Anda di halaman 1dari 5

Sistem Penggerak Kapal Ferry

Feri (Ferry) adalah moda transportasi yang berfungsi memuat penumpang dan kendaraan. Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong. Feri juga digunakan untuk angkutan barang (dalam truk dan kadang-kadang kontainer pengiriman unpowered). Kapal feri biasanya beroperasi dengan rute antar pulau dalam jarak yang dekat. Sistem propulsi atau penggerak merupakan sistem yang sangat berperan dalam kemampuan gerak suatu kapal. Awal sejarah perkembangan tentang alat gerak kapal telah dimulai pada kisaran 287 212 SM yang mana seorang Archimedes menemukan piranti untuk memindahkan air dari danau ke saluran irigasi pertanian Syiracuse di Sicily. Alat ini kemudian dikenal dengan sebutan Archimedean Screw Pumps, hingga penggerak-penggerak kapal jenis pod yang baru diperkenalkan pada industri perkapalan akhir-akhir ini sesungguhnya berasal dari konsep pendorong jenis azimuth (azimuthing thruster) yang telah mulai digunakan secara umum sejak 1878. Sejak penggunaan pertama kali sampai dengan sekarang, baling-baling sebagai alat penggerak kapal berkembang secara tahap demi tahap. Walaupun demikian saat ini baling-baling merupakan alat penggerak kapal mekanis yang paling banyak digunakan untuk kapal-kapal dari segala ukuran dan jenisnya. Dalam operasinya di laut, suatu kapal harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kecepatan dinas (Vs) seperti yang direncanakan. Hal ini mempunyaiarti bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya. Secara umum, Sistem Propulsi Kapal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, antara lain : (a) Motor Penggerak Utama (main engine); (b) Sistem Transmisi; dan (c) Alat Gerak (propulsor). Ketiga komponen utama ini merupakan suatu kesatuan yang didalam proses perencanaannya tidak dapat ditinjau secara terpisah. Kesalahan didalam

perancangan, akan membawa konsekuensi yang sangat besar terhadap kondisi kondisi sebagai berikut ; 1. Tidak tercapainya kecepatan dinas kapal yang direncanakan. 2. Fuel oil consumption yang tidak efisien. 3. Turunnya nilai ekonomis dari kapal tersebut. 4. Pengaruh pada tingkat vibrasi yang terjadi pada badan kapal, dsb.

Kapal-kapal yang digerakkan dengan mesin pada umumnya menggunakan komponen penggerak (propulsor) berupa baling-baling. Namun perkembangan selanjutnya telah menghasilkan jenis-jenis kapal seperti kapal Hidrofoil atau Jetfoil dan juga Air-cushion craft (kapal dengan bantalan udara), sebagaimana diuraikan berikut ini. Kapal Hydrofoil Kapal hydrofoil biasanya menggunakan dua jenis system penggerak, yakni system penggerak konvensional (terdiri dari motor induk berupa motor diesel serta baling-baling) dan system penggerakwater jet. Sistem penggerak konvensional biasanya digunakan pada saat mulai jalan, seperti bertolak dari dermaga pelabuhan menuju perairan bebas. Atau apabila system penggerak water jetnya mengalami gangguan. Pada waktu berada di perairan bebas dimana kapal harus berlayar dengan kecepatan yang cukup tinggi, maka digunakan system penggerak water jet. Lihat gambar 1-2 berikut ini.

Gambar 1-2 : Kapal Jetfoil Daya dorong kapal dihasilkan oleh pancaran air (water jet). Air laut dihisap dengan menggunakan pompa (pompa sentrifugal atau pompa aksial), kemudian dipancarkan melalui propulsor(berbentuk nosel) dengan kecepatan tinggi. Daya pompa diperoleh dari mesin penggerak yang dapat berupa motor diesel atau sistem turbin gas.

Apabila kecepatan kapal telah mencapai kecepatan take-off maka pada saat itu gaya angkat hidrodinamik dari sayap bawah air (hydrofoil) mampu mengangkat badan kapal ke atas permukaan air, sehingga badan kapal tidak menyentuh air. Bagian yang berada di dalam air hanya bagian sayap bawah air dan propulsornya. Dengan demikian akan sangat memperkecil tahanan kapal. Arah gerakan kapal diatur dengan cara mengatur arah pancaran air dan dapat juga dengan foilborne rudder (perhatikan gambar 1-2 di atas). Kapal jenis ini antara lain digunakan sebagai kapal ferry (mengangkut penumpang) dan juga sebagai kapal perang (kapal patroli atau pengangkut pasukan). Salah satu rancangan yang berhasil dioperasikan secara komersial adalah kapal yang diberi nama Dolphin, yang dibangun di Jerman. Mesin penggeraknya berupa sistem tubin gas dengan daya sebesar 3500 HP dan kecepatannya dapat mencapai 50 knots. Air cushion craft Air cushion craft merupakan kapal yang pada waktu dioperasikan seluruh badannya terangkat diatas permukaan air karena adanya tekanan udara. Dengan kata lain kapal terangkat dan bergerak di atas bantalan udara (air cushion). Kapal jenis ini telah berhasil dikembangkan pertama kali di Inggris pada tahun 1958 oleh perusahaan Hovercraft Development, Ltd. Sehingga sering disebut kapal Hovercraft. Pada waktu kapal dioperasikan, sistem blower akan menghisap udara dari atmosfer, selanjutnya dialirkan ke bagian bawah ke arah keluar badan kapal, melalui struktur semacam kanopi (canopy) yang tertutup. Aliran udara yang kontinyu membentuk bantalan udara dan menghasilkan gaya angkat terhadap badan kapal. Kemudian udara akan keluar/lepas melalui laluan di sekeliling tepi badan kapal. Tinggi pengangkatan badan kapal di atas permukaan air tergantung pada besarnya daya blower dan tekanan udara yang dihasilkan. Lihat gambar 1-3 berikut ini.

Gambar 1-3: Kapal Hovercrat

Gerakan maju kapal ditimbulkan oleh daya dorong yang dihasilkan baling-baling udara (air propeller). Sedangkan baling-baling udara digerakkan oleh mesin penggerak yang berupa sistem turbin gas. Pengendalian arah gerakan kapal dilakukan dengan menggunakan sirip atau daun kemudi (rudder) sebagaimana pada pesawat terbang. Kapal semacam ini pada dasarnya merupakan kendaraan amfibi dan juga merupakan pesawat terbang yang terbang rendah (low-flying aircraft). Kecepatan yang dapat dicapai sampai 100 knots. Kapal jenis ini antara lain dioperasikan sebagai kapal ferry dengan kapasitas 500 penumpang, diantaranya di Inggris, Amerika dan Jerman.

Klasifikasi Permesinan Kapal Permesinan kapal merupakan bagian dari sebuah kapal sebagai suatu sistem. Oleh karena itu untuk setiap kapal, banyaknya komponen permesinan, jenisnya dan tingkat kerumitannya juga bervariasi menurut tipe, fungsi dan tujuan kapal tersebut dibangun. Pada dasarnya permesinan kapal dapat digolongkan menjadi sistem penggerak utama ( main propulsion system) dan sistem permesinan bantu (auxiliary system atau auxiliary machinery). Sistem penggerak utama - Motor induk (main engine) - Sistem roda gigi (gearing sistem) - Sistem poros atau as (shafting) - Baling-baling (propeller)

Sistem bantu (Auxiliary System) - Sistem kemudi (steering system) - Sistem stabilisasi (stabilizing system) - Sistem pengendalian (control system) - Sistem pembangkit daya listrik (electric power generating system) - Sistem bahan bakar (fuel oil system) - Sistem minyak pelumas (lube oil system) - Sistem air tawar (fresh water system) - Sistem air laut (sea water system) - Sistem udara bertekanan (compressed air system) - Sistem ventilasi (ventilation system) - Sistem penyegar udara (air conditioning system) - Sistem balas (ballasting system) - Sistem penerangan (lighting system) - Sistem pencegah dan pemadaman kebakaran (firefighting system) - Sistem pembuangan kotoran (sewage system) - Kamar pendinginan (refrigeration room) - Peralatan geladak/dek (deck machinery) - Anchor windlass, capstan - Mooring and warping equipment - Steering engine and bridge telemetering control - Cargo handling gear - Crane systems - Container systems

- dan lain-lain

http://himasiskal-uht.blogspot.com/2011/09/mesin-penggerak-kapal.html

Anda mungkin juga menyukai