Anda di halaman 1dari 12

QUIZ 6

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Perancangan Elemen Mesin II

Dosen: Nia Nuraeni Suryaman, S.Pd.,M.T.

Disusun oleh:

EDO PERMADI (2020101006)

RIZKY RAMADHAN (2020101003)

UNIVERSITAS WIDYATAMA

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK MESIN
1. JUDUL
SISTEM TRANSMISI RANTAI PADA PURWARUPA KURSI RODA LINCAH UNS
1.1. LATAR BELAKANG
Selaras dengan semakin berkembangnya zaman dan semakin
bertambahnyakebutuhan manusia akan mobilitas yang semakin tinggi menjadi alasan
yang tepat guna mengembangkan penemuan-penemuan dibidang transportasi yang
lebih handal, baik dalam hal keamanan, efisiensi, serta kemudahan tanpa
mengesampingkan kenyamanan dalam penggunaannya. Dalam era globalisasi ini,
ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah berkembang dengan pesat. Pada
perkembangan kursi roda manual saat ini, kursi roda manual dinilai sangat penting
untuk membantu kebutuhan penderita difabel saat melakukan aktifitas. Sejauh ini,
perkembangan kursi roda manual yang makin berkembang juga dapat
mengembangkan kreativitas manusia untuk tujuan memudahkan penderita difabel
dalam kehidupan sehari-hari. Demi membantu para penderita difabel kami berusaha
menginovasikan kursi roda menjadi sedikit mempunyai daya yang lebih ringan
dengan memodifikasi bagian penggeraknya agar memudahkan pemakai untuk
melewati medan yang agak tinggi dan sedikit terjal yang biasanya menjalankan harus
dengan bantuan orang lain. Dengan inovasi tersebut diharapkan dapat membantu para
penyandang difabel agar lebih bisa mandiri dan bisa lebih leluasa di medan – medan
yang sulit dialuli kursi roda manual pada umumnya. Perubahan berfungsi agar tidak
kesulitan pada saat meewati jalan yang agak tinggi atau sedikit terjal dan agar tidak
lagi membutuhkan bantuan orang lain. Maka dari sinilah kami penulis akan
menciptakan sebuah karya cipta dengan pengaruh baiknya penunjang transportasi
sekarang ini. Dengan ini penulis akan menciptakan karya cipta yang berjudul “Kursi
Roda Lincah UNS” agar dapat memudahkan aktifitas pengguna nantinya.
1.2. TUJUAN
untuk mempermudah sarana transportasi penderita difabel serta menciptakan inovasi
baru (dalam bidang otomotif) serta menciptakan kursi roda dengan desain baru yang
lebih mudah dikendalikan.
1.3. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perancangan sistem transmisi dari kursi roda lincah UNS?
2. Bagaimana cara kerja sistem transmisi dari kursi roda lincah UNS?
2. LITERATUR / DASAR TEORI YANG DIGUNAKAN
Kursi Roda Lincah UNS merupakan alat yang berfungsi sebagai alat transportasi jarak
dekat bagi penderita difabel. Kursi Roda Lincah UNS menggunakan 2 tuas yang terletak
pada kanan dan kiri kursi roda sebagai penggeraknya dengan sistem transmisi rantai
sebagai pemindah daya dari tuas menuju roda, tuas digerakkan dengan cara manual yaitu
menggunakan tangan. Kursi roda lincah uns cocok untuk negara-negara berkembang
seperti indonesia, karena kursi roda lincah uns selain biaya pembuatan yang murah, juga
lincah digunakan di medan negara berkembang yang masih banyak jalan terjal. Kursi
roda lincah uns mengadopsi sistem pedal sepeda untuk memutar gear yang dihubungkan
oleh rantai untuk diteruskan ke gear lain untuk memutar roda, akan tetapi karena gerak
putar pedal sepeda kurang efektif secara penempatan pada kursi roda, maka diganti
dengan gerak maju mundur tuas yang terhubung ke gear.

3. METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

Menggunakan metode kualitatif

4. PERHITUNGAN YANG DIGUNAKAN

5. HASIL

Kursi Roda Lincah UNS ini memiliki 2 sprocket, yaitu sprocket penggerak, Dan sprocket
pengerak roda. maka didapat data sebagai berikut :
Tipe Sprocket dan Rantai = 08 B
Jumlah sprocket kecil rantai (TK) = 18
Gigi Jumlah sprocket besar rantai (TB) = 28 Gigi Pitch (p) = 12,70 mm
Jarak antara poros tuas dan poros roda (x) = 490 mm
Kecepatan putar pada sprocket tuas diasumsikan (N) = 0,05 rpm

6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dari perencanaan sistem transmisi Kursi Roda Lincah UNS
ini dapat diambil kesimpulan:

1. Kecepatan putar Kursi Roda Lincah UNS dengan perhitungan pada tuas, kecepatan
putar yaitu sebesar 0,05 rpm.
2. Daya maksimal yang ditransmisikan oleh Kursi Roda Lincah UNS pada rantai sebesar
247,49 watt.
3. Beban total pada rantai Kursi Roda Lincah UNS ini sebesar 2087,39 N
4. Perhitungan panjang rantai yang aman untuk digunakan pada konstruksi Kursi Roda
Lincah adalah 1282,7 mm.
1. Judul

STRUCTURAL ANALYSIS OF MOTORCYCLE CHAIN

1.1 Latar Belakang :


Rantai adalah komponen mesin yang andal, yang mentransmisikan daya melalui
gaya tarik, dan digunakan terutama untuk transmisi daya. Fungsi dan kegunaan rantai mirip
dengan sabuk, Rantai rol atau rantai rol semak adalah jenis penggerak rantai yang paling
umum digunakan untuk transmisi tenaga mekanik pada berbagai jenis mesin domestik,
industri dan pertanian, termasuk konveyor, mobil, sepeda motor, dan sepeda. Ini terdiri dari
serangkaian rol silinder pendek yang disatukan oleh tautan samping.

1.2 Tujuan :
Ini digerakkan oleh roda bergigi yang disebut sproket. Ini adalah sarana transmisi
daya yang sederhana, andal, dan efisien. Dua ukuran rantai rol yang berbeda, menunjukkan
konstruksi. Sebenarnya ada dua jenis tautan yang bergantian dalam rantai rol semak. Jenis
pertama adalah tautan dalam, memiliki dua pelat bagian dalam yang disatukan oleh dua
lengan atau bushing yang di atasnya memutar dua rol. Tautan dalam bergantian dengan tipe
kedua, tautan luar, yang terdiri dari dua pelat luar yang disatukan oleh pin yang melewati
bushing tautan dalam.

1.3 Rumusan masalah :


Rantai roller "bushing less" serupa dalam operasi meskipun tidak
dalam konstruksi; alih-alih bushing atau selongsong terpisah yang menyatukan pelat bagian
dalam, pelat memiliki tabung yang dicap ke dalamnya menonjol dari lubang yang memiliki tujuan
yang sama. Ini memiliki keuntungan menghilangkan satu langkah dalam perakitan rantai. Desain
rantai rol mengurangi gesekan dibandingkan dengan desain yang lebih sederhana, menghasilkan
efisiensi yang lebih tinggi dan lebih sedikit keausan. Varietas rantai transmisi daya asli tidak memiliki
rol dan busing, dengan pelat dalam dan luar dipegang oleh pin yang bersentuhan langsung dengan gigi
sproket; namun konfigurasi ini menunjukkan keausan yang sangat cepat dari kedua gigi sproket, dan
pelat tempat mereka berputar pada pin. Masalah ini sebagian diselesaikan dengan pengembangan
rantai bushed, dengan pin yang menahan pelat luar melewati bushing atau selongsong yang
menghubungkan pelat bagian dalam. Penambahan rol yang mengelilingi lengan bushing rantai dan
memberikan kontak bergulir dengan gigi sproket menghasilkan ketahanan yang sangat baik terhadap
keausan sproket dan rantai. Rantai rol sangat penting untuk operasi yang efisien serta penegangan
yang benar
2. Literatur/Landasan teori yang digunakan :  
Rantai rol digunakan dalam berbagai aplikasi, tetapi sebagian besar rantai rol digunakan dalam
drive. Kecepatan poros drive berkisar dari kurang dari 50 rpm hingga hampir 10.000 rpm, dan jumlah daya yang
ditransmisikan berkisar dari 1 kW hingga 1000 kW. Pertimbangan desain utama untuk rantai rol yang akan
digunakan pada drive adalah berbagai beban tarik.

3. Metode yang digunakan: Metode penelitian kuantatif


4. Perhitungan yang digunakan :

Velocity of chain,

V = (Z1 × p × n1)/60 = (15 × 0.0127 × 5000)/60

V = 15.88 m/s

Design Power = Rated Power × f1 ×f2× f3 ×f4.

Service Factors:

Effect of the number of teeth of the small chain wheel (f 1) z = 15, f1 = 1.27

Effect of ratio (f2) i = 2.93,f2 = 1

Effect of Shock factor (f3) = 1.59

Effect of ratio of Centre distance (f4) = 1

P = 22 × 1.27 × 1 × 1.59 × 1

P = 44.42 kW

Tangential drive force on chain,

FT = P/V

= 44420/15.88

FT = 2797.23 N

Centrifugal tension in chain,

FC = m × V

= 0.7 × 15.882

FC = 176.52 N

Total tension in chain, W = FT + FC

= 2797.23 + 176.52

W = 2973.75 N = 3000 N (Approx.)


5. Hasilnya bagaimana? :
Kekuatan penggerak tangensial pada rantai.
FT = P/V

= 44420/15.88

FT = 2797.23 N

Centrifugal tension in chain,

FC = m × V

= 0.7 × 15.882

FC = 176.52 N

Total tension in chain, W = FT + FC

= 2797.23 + 176.52

W = 2973.75 N = 3000 N (Approx.)

6. Kesimpulan :

Desain untuk rantai akan dikenakan Analisis F.E untuk menemukan efek beban (ketegangan) pada
tautan. Metode yang diusulkan menggunakan perangkat lunak dalam domain FEA untuk menganalisis efek
variasi dalam nilai-nilai parameter desain yang mempengaruhi kriteria kinerja. Saat ketebalan berkurang,
dimensi lain akan tetap konstan. Oleh karena itu penghematan berat badan yang efektif akan terwujud. Jika
ketebalan pelat tautan menurun ke tingkat peningkatan tegangan tarik. Akibatnya penghematan berat dengan
penurunan ketebalan pelat tautan dapat direalisasikan dengan menggunakan kekuatan material yang lebih
tinggi. Metode FEM digunakan untuk menganalisis keadaan tegangan benda elastis dengan geometri yang
diberikan, seperti mata rantai.
1. JUDUL

ANALISA TEMPERATUR YANG TIMBUL PADA SPROKET DAN RANTAI


SEPEDA MOTOR SAAT SEDANG DIJALANKAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sepeda motor merupakan alat transportasi beroda dua pada umumnya yang paling banyak
digunakan
saat-saat ini diseluruh negara khususnya di Indonesia, karena selain harga dan biaya bahan
bakarnya yang murah juga sepeda motor merupakan jenis transportasi yang sederhana karena
bisa melalui jalan-jalan yang sempit danbisa menyusup diantara kemacetan dibandingkan
kendaraan roda empat pada umumnya, populasi jumlahpengguna sepeda motor yang beredar
dijalanan Indonesia untuk tahun 2014 saja sudah mencapai 8 juta, dankenaikan pengguna
sepeda motor semakin meningkat dari tahun ke tahun .
Pada sepeda motor terdapat komponen rantai dan sproket sepeda motor pada umumnya
mengalami
kerusakan karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan secara baik dan benar.
Penyebabnya adalah jarangdiperiksa kemuluran rantai setelah beberapa lama pemakaian dan
kurangnya pemberian pelumas, akan tetapitemperatur yang ditimbulkan dari gesekan antara
rantai dengan sproket yang dapat berpengaruh terhadapkemuluran rantai belum banyak
dianalisa oleh para pakar, hal ini bisa memungkinkan terjadinya kurangnyapengetahuan kita
tentang kerja rantai dan sproket sepeda motor tersebut dan tidak bisa
mengembangkanprosedur-prosedur untuk perawatan rantai dan sproket sepeda motor.
Pada pengujian yang sudah dilakukan pada gear sproket sepeda motor jenis bebek, didapat
bahwa umur
pakai sproket rantai sepeda motor yang digunakan dalam kondisi normal sampai harus
diganti adalah setelahmencapai 3.1 tahun, dan akan mengalami keausan dengan kehilangan
berat sebesar 2.3% dan mengalamiperubahan dimensi dibandingkan dari kondisi baru sproket
rantai tersebut. Hasil pada penelitian tersebutmenghasilkan perbandingan kondisi dimensi dan
berat sproket rantai baru dan lama, dan pengaruh perubahandimensi dan berat tersebut
dipengaruhi oleh gesekan dan terkikisnya antara logam sproket dan rantai yang
salingbergerak. Tetapi besaran temperatur yang terjadi pada sproket rantai tidak bisa
dijelaskan pengaruhnya terhadapkemuluran dan kerusakan tersebut dan hal tersebut menjadi
masalah yang perlu diteliti kebenarannya.
Analisa tentang perpindahan panas dan temperatur pada sepeda motor masih banyak
dilakukan pada rem sepeda motor, khususnya pada bagian kampas remnya temperatur yang
dihasilkan mencapai 350oC dandapat menyebabkan keausan pada kampas rem. Namun
Analisa temperatur pada sproket dan rantai sepeda motormerupakan hal yang tidak bisa
diabaikan.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu metoda pengukuran yang tepat untuk mengetahui
temperatur pada sproket rantai sepeda motor, agar hasil yang didapat dapat dipertanggung
jawabkan dan bisa bermanfaat untukilmu pengetahuan. Sehingga dalam penulisan karya
ilmiah ini penulis akan melakukan penelitian dan mengambiljudul tentang Analisa temperatur
yang timbul pada Sproket dan rantai sepeda motor saat sedang dijalankandengan
menggunakan Program Nisa Heat Yang Berpengaruh Terhadap Kemuluran Rantai.

1.2 Tujuan
 Mengetahui temperatur maksimal yang terjadi pada sproket rantai sepeda motor.
 Mengetahui pengaruh yang terjadi dari temperatur terhadap kerja dan umur sproket
rantai sepeda
1.3 RUMUSAN MASALAH
 Berapakah nilai temperatur yang terjadi saat sepeda motor sedang berjalan.
 Bagaimana hubungan antara kecepatan sepeda motor dengan kenaikan temperatur
sproket rantai.
 Bagaimana proses perpindahan panas yang terjadi pada permukaan sproket rantai dan
saat
 temperatur lingkungan berubah-ubah.
 Bagaimana pengaruh temperatur pada gear sproket terhadap kemuluran rantai.
2. LITERATUR / DASAR TEORI YANG DIGUNAKAN

Perpindahan Panas
Panas telah diketahui dapat berpindah dari tempat dengan temperatur lebih tinggi ke tempat
dengan tempeatur lebih rendah. Hokum percampuran panas juga terjadi karena panas itu
berpindah, sedangkan padakalorimeter, perpindahan panas dapat terjadi dalam bentuk
pertukaran panas dengan luar sistemSecara ringkas cara perpindahan panas dapat dilakukan
melalui tiga cara diantaranya :
1. konduksi
2. konveksi
3. radiasi.
3. METODE PENELITIAN YANG DI GUNAKAN
 Menggunakan metode kualitatif
4. PERHITUNGAN YANG DI GUNAKAN
 Menggunakan rumus laju perpindahan kalor

5. HASIL

 Gambar distribusi temperature pada gear drive


 Gambar distribusi temperature pada gear driven

 distribusi temperature pada rantai


6. KESIMPULAN

Dari hasil dapat diketahui bahwa berdasarkan pada pemusatan beban temperature yang terjadi
adalah:- Pada Gear drive dan driven beban temperature terbesar berada pada pertengahan gigi-gigi,
yaitu pada lingkaran pitch, karena pada sisi tersebut kontak langsung dengan roller rantai.- Pada rantai
beban temperature terbesar pada roller rantai yang berwarna merah, dan distribusi temperature
terendah pada bagian rantai yang lebih jauh dari roller yaitu pada pertengahan link rantai.- Nilai
perpindahan panas (heat transfer) yang terjadi adalah 0.543 Watt

Anda mungkin juga menyukai