Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM LOGIKA DASAR

“ADDER DAN SUBTRACTOR”

DISUSUN OLEH :
RURIANDA NURHAFIZHAH (A019008)
KELOMPOK 8

ASISTEN PRAKTIKUM :
FATHUL KHOIRIYAH (A018013)

D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang, teknologi semakin canggih dan berkembang dengan sangat
pesat. Salah satunya yaitu perkembangan alat-alat elektronik yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Hampir seluruh alat-alat elektronik tersebut berbentuk digital,
contohnya computer. Tidak terelakkan lagi bahwa computer banyak digunakan di berbagai
bidang, seperti bidang pendidikan yang kini berbasis IPTEK, bidang ekonomi, dan lainnya.
Computer dibentuk dengan menggunakan sistem digital yang tersusun atas rangkaian
operasi aritmatik yang terdiri dari kombinasi beberapa jenis gerbang logika dan flip-flop,
sehingga memungkinkan sebuah computer untuk melakukan operasi penjumlahan,
pungurangan, perkalian, dan pembagian bilangan biner. Pada laporan ini yang akan dibahas
hanya penjumlahan (adder) dan pengurangan (subtractor).
Untuk mengetahui prinsip kerja dari adder dan subtractor pada rangkaian sistem
digital, praktikan menilai praktikum ini penting untuk dilakukan. Sehingga, setelah
melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat lebih memahami materi mengenai
adder dan subtractor serta bisa mengembangkan pengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

1.2 Tujuan
Praktikum ini mempunyai beberap tujuan, diantaranya :
1. Menentukan kesesuaian persamaan biner half adder antara teori dengan percobaan
2. Menentukan kesesuaian persamaan biner half subtractor antara teori dengan
percobaan
3. Menentukan kesesuaian persamaan biner full adder antara teori dengan percobaan
4. Menentukan kesesuaian persamaan biner full subtractor antara teori dengan
percobaan
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Logism
2. Gerbang AND
3. Gerbang OR
4. Gerbang NOT
5. Gerbang XOR
6. Input
7. Output
BAB 2
TEORI DASAR

2.1 Gerbang Logika


Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal keluaran berupa tegangan (Logika) tinggi [1] (LED menyala) atau
tegangan (Logika) rendah [0] (LED mati). Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan
dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika. Berikut
merupakan jenis-jenis gerbang logika :

2.2 Intergrated Circuit (IC)


Ic gerbang logika terdiri dari 2 jenis, yaitu :
 Jenis TTL
IC jenis TTL (transistor transistor logic) memerlukan tegangan kerja mak
simal 5 VDC. Pada IC jenis TTL pin input yang tidak terhubung kemana-mana dianggap
berlogika.
 Jenis CMOS
IC CMOS menggunakan tegangan kerja 3-15VDC. Pada IC CMOS pin input yang tidak di
gunakan harus tetap diberi kondisi tertentu (0 atau 1). Jika di
biarkan mengambang maka IC akan cepat rusak.
IC yang digunakan pada praktikum ini adalah IC TTL dengan jenis berikut :
 IC 74LS08 (Gerbang AND)

 IC 74LS32 (Gerbang OR)

 IC 74LS04 (Gerbang NOT)

 IC 74LS86 (Gerbang XOR)

2.3 Half Adder


Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah system bilangan biner yang paling sederhana.
Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1
bit saja. Rangkaian half adder mempunyai 2 masukan dan 2 keluaran yaitu Summary out (Sum)
dan Carry out (Carry).
Persamaan logikanya adalah :
Sum = A B serta Carry = A . B
Dimana A dan B merupakan data-data inputnya.

Gambar 2.1. Rangkaian Half Adder dengan Ex-Or

Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Half Adder

2.4 Full Adder


Rangkaian full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner yang lebih dari
1 bit. Ciri pokok dari Full adder dibandingkan dengan half adder terletak pada jenis/jumlah
masukan. Pada Full adder terdapat tambahan satu masukan, yaitu Carry_in
.
Persamaan logikanya adalah (berdasarkan tabel kebenaran) :
Sum = (A B) C_in
Cout = (A . B) + (A . C_in) + (B . C_in)

Gambar 2.2. Rangkaian Full Adder dengan Ex-Or

Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Full Adder

2.5 Half Subtractor


Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi
pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half substractor mempunyai
karakteristik : 2 masukan yaitu input A dan B serta 2 keluaran yaitu Summary (Sum) dan
Borrow. Pada contoh berikut, input B sebagai bilangan pengurangnya dan input A sebagai
bilangan yang dikurang.

Persamaan Logikanya adalah :


Sum = A B serta Borrow = A` . B
Dimana A dan B merupakan data-data Input.

Gambar 2.3. Rangkaian Half Subtractor dengan Ex-Or

Tabel 2.3 Tabel Kebenaran Half Subtractor

2.6 Full Subtractor


Rangkaian full subtractor digunakan untuk melakukan operasi pengurangan bilangan biner
yang lebih dari 1 bit. Dengan 3 terminal input yang dimilikinya yaitu A, B, serta terminal
Borrow input dan 2 terminal output yaitu Sum dan Borrow out.
Persamaan Logikanya adalah :

Gambar 2.4. Rangkaian Full Subtractor dengan Ex-Or

Tabel 2.4 Tabel Kebenaran Full Subtractor


BAB III
PENGOLAHAN DATA

1. Percobaan Rangkaian Half Adder


INPUT OUTPUT
Gambar Rangkaian
A B SUM Cout

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 0 1
2. Percobaan Rangkaian Half Subtractor
INPUT OUTPUT
Gambar Rangkaian
A B D Bout

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 1 0

1 1 0 0
3. Percobaan Rangkaian Full Adder
INPUT OUTPUT
Gambar Rangkaian
A B Cin SUM Cout

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1
1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1

1 1 1 1 1
4. Percobaan Rangkaian Full Subtractor
INPUT OUTPUT
Gambar Rangkaian
A B Bin D Bout

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1

0 1 0 1 1

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 0
1 1 0 0 0

1 1 1 1 1
BAB IV
ANALISIS

Ada dua jenis rangkaian adder, yaitu half adder dan full adder. Kedua rangkaian logika
digital ini sama-sama berfungsi untuk menjumlahkan bilangan yang berbentuk biner.
Perbedaannya adalah rangkaian half adder hanya terdiri dari dua input (A dan B) dan dua output
(Sum dan Cout). Nilai output Sum diperoleh dari gerbang logika XOR yang terhubung ke kedua
input, jenis operasinya adalah penjumlahan. Berdasarkan hasil percobaan, Sum akan berlogika
high ketika (hanya) salah satu input berlogika high, sesuai dengan teori. Selanjutnya, nilai Cout
(Carry Out) diperoleh dari gerbang logika AND yang mengalikan kedua input, sehingga Cout akan
berlogika high saat kedua input berlogika high. Sedangkan rangkaian full adder terdiri dari tiga
input yaitu A, B, dan Cin (Carry in) dan dua output yaitu Sum dan Cout. Pada dasarnya, full adder
terdiri dari dua buah rangkaian half adder. Input A dan B mula-mula dioperasikan dengan gerbang
XOR yang pertama, yang kemudian outputnya menjadi input pada gerbang XOR yang kedua
bersama dengan Cin, inilah yang menjadi nilai Sum pada rangkaian full adder. Selanjutnya, nilai
output Cout diperoleh dari pengoperasian carry dari half adder pertama dan half adder kedua yang
dijumlahkan kemudian dengan menggunakan gerbang OR. Berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan oleh praktikan, nilai output dari semua kondisi input pada ranagkaian full adder juga
sama dengan teori. Dapat disimpilkan bahwa yang membedakan rangkaian half adder dengan ful
adder adalah pada half adder praktikan hanya dapat menjumlahkan data yang berniai satu bit saja.
Selanjutnya, ada dua jenis rangkaian sutractor pula, yaitu half subtractor dan full subtractor.
Perbedaannya adalah pada half subtractor hanya terdiri dari dari dua input yaitu A dan B, dan dua
output yaitu difference (D) dan borrow out (Bout). Nilai output D diperoleh dari pengoperasian
kedua inout menggunakan gerbang XOR, pada prinsipnya hasil yang diperoleh sama dengan nilai
sum pada rangkaian half adder. Selanjutnya, nilai Bout diperoleh dari perkalian dari perkalian
input A yang melalui gerbang NOT terlebih dahulu dengan input B, menggunakan gerbang AND.
Sehingga Bout akan berlogika high ketika kedua masukan sama-sama berlogika high (A=0 dan
B=1). Sedangkan rangkaian full subtractor terdiri dari tiga input yaitu A, B, dan Bin (Borrow in),
dan dua output yaitu D dan Bout. Pada dasarnya, full subtractor juga tersusun dari dua buah
rangkaian half subtractor. Untuk mendapatkan nilai D dan Bout, cara kerja rangkaian ini sama
dengan rangkaian full adder, hanya saja salah satu input (A dan hasil penjumlahan A dan B dengan
menggunakan gerbang XOR) harus melewati gerbang NOT terlebih dahulu untuk memperoleh
nilai Bout. Dapat disimpulkan juga, perbedaan dari rangkaian half subtractor dengan full subtractor
adalah jumlah bit biner yang digunakan untuk operasi pengurangan ini, half subtractor hanya dapat
melukan pengurangan data yang bernilai satu bit saja. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh
praktikan pada kedua rangkaian ini, hasil yang diperoleh sesuai dengan teori.
Adapun perbedaan antara rangkaian full adder dengan full subtractor adalah pertama jika
dilihat dari konsep awalnya, rangkaian adder melakukan operasi penjumlahan bilangan biner
sedangkan subtractor melakukan operasi pengurangan bilangan biner. Pada full adder, ketika
terdapat sisa dari penjumlahan, maka sisa inilah yang disebut dengan carry out. Lain halnya dengan
full subtractor. Borrow out diperoleh ketika nilai input yang akan dikurangkan lebih kecil dari nilai
pengurang. Kedua, jika dilihat dari penyusunan rangkaiannya dan gerbang logika yang digunakan,
pada rangkaian full subtractor, input A dan hasil penjumlahan A dan B dengan menggunakan
gerbang XOR melewati gerbang NOT terlebih dahulu.
Contoh penerapan atau pengaplikasian dari rangkaian adder terdapat pada prosesor sebuah
komputer atau disebut dengan ALU (Arithmetic Logic Unit), dimana digunakan untuk menghitung
alamat, tabel, dan berbagai operasi lainnya. Sedangkan yang mengaplikasikan adder dan subtractor
sekaligus terdapat pada kalkulator. Kalkulator dapat melakukan operasi penjumlahan maupun
pengurangan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan angka yang akan
dijumlahkan/dikurangkan, lalu tekan tombol +/-, kemudian masukkan angka
penjumlah/pengurang, terakhir tekan tombol =, maka diperolehlah hasil dari pengoperasian
penjumlahan/pengurangan tersebut. Hanya saja pada kalkulator, hasil yang muncul bukan
berbentuk bilangan biner, melainkan telah dikonversi dalam bentuk seven segment.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan kali ini dapat disimpulkan hal-hal berikut:
1. Persamaan biner half adder yang diperoleh sesuai antara teori dengan percobaan, yaitu :
Sum = A B serta Carry = A . B
Persamaan biner half subtractor yang diperoleh sesuai antara teori dengan percobaan,
yaitu : Sum = A B serta Borrow = A` . B
2. Persamaan biner full adder yang diperoleh sesuai antara teori dengan percobaan, yaitu :
Sum = (A B) C_in
Cout = (A . B) + (A . C_in) + (B . C_in)
3. Persamaan biner full subtractor yang diperoleh sesuai antara teori dengan percobaan,
yaitu :

5.2 Saran
Saran agar praktikum dapat berjalan lebih baik, yaitu :
1. Praktikan harus memahami terlebih dahulu cara kerja dari aplikasi yang digunakan
2. Sebelum melakukan uji coba terhadap setiap kondisi, cek terlebih dahulu rangkaian
yang sudah dibuat agar hasil yang diperoleh sesuai dengan teori. Dibutuhkan kehati-
hatian dan juga ketelitian dari praktikan dalam membuat rangkaian.
Daftar Pustaka

Modul Praktikum Sistem Logika Dasar 2019/2020


https://www.jalankatak.com/id/rangkaian-adder-atau-penjumlah/amp/
(Diakses pada pukul 07.33 WIB, 1 April 2020)
https://www.jalankatak.com/id/rangkaian-subtractor-atau-pengurang/amp/
(Diakses pada pukul 07.34 WIB, 1 April 2020)
http://akhsanulmawalid.blogspot.com/2017/11/half-subtractor-dan-full-subtractor.html?m=1
(Diakses pada pukul 07.35 WIB, 1 April 2020)
http://duniait558.blogspot.com/2018/01/rangkaian-half-adder-dan-full-adder.html?m=1
(Diakses pada pukul 07.36 WIB, 1 April 2020)
http://erlindatkjbk.blogspot.com/2018/02/jenis-jenis-ic-gerbang-logika.html?m=1
(Diakses pada pukul 16.14 WIB, 3 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai