Disusun Oleh :
TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................ 1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.4 Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded strap
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, Tuhan yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat karunia-Nya
pula makalah Elemen Mesin ini dapat kami selesaikan.
Dalam makalah ini kami membahas tentang clutch & coupling, makalah
ini menjelaskan pengertian, jenis, dan rumus umum.
Clutch & coupling merupakan bagian dari sistim pemutus dan penerus
tenaga yang digunakan dalam teknik mesin atau umum, clutch & coupling
khususnya dalam teknik mesin berguna sebagai alat pemutus dan penerus tenaga
dari bagian mesin.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memperkenalkan segala hal
mengenai clutch & coupling.
BAB I
TEORI KOPLING
1.2 Pengertian Kopling
1.1.1 Fungsi
Berdasarkan fungsi, dan cara kerja dapat di bagi atas 2 jenis, yaitu :
1. Kopling Bus
Kopling flens kaku terdiri dari naf dengan flens yang terbuat dari
besi cor atau baja cor dan dipasang pada ujung poros yang diberi
pasak serta diikat dengan flensnya.
Proporsi yang biasa untuk kopling flens fluks tipe besi tanpa
pelindung, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13.12, adalah
sebagai berikut: Jika d adalah diameter poros atau diameter dalam hub,
maka diameter luar hub,
D=2d
Number of bolts = 3,
for d upto 40 mm = 4,
for d upto 100 mm = 6,
for d upto 180 mm
16
Pada kopling flens tipe yang dilindungi, baut dan mur yang
menonjol dilindungi oleh flensa pada dua bagian kopling, untuk
menghindari bahaya pada pekerja.
Ketebalan flens melingkar pelindung (tp) diambil sebagai 0,25 d.
Proporsi kopling yang lain sama dengan kopling flens tipe tidak
dilindungi.
17
Pada kopling flens tipe laut, flensa disatukan dengan poros. Flensa
disatukan dengan menggunakan baut tanpa kepala yang tirus, yang
diberi nomor dari empat sampai dua belas tergantung pada diameter
poros.
Jumlah baut dapat dipilih dari tabel berikut.
Proporsi lain untuk kopling flens jenis laut diambil sebagai berikut:
Ketebalan flens = d / 3
Taper of baut = 1 dalam 20 sampai 1 dalam 40
18
Periksa sifat dari daya yang akan diteruskan, tetukan faktor koreksi
dan daya rencana, dan hitunglah momen rencana.
Selanjutnya pilih Sf1 sebesar 6 atau 5,6 dan tentukan Sf2 dengan
memperhatikan apakah ada alur pasak atau tangga pada poros, untuk
memperoleh tegangan geser yang diizinkan ba (kg/mm2). Kemudian
tentukan faktor koreksi K .
Jika tidak akan ada elemen yang dipasang pada poros yang dapat
memberikan momen lentur, maka faktor koreksi lenturan Cb = 1, dan
jika ada kemungkinan mengganti kopling dengan sabuk-V atau alat
transmisi lain yang menimbulkan lenturan maka harga Cb diambil
antara 1,2 hingga 2,3. Diameter poros ds (mm) selanjutnya dapat
diambil dari harga-harga dalam tabel tentang diameter poros.
B
T d b2 b ne (kg.mm)
4 2
8T
b (kg / mm2 )
d b2 ne B
b ba
b
ba (kg / mm2 )
Sf b x K b
Pemeriksaan Flens :
2T
F
C 2F
F Fa
B
dengan : Fa
Sf F x K F
1. Desain Hub
T = Torsi yang ditransmisikan
τf = Tegangan geser ijin bahan besi cor. Angka yang aman
untuk tegangan geser besi cor adalah 140 Kg/cm2
Torsi yang ditransmisikan poros adalah :
𝜋 𝐷4−𝑑4 𝑑
T =16 τf ( ) jika , {𝑘 = 𝐷}
𝐷
maka
𝜋
T =16 τf D3(1 − 𝑘4)
Catatan :
diameter luar dari hubungan biasanya 2 x diameter poros.
2. Desain flens
𝐷
T = π .D.tf .τf . 2
Catatan :
tf : tebal flens biasanya ½ d (setengah diameter poros)
25
Jumlah baut 4 6 8 10 12
Contoh Soal
Desain kopling flens yang terbuat dari cast iron untuk menyambung 2 poros
dengan diameter 8 cm, putaran poros 250 r/min dan meneruskan torsi 4300
N.m. Tegangan yang terjadi dibatasi sebagai berikut :
τ = 5000 N/cm2
σc = 15000 N/cm2
τf = 800 N/cm2
Jawab :
(i) Diameter hub (D) =2.
d =2.8
= 16 cm
Pemeriksaan :
T = τf
430000= τf
τf = 570 N/cm2 < = 800 N/cm2
Harga tegangan geser yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan tegangan
geser yang diijinkan, maka perhitungan dapat diterima.
26
= 9,8
b) Berdasarkan crushing stress :
𝑡 𝑑
T= L x x σc x 2
2
1,4 8
430000= L x x 15000 x 2
2
430000 𝑥 2,2
L = 1,4 𝑥 15000 𝑥 8
= 10,24
= 4cm
27
Pemeriksaan kekuatan :
𝜋𝐷2
T = . ̅̅̅̅
𝜏𝑓 . tf
2
𝜋162
430000 = . ̅̅̅̅
𝜏𝑓 . 4
2
̅̅̅̅
𝜏𝑓 =267 N/cm2 < 𝜏̅̅̅
1 = 800 N/cm
2
Harga tegangan geser yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan tegangan
geser yang diijinkan, maka perhitungan dapat diterima.
d =3.8
= 24 cm
d12 = 1,521 cm
d1 = 1,23 cm
Diambil baut standard M14
Pemeriksaan kekuatan
𝑑1
T = n . d1 . tf . σc . 2
24
430000= 6 x 1,4 x 4 x σc x 2
Keuntungan dari kopling karet ban ini adalah dimana sebuah ban
yang sangat elastis, terdiri dari karet dengan lapisan dalam yang
ditenun, ditekan oleh dua buah cincin penekan pada flens kedua
peruhan kopling. Karena keuntungannya demikian banyak,
pemakaian kopling ini semakin luas.
Adapun bentuk dari kopling karet ban dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini.
Tegangan geser ta antara ban kopling dan logam pemasangan adalah 0,04
(kg/mm2).
Jika pada kopling karet ban, karena flens diikat dengan baut tanam,
maka momen yang diteruskan dapat dianggap terbagi rata pada semua
baut. Dengan pemakaian baut tanam ini, tegangan geser terjadi pada
ulir baut sehingga konsentrasi tegangan sebesar 3,0.
Maka besarnya tegangan geser yang diizinkan pada baut adalah:
31
Tabel GDm2 dari motor induksi tiga fasa (tertutup seluruhnya, didinginkan
dengan kipas) dalam (kg/mm2)
Jika roda gigi reduksi dipakai antara motor dan kopling, maka GD2
dari motor dan pinion harus dikalikan dengan kuadrat dari
perbandingan reduksi i (i >1). Hasil perkalian tersebut setelah
ditambah dengan GD2 dari roda gigi dan dikalikan dengan (104/4 x
980).
33
Adalah suatu hal yang dapat dipandang baik jika frekuensi variasi
momen puntir vn1 tidak lebih dari 0,8 nc.
baling datar.
2. Kopling Plat
Meneruskan momen dengan perantaraan gesekan.
40
4. Kopling Friwil
Meneruskan momen dalam satu arah putaran, sehingga putaran
yang berlawanan arahnya akan dicegah atau tidak diteruskan.
1.3.4 Perhitungan
Bidang gesek C pada badan B didorong ke badan A hingga
terjadi putaran dari poros penggerak di sebelah kiri ke poros yang
digerakkan di sebelah Pemutusan hubungan dapat dilakukan
dengan meniadakan gaya dorong hingga gesekan akan hilang.
D1 adalah diameter dalam, dan D2 adalah diameter luar bidang
gesek. Karena bagian bidang gesek yang terlalu dekat pada sumbu
poros hanya mempunyai pengaruh yang kecil saja pada
pemindahan momen, maka besarnya perbandingan D1/ D2 jarang
lebih rendah dari 0.5.
Besarnya tekanan pada permukaan bidang gesek adalah tidak
terbagi rata pada seluruh permukaan tersebut; makin jauh dari
sumbu poros, tekanannya semakin kecil.
Jika dalam gambar besarnya tekanan rata-rata pada bidang
gesek adalah p (kg/mm2), maka besarnya gaya yang menimbulkan
tekanan ini adalah
Perhitungan
𝑟1+𝑟2
Jari-jari rata-rata , 2
48
𝐴 = 2 .𝜋 .𝑟 .𝑏
Gaya normal :
𝐹𝑛 = 𝑝𝑛 . 2 . 𝜋 . 𝑟 . 𝑏
1.4 Pemeliharaan
Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan
yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling.bila gerak kerja pedal
kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah
terlalu tipis, ganti pelat kopling.
1. Torsi maksimum
Kopling plat gesek bekerja karena adanya gaya gesek (U) dengan
permukaan, sehingga menyebabkan terjadinya momen puntir pada
poros yang di gerakkan.
Momen ini bekerja dalam waktu tr sampai putaran kedua poros
sama. Pada keaadan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua
50
Mr = Mb + Mh
Dimana :
Dengan :
2. Teori Gesek
Mr = C . Mh
Dengan :
C = Konstanta
Dimana :
n = Putaran [rpm]
Dimana :
Dengan :
n = Putaran
Dimana :
Dimana :
μ = Koefisien gesek
Daya saing pelat gesek sangat ditentukan oleh umur dari pelat
gesek itu.Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume
keausan spesifik dan gaya gesek, sedangkan untuk menghitung
volume keausan digunakan rumus :
Vv = F.Sv
55
Dengan :
Dimana :
Qv = Keausan spesifik
t = tL+∆t
dengan :
tL = Temperatur lingkungan
∆t = Kenaikan temperature
Dengan :
Dimana :
dengan :
dengan :
NR = Daya gesek
Dengan :
MR = Torsi gesek
dengan :
Dengan :
h = Panjang pegas
r = Jari-jari pegas
t = Tebal pegas
E = Modulus elastisitas
60
Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling. Hentakan
saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat takselerasi dan deselerasi
diredam oleh torsiondumper.
Terdapat dua jenis torsion dumper yaknitorsion rubber dumper dan torsion
springdumper.
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.Pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. Salah satu sisinya ( sisi
yang berhubungan dengan plat kopling ) dibuat halus, sisi iniakan menekan plat
kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan.
63
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. Rumah kopling
menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. Rumah kopling
umumnya mempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi
udara.
65
Pada tipe boss drive plat penekan dipasangkan pada rumah kopling
dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan tenaga tidak
bias lembut.
Tipe radial strap type clutch cover dancorded strap drive type clutch co
ver. Pada tipe boss drive plat penekan dihubungkan ke rumah kopling
oleh strap (plat baja) dalam arah radial dari boss.
66
Tipecorded strap drive plat penekan ditahan oleh tiga buah plat pada rumah
koplingsehingga daya elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga
terjadi dengan lembut.
Gambar 1.4 Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded
strap