Anda di halaman 1dari 4

Nama : Destri Lolongan

NIM : D031211046

Departemen : Teknik Perkapalan

Pengenalan Sistem Propulsi Kapal

Dalam operasinya di laut, suatu kapal harus memiliki kemampuan untuk


mempertahankan kecepatan sudut (Vs) seperti yang direncanakan. Hal ini mempunyai arti bahwa
kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi
keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan
dinasnya. Pergerakan kapal di alam bebas sangat ditentukan oleh sistem propulsi.

1. Badan Kapal
Badan kapal memuat daya apung atau buoyancy sehingga kapal tidak tenggelam. Badan
kapal dirancang khusus agar dapat meminimalisir gesekan dengan air. Kapal saat
beroperasi pada kecepatan tertentu akan timbul gaya yang melawan gerak kapal yang
biasa disebut tahanan kapal. Besar kecilnya nilai tahanan total yang dialami oleh suatu
kapal dipengaruhi oleh karakteristik bentuk lambung yang berada dibawah permukaan
air. Parameter yang berpengaruh terhadap karakteristik bentuk lambung kapal yaitu Cb
(Block Coefisient), Cm (Midship Coefisient), Cp (Prismatic Coefisient) dan Wetted
Surface Area (WSA).
2. Mesin Utama Kapal
Pada pengoperasiannya kapal membutuhkan mesin penggerak yang disebut mesin utama
kapal. Mesin utama berfungsi sebagai tenaga penggerak utama yang mengubah tenaga
mekanik menjadi tenaga pendorong bagi propeller kapal agar kapal dapat bergerak.
Selain mesin utama, di kapal juga dibutuhkan mesin bantu atau generator yang digunakan
untuk kebutuhan listrik penerang dan pompa-pompa. Salah satu jenis mesin utama kapal
yang banyak digunakan saat ini adalah mesin diesel. Mesin diesel adalah sejenis mesin
pembakaran dalam, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang
dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi seperti busi.
Klasifikasi mesin diesel di dunia perkapalan Indonesia yaitu :
- Slow speed Two-Stroke Engine
Mesin tipe ini digunakan untuk mesin kapal dan aplikasi pembangkit listrik stasioner.
Mesin slow speed ini didesain sebagai mesin yang sangat efisien dan menghasilkan
output daya tinggi per silinder hingga 6000 kilowatt. Ukuran slow speed ini sangat
besar, terutama pada ketinggian yang bisa lebih dari 12 meter.
- Medium speed Four-Stroke Engine
Mesin ini juga digunakan untuk menggerakkan alternatitor yang menghasilkan tenaga
listrik untuk sistem kapal. Ukuran mesin ini sedang, mempunyai ketinggian dari 3-4
meter. Tipe-tipe kapal medium speed yaitu kapal penumpang roro, kapal pesiar, dan
kapal bulk kecil.
3. Sistem Propulsi Kapal
Sistem propulsi kapal terdiri dari 3 bagian atau komponen utama, antara lain mesin
utama, sistem transmisi, propulsor (alat gerak). Ketiga komponen utama ni merupakan
satu kesatuan yang di dalam proses perencanaannya tidak dapat ditinjau secara terpisah.
Kesalahan didalam perancangannya akan membawa konsekuensi yang sangat besar
terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Tidak tercapainya kecepatan dinas kapal yang direncanakan
- Fuel fill consumption yang tidak efisien
- Turunnya nilai ekonomis dari kapal tersebut
- Pengaruh pada tingkat vibrasi yang terjadi pada kapal
Cara kerja sistim propulsi adalah mesin utama sebagai penyedia tenaga utama
memberikan daya ke sistem transmisi. Besarnya gaya yang diterima oleh transmisi
tergantung seberapa besar efisien dari mesin utama. Daya yang masuk ke sistim transmisi
akan diteruskan lagi ke propulsor, sehingga propulsor atau alat gerak kapal dapat
bergerak akibat adanya daya yang diterima dari sitem transmisi. Untuk mendapatkan daya
yang optimal dari gerak propeller dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem propulsi
kapal yang sesuai dengan bentuk stem (buritan kapal).
4. Daya yang sering digunakan didalam melakukan estimasi terhadap kebutuhan daya pada
sistem penggerak kapal antara lain :
- PI atau Indicated Power merupakan daya dari putaran poros engkol mesin induk
- PB atau Brake Power merupakan daya yang diperhitungkan pada saat pengereman
mesin
- PD atau Delivery Power merupakan daya yang diberikan oleh poros propeller ke
propeller kapal
- PE atau Effective Power merupakan daya yang digunakan untuk memutar propeller
kapal
- PT atau Thrust Power merupakan daya yang dihasilkan akibat gerakan propeller ke
lingkungan fluida yang menimbulkan gaya lawan
5. Propeller
Propeller atau baling-baling adalah elemen mesin berputar untuk menjalankan kapal.
Propeller inilah yang berputar, lalu akan menghasilkan energy yang berguna atau sebagai
pendorong kapal. Gaya dorong (Thrust) kapal merupakan komponen yang sangat penting,
yang digunakan untuk mengatasi ketahanan (resistance) atau gaya hambat kapal. Pada
kondisi ideal, besarnya gaya dorong yang dibutuhkan mungkin sama besar dengan gaya
hambat yang terjadi di kapal.
6. Mesin Bantu
Selain mesin utama, di kapal juga terdapat mesin bantu atau yang biasa disebut generator.
Daya pada mesin bantu yang digunakan pada kapal untuk penerangan lampu-lampu yang
digunakan pada kapal dan juga menghidupkan pompa-pompa misalnya :
- Pompa bahan bakar
- Air tawar
- Pompa ballast
- Sanitari
- Minyak pelumas
Jumlah mesin bantu pada kapal ada 2 buah dengan besar daya yang sama. Pada
pengoperasiannya mesin bantu hanya digunakan 1 mesin daja, sedangkan mesin yang lain
hanya sebagai cadangan.
7. Hubungan antara slide 7 dan 8 dengan 14 dan 15 yaitu pada slide 7 dan 8 membahas
mengenai hubungan Cb terhadap tahanan dan bentuk kapal, sedangkan pada slide 14 dan
15 membahas mengenai daya dan jenis-jenis daya. Adapu hubungan antar keduanya yaitu
semakin besar nilai Cb maka kapal akan semakin lambat, dan begitupun sebaliknya jika
Cb pada kapal semakin kecil maka kapal tersebut akan semakin cepat. Namun untuk
mempertahankan kecepatan tersebut kapal harus mampu mengatasi hambatan tersebut
dengan gaya dorong (thrust) yang dihasilkan oleh kerja propeller. Yang mana gaya
dorong (thrust) tersebut berasal dari daya rem yang merupakan daya yang dikeluarkan
oleh motor penggerak dan disalurkan ke baling-baling kapal (propeller) dan kemudian
diubah menjadi daya dorong (PT)

Anda mungkin juga menyukai