SIMULASI MEKANISME
PENGGERAK ENGKOL
Disusun Oleh :
Cover ………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………… ii
Daftar Gambar ………………………………………… iii
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Mekanisme penggerak engkol adalah sistem mekanis yang digunakan untuk mengubah
gerakan rotasi menjadi gerakan translasi atau sebaliknya. Mekanisme ini terdiri dari
komponen-komponen seperti engkol, batang penghubung, dan mekanisme penghubung
lainnya yang membentuk suatu konfigurasi untuk memindahkan energi dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Mekanisme penggerak engkol memiliki aplikasi luas dalam industri otomotif,
manufaktur, dan mesin-mesin lainnya. Penggunaannya umum terlihat dalam mesin-mesin
pembakaran dalam, peralatan pembangkit listrik, dan bahkan dalam pengembangan mesin-
mesin canggih seperti robotik dan teknologi medis.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara bekerja mekanisme penggerak engkol
2. Bagaimana menjalankan simulasi mekanisme penggerak engkol
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan program dan penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjalankan simulasi mekanisme penggerak engkol
2. Untuk menggunakan perangkat lunak MATLAB dalam merancang,
menganalisis, dan mensimulasikan mekanisme penggerak engkol
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan program dan penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut:
1. Membuat simulasi mekanisme penggerak engkol
2. Mengetahui tahapan membuat simulasi mekanisme penggerak engkol
3. Memahami langkah-langkah menjalankan simulasi mekanisme penggerak
engkol
2
BAB II
PERENCANAAN
2.2 Flowchart
3
2.3 Konsep yang digunakan
Simulasi mekanisme penggerak engkol merupakan simulasi digital yang dibuat dengan
memanfaatkan aplikasi MATLAB. Simulasi ini dibuat dengan konsep Kinematika mekanisme,
mengacu pada studi tentang posisi dan gerak relatif antara komponen-komponen dalam
mekanisme penggerak engkol. Dengan demikian, kinematika ini memungkinkan penentuan
posisi relatif antar bagian mekanisme pada waktu tertentu. Dalam konteks mekanisme
penggerak engkol, ini melibatkan penentuan posisi engkol, batang penghubung, dan titik-titik
penting lainnya seiring pergerakan mekanisme. Konsep ini memungkinkan kita untuk
memahami bagaimana setiap komponen bergerak, baik dalam hal kecepatan maupun sudut.
Kecepatan dan percepatan adalah aspek penting dalam studi kinematika mekanisme.
Ini melibatkan perhitungan kecepatan dan sudut dari komponen-komponen utama mekanisme
penggerak engkol pada titik-titik kritis dalam sistem. Dengan mengevaluasi kecepatan dan
percepatan, kita dapat mengidentifikasi bagaimana gerakan relatif antara komponen-komponen
tersebut berevolusi seiring waktu. Ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang
simulasi mekanisme penggerak engkol secara keseluruhan.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
D. Menetukan Kecepatan sudut crank dalam radian per detik
Variabel k menentukan kecepatan sudut rotasi dari crank dalam satuan radian per
detik. Yang dimana ditentukan k = 1.
E. Inisialisasi Plot
Menyiapkan plot dengan perintah hold on sehingga elemen-elemen plot
selanjutnya dapat ditambahkan ke dalamnya.
F. Loop simulasi
Loop for yang mensimulasikan pergerakan mekanisme selama 50 detik (t = 1:500)
dengan waktu simulasi 1 detik setiap 0.001 detik.
G. Posisi P2
Menghitung posisi P2 (titik pada crank) dengan menggunakan koordinat polar dari
sudut theta.
Gambar 3. 7 Posisi P2
6
H. Menghitung sudut alfa
Menghitung sudut alfa dengan memanfaatkan sifat trigonometri pada mekanisme
ini.
I. Posisi P3
Menghitung posisi P3 (titik pada slider) berdasarkan koordinat x dan y dari P2 serta
sudut alfa.
Gambar 3. 9 Posisi P3
J. Plot crank
Membuat plot garis yang merepresentasikan crank dari P1 ke P2.
K. Plot slider
Membuat plot garis yang merepresentasikan slider dari P2 ke P3.
7
L. Plot P2 trajectory
Menampilkan jalur lintasan yang mungkin diambil oleh P2 saat crank berputar,
ditandai dengan lingkaran berdiameter a.
Gambar 3. 14 Interval
8
P. Hentikan plot
Perintah hold off dalam kode MATLAB yang disediakan digunakan untuk
mengakhiri mode "hold" yang sebelumnya diaktifkan dengan hold on. Mode "hold"
memungkinkan penambahan elemen-elemen plot baru tanpa menghapus plot yang
sudah ada. Dalam konteks kode tersebut, hold off digunakan untuk menghentikan
proses penambahan elemen-elemen plot baru setelah selesai melakukan simulasi
mekanisme penggerak engkol.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dalam pembuatan simulasi ini, saya menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Baik itu dari segi penulisan, tata letak penyajian,
maupun kosa kata yang kurang proposional. Dan juga dalam hasil simulasi kurang
terlihat menarik. Mungkin bisa ditambah GUI dalam simulasi agar terlihat lebih
menarik. Saya berharap laporan saya dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya. Saya mohon maaf apabila dalam pengetikkan, dan penyusunan di dalam
laporan ini masih banyak hal-hal yang harus dikoreksi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Haidy, F., Wilis, G. R., & Irfan, S. (2022). Analisa Gerak Kinematika Pada Mesin Asah Mata
Gergaji Bundar Menggunakan Mekanisme Engkol Peluncur. Prosiding SENIATI.
11