Anda di halaman 1dari 28

Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk

Sirkulasi Udara pada Tambak


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mekatronika
Diploma III Program Studi Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh :
Ika Rustika
151311011
3A/ D3 Teknik Elektronika

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
ABSTRAK

Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak,
merupakan alat yang digunakan untuk menggerakan kincir air secara otomatis. Sistem
ini bertujuan untuk untuk memberikan suplai kandungan oksigen pada tambak di
malam hari yang disebabkan tidak bisanya fitoplankton berfotosintesis karena
kurangnya acahaya matahari. Sistem ini bekerja secara otomatis berdasarkan setting
waktu yang ditentukan.

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak”.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Mekatronika. Makalah ini berisikan tahapan perancangan dalam sistem mekatronika,
meliputi perancangan mekanik, elektronik, komputer dan sistim kendali.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga menyelesaikan makalah “Rancang Bangun
Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak” ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Desember 2017

Penyusun

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 6
1.2 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 8
2.1 Deskripsi Sistem ............................................................................................. 8
2.2 Prinsip Kerja ................................................................................................... 9
2.3 Komponen .................................................................................................... 10
BAB IIIPERANCANGAN SISTEM ....................................................................... 13
3.1 Perancangan Mekanik .................................................................................. 13
3.2 Perancangan Elektronik ................................................................................ 17
3.3 Perancangan Komputer ................................................................................ 20
3.4 Perancangan Kendali .................................................................................... 25
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 28

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok Diagram Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara
pada Tambak ..............................................................................................................8
Gambar 2.2 Motor DC ...............................................................................................10
Gambar 2.3 Push Button ............................................................................................11
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin ATMega 8 ....................................................................12
Gambar 2.5 LCD ........................................................................................................12
Gambar 3.1 Desain Box Rangkaian Kontrol .............................................................14
Gambar 3.2 Desain Box Motor DC ...........................................................................15
Gambar 3.3 Kontruksi Kincir Air ..............................................................................16
Gambar 3.4 Sirip – Sirip Kincir Air ...........................................................................16
Gambar 3.5 Penyambungan As Penghubung Motor Ke Kincir Air...........................16
Gambar 3.6 Desain Mekanik Keseluruhan ................................................................17
Gambar 3.7 Rangkaian Catu Daya .............................................................................17
Gambar 3.8 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller ATMega 8 .....................18
Gambar 3.9 Rangkaian LCD ......................................................................................18
Gambar 3.10 Rangkaian Tombol Setting ...................................................................19
Gambar 3.11 Rangkaian Driver Relay .......................................................................19
Gambar 3.12 Diagram Alir Program Utama ..............................................................20
Gambar 3.13 Diagram Alir Setting Menu ..................................................................21
Gambar 3.14 Diagram Alir Setting Jam pada Alat ....................................................22
Gambar 3.15 Diagram Alir Setting Alat ....................................................................23
Gambar 3.16 Diagram Alir Setting Hidup Alat .........................................................24
Gambar 3.17 Diagram Alir Setting Mati Alat ............................................................25
Gambar 3.18 Perancangan Kendali ............................................................................26

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia
untuk menjadikan segala hal menjadi lebih baik dan berkualitas, salah satunya
dalam bidang perikanan. Perikanan budidaya saat ini sedang gencar
mengembangkan teknologi untuk menghasilkan perikanan yang maksimum dan
berkelanjutan (Maximum Suistainable Yield).
Kendala yang kerap dialami adalah kurangnya ketersediaan oksigen pada
malam hari yaitu saat fitoplankton tidak berfotosintesis sehingga ketersediaan
oksigen sangat terbatas dan keadaan ini biasa disebut titik kritis. Titik kritis
terjadi antara pukul 24.00 – 05.00 dimana kandungan oksigen di perairan hanya
berkisar 4 ppm, sedangkan oksigen yang dibutuhkan yaitu lebih besar 7 ppm.
Jika kadar oksigen yang dibutuhkan kurang dari batas normal maka berakibat
terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan yang kurang maksimal.
Berdasarkan kasus diatas maka dibuatlah sistem “Rancang Bangun Kincir
Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak” untuk menjaga ketersediaan
oksigen terutama pada saat titik kritis berdasarkan timer atau setting waktu yang
telah ditentukan.

1.2 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini yaitu:
- BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan mengenai latar belakang dari sistem
kincir air otomatis dan sistematika penulisan makalah.
- BAB II PEMBAHASAN, menjelaskan mengenai deskripsi, prinsip kerja
sistem kincir air otomatis beserta komponen yang digunakan.
- BAB III PERANCANGAN SISTEM, menjelaskan mengenai perancangan
siste, kincir air otomatis meliputi perancangan mekanik, elektronik, komputer
dan sistim kendali.

6
- BAB IV KESIMPULAN, menjelaskan kesimpulan dari sistem kincir air
otomatis ini.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Sistem


Gambar 2.1 menunjukan blok diagram dari sistem kincir air otomatis.

Gambar 2.1 Blok Diagram Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk
Sirkulasi Udara pada Tambak
Sistem kincir air otomatis ini bekerja berdasarkan setting waktu yang
ditetapkan. Kincir air pada sebuah tambak memiliki peranan yang sangat pentng
, yaitu:
a. Sebagai penyuplai oksigen didalam perairan.
b. Membantu dalam proses pencampuran karakteristik antara perairan tambak
lapisan atas dan bawah.
c. Membantu dalam proses pemupukan air.
d. Membantu dalam mengarahkan otoran dasar tambak kea rah sentral
pembuangan.
Berdasarkan gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa sistem “Rancang Bangun
Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak “ terdiri dari :

8
a. Catu Daya
Catu daya berfungsi untuk mensuplai tegangan DC kepada seluruh
komponen agar komponen dapat berfungsi dengan maksimal. Catu daya
tersebut disalurkan ke seluruh tombol setting, mikrokontroller, LCD, driver
relay dan motor DC. Catu daya yang dibuat memiliki 2 keluaran yaitu 5 VDC
dan 12 VDC.
b. Tombol Setting
Terdapat 6 buah tombol yang diterapkan, yaitu tombol reset, tombol menu
(1), tombol geser kanan atau kiri (2 dan 3), dan tombol menambahkan atau
mengurangi waktu (4 dan 5) pada saat melakukan setting waktu. Data yang
diinput akan ditampilkan pada layar LCD dan diproses oleh mikrokontroller.
c. LCD
LCD berfungsi sebagai penunjuk waktu dan penunjuk pengaturan waktu
menyala dan waktu mati kincir air secara otomatis
d. Mikrokontroller
Mikrokontroller yang digunakan yaitu Mikrokontroller AVR Atmega8.
Mikrokontroller berfungsi untuk mengolah data sehingga keluaran yang
diharapkan dapat sesuai. Mikrokontroller pada sistem ini berfungsi juga
sebagai timer.
e. Driver Relay
Driver relay berfungsi untuk mengaktifkan motor DC ketika waktu
menunjukan sesuai dengan waktu yang disetting.
f. Motor DC
Motor DC berfungsi untuk menggerakan kincir air secara otomatis.

2.2 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari sistem “Rancang Bangun Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi
Udara pada Tambak “ yaitu berdasarkan waktu setting yang ditetapkan. Kincir
air dapat bekerja apabila waktu yang ditetapkan telah sesuai. Mikrokontroller
akan memerintahkan driver relay untuk aktif dengan cara memberikan logic 1

9
terhadap input driver relay. Driver relay akan menghidupkan motor DC dengan
kecepatan rata – rata 100 rpm untuk memutar kincir air secara optimal. Kincir air
akan berhenti ketika waktu menunjukan waktu off.

2.3 Komponen
Komponen – komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan “Rancang Bangun
Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak”, yaitu:
a. Motor DC
Motor DC adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang desain awalnya
diperkenalkan oleh Michael Faraday. (Endra Pitowarno, 2006: 76). Motor
DC berputar dikarenakan terdapat interaksi antara medan magnet permanen
dengan gaya yang bekerja pada lilitan (kumparan) karena arus yang mengalir
pada lilitan tersebut. Motor berputar karena antara magnet permanen dengan
gaya yang timbul pada kumparan akan saling tarik-menarik dan saling tolak-
menolak pada masing-masing kutub. Sesuai dengan namanya, motor DC
diberi daya dengan tegangan DC (Direct Current atau arus searah). Dengan
demikian putaran motor DC akan berbalik arah jika polaritas tegangan yang
diberikan juga diubah.

Gambar 2.2 Motor DC


b. Catu Daya
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC yang stabil
agar dapat bekerja dengan baik. Sumber catu daya yang besar adalah sumber
bolak-balik atau Alternating Current (AC) dari pembangkit tenaga listrik.
Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus

10
AC menjadi DC. Untuk mendapatkan hasil tegangan DC yang stabil maka
diperlukan regulator.
c. Push Button
Push button merupakan saklar yang dioperasikan secara manual. Push
button ini berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.
Ada dua macam push button, yaitu push button NO (Normaly Open) dan push
button NC (Normaly Close).

Gambar 2.3 Push Button


d. Relay
Relay berfungsi untuk memutuskan atau mengalirkan arus listrik yang
dikontrol dengan memberikan tegangan suplai pada koilnya. Ada dua jenis
relay berdasarkan tegangan untuk menggerakkan koilnya, yaitu relay DC dan
relay AC. Pada rangkaian ini menggunakan relay DC dengan tegangan 5 volt.
e. Mikrokontroller ATMega 8
Mikrokontroler ATMega8 merupakan bagian utama dari sistem kontrol,
mikrokontroler ini merupakan jenis mikrokontroler jenis AVR.
Mikrokontoler jenis ini dipilih karena mikrokontroler ATMega8 memiliki 28
port masukan dan keluaran atau biasa disebut dengan port IO yang dibagi
menjadi port-port B, C, dan D yang dapat difungsikan sebagai masukan dan
sebagai keluaran sistem. Proses pengisian (downloading) program yang
mudah karena meliliki fasilitas in-system programming yang sudah terdapat
di dalam ATMega8. Lima pin, MOSI, MISO, SCK, Reset, dan Ground
digunakan untuk memprogram ATMega8 ini. Mikrokontroler ATMega8
dapat bekerja apabila mendapat tegangan masukan sebesar 5 volt dengan
batas toleransi tegangan sebesar 5,4 volt.

11
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin ATMega 8
f. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengoperasiannya
menggunakan sistem matriks. LCD dapat dengan mudah dihubungkan
dengan mikrokontroller AVR ATmega8. Modul LCD LMB162AFC yang
merupakan LCD dengan display dua baris dengan masing-masing baris
sebanyak 16 kolom.

Gambar 2.5 LCD

12
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Perancangan pada dasarnya merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam
pembuatan suatu alat, karena dengan menganalisa komponen yang digunakan maka
alat yang dibuat dapat bekerja secara maksimal seperti yang diharapkan. Perancangan
merupakan suatu hal yang dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan alat.
3.1 Perancangan Mekanik
Bagian mekanik dari sistem mekatronika adalah bagian yang melaksanakan
fungsi gerak. Berikut merupakan perancangan mekanik sistem kincir air
otomatis:
a. Desain Box
Terdapat dua desain box yang dirancang, yaitu bagian kontrol dan motor DC.
Kedua box tersebut menggunakan bahan akrilik yang transparan dengan
ketebalan 2mm untuk box kontrol dan ketebalan 3mm untuk box motor DC.
Box ini berfungsi untuk melindungi rangkaian dan motor DC dari cuaca
dikarenakan motor DC akan diletakan di dekat tambak.

13
Gambar 3.1 Desain Box Rangkaian Kontrol

14
Gambar 3.2 Desain Box Motor DC
b. Konstruksi Kinir Air
Pembuatan konstruksi kincir air menggunakan bahan akrilik dengan tebal 1
cm dan 3 mm. Pemotongan menggunakan potong laser. Dalam kincir air
tentu terdapat sirip – sirp yang fungsinya untuk mengoyak air sehingga
timbul gelombang – gelombang pada air. Pembuatan as sebagai penghubung
antara motor DC sebagai penggerak kincir air menggunakan bahan
alumunium pejal berbentuk lingkaran dengan diameter 1 cm. Dipilih bahan
alumunium dikarenakan sifatnya alumunium yang lebih ringan dibanding
besi, lebih tahan karat karena tidak menutup kemungkinan as akan terkena
air dari kolam, dan juga lebih murah daripada kuningan yang juga lebih berat
massanya.

15
Gambar 3.3 Kontruksi Kincir Air

Gambar 3.4 Sirip – Sirip Kincir Air

Gambar 3.5 Penyambungan As Penghubung Motor Ke Kincir Air

16
Gambar 3.6 Desain Mekanik Keseluruhan
3.2 Perancangan Elektronik
Bagian elektronik adalah bagian yang berwujud rangkaian elektronik dan
mempunyai fungsi tertentu. Selain itu bagian elektronik juga melakukan fungsi
sebagai penghubung antara pengguna dengan sistem mekatronika yaitu
menggunakan perangkat I/O. Berikut merupakan perancangan elektronik dari
sistem kincir air otomatis :
a. Catu Daya

Gambar 3.7 Rangkaian Catu Daya


Berdasarkan gambar 3.7 dapat dijelaskan bahwa rangkaian catu daya ini
tersusun dari beberapa komponen, yaitu transformator step down, dioda
bridge, kapasitor, regulator IC LM7806 dan IC LM7812, transistor 2N 3055
serta fuse sebagai pengaman. Catu daya yang dibuat memiliki dua keluaran
yaitu tegangan 5 VDC dan 12 VDC.

17
b. Sistem Minimum Mikrokontroller ATMega 8

Gambar 3.8 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller ATMega 8


Berdasarkan gambar 3.8 dapat dijelaskan bahwa rangkaian Mikrokontroller
AVR ATmega8 tersusun dari rangkaian sistem minimum yaitu IC Atmega8,
oscilator eksternal dan reset. Oscilator eksternal berfungsi untuk menentukan
kecepatan eksekusi program. Rangkaian oscilator eksternal terdiri dari
komponen capasitor dan crystal dengan nilai 11.0592 MHz. Crystal dengan
nilai 11.0592 MHz digunakan agar didapatkan nilai yang tepat saat
menggunakan fungsi timer dengan periode 100 ms. Tombol reset berfungsi
untuk mereset mikrokontroller. Beberapa PORT B difungsikan sebagai
pengisian program ATMega8. PORT C difungsikan sebagai port untuk
tombol setting. PORT D difungsikan sebagai port keluaran untuk interface
dengan LCD monitor.
c. LCD Monitor

Gambar 3.9 Rangkaian LCD

18
Berdasarkan gambar 3.9 dapat dijelaskan bahwa LCD monitor berfungsi
untuk menampilkan seting waktu (jam, menit dan detik) saat kincir nyala
ataupun mati. (Heri Andrianto, 2008). Resistor variabel RV1 berfungsi untuk
mengatur tegangan kontras tampilan karakter pada LCD.
d. Tombol Setting

Gambar 3.10 Rangkaian Tombol Setting


Berdasarkan gambar 3.10 dapat dijelaskan bahwa tombol Setting berfungsi
untuk memasukkan data seting berupa jam, menit dan detik kincir akan
menyala dan mati. Pin C bit ke-1 sampai dengan ke – 4 difungsikan sebagai
input. Resistor bernilai 1 kΩ berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke
mikrokontroler.
e. Saklar Relay
Relay di sini hanya berfungsi sebagai pemutus dan penyambung tegangan
sumber yang menuju ke motor penggerak kincir.

Gambar 3.11 Rangkaian Driver Relay

19
3.3 Perancangan Komputer
Aspek komputer pada sistem mekatronika lebih ditekankan pada bagian software
yang berfungsi antara lain untuk mengendalikan sistem dan penghubung sistem
mekatronika dengan manusia (HMI). Berikut merupakan perancangan computer
dari sistem kincir air otomatis:
a. Diagram Alir Program Utama
Diagram alir program utama ini menjelaskan inti proses sistem kerja dari
memulai sampai berakhirnya program.

Gambar 3.12 Diagram Alir Program Utama


b. Diagram Alir Setting Menu
Proses dalam diagram setting menu ini adalah apabila tombol menu ditekan,
maka tampilan akan berulang dari menu utama pada LCD kemenu atur jam.

20
Gambar 3.13 Diagram Alir Setting Menu
c. Diagram Alir Setting Jam Alat

21
Gambar 3.14 Diagram Alir Setting Jam pada Alat
d. Diagram Alir Setting Alat
Diagram alir program setting alat ini berisi pengaturan antara waktu
menghidupkan alat, waktu mematikan alat dan juga menu back untuk
kembali ke menu awal program.

22
Gambar 3.15 Diagram Alir Setting Alat
e. Diagram Alir Setting Hidup Mati Alat
Alat ini dapat melakukan setting alat tidak hanya menyimpan satu instrupsi
bahkan dapat menyimpan banyak waktu sehingga dalam sekali setting kita
dapat menghidupkan dan mematikan alat dalam beberapa waktu.

23
Gambar 3.16 Diagram Alir Setting Hidup Alat

24
Gambar 3.17 Diagram Alir Setting Mati Alat

3.4 Perancangan Kendali


Aspek atau bagian kendali lebih ditekankan pada strategi pengendalian sistem
mekatronika. Bagian kendali pada sistem mekatronika memegang peranan
penting untuk mengatur pergerakan mekanik. Sistem kendali akan mengatur
mekanik agar dapat bergerak menuju posisi tertentu. Umumnya bagian kendali
berwujud mikroprosesor, mikrokontroller, PC, dan PLC. Pada sistem kincir air
otomatis bagian kendali yaitu berupa mikrokontroller ATMega8. Kekurangan

25
dari sistem ini pada bidang perancangan kendali yaitu tidak adanya feedback
yang pada umumnya berupa sensor. Pengembangan selanjutnya sistem ini dapat
ditambahkan perangkat sensor DO (Dissolved Oxygen) sehingga alat atau kincir
air dapat bekerja secara otomatis ketika DO yang terdeteksi dibawah batas
normal selain pada waktu yang ditentukan. Berikut perancangan kendali yang
dapat diterapkan:

Gambar 3.18 Perancangan Kendali

26
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan, yaitu:


a. Kincir air otomatis berfungsi untuk penyuplai kandungan oksigen pada tambak.
b. Kincir air otomatis ini terdiri dari beberapa rangkaian penting antara lain rangkaian
catu daya, driver relay, sistem minimum, tombol setting dan motor DC.
c. Kincir air otomatis bekerja berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Kincir air
dapat bekerja apabila saklar relay mendapat logika 1 dari output mikrokontroler
yang menjadi inputan untuk saklar relay. saklar relay akan menghidupkan motor
dc dengan kecepatan rata – rata 100 rpm untuk memutar kincir air. Alat dapat
bekerja mulai dari proses seting waktu, proses seting kincir on dan proses seting
kincir off. Semua akan berjalan otomatis setelah proses seting waktu ditentukan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Anggakara, Sri Anggana. 2012. Kincir Air Alternatif Dengan Timer Sebagai Penyuplai
Kandungan Oksigen (Dissolved Oxygen) Pada Kolam Pembenihan Lele
Berbasis Mikrokontroler ATmega8 [Online] Tersedia :
http://eprints.uny.ac.id/6555/

Khalifa, Hafidzuddin Quwwa, Indhana Sudiharto, Suhariningsih. 2013. Rancang


Bangun Kincir Air Otomatis untuk Sirkulasi Udara pada Tambak Udang [Online]
Tersedia : https://www.scribd.com/doc/240710424/Rancang-Bangun-Kincir-
Air-Otomatis-Untuk-Sirkulasi-Udara-Pada-Tambak-Udang

28

Anda mungkin juga menyukai