Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

ACARA IV

“SISTEM TRANSMISI GERAK”

Disusun oleh :

Nama : 1. Ulil Hidayat (2010401060)

2. Rachmad Jaya A (20104011)

Kelompok :1

Kelas : 02

Asisten Praktikum : Wahyu Adi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan budidaya tanaman, banyak hal yang perlu disiapkan terlebih
dahulu. Salah satu hal yang prlu disiapkan adalah traktor sebagai alat untuk membantu proses
budidaya. Di dalam traktor banyak sekali system kerja yang begitu kompleks dan saling
berhubungan. Salah satu system kerja didalam traktor adalah system transmisi gerak.

Sistem transmisi sendiri merupakan suatu system yang berguna untuk mengubah torsi
dan kecepatan putaran mesin menjadi sumber penggerak akhir bagi traktor (Towijaya T. &
Iskandar I., 2022). Dalam system gerak sendiri terdapat banyak sekali komponen-komponen
yang beragam serta memiliki fungsinya masing masing. Komponen-komponen tersebut
saling berhubungan sehingga membentuk kerja tim sehingga menjadi system penggerak pada
traktor.

Oleh karena itu praktikum acara 4 “Sistem Transmisi Gerak” ini dilakukan. Praktikum
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagian-bagian sistem transmisi pada traktor
dan cara kerjanya. Sehingga mahasiswa menjadi lebih paham dan menguasai tentang sistem
transmisi pada traktor. Baik itu bagian bagian dari system transmisi pada traktor maupun cara
kerja dari system transmisi pada traktor.

1.2 Tujuan

Praktikum Mekanisasi Pertanian acara 4 “Sistem Transmisi Gerak” adalah untuk


mengetahui bagian-bagian sistem transmisi pada traktor dan cara kerjanya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem transmisi merupakan bagian dari kendaraan yang ada pada mesin dengan
fungsi mengubah kecepatan dan tenaga putar. Sistem ini akan bekerja memindahkan tenaga
yang dihasilkan oleh mesin ke diferensial. Kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda
berputar dan bergerak.

A. Sistem Transmisi

Sistem transmisi merupakan salah satu dari sistem pemindahan tenaga dari mesin
ke diferensiasi yang mampu membuat roda berputar dan menggerakkan traktor.
Fungsinya yaitu mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan menggunakan
perbandinganperbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh
kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan. Bagian utama dari sistem transmisi
iini yaitu kopling, gigi perseneling dan differensial. Tuan dari sistem transmisi yaitu
untuk meneruskan daya dari sumber ke sumber daya yang lain, sehingga mesin pemakai
daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan, adapun macam sistem
transmisi diantaranya sistem transmisi roda gigi, sistem transmisi sabuk, sistem transmisi
ranta dan sprocket (Hutauruk, 1996).

B. Transmisi Roda Gigi

Sistem transmisi roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang
mempunyai fungsi menstransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi attau
menaikkan putaran/kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, pada bagian tepi
terdapat bentukan-bentukan yang menyerupai gigi. Sistem transmisi roda gigi banyak
digunakan pada berbagai mesin. Sebagai contoh di bidang otomotif, sistem transmisi
yang digunakan adalah transmisi roda gigi.

Jenis-jenis roda gigi menurut Margan, (2014) sebagai berikut :

a. Spur gear, harus sama supaya kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik.
Roda gigi yang paling sederhana terdiri dari silinder gigi yang terbentuk secara
radial. Ujung roda giginya lurus dan tersusun parallel terhadap aksis rotasi dan
hanya bisa dihubungkan secara parallel.
b. Helix gear, roda gigi yang memiliki bentuk gigi miring dengan sudut
kemiringanatau derajat tertentu. Gigi yang bersudut menghasilkan pergerakan
roda gigi menjadi halus dan sedikit getaran.
c. Bavel gear, roda gigi kerucut yang dihasilkan dari gabungan gigigigi yang
mengikuti bentuk kerucut terpotong dengan sudut tertentu. Bavel gear dapat
berbentuk lurus seperti spur gear atau spiral seperti helix gear. Keuntungan
menggunakan bavel gear yaitu pergerakan roda giginya halus dan sedikit getaran.
d. Worm gear, bentuknya menyerupai screw berbatang yang dipasangakan dengan
spur gear. Umumnya worm gear digunakan untuk mendapatkan rasio torsi yang
tinggi dan kecepatan yang rendah. Kelemahannya yaitu gesekan menyebabkan
efisiensi yang rendah sehingga membutuhkan pelumasan.
e. Pinion gear, pasangan pinion gear terdiri dari roda kgigi yang disebut rack.
Perpaduan rack dan pinion menghasilkan mekanisme transmisi torsi yang
berbeda, ketika pinion berputar, rack akan bergerak lurus. Mekanisme ini
dugunakan pada beberapa jenis kendaraan untuk mengubah rotasi dari setir
kendaraan menjadi pergerakan ke kanan dan kiri dari rack sehingga roda berubah
arah.

C. Sistem Transmisi Sabuk

Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga atau momen punter dari poros
yang satu ke poros yang lain melalui sabuk yang melingkar pada puli yang terpasang
pada porors-poros tersebut (wahyuni, 2013).

Jenis-jenis sabuk menurut Wahyuni (2013) sebagai berikut

a. Sabuk rata, sabuk dari kulit yang merupakan sabuk paling sederhana dan banyak
digunakan pada mesin. Keuntungannya yaitu sangan efisien untuk kecepatan tinggi,
dapat memindahkan jumlah daya yang besar pada jarak sumbu yang panjang.
b. Sabuk V, sabuk karet dengan tambahan benang rajutan sebagai elemen penguat terhadap
tegangan tarik pada bagian atas dari profil sabuk berbentuk trapezium. Bagian luar dari
sabuk V ini berupa rajutan yang divulkanisir sebagai pelindung bagian dalam,
c. Sabuk gigi, merupakan elemen transmisi dengan bentuk gabungan antara rantai dan shaft
rata. Keuntungan sabuk gigi diantaranya fleksibel, perbandingan angka putaran tepat,
karena tidak terjadi slip dan tidak berisik serta tanpa pelumasan. Jenis sabuk ini terbuat
dari plastic polyurethane dengan bagian inti pembawa beban terletak di zona netral dari
kawat baja yang digulung secara memanjang atau aksial.

D. Sistem Transmisi Rantai dan Sprocket (Chain Drive).

Sistem transmisi ranta dan sprocket merupakan sistem trasnmisi yang digunakan
untuk transmisi tenaga pada jarak yang sedang. Kelebihan transmisi ini yaitu dapat
menyalurkan daya yang lebih besar, tidak slip. Sedangkan kekurangannya yaitu tidak
dapat digunakan untuk kecepatan tinggi, dan getaran yang tinggi (Sularso & Kiyokatsu,
1991).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Mekanisasi Pertanian mengenai “Sistem Transmisi Gerak” ini


dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 November 2022 di tempat tinggal masing-masing
praktikan

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu gambar rangkaian system transmisi gerak
dan video system transmisi gerak. Sedangkan bahan yang digunakan adalah alat tulis.

3.3 Cara Kerja

1 Alat dan bahan praktikum disiapkan.


2 Penjelasan dari asisten praktikum didengarkan.
3 Gambar dan video sistem transmisi gerak diamati.
4 Hasil praktikum mengenai sistem transmisi gerak dicatat.
5 Fungsi bagian dan cara kerja sistem transmisi gerak dijelaskan
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkann bahwa bagian dari sistem
transmisi pada traktor yaitu Poros engkol, Roda ulir, Kopling, Poros utama, Verseneling, Bak
verseneling, Pedal kopling, Kopling silang, Poros penggerak, Roda dinion.

Cara kerja dari sistem transmisi gerak pada traktor yaitu sebagai berikut :

a. Menghidupkan mesin (enjin). Mulamula engkol dipasang pada poros engkol


(cranksaft).
b. Memajukan traktor, Traktor baru dapat maju setelah enjin dihidupkan.
c. Memundurkan traktor (khusus traktror yang dilengkapi dengan persneling mundur).
Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi ke gigi mundur (ada tanda R)
kemudian lepaskan kopling dan gas jangan terlalu besar.
d. Membelokkan traktor Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan
menggunakan steering clutch/kopling pembelok kiri dan kanan.
e. Menghentikan traktor, Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling ke
belakang, yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti, itu
berarti penyetelan kopling tidak baik atau pringannya sudah aus. Setelah traktor
berhenti, segera netralkan gigi kembali dan turunkan gas (idle).
DAFTAR PUSTAKA

Hutauruk, T.S. 1996. Transimisi Daya Listrik. Jakarta: Erlangga

Margana, C. C. E. 2014. Buku Panduan Mesin dan peralatan. Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri. Universitas Mataram.

Sularso, dan Kiyokatsu Suga. 1991. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta: PT Pradnya Paramita

Towijaya, T., & Iskandar, I. (2022). STUDI KEMIRINGAN DRIVE PULLEY TERHADAP
PERUBAHAN DAYA DAN TORSI PADA SEPEDA MOTOR TRANSMISI
OTOMATIS SISTEM V-MATIC. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science
Engineering, 5(2), 46-52.

Wahyuni, A. 2013. Transmisi Sabuk. Elemen Mesin

Anda mungkin juga menyukai