Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MOTOR DAN PENGGERAK KAPAL

SISTEM PROPULSI KAPAL

Oleh :
Nurita Rochmana Puteri
DC 4-B
6111030064

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2013
SISTEM PROPULSI KAPAL

Secara umum, Sistem Propulsi Kapal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu : (a) Main
Engines (Motor Induk); (b) Transmission Systems (Sistem Transmisi Daya); (c) Propulsor (Alat
Gerak Kapal).
Prinsip kerja dari Sistem Propulsi Kapal adalah sebagai berikut; Main Engines sebagai
sumber daya utama memberikan DAYA OUTPUT-nya ke Propulsor melalui Sistem Transmisi
Daya. Besarnya DAYA yang DISERAP oleh Propulsor tergantung pada besarnya efisiensi system
transmisi tersebut. DAYA yang DISERAP oleh Propulsor inilah yang selanjutnya digunakan untuk
mendorong kapal. Salah satu jenis Propulsor (Alat Gerak Kapal) yang sering digunakan untuk
menggerakan kapal sampai dengan saat ini adalah Screw Propeller (Baling-baling ulir).
Gaya dorong (Thrust) pada Screw Propeller (Baling-baling ulir) terjadi sebagai akibat
adanya perbedaan distribusi tekanan antara bagian punggung daun baling-baling dan bagian muka
daun baling-baling. Distribusi tekanan pada daerah/bagian muka daun baling-baling adalah relatif
lebih besar dibandingkan dengan distribusi tekanan pada daerah/bagian punggung daun baling-
baling, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya Gaya Angkat (LIFT Force). Proyeksi vector gaya
angkat tersebut pada sumbu lateral kapal, yang kemudian disebut dengan gaya dorong kapal
(Thrust).
Sampai dengan saat ini, khalayak luas beranggapan bahwa besarnya gaya dorong kapal
(Thrust) adalah berbanding lurus dengan daya yang diserap oleh Baling-baling. Sehingga bilamana
diinginkan adanya peningkatan kecepatan servis kapal, maka diperlukan adanya kenaikan gaya
dorong (Thrust) kapal. Dan kenaikan tersebut, membawa pada kebutuhan kenaikan daya dorong
kapal. Selanjutnya, kebutuhan terhadap meningkatnya daya dorong kapal pada akhirnya
memberikan konsekuensi pada peningkatan kebutuhan DAYA OUTPUT dari Main Engines (Motor
Induk). Hal ini tentunya akan merugikan pada nilai kompetisi ekonomis kapal.
Sistem Transmisi pada kapal sebenarnya adalah suatu system dimana daya yang dikeluarkan
dari mesin utama (prime mover) supaya dapat digunakan untuk menggerakkan suatu kapal dengan
Sistem Propulsi Kapal

thrust yang sesuai dengan diharapkan, dan untuk memindahkan daya dari prime mover tersebut
maka dibutuhkan suatu system transmisi pada kapal.

Transmission system pada suatu kapal terdiri atas berbagai macam komponen dimana
komponen tersebut nantinya akan saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen komponen
tersebut seperti shafting, coupling atau clutch , gearbox dan bearings. Komponen komponen
tersebut memiliki peranan masing masing pada system transmisi pada suatu kapal. Perlakuan pada
setiap komponen harus diperhatikan dengan detail supaya transmisi daya yang dihasilkan maksimal
dan sesuai dengan kebutuhan.
Pada shafting misalnya, shafting pada main engine kapal berguna untuk mengkonversikan
daya rotasi yang dihasilkan dari main engine/prime mover kapal menjadi thrust yang nantinya
digunakan untuk menggerakkan suatu kapal. Propeller juga termasuk salah satu komponen penting
pada proses shafting ini, dimana nantinya propeller inilah yang digunakan untuk menggerakkan
suatu kapal. Disini yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mengurangi getaran getaran yang
terjadi di poros yang dapat menghilangkan daya yang dihasilkan dari suatu prime mover, bagaimana
system pelumasannya dan sebagainya dan untuk mendukung shafting maka diperlukan lah bearings
atau bantalan yang menjaga suatu shaft tetap pada porosnya. Sedangkan gearbox disinilah tempat
perubahan daya yang dihasilkan oleh suatu prime mover diubah dan disesuaikan dengan putaran
propeller yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi dan daya dapat dipergunakan secara maksimal
untuk menggerakkan kapal. Didalam suatu gearbox pada kapal terdapat suatu reduction gear yang
digunakan untuk menurunkan putaran dari mesin utama. Perlu diperhatikan desain roda gigi
tersebut dan di sesuaikan dengan bentuk propeller Setiap propeller digerakkan dengan sistim roda
gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistim roda gigi
adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak
pelumas, thermometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi, berapa
rasio ukuran tiap gear yang tepat dan lain sebagainya.pada clutch atau coupling sebenarnya clutch
atau coupling ini berfungsi menghubungkan antara gear dengan shaft.
Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai
penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan industri, penggerak
generator pembangkit energi listrik, sebagai penggerak propeler kapal dan lain-lain. Pada suatu
engine dapat menghasilkan daya dan energi maksimal namun tidak semua daya dan energi tersebut
nantinya akan digunakan untuk menggerakkan kapal karena terdapat gaya gaya lain yang tedapat
pada suatu kapal.
Gaya-gaya ini diteruskan ke poros engkol melalui connecting rod dan melalui main bearing
Sistem Propulsi Kapal

gaya-gaya ini di berikan ke rumah bantalan (engine body). Bearing utama dan journal bearing pada
komponen engine bekerja dengan beban yang tinggi. Beban impulsif akibat kompresi dan
pembakaran menyebabkan adanya beban kontak yang akan terjadi ketika engine beroperasi. Batang
penghubung (shaft) menjadi faktor yang sangat dominan dalam penelitian ini karena berfungsi
sebagai alat untuk memindahkan daya indikatur Ni yang dihasilkan dalam cambustion chamber ke
poros engkol. Daya ini akan berubah menjadi daya efektif Ne setelah memperhitungkan kerugian
mekanis m. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keausan bantalan termasuk
pengukuran ketebalan lapisan film, pengukuran kesesumbuan poros, analisis signal getaran, dan
lain-lain sudah dilakukan.
- Daya Efektif (PE) adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan
kapal (hull), agar kapal dapat bergerak dengan kecepatan servis sebesar Vs.
P = R xVs
- Daya Dorong (PT) adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak kapal
(propulsor) untuk mendorong badan kapal.
P = TxVa
- Daya Yang Disalurkan ( PD ) adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna
menghasilkan Daya Dorong sebesar Pt
P = 2 Qd n
dimana Q adalah torsi yang disalurkan dari main engine dan n adalah jumlah propeller.
- Daya Poros (PS) adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung poros (stern
tube) dari sistem perporosan penggerak kapal. Effisieiensi shaft sekitar 98% dari Daya Rem/ Brake
Power .

Sistem Propulsi Kapal


Sistem Propulsi Kapal terbagi menjadi 2 kelompok, antara lain :
1. Direct drive
2. Indirect Drive
Direct drive terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Direct Couple, adalah system dimana main engine dikopel secara langsung dengan propeller
melalui sitem poros, tanpa terdapat reverse reduction gearbox diantaranya. Ini berarti
propeller memiliki putaran yang sama dengan main engine. Oleh karena itu engine adalah
reversible engine dan low speed.
b. Indirect Couple, adalah sitem dimana main engine dikopel dengan propeller tidak secara
langsung, artinya antara mesin dan propeller terdapat gearbox yang bertugas mereduksi
putaran engine menjadi putaran propeller dan membalik putaran propeller untuk kebutuhan
astern. Dengan demikian engine yang dipakai adalah non reversible dan medium atau high
speed.
Dari proses kerja dari mesin akan menghasilkan daya. Daya yang dihasilkan akibat pembakaran
bahan bakar di dalam silinder, dinamakan Indicated Power (Daya Indicator). Daya ini harus
mengatasi seluruh kehilangan di dalam motor, antara lain kehilangan gesekan pad bantalan, silinder
dan piston, untuk menggerakkan mekanisme gerak katup, pompa pendingin, pompa pelumas.
Dengan demikian daya bersih yang keluar dari motor adalah daya yang telah mengalami kehilangan
tadi, dan biasanya disebut dengan Effective Brake Power (Daya Rem Efektif). Daya ini diukur pada
flens motor di ujung luar poros engkol.
Daya Indicator (PI)
Daya Kehilangan Mekanis (PM)
Daya Rem Efektif (PB)

Daya (Power) = Force (Gaya) x Velocity (Kecepatan)


P = F x V dalam kW
Brake power akan ditransfer ke propeller dan mengalami beberapa kehilangan sebagai berikut :
Sistem Propulsi Kapal
Sistem Propulsi Kapal

Anda mungkin juga menyukai