Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENGARUH HENTAKAN TERHADAP KEMULURAN


RANTAI TERHADAP MOTOR

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS


Mata Kuliah : Perancangan Elemen Mesin II
Dosen Pengampu : Ibu Nia Nuraeni Suryaman, S.Pd., M.T.

DISUSUN OLEH :

RIZKY RAMADHAN (2020101003)


EDO PERMADI (2020101006)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG
2022
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sepeda motor merupakan satu dari berbagai sarana transportasi darat yang cocok
digunakan untuk menjangkau berbagai daerah dan tempat terpencil dengan
pertimbangan ongkos yang murah. Sepeda motor dapat dinaiki sendiri ataupun dengan
penumpang dibelakangnya. Kekuatan suatu rantai kendaraan merupakan masalah yang
sangat penting pada performa kendaraan. Rantai yang mengalami kemuluran akan
membuat performa kendaraan menjadi menurun. Kekuatan suatu rantai sepeda motor
dapat dianalisa pada saat berjalan dengan analisa gaya terbesar pada kondisi jalan
tanjakan.
Ketika kendaraan berjalan seringkali memberikan respon hentakan yang tak
terduga yang dapat mengakibatkan rantai cepat mengalami kemuluran. Rantai akan cepat
mengalami kemuluran pada sepeda motor yang sering diberi beban berat dan sering
terjadi hentakan mendadak. Penelitian diawali dengan mencari dan mempelajari berbagai
teori penunjang yang berkaitan dengan kekuatan dan kemuluran rantai dilanjutkan
dengan mencari data kendaraan melalui brosur spesifikasi kendaraan dan pengukuran
langsung pada kendaraan.
Dalam proses pembuatan (produksi) rantai, harus melewati beberapa tahap
pengujian sebagai syarat agar lolos produksi, rantai melewati beberapa pengujian yaitu :
uji kekerasan, uji tarik, uji kemuluran serta uji kelelahan. Uji kekerasan di lakukan
setelah komponen rantai seperti plate roller, pin dan bush di proses treatment agar kuat
pengujian kedua, yaitu tes tarik (tensile strength), alat yang akan dipakai universal tester
potongan rantai di tarik sampai putus di beban terentu.Standar dari JCAS (Japan Chain
Assosiation Standart) untuk rantai tipe 428H (Rantai yang digunakan pada rantai sepeda
motor) adalah 2,1 ton test ketiga yaitu uji kemuluran (elongation test) rantai di putar
dinamo dengan beban 70 kg dan 200 rpm. ( Chain-guide 2008 : 219 ).

Rumusan Masalah

1.2Dari latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai rumusan


masalah dalam proses penelitian, sebagai berikut.

“ Menentukan besarnya kekuatan dan kemuluran rantai serta umur rantai Sepeda Motor pada
kondisi jalan tanjakan dan hentakan saat start awal ”
1.3 1.3 Tujuan Penelitian

1 . Mencari factor penyebab kemuluran rantai

2 . Hentakan rantai pada pengaruh pergantian gear

Untuk mendapatkan besar Kekuatan dan kemuluran Rantai pada kondisi jalan
tanjakan dan saat hentakan start awal

Untuk mengetahui lamanya pemakaian / umur rantai


Efek gaya angin dari samping diabaikan.
Massa dan posisi titik berat sudah ditentukan. Gaya lift/angkat pada kendaraan
diabaikan.
Struktur body Sepeda Motor dianggap rigid.
Massa pengendara dan penumpang dianggap konstan,dimana analisa dilakukan
pada saat kendaraan membawa beban dalam kondisi maksimum.
Analisa dilakukan pada saat start awal dan pada jalan tanjakan
Jalan dalam keadaan kering tidak bergelombang (rata) dengan Hambatan
Rolling
1.1 serta kemiringan jalan 60º.
Material Rantai dianggap sama,yaitu (Cast Alloy Steels)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.4 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Rantai

Rantai adalah salah satu komponen penting dalam sepeda motor, rantai alat yang

cukup efisien yang berfungi untuk mentransfer daya antara poros pararel. ukuran rantai

sangat bervariasi, sehingga dapat digunakan untuk mentransfer daya yang ukurannya

besar atau kecil. Rantai juga dapat digunakan untuk menggerakan dua buah sproket yang

memiliki jarak cukup jauh. Rantai juga digunakan untuk menurunkan kecepatan yang

relatif sangat besar. Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip

sehingga menjamin perbandingan putaran yang tetap. Tanpa adanya rantai dan gigi

sprocket maka roda belakang tidak akan dapat berfungsi sebagai penggerak

1.4.1 kendaraan. (syafat 2008 : 20-26).

2.1.2 Bagian-Bagian Rantai Sepeda Motor

Rantai roda tersusun dari beberapa mata rantai, setiap mata rantai roda terdiri

dari beberapa bagian. Berikut ini bagian-bagian pada setiap mata rantai dan fungsinya:
1. Plat luar (outer sideplat), yang berfungsi sebagai penyambung antara pin, posisi nya

ada di paling luar.

2. Plat dalam (inner sideplat), yang berfungsi juga sebagai penyambug antara pin,yang

posisinya ada di dalam.

3. Pin yang berfungsi sebagai “as rodanya rantai”

4. Roller chain, fungsi dari roller chain bagian yang berhubungan langsung dengan gigi

sproket.

5. Bus (bushing) berfungsi sebagai pelindung antara roller dengan pin, agar pin tidak

1.4.2 langsung bergesekan dengan roller.

Gambar 2.2 Konstruksi Rantai

2.1.3 Jenis-Jenis speksifikasi pada rantai

Rantai yang sebagai pemindah daya dari putaran sproket ke roda, punya peranan

penting pada tunggangan. Maka dari itu pengendara harus kenal lebih jauh mengenai

jenis keberadaan peranti ini. Seperti kode atau angka dan jenis rantai yang tercetak di

kemasan rantai. Sebagai pemilik motor harus tahu arti kode itu agar tidak salah pakai

rantai. Kode mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran. Sehingga tidak salah

pilih. Juga tahu peruntukannya (majalah motoplus 2015).

Ada beberapa jenis speksifikasi pada rantai yang biasa diaplikasi pada motor baik

jenis bebek ataupun sport. rantai roda yang umum dipakai ada beberapa tipe 415, 420,
428, 428H dan 520. Untuk rantai di bawah 428, biasanya diaplikasi untuk jenis bebek.

Sedangkan 428 dan 520 diaplikasi motor sport macam Scorpio (428) dan Tiger (520).

Khusus buat Honda Revo Blade, dari pabriknya aplikasi 420-114. Untuk

kepentingan modifikasi, substitusi gir dan rantai kerap dilakukan buat mengejar

1.4.3 2.1.4 Kemuluran Pada Rantai Sepeda Motor

1.4.4 Rantai motor adalah termasuk kategori penggerak, yang memiliki Komponen terdiri dari,
bus, joint pin, pin, roller (drive chain), outer link plate, inner link plate, clip dan upper link
plate. Komponen-komponen tersebut di susun menjadi rantai, dalam masa pemakaiainnya
ada beberapa komponen tersebut yang mengalami keausan. Keausan Tersebut terjadi pada
komponen pin dan bush. Keausan yang terjadi Pada pin dan bush ini disebabkan oleh
pergerakan dari pin yang ada di dalam bus dan oleh gesekan bus dengan gigi sproket. Aus
pada pin dan bus menyebabkan rantai memanjang (mulur). Sehingga hal ini berakibat rantai
tidak terpasang secara pas pada sproket ataupun tidak terjaganya jarak timing pada saat
putaran berlangsung. Maka fenomena kemuluran terjadi atau elongasi rantai ini akan semakin
terlihat kemuluran pada rantai.

Gambar 2.3 Gambar 2.4

1.4.5
1.4.6
1.4.7 Gambar 2.5 Gambar 2.6
1.4.8

BAB III
METODE PENELITIAN

1.4.9 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah setelah proposal skripsi sudah disetujui
dari pihak kampus dan juga sudah siap untuk di lakukannya suatu penelitian, ketika
penulis sudah meminta izin dengan pihak instasi yang terkait dengan penelitian, sehingga
untuk penelitian sendiri dapat dilakukan kapan saja selama waktu dan jam kerja dari
pihak instansi yang sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan pihak yang terkait.
Tempat pelaksanaan penelitian yaitu akan dilakukan di bengkel

1.4.10 3.2 Desain Penelitian

Metode Penelitian
3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Kemuluran

Kemuluran (Creep) Adalah sifat yang menyebabkan beberapa bahan pada tegangan
konstan mengalami perubahan bentuk dengan perlahan, tetapi makin lama bertambah dalam suatu
selang waktu. Kemuluran terjadi akibat dari perubahan waktu. Mampu mesin (Machinability)
adalah kesiapan suatu bahan dibentuk tertentu dengan alat-alat pemotong.
Berdasarkan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, maka
pada penelitian ini terdapat treatment atau perlakuan terhadap variabel bebas yang merupakan
penggunaan v-belt standar dan variasi untuk bisa mengetahui pengaruhnya terhadap daya dan
torsi pada sepeda motor Honda Vario Techno 125CC.
Peneliti bisa mendapatkan hasil data maka buktinya supaya jelas, yaitu dengan:

1. Dokumentasi

Peneliti mencatat dari hal-hal yang penting dalam setiap melakukan penelitian, sehingga
dapat dijadikan dokumentasi yang kredibel dalam bentuk tulisan maupun gambar dari setiap
obyek yang diteliti.

2. Pengujian Laboraturium / Test

Data hasil pengujian yang didapat melalui eksperiment yang dilakukan di AR Speed
Semarang nantinya akan dilakukan analisis untuk dapat bisa dijadikan kedalam bentuk table
dan kedalam grafik sehingga bisa didapatkan pengaruh pencapain hasil pengujian serta
mampu menyimpulkan hasil pengujian atau eksperimen.

Langkah-langkah persiapan dan pengujian penelitian torsi dan daya dengan menggunakkan
dynamometer yaitu sebagai berikut

Persiapan Pengujian
Sebelum melakukan pengujian, peneliti harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunkan saat penelitian yaitu tool set dan dynamometer.
2) Menyiapkan tiga jenis V-belt (standar dan dua variasi).
3) Menyiapkan bahan bakar jenis Pertalite.
4) Menyiapkan sepeda motor Honda Vario Techno 125CC
5) Melakukan tune up pada sepeda motor yang akan dilakukan pengujian.
6) Menaikkan sepeda motor pada alat uji dynamometer dengan posisi roda depan dimasukkan
ke dalam slot kemudian disesuaikan dengan Panjang sepeda motor supaya roda belakang
dapat bertumpu pada roller dynamometer.
7) Memasang alat tachometer pada kabel busi untuk mengetahui rpm.
8) Menyiapkan tabel data pengujian.
Langkah-langkah pengujian

1) Lakukan pengisian bahan bakar jenis Pertalite


Keterangan : digunakan bahan bakar tersebut sesuai dengan spesifikasi standar untuk sepeda
motor Vario Techno 125 cc dengan perbandingan kompresi 9:1.
2) Melakukan pemanasan mesin sepeda motor dengan menghidupkan sekitar
3-5 menit agar mencapai suhu kerja ideal mesin (90o C-95o C)
Keterangan : bertujuan agar mesin dalam kondisi stabil dan kondisi seluruh komponen mesin
pada suhu standar sekaligus mengecek kondisi mesin sebelum digunakan.
3) Mulai menambahkan kecepatan dengan menarik gas pada putaran tertinggi.
4) Memulai membuka throttle gas sampai pada putaran mesin maksimal. Perubahan putaran
mesin dapat dilihat dilihat pada layar monitor komputer yang terhubung oleh chassis
dynamometer.
Keterangan : dilakuakan karena alat chassis dynamometer dalam pemakaiannya harus sampai
putaran tertinggi.
5) Pengujian dilakukan pada putaran 2500 rpm hingga 7500 rpm dengan range 1000
Keterangan : patokan tersebut dipilih karena stasioner motor Vario Techno 125 cc adalah
1500-2000 rpm, maka dari itu peneliti memilih melebihkan sedikit agar pembacaan lebih
akurat.
6) Data yang dihasilkan meliputi torsi, daya, dan putaran mesin pada setiap putaran akan
langsung terbaca pada display layar monitor komputer.
7) Mencetak hasil pengujian berupa data torsi dan daya sepeda motor. Data yang didapatkan
berupa tabel dan grafik perubahan daya (HP), torsi (N.m) pada setiapa putaran mesin tertentu.
8) Prosedur yang sama seperti diatas dilakukan untuk masing-masing pengujian data torsi dan
daya setiap V-belt standar maupun variasi. Supaya memperoleh data yang benar maka untuk
setiap pengujian torsi dan daya dilakukan minimal sebanyak tiga kali pada setiap penggunaan
V-belt standar maupun variasi.
9) Hasil dari torsi dan daya akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
10) Rapikan peralatan dan bahan yang sudah digunakan dalam penelitian seperti semula.
Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pengujian Torsi dan Daya

V-belt V-belt
Standar Variasi

Diperoleh Data Diperoleh Data


Torsi dan Daya Torsi dan Daya
dengan Pemakaian dengan Pemakaian
V-belt Standard V-belt Variasi

Analisis Data Hasil


Eksperimen

Kesimpulan

Selesai
Putaran mesin V – Belt Standart V – Belt Variasi
(RPM)
Daya Daya
Rata – Rata Rata – Rata
Pengujian (kW) (kW)

2
1000
3

2
3000
3

2
5000
3
Putaran mesin
V – Belt Standart V – Belt Variasi
(RPM)
Torsi Torsi
Rata – Rata Rata – Rata
Pengujian (Nm) (Nm)

2
1000
3

2
3000
3

2
5000
3

Anda mungkin juga menyukai