Disusun oleh :
2023
ABSTRAK
Keseimbangan poros engkol adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan
perubahan yang dilakukan pada "berat penyeimbang" poros engkol (dan komponen lain dalam
beberapa kasus) untuk mengimbangi bobot komponen yang bergerak termasuk poros engkol dan
komponen yang melekat padanya (batang penghubung, piston , dll.). Counterweight adalah bagian
silinder berbentuk baji atau cakram yang diposisikan secara lateral di antara lemparan engkol
(setiap lemparan mencakup dua jurnal batang penghubung, umumnya dalam permukaan mesin
yang kontinu), dan diposisikan secara rotasi berlawanan dengan lemparan (jarak 180°) untuk
"tindakan balasan berat” jurnal, batang, piston, dll. Pemberat penyeimbang dilemparkan atau
ditempa di tempat saat poros engkol dibentuk, dan proses keseimbangan dilakukan dengan
melepaskan logam dari pemberat penyeimbang (biasanya dengan mengebor lubang) hingga
totalnya benar. mengkompensasi komponen mesin.
Kata Kunci ; Poros Engkol, Balance Weight
ABSTRACK
Crankshaft balancing is a term commonly used to describe changes made to the "balancing
weight" of the crankshaft (and other components in some cases) to compensate for the weight of
the moving parts including the crankshaft and the components attached to it (connecting rods,
pistons, etc. ). Counterweight is a wedge-shaped cylindrical portion or disc positioned laterally
between crank throws (each throw includes two connecting rod journals, generally in a continuous
machined surface), and positioned rotationally against the throw (180° spacing) for "heavy
countermeasures". journals, rods, pistons, etc. counterweights are cast or hammered in place as
the crankshaft is shaped, and the trimming process is accomplished by removing the metal from
the counterweights (usually by drilling holes) until they completely compensate for the engine
components.
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................................... 2
ABSTRACK ................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Permasalahan................................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Cranksaft .................................................................................................................... 5
2.2 Fungsi Cranksaft ............................................................................................................................ 5
2.3 Konstruksi...................................................................................................................................... 5
2.4 Keseimbangan Cranksaft .............................................................................................................. 6
2.5 Bagian – bagian Cranksaft............................................................................................................. 6
BAB 3 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 8
BAB 4 KESIMPILAN .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Crankshaft atau poros engkol adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah
gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya,
sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crankpin), sebuah bearing tambahan yang
diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap silindernya. Crankshaft/poros engkol
menjadi suatu komponen utama dalam suatu mesin pembakaran dalam. Crankshaft
menjadi pusat poros dari setiap gerakan piston. Pada umumnya crankshaft terbuat dari baja
karbon tinggi karena harus dapat menampung momen inersia yang dihasilkan oleh gerakan
naik turun piston. Sehingga fungsi utama dari crankshaft adalah mengubah gerakan naik
turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan
ke transmisi. Crankshaft harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan beban
atau momen yang kuat karena crankshaft harus menerima putaran mesin yang tinggi.
Balancer weight atau counter weight merupakan komponen crankshaft yang
berperan sebagai pengontrol keseimbangan putaran saat crankshaft berputar. Di setiap
ujung terdapat lubang yang disebut titik balance untuk mengontrol berat sehingga poros
engkol selalu dalam keadaan seimbang.
1.2 Permasalahan
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5
adalah akibat dari langkah kerja pada tiap-tiap silinder. Poros engkol menerima beban yang
besar dari batang torak dan berputar pada kecepatan yang tinggi. Oleh karena itu, harus
dibuat dari bahan yang mampu menerima beban tersebut. Umumnya terbuat dari baja
karbon tinggi. Beban yang bekerja pada poros engkol ialah :
- Beban puntir ( torsi )
- Beban lengkung ( bengkok )
- Beban sentrifugal
2.4 Keseimbangan Cranksaft
Untuk motor satu silinder pada poros engkolnya biasanya dihadapan pena engkol
ditempatkan bobot kontra sebagai penyeimbang putaran engkol sewaktu torak mendapat
tekanan kerja. Tetapi motor yang bersilinder banyak, pena engkolnya dipasang saling
mengimbangi.
Berat bobot kontra kira – kira sama dengan berat batang torak ditambah dengan
berat engkol seluruhnya. Dengan demikian poros engkol itu dapat diseimbangkan ,
sehingga dapat berputar lebih rata dan getaran – getaran engkol menjadi hilang. Dengan
adanya bobot kontra ini menyebabkan tekanan pada bantalan menjadi berkurang dan
merata
2.5 Bagian – bagian Cranksaft
1 Crank Pin / Rod bearing journal: merupakan bagian dari poros engkol yang
berhubungan dengan batang penghubung dan piston. Pada crankpin ini biasanya
dipasang rod bearing. Di dalam crankpin terdapat lubang oli yang berfungsi untuk
melumasi area gesekan antara crankpin dengan bantalan batang penghubung.
2 Main Bearings Journal: merupakan bagian dari poros engkol yang berhubungan
dengan blok silinder mesin. Dalam jurnal bantalan utama, bantalan utama biasanya
6
dipasang. Pada jurnal main bearing ini juga terdapat lubang oli yang berfungsi
untuk melumasi main bearing.
3 Counterweight / Balancer Weight: merupakan bagian dari crankshaft yang
berfungsi sebagai penyeimbang pada saat crankshaft berputar. Pada counterweight
ini terdapat lubang yang dibuat untuk mengatur bobot tiap counterweight untuk
menyeimbangkan putaran crankshaft secara keseluruhan.
4 Oil Hole / Oil passageways: merupakan lubang tempat oli mesin mengalir ke
seluruh poros engkol. Lubang oli ini umumnya dihubungkan antara jurnal engkol
dan pin engkol.
5 Crank arm: merupakan bagian crankshaft yang menghubungkan crank journal
dengan crank pin.Crank journal
7
BAB 3 PEMBAHASAN
8
BAB 4 KESIMPILAN
9
DAFTAR PUSTAKA
1 http://victorylibrary.com/mopar/crank-bal-c.htm
2 https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol
3 http://id.jp-balancemc.com/info/method-for-balancing-the-crank-610811.html
4 https://otoklix.com/blog/crankshaft/#:~:text=Balancer%20weight%20atau%20counter%2
0weight,keseimbangan%20putaran%20saat%20crankshaft%20berputar.
10