang
disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Adanya bilangan heksa pada
operasi komputasi dikarenakan operasi pada bilangan biner untuk data yang besar akan menjadi
susah untuk dibaca, sehingga bilangan heksadsimal biasanya sering digunakan untuk
menggambarkan memori komputer atau instruksi. Setiap digit bilangan heksadesimal mewakili 4
bit bilangan biner (nible), dan 2 digit bilangan heksadesimal mewakili satu byte. Sebagai contoh
bilangan hexa 41 (2 nible) pada format ASCII mewakili karakter A, bilangan hexa 42 mewakili
karakter B, dan sebagainya.
5. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan (fractions) adalah bilangan yang letak atau posisinya terdapat dibelakang
koma (point to decimal). Nilai dari bilangan pecahan berbeda dengan nilai pada bilangan bulat
desimal. Perlu diingan, bahwa pecahan dalam format Indonesia adalah menggunakan koma
(comma), sedangkan pecahan format Inggris atau Amerika menggunakan titik (point) (
bandingkan dengan Indonesia, bahwa titik biasanya digunakan untuk batasan nilai ribuan).
Dalam bahasan ini, akan digunakan koma untuk menunjuk adanya nilai pecahan, sesuai dengan
format Indonesia.
Contoh dibawah ini merupakan bilangan yang menggunakan pecahan (Fractions), dan
operasinya dapat diselesaikan sebagai berikut :
6. Konversi Bilangan
Setiap nilai atau besaran tertentu dapat direpresentasikan dengan berbagai sistem
bilangan yang lainnya. Dengan demikian dapat pula dilakukan perubahan basis bilangan.

Untuk mencari nilai biner dari desimal 42 ( 4210 =..2 ) dengan menggunakan
metode tabel diatas yaitu nilai desimal yang akan dicari konversi binernya ( 42 ) dibagi dengan
nilai basis biner terbesar dibawah nilai yang akan dikonversi ( 32 adalah nilai terbesar dibawah
42), sehingga 42/32, tuliskan nilai sisanya ( 10 ) kemudian dibagi dengan basis sesuai dengan
urutannya ( 16 ), begitu seterusnya. Sehingga akan ditemukan nilai integer dari masing-masing
pembagian tersebut. Nilai integer tersebut yang menjadi hasil konversinya.
7. Konversi Bilangan Biner
Untuk mencari nilai konversi bilangan biner ke bilangan desimal, merupakan kebalikan dari cara
a) diatas. Caranya adalah : Tentukan terlebih dahulu besaran nilai pangkat dari basis 2 dimulai
dari bilangan LSB hingga MSB-nya. Sebagai contoh 20 = 1, 21=2, 22=4, 23=8,... dan seterusnya
hingga cacah bilangan MSB lihat gambar di bawah ini
8. Representasi Bilangan Bulat / Integer
Bilangan Bulat Tak Bertanda dapat direpresentasikan
dengan: bilangan biner oktal - heksadesimal
gray code
BCD (binary coded decimal)
Hamming code
Bilangan bulat bertanda (positif atau negatif) dapat direpresentasikan dengan :
Sign/Magnitude (S/M) (bilangan bertanda /magnitut)
1 s complement (komplemen 1)
2 s complement (komplemen 2)
Untuk bilangan bulat positif, tidak ada perbedaan dalam ketiga macam representasi bilangan
di atas.
9. Sign/Magnitude
Representasi negatif dari suatu bilangan diperoleh dari bentuk positifnya
dengan mengubah bit pada MSB menjadi bernilai 1. Jika dipergunakan N bit untuk
representasi data, maka rentang nilai yang dapat direpresentasikan yaitu -2 N-1-1 s/d 2-
N-1-1
Contoh : jika dipergunakan 5 bit untuk representasi bilangan, maka :
+3 = 00011
-3 = 10011

10. Komplemen 1
Representasi negatif dari suatu bilangan diperoleh dengan mengkomplemenkan
seluruh bit dari nilai positifnya. Jika dipergunakan N bit untuk representasi data, maka
rentang nilai yang dapat direpresentasikan adalah -2 N-1-1 s.d 2 N-1-1
Contoh : jika dipergunakan 5 bit untuk representasi bilangan
+3 = 00011
-3 = 10011

Dari contoh diatas dapat dilihat bentuk penyajiannya bahwa MSB digunakan untuk
menunjuk tanda bilangan tersebut. Cara inilah yang disebut "tanda / besaran".
Jika MSB = 0, maka positif ( + ) dan jika MSB = 1, maka negatif ( - )
11. Komplemen 2
Representasi negatif dari suatu bilangan diperoleh dengan mengurangkan 2 n dengan
nilai positifnya. Jika dipergunakan N bit untuk representasi data, maka rentang nilai
yang dapat direpresentasikan adalah -2 N-1 s.d 2 N-1-1.

Anda mungkin juga menyukai