Anda di halaman 1dari 7

NAMA : UMAM ADZHAR

NIM : 21224111089
SEMESTER : 3(TIGA)
PRODI : TEKNIK MESIN
MATKUL : MKB 2
DOSEN : UU SURMA S.T M.T

JAWABAN
1. Pengertian dan Langkah Langkah
 Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
(tensile strength) suatu material/bahan dengan cara memberikan beban
(gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat.
Langkah Langkah Uji Tarik
- Menyiapkan spesimen
- Pembuatan gauge length
- Pengukuran dimensi Langkah yang dilakukan dalam pengukuran dimensi
- Catat data mesin pada lembar kerja.
- Ambil kertas milimeter dan pasang pada tempatnya.
- Ambil spesimen dan letakkan pada tempatnya secara tepat.
- Setting beban dan pencatat grafik pada mesin tarik.
- Berikan beban secara kontinyu sampai spesimen patah.
- Catat besarnya beban pada saat yield, ultimate dan ketika patah yang
nilainya tampak pada monitor beban.
- Setelah patah, ambil spesimen dan ukur panjang dan luasan penampang
yang patah .
 Uji tekan adalah suatu alat uji mekanik yang berguna untuk mengukur dan
mengetahui kekuatan benda terhadap gaya tekan.
Langkah Langkah Uji Tekan
- Ukur dan catat panjang, lebar serta tinggi sampel yang akan di uji.
- Letakkan sample pada permukaan mesin uji tekan, pastikan sampel
dalam kondisi lurus, tidak miring, serta berada tepat ditengah area
pembebanan.
- Atur permukaan alat penekan pada mesin hingga bersentuhan dengan
permukaan sampel.
- Berikan beban tekan pada material hingga material mengalami deformasi
atau hingga patah.
- Catat setiap perubahan yang terjadi pada sampel pada saat pengujian.
 Uji tekuk adalah salah satu bentuk pengujian untuk menentukan mutu
suatu material secara visual. Proses pembebanan menggunakan mandrel
atau pendorong yang dimensinya telah ditentukan untuk memaksa bagian
tengah bahan uji atau spesimen tertekuk diantara dua penyangga yang
dipisahkan oleh jarak yang telah ditentukan.
Langkah Langkah
- Mengukur dimensi spesimen meliputi panjang, lebar dan tebal.
- Menyiapkan spesimen uji bending.
- Mengeset lebar tumpuan sesuai dengan benda spesimen.
- Mengeset tumpuan tepat pada tengah-tengah indentor.
- Pemasangan spesimen uji pada tumpuan.
- Mengeset indentor hingga menempel pada spesimen uji dan mengeset
skala beban dan
dial indicator pada posisi nol.
- Pembebanan bending dengan kecepatan konstan.
- Mencatat besarnya penambahan beban yang terjadi pada spesimen
setiap kali terjadi penambahan defleksi sampai terjadi kegagalan.
 Uji Impact bertujuan untuk menguji kecenderungan logam untuk patah
getas dan untuk mengukur energi impak atau istilah lainnya disebut notch
toughness (mengukur ketangguhan logam terhadap adanya takik) Teknik
charpy V-noch (CVN) adalah teknik yang paling banyak digunakan.Ada
dua teknik uji impak yang standar yaitu charpy dan izod. Perbedaan
metode ini terletak pada peletakan spesimen uji, pada uji impak Charpy
spesimen mendapatkan pembebanan dari atas, sedangkan pada uji impak
Izod pembebanan spesimen berasal dari depan.
Langkah Langkah
- Metode Charpy. spesimen diletakkan mendatar dan kedua ujung
spesimen ditumpu pada suatu landasan. Letak dari takikan (notch)
berada pada tepat ditengah arah pemukulan dari belakang takikan.
Biasanya metode ini digunakan di Amerika dan banyak negara yang lain
termasuk Indonesia.
- Metode Izod. spesimen dijepit pada salah satu ujungnya dan diletakkan
tegak. Arah pemukulan dari depan takikan. Biasanya metode ini
digunakan di Negara Inggris.
 Uji puntir (torsion test) adalah salah satu pengujian merusak yang
mengakibatkan suatu material mengalami patahan.
Langkah Langkah
- Menyiapkan Spesimen
- Mengukur Dimensi Spesimen
- Memeriksa Kesiapan Mesin
- Memasang Spesimen pada Mesin Uji
- Mengukur ulang Dimensi Spesimen
- Mencata Seluruh data yang di perlukan pada saat pengujian
berlangsung dan setelahnya
- Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja yang telah disediakan
 Uji fatik adalah salah satu uji mekanik yang dilakukan untuk struktur bahan
bakar reaktor riset. Beban siklik pada struktur bahan bakar reaktor
menyebabkan kegagalan fatik. Beban siklik tersebut menyebabkan
kelelahan siklus rendah (low cycle fatigue).
Langkah Langkah
- Menyiapkan Spesimen
- Mengukur Dimensi Spesimen
- Memeriksa Kesiapan Mesin
- Memasang Spesimen pada Mesin Uji
- Mengukur ulang Dimensi Spesimen
- Mencata Seluruh data yang di perlukan pada saat pengujian
berlangsung dan setelahnya
- Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja yang telah disediakan
- Uji fatigue terdiri dari dua langkah yaitu memulai retakan dan
perambatan retakan sampai total retak.
 Pengujian kekerasan (hardness test) adalah suatu proses yang bertujuan
untuk mengetahui ketahanan suatu material terhadap deformasi pada
daerah lokal atau permukaan material, khusus untuk logam deformasi
yang di maksud adalah deformasi plastis.
Langkah Langkah
- Pengujian Rockwell
Penekanan indentor ke dalam benda uji dilakukan dengan menerapkan
beban pendahuluan (beban minor), kemudian ditambah dengan beban
utama (beban mayor), lalu beban utama dilepaskan sedangkan beban
minor masih dipertahankan

- Pengujian Vickers
pengujian kekerasan material dilakukan dengan cara menekan material
atau spesimen uji dengan indentor intan dengan bentuk piramida dengan
alas segi empat dan besar sudut dari permukaan yang berhadapan 136
derajat.
 Liquid Penetrant Test merupakan salah satu uji tidak merusak (Non
Destructive Test) yang bertujuan untuk mengetahui cacat yang terjadi
pada bagian surface (permukaan) benda uji.
Langkah Langkah
- Persiapan Permukaan
- Pre Cleaning
- Pengaplikasian Liquid Penetrant
- Pembersihan Sisa Liquid Penetrant di Permukaan
- Aplikasi Cairan Developer
- Pengamatan dan Inspeksi Indikasi
- Pembersihan Setelah Pengujian
 Magnetic particle test adalah pengujian yang dapat digunakan untuk
mengecek adanya diskontinuitas pada material yang telah dilakukan
proses pengelasan, pemanasan, machining dan proses manufaktur
lainnya. Proses pengujian ini menggunakan daya magnet yang
diaplikasikan terhadap material dan proses interpretasi dilakukan
berdasarkan bentuk partikel magnet yang dihasilkan dari proses
magnetisasi.
Langkah Langkah
- Pembersihan Awal Saat Material Akan Dilakukan Pengujian
- Pemberian Gaya Magnet Untuk Menciptakan Medan Magnet Pada
Daerah Yang Akan Diuji
- Pemberian Partikel Untuk Mendeteksi Adanya Diskontinuitas
- Pengujian Pada Material (Evaluasi)
- Penghilangan Medan Magnet Pada Material
- Pembersihan Pasca Pengujian
 Ultrasonic test adalah metode Non Destructive Test (NDT) menggunakan
energi suara frekuensi tinggi (getaran ultrasonik) untuk melakukan proses
pengujian atau proses pengukuran.
Langkah Langkah
- Menentukan lokasi Uji
- Membersihkan lokasi uji
- Meratakan permukaan lokasi
- Konfigurasi Alat
- Kalibrasi Alat
- Semi-direct transmission
Semi direct Transmission merupakan sebuah metode pengujian yang
dilakukan dengan cara menempatkan transmitter dan receiver pada 2
permukaan yang tegak lurus, hasil pengujian menggunakan semi-direct
transmission memiliki data pengujian yang dapat dikatakan akurat
- Direct Transmission
Direct transmission merupakan bagian dari metode pengujian yang
dapat dilakukan dengan alat pengujian, dengan cara menempatkan
transmitter dan receiver pada 2 permukaan secara pararel hasil dari
pengukuran tersebut juga lebih akurat, namun dalam pengujian nya
memiliki keterbatasan dalam pengambilan data.
- Indirect transmission
Indirect transmission merupakan metode terakhir dari pengujian yang
dapat dilakukan, dengan cara meletakan transmitter dan receiver pada
permukaan yang sama, akan tetapi hasil dari metode pengujian ini
terbilang kurang akurat dri pada metode sebelum-sebelum nya, biasanya
untuk dapat menghasilkan data yang akurat diperlukan nya reduksi
kembali pada hasil pulse velocity.
 sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100
pikometer (sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz - 30
exahertz) dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X
umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi
sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Langkah Langkah
- posisikan benda dengan tepat
- persiapan pengambilan gambar
- usahakan selama prosedur benda tetap diam saat gambar sedang
diambil
2. a. Mencari Tegangan Ijin P1
P1 = σ ijin . A A = b1 . t
P1 = 16000 psi . A A = 1,5 in . 0,5 in
P1 = 16000 psi . 0,75 in A = 0,75 in
P1 = 12000 psi.in

b. Mencari Tegangan Ijin P2


P2 = σ ijin . A A = (b2-d).t
P2 = 11000 . A A = (30 in – 1 in). 0,5 in
P2 = 11000 . A A = (29 in) .0,5 in
P2 = 11000 . 14,5 in A = 14,5 in
P2 = 159500 psi.in

c. Mencari Tegangan Ijin P3


2
πd
P3 = σ ijin . A A = 2( )
4

( )
A =2 7 )
( 22 2
1
P3 = 6500 . A
4

P3 = 6500 . A A =2 ( 2228 )
44 44
P3 = 6500 . A. =
28 28
P3 = 10214.29 psi in

Anda mungkin juga menyukai