Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

‘RANGKAIAN PENJUMLAHAN BINER (HALF ADDER, FULL ADDER, FULL


SUBTRACTOR, 4-BIT BINARY FULL ADDER & SUBTRACTOR)’

Disusun oleh:

Nama : Tevani Oline Perdana

NIM : 16306141017

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
A. TUJUAN
 Untuk mengetahui cara kerja rangkaian Half Adder, Full Adder, Full Subtarctor.
 Untuk mengetahui cara kerja rangkaian Adder dan Substraction 4 Bit.
B. DASAR TEORI
1. Half Adder
Half adder merupakan rangkaian yang bekerja dengan cara melakukan perhitungan
penjumlahan dari dua buah bilangan biner, dan masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini merupakan rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner paling
sederhana. Selain itu, rangkaian half adder memiliki dua terminal input A dan B serta
dua terminal output, dimana salah satu outputnya berperan sebagai hasil dari
penjumlahan yang disebut summary dan ouput lainnya berperan sebagai tempat nilai
pindahan atau disebut dengan Carry out. Output Summary merupakan keluaran dari
gerbang logika EX-OR, dimana jika masukannya tidak sama akan bernilai 1 (HIGH)
dan ketika masukannya sama akan bernilai 0 (LOW). Output simpanan Carry out
merupakan keluaran dari gerbang logika AND. Keluaran dari gerbang logika AND
akan bernilai 1 jika semua masukannya bernilai 1. (Sumarna, 2015)
Rangkaian half adder tidak memiliki masukan untuk simpanan hasil penjumlahan
dari posisi sebelumnya, sehingga hanya bisa menjumlahkan biner pada posisi satuan
saja. Tabel kebenaran dari half adder :

2. Full Adder
Full adder merupakan rangkaian yang bekerja dengan cara melakukan perhitungan
penjumlahan dari dua buah bilangan biner secara penuh lebih dari satu bit. Rangkaian
ini merupakan gabungan dua buah rangkaian dari half adder serta menggunakan
gerbang logika OR. Rangkaian ini memiliki tiga terminal input dan dua terminal
output. Salah satu input dari full adder ini berfungsi sebagai tempat nilai pindahan
penjumlahan ( Carry input ), dan dua input lainnya sama seperti half adder yaitu
sebagai Hasil ( Summary ) serta tempat nilai pindahan (Carry Out). Rangkaian full
adder bekerja dengan logika ketika menjumlahlan dua bilangan biner maka ada
sebuah pembawa (carry) yang mempengaruhi hasil dari penjumlahan itu sendiri. Input
dari Carry input berperan sebagai terminal masukan untuk menampung simpanan dari
penjumlahan posisi sebelumnya.qq
3. Full Substractor
Rangkaian Full Substractor digunakan untuk melakukan operasi pengurangna
bilangan biner ynag lebih dari 1 bit. Rangkaian ini memiliki 3 terminal input yaitu A,
B, serta terminal Borrow input dan 2 terminal output terdiri dari Sum dan Borrow
Out. Rangkaian ini menggunakan logika EX-OR, dimana rangkaian dari EX-OR ini
berfungsi untuk mendeteksi keadaan logika yang berbeda, yang ditandai dengan
output EX-OR bernilai 1, namun jika kedua inputnya memiliki nilai logika sama maka
output EX-OR akan bernilai 0.
4. 4-Bit Binary Full Adder & Substractor
Rangkaian penjumlah penuh atau Full Adder berjumlah n buah dibutuhkan ketika
ingin membuat rangkaian penjumlah paralel n bit, Jadi banyak bit bilangan yang akan
dijumlahkan menentukan cacah rangkaian penjumlah penuh yang diperlukan.
Rangkaian penjumlah n bit dapat digunakan untuk menjumlahkan dua bilangan A dan
B, seperti berikut ini A = A(n-1)A(n-2)...A3A2A1A0 dan B = B(n-1)B(n-2)...B3B2B1B0.
Rangkaian penjumlah paralel sering digunakan dalam rangkaian digital dan banyak
tersedia dalam bentuk rangkaian integrasi salah satunya seperti IC 7483 yang
merupakan rangkaian penjumlah paralel 4 bit dan di dalamnya terdapat empat buah
penjumlah penuh. Jadi, masukan pada IC 7483 yaitu A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 serta
simpanan Ci, sedangkan keluarannya adalah hasil O 3O2O1O0 dan simpanan Co.
( Sumarna, 2015 )
Penjumlahan dan pengurangan 4 bit didasari dari penjumlahan dan pengurangan 1
bit. Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa untuk membuat rangkaian
penjumlahan 4 bit maka dibutuhkan pula 4 buah rangkaian Full Adder dan output
diambil dari masing-masing “hasil penjumlahan / Sum”. Output dari C out dimasukkan
kembali ke Cin dari Full Adder berikutnya. Selanjutnya, Sum pada penjumlahan Full
Adder 1 bit sama dengan Pengurangan dari Full Subtractor 1 bit, tetapi disini
persamaan untuk Carry Out berbeda dengan Borrow Out, maka diperlukan kontrol
Add/Sub. Add/Sub ini berfungsi sebagai perintah kapan rangkaian itu harus memilih
Carry out atau Borrow out. Rangkaian dari kontrol Add/Sub seperti di bawah ini :
Kontrol Add/Sub ini bekerja dengan cara jika rangkaian berfungsi sebagai
penjumlahan, maka kontrol dari Add/Sub ini akan berlogika rendah, dan jika
rangkaian berfungsi sebagai pengurangan, maka kontrol dari Add/Sub akan berlogika
tinggi. (anonim, 2009)
Dibawah ini merupakan kontrol Add/Sub dari rangkaian Add/Sub 4 bit :

Pada bilangan biner, untuk memberikan tanda pada suatu bilangan itu positif atau
negatif adalah menggunakan MSB dari data bilangan sebagai bit tanda sedangkan sisa
bit yang lain digunakan untuk menunjukkan besarnya nilai. Sebagai perjanjian,
sebuah bilangan positif dinyatakan dengan bit tanda 0 sedangkan untuk bilangan
negatif dinyatakan dengan bit tanda 1. Jadi, untuk bilangan positif sisa dari bit-bit itu
dinyatakan sebagai besarnya bilangan biner. Sedangkan untuk bilangan negatif, untuk
menyatakan besarnya menggunakan salah satu cara yaitu komplemen 2. Komplemen
2 dari suatu bilangan biner dibentuk dengan cara menginversi 0 menjadi 1 atau 1
menjadi 0 pada setiap bitnya, dan akhirnya menambahkan 1 pada hasil inversinya.
Jadi, hasil akhirnya merupakan hasil dengan cara komplemen 2. (Sumarna, 2015)

Untuk penjumlahan maupun pengurangan bilangan biner bisa dengan


memanfaatkan IC 7483. Dengan mengubah bilangan desimal ke biner, kita bisa
memasukkan bilangan biner 4 bit ke masukan A3A2A1A0 dan B3B2B1B0 pada IC 7483.
Hasil proses itu akan muncul pada O3O2O1O0.
C. ALAT & BAHAN
 IC 7483, 7408, 7486, 7432, 7404
 Project board
 Jumper wire
 LED
 Powers supply
 Multimeter
 Kabel power supply

D. LANGKAH KERJA
a. Half Adder
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
2. Memasang IC 7408 dan 7486 ke soket project board dengan benar.
3. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini :
U1
A 0
? Sum
B 0
XOR

U2

? Carry
AND

4. Menghubungkan kaki-kaki input jika dengan masukan Vcc 5 volt diberi tanda 1,
jika dengan masukan ke ground diberi tanda 0.
5. Melihat keadaan dari LED, memberikan tanda 1 apabila LED menyala dan
memberikan tanda 0 apabila LED mati.
6. Memotret setiap keadaan LED.
b. Full Adder
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
2. Memasang IC 7408, 7486, dan 7432 ke soket project board dengan benar.
3. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini :
4. Menghubungkan kaki-kaki input A,B, dan Ci. Apabila masukan bernilai 1 maka
menghubungkannya dengan Vcc, apabila masukan bernilai 0 maka
menghubungkannya ke ground.
5. Melihat keadaan dari LED, memberikan tanda 1 apabila LED menyala dan
memberikan tanda 0 apabila LED mati.
6. Memotret setiap keadaan LED.
c. Full Substractor
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
2. Memasang IC 7408, 7486, 7404 dan 7432 ke soket project board dengan benar.
3. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini :

4. Menghubungkan kaki-kaki input A,B, dan BOR in . Apabila masukan bernilai 1


maka menghubungkannya dengan Vcc, apabila masukan bernilai 0 maka
menghubungkannya ke ground.
5. Melihat keadaan dari LED, memberikan tanda 1 apabila LED menyala dan
memberikan tanda 0 apabila LED mati.
6. Memotret setiap keadaan LED.
d. Binary Full 4 bit (ADDER & SUBTRACTOR)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum.
2. Memasang IC 7408, 7486, 7404 dan 7432 ke soket project board dengan benar.
3. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini :
4. Apabila ingin membuat rangkaian adder maka kaki ke-13 pada IC 7483 maka
menghubungkannya ke Vcc, dan apabila ingin membuat rangkaian subtractor
maka menghubungkan kaki ke-13 IC 7483 ke ground.
5. Menghubungkan kaki-kaki input A3A2A1A0, B3B2B1B0, dan Ci . Apabila masukan
bernilai 1 maka menghubungkannya dengan Vcc, apabila masukan bernilai 0
maka menghubungkannya ke ground.
6. Melihat keadaan dari LED (O3O2O1O0 dan Co) , memberikan tanda 1 apabila
LED menyala dan memberikan tanda 0 apabila LED mati.
7. Memotret setiap keadaan LED.

E. DATA PERCOBAAN
1. Half Adder

SU Oc

SUM Output carry


A B Gambar
(ex-or) (and)

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 1 0
1 1 0 1

1. Full Adder

SUM Oc

A B Ci SUM Oc Gambar

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0
0 1 0 1 0

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

2. Full Subtractor

Di Ci+1

Ci ai bi Di Bor Out Gambar

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1
0 1 0 1 0

0 1 1 0 0

1 0 0 1 1

1 0 1 0 1

1 1 0 0 0
1 1 1 1 1

3. 4-Bit Binary Full Adder

OP A A A A B B B B C0 O3 O2 O1 O0 Gambar
3 2 1 0 3 2 1 0

3+
0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
7

4+
0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
7

7-3 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
7-1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0

5-8 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

5-6 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1

5 – 8 HASIL : 1 1 0 1  output asli 5 – 6 HASIL : 1 1 1 1  output asli


0 0 1 0  komplemen 1 0 0 0 0  komplemen 1
+ +
1  komplemen 2 1  komplemen 2

F. PEMBAHASAN 0 0 1 1 (-3) 0 0 0 1 (-1)


Pada pembahasan praktikum kali ini kami membuat rangkaian penjumlah biner,
diantaranya half adder, full adder, full subtractor, serta 4 bit Adder/Subtractor. Rangkaian
penjumlahan dan pengurangan dapat disusun dengan bilangan biner. Operasi aritmatik
dalam sistem digital dilaksanakan dalam bentuk biner, hal ini dikarenakan karena kerja
dari rangkaian digital didasarkan pada pulsa-pulsa yang memiliki keadaan hidup atau mati.
Rangkaian pada penjumlahan biner pada suatu kolom harus ditambahkan dengan
simpanan (carry) yang dihasilkan dari proses penjumlahan pada kolom sebelumnya.
(Sumarna, 2015)
Half Adder merupakan rangkaian yang digunakan untuk melakukan penjumlahan
bilangan biner hanya 1 bit. Pada rangkaian ini, hanya memiliki dua terminal input A dan B
serta dua terminal output Co dan Summary (SUM). Output dari half adder ini
menggunakan gerbang logika EX-OR (IC 7486) pada output hasil penjumlahanya (SUM)
dan menggunakan gerbang logika AND ( IC 7408 ) pada output simpanan (Ci). Maka
dengan mengingat kembali, kerja dari gerbang logika EX-OR, bahwa jika masukan yang
diberikan tidak sama maka keluaran dari gerbang EX-OR akan menghasilkan 1 (HIGH),
tetapi jika diberikan masukan yang sama, maka keluaran gerbang EX-OR akan
menghasilkan nilai 0 (LOW). Lalu, output Half Adder pada simpanan (Ci) menggunakan
gerbang logika AND. Kerja dari logika AND yaitu keluaran gerbang tersebut akan bernilai
1 apabila masukan yang diberikan 1. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Output dari Half
adder yaitu Summary bekerja mirip dengan logika EX-OR dan jika Simpanan (Ci) bekerja
mirip dengan logika AND. Rangkaian Half Adder hanya bisa menjumlahkan posisi satuan
saja, hal ini dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki masukan untuk simpanan hasil
penjumlahan dari posisi sebelumnya. Jadi, kelemahan dari Half Adder ini rangkaian
penjumlahannya kurang lengkap, karena semestinya proses penjumlahan yang baik itu
pada umumnya melibatkan simpanan. Jadi, hasil praktikum dengan teori maupun tabel
kebenaran sudah cocok apabila dilihat dari hasil output dan rangkaiannya .
Kemudian, rangkaian yang lebih memenuhi syarat yaitu rangkaian penjumlahan penuh
(Full Adder). Rangkaian Full adder menggunakan IC 7486 (Gerbang EX-OR), 7408
(Gerbang AND), dan 7432 (Gerbang OR), jadi rangkaian ini memiliki 3 terminal input
yaitu A, B, dan Ci serta 2 terminal output keluaran yaitu SUM dan Co. Berikut adalah
tabel kebenaran full adder yang diperoleh pada praktikum :

Os Co
A B Ci (Sum (Simpanan
) )
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Jadi, hasil tabel kebenaran full adder yang diperoleh pada praktikum sudah sesuai
dengan tabel kebenaran full adder berdasarkan teori.
Dengan menggunakan Peta Karnaugh, diperoleh Aljabar Boole full adder untuk output
SUM dan Co, yaitu :

Maka cara kerja dari rangkaian full adder ini menggunakan 2 buah Half Adder dan 1
gerbang OR. Rangkaian Half Adder pertama berfungsi untuk menjumlahkan input A dan B
dengan output SUM 1 ( dihasilkan dari gerbang EX-OR) dan Carry 1 (dihasilkan dari
gerbang AND), kemudian hasil penjumlahan dari SUM 1 pada Half Adder pertama
diproses pada Half Adder kedua dengan input lain yaitu Ci dan menghasilkan SUM 2.
Jadi, nilai keluaran pada SUM 2 merupakan hasil keluaran untuk jumlah SUM sebenarnya.
Kemudian, Carry 1 pada Half Adder 1 diproses dengan Carry 2 yang mana merupakan
keluaran dari Half Adder kedua pada gerbang OR.
Rangkaian pengurang biner pada Full Subtractor didasari oleh rangkaian Half
Subtractor. Perbedaannya terletak pada rangkaian Full Subtractor harus ditambahkan
gerbang NOT ( IC 7404 ) dimana dalam peletakannya yaitu pada masing-masing
rangkaian Half Subtractor dan menghubungkannya ke gerbang AND.
Dengan menggunakan Peta Karnaugh diperoleh aljabar boole Full Subtractor dengan
output Di (Difference) dan Bor out (Borrow Out), yaitu :

Keluaran pada Dif sama dengan keluaran SUM pada Full Adder, tetapi keluaran pada
Borrow Out dengan Carry ( pada Adder ) tidaklah sama karena pada input A Full
Subtractor terdapat gerbang NOT.
Maka cara kerja dari Full Subtractor yaitu rangkaian Half Subtractor 1 merupakan
pengurang pada input A dan B dengan output Dif 1 dan Borrow 1, kemudian nilai pada Dif
1 dari Half Subtractor pertama diproses pada Half Subtractor kedua dengan input lain
yaitu Ci. Nilai keluaran Dif 2 dari Half Adder kedua merupakan hasil keluaran Difference
dan Borrow 1 pada Half Subtractor pertama diproses dengan Borrow kedua yang mana
merupakan output dari Half Subtractor kedua pada gerbang OR.
Dan, tabel kebenaran Full Subtractor yang diperoleh pada praktikum sudah sesuai
dengan tabel kebenaran Full Subtractor pada teori.
Setelah kita merangkai dan memahami rangkaian adder dan subtractor untuk 2 bit,
kemudian kita juga merangkai rangkaian adder dan subtractor 4 bit. Perlu diketahui,
bahwa operasi aritmetika pada sistem digital hanya mengenal operasi penjumlahan. Jadi,
jika kita ingin melakukan operasi pengurangan, maka kita harus mengubah bilangan
negatif itu terlebih dahulu dengan menggunakan komplemen 2 , dengan cara menginversi
data bilangan biner itu ( 0 ke 1 atau sebaliknya), kemudian hasil dari penginversian
tersebut dijumlahkan dengan 1, baru setelah itu bisa dijumlahkan dengan bilangan
pengurangnya.
Pada rangkaian penjumlah dan pengurang 4 biner ini kami menggunakan IC 7483.
Selain operasi penjumlahan, IC 7483 ini juga disetting supaya bisa menjadi rangkaian
pengurang. Untuk bisa menjadi rangkaian pengurang, maka diperlukan kontrol Add/Sub.
Kontrol Add/Sub menggunakan gerbang logika EX-OR (IC 7486) yang bekerja sebagai
inverter, dan memanfaatkan 4 gerbang logika EX-OR dimana jumlahnya sesuai dengan 4
input IC 7483.
Pada praktikum, penggunaan kontrol Add/Sub pada rangkaian seperti di atas, ketika
rangkaian itu berperan sebagai adder maka rangkaian Add/sub itu kami
menghubungkannya dengan Ground atau keadaan ini dapat dikatakan kontrol dalam
keadaan LOW (0), dan ketika berperan sebagai subtractor maka rangkaian Add/Sub itu
kami menghubungkannya dengan Vcc atau keadaan ini dapat dikatakan kontrol dalam
keadaan HIGH (1). Saat kontrol dalam keadaan LOW, bit dari input B akan melewati
Add/Sub tanpa mengalami inversi, maka outputnya sebagai S = A + B, seperti ini
merupakan rangkaian penjumlah. Apabila kontrol dalam keadaan HIGH maka inverter
menghasilkan komplemen 1, dan akan menjumlahkannya dengan angka 1 pada penjumlah
penuh saat pertama, maka outputnya sebagai S = A + B’, B’ merupakan hasil dari
komplemen 2 dari B dan ini sama saja bahwa S = A - B.
Maka, dari data praktikum penjumlah & pengurang 4 biner adalah seperti berikut ini :

OP A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 C0 O3 O2 O1 O0

3+7 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
4+7 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
7-3 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
7-1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0
5-8 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
5-6 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1

Dan apabila ditinjau, data praktikum yang telah diperoleh diatas sudah sesuai dengan
data yang sudah dihitung secara manual (teori). Dapat dilihat, pada penjumlahan 4 bit
diatas nilai Carry (Oc) bernilai 0, hal ini dikarenakan hasil penjumlahan pada bilangan
yang dijumlahkan tersebut tidak lebih dari 15. Selain itu, pada operasi penjumlahan 4 bit,
apabila hasil penjumlahan dari bilangan yang dijumlahkan lebih dari 15, maka Oc akan
bernilai 1 yang menandakan bahwa terdapat simpanan pada penjumlahan sebelumnya
yang akan diteruskan kembali untuk penjumlahan lebih dari 4 bit.
Pada Borrow Out yang terdapat pada rangkaian pengurangan, nilai Oc akan bernilai
1 apabila hasil pengurangan itu bernilai positif, dan dan akan bernilai 0 apabila hasil
pengurangan itu bernilai negatif. Hal ini dapat tabel praktikum di atas (7-3) dan (7-1)
maupun (5-8) dan (5-6).
Pada operasi pengurangan 4 bit pada bilangan (5-8) dan (5-6) di atas menggunakan
komplemen 2. Hal ini bertujuan agar hasil pengurangan biner sesuai dengan hasil
pengurangan pada umumnya. Maka, yang dilakukan adalah hasil keluaran yang
ditunjukkan pada LED dikomplemen 1 (invers dari 0 menjadi 1 atau sebaliknya) kemudian
hasil dari invers itu dijumlahkan dengan angka 1 (komplemen 2), maka hasil yang
didapatkan setelah dikomplemen 2 lah hasil pengurangan yang sesungguhnya yaitu -3 dan
-1.

G. KESIMPULAN
1. Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan cara kerja dari rangkaian Half
Adder, Full Adder, maupun Full Subtractor sebagai berikut :
a. Rangkaian Half Adder hanya bisa menjumlahkan posisi satuan saja, hal ini
dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki masukan untuk simpanan hasil
penjumlahan dari posisi sebelumnya. Output dari half adder ini menggunakan
gerbang logika EX-OR (IC 7486) pada output hasil penjumlahanya (SUM) dan
menggunakan gerbang logika AND ( IC 7408 ) pada output simpanan (Ci). Maka,
output dari Half adder yaitu Summary bekerja mirip dengan logika EX-OR dan
jika Simpanan (Ci) bekerja mirip dengan logika AND.
b. Cara kerja dari rangkaian full adder ini menggunakan 2 buah Half Adder dan 1
gerbang OR. Rangkaian Half Adder pertama berfungsi untuk menjumlahkan input
A dan B dengan output SUM 1 ( dihasilkan dari gerbang EX-OR) dan Carry 1
(dihasilkan dari gerbang AND), kemudian hasil penjumlahan dari SUM 1 pada
Half Adder pertama diproses pada Half Adder kedua dengan input lain yaitu Ci
dan menghasilkan SUM 2. Jadi, nilai keluaran pada SUM 2 merupakan hasil
keluaran untuk jumlah SUM sebenarnya. Kemudian, Carry 1 pada Half Adder 1
diproses dengan Carry 2 yang mana merupakan keluaran dari Half Adder kedua
pada gerbang OR.
c. Cara kerja dari Full Subtractor yaitu rangkaian Half Subtractor 1 merupakan
pengurang pada input A dan B dengan output Dif 1 dan Borrow 1, kemudian nilai
pada Dif 1 dari Half Subtractor pertama diproses pada Half Subtractor kedua
dengan input lain yaitu Ci. Nilai keluaran Dif 2 dari Half Adder kedua
merupakan hasil keluaran Difference dan Borrow 1 pada Half Subtractor pertama
diproses dengan Borrow kedua yang mana merupakan output dari Half Subtractor
kedua pada gerbang OR.
d. Cara kerja dari rangkaian penjumlah dan pengurang 4 bit yaitu :
Rangkaian akan berperan sebagai adder apabila kontrol Add/Sub dalam keadaan
rendah/ LOW (0) dan akan berperan sebagai Subtractor apabila kontrol Add/Sub
dalam keadaan tinggi/HIGH (1).

H. DAFTAR PUSTAKA
 Sumarna, Rangkaian Penjumlah Biner, Universitas Negeri Yogyakarta. Pdf
 Anonim.2009.Bab VI Rangkaian-Rangkaian Aritmetik.Pdf

Anda mungkin juga menyukai