Anda di halaman 1dari 15

Tugas 3

Direct Diesel Transmission

Haikal Anugrah Fazlurrahman Fauzi 4216101029


Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

1. Pendahuluan
Dalam pembuatan sebuah kapal, pemilihan sistem propulsi sangatlah penting karena sistem
ini lah yang akan memberikan kapal kecepatan untuk melaju. Sistem propulsi pada
dasarnya memiliki komponen utama yaitu sistem transmisi. Dalam sistem transmisi ada
banyak sekali jenis mesin mesin dan juga propeler yang dapat digunakan untuk melakukan
transmisi tenaga.
Pemilihan mesin dan propeler berdasarkan kelebihan dan kekurangan nya sangat penting
dalam mendesain kapal. Selain pemilihan mesin danpropeler, pemilihan bagaimana sistem
transmisi sendiri akan disusun menjadi pertimbangan penting dalam pendesainan kapal.
Dengan memilih penyusunan sistem transmisi yang terbaik untuk suatu kondisi akan
memberikan banyak keuntungan pada operasi kapal nantinya.
Banyaknya aspek pertimbangan dalam pemilihan sistem transmisi tenaga mendasari
pentingnya pemahaman pada sistem-sistem dan bagian-bagian dalam sistem ini. Tujuan
utama mengerti sistem transmisi adalah pemilihan sistem dengan harapan mengurangi
probabilitas kegagalan pada sistem itu sendiri. Selain itu, faktor ekonomis juga harus
diperhitungkan dalam pemilihan sistem transmisi tenaga. Faktor ekonomi ini bergantung
pada berbagai biaya opex dan capex, selain itu ada juga faktor dimensi dan berat yang
sangat berpengaruh pada load yang bisa ditampung (termasuk ekonomi). Ada juga faktor
lingkungan dimana emisi dan kebisingan mesin sangat diperhatikan dalam sisi ini.
Salah satu dari sistem transmisi yang paling sering digunakan di kapal adalah sistem direct
transmission atau transmisi langsung dimana mesin langsung memberikan tenaga pada
propeller. Sistem yang sederhana ini memungkinkan banyak tipe kapal menggunakannya,
namun sistem ini tentu tidak dapat dipasangkan di semua jenis kapal.
Selain mengerti cara kerja dan keunggulan serta kekurangannya, praktisi di dunia marine
sendiri diharapkan bisa membaca prospek dari suatu sistem didalam kapal kedepannya, hal
ini penting untuk mengetahui trend pasar, dan juga antisipasi akan menurunnya suatu
sumber daya sehingga tidak dapat dibuat sistem pada kapal.

2. Definisi Transmisi Langsung


Transmisi langsung (direct transmission) adalah salah satu sistem transmisi di dalam kapal,
lebih tepatnya di dalam sistem transmisi tenaga kapal. Definisi dari transmisi langsung jika
2 Direct Diesel Transmission

dilihat secara bahasa ialah sistem yang menghantarkan / memberikan (transmisi) tenaga
tanpa perantara (langsung). Dalam konteks kapal, penjabaran diatas dapat diartikan
menjadi sistem yang memindahkan tenaga dari mesin penggerak utama menuju propeler
dengan cara langsung (tanpa gear box atau mesin lain). Dalam beberapa buku mengenai
sistem propulsi dan transmisi tenaga, dapat dikatakan bahwa sistem transmisi langsung
adalahsistem yang melnjutkan tenaga mesin pada propeler melalui poros dengan rpm tetap.
Dalam dunia teknik sistem perkapalan, sistem ini adalah pilihan pertama bagi kapal-kapal
besar dengan tipe tanker (kapal tangki), bulk carrier (kapal yang membawa barang bulk),
container, dan ro-ro (kapal yang barang bawaannya berupa kendaraan berroda).
Dikarenakan rpm mesin dan propeler yang dibuat tetap, membuat sistem transmisi tipe ini
cocok untuk kapal-kapal besar tadi karena tidak dibutuhkannya kecepatan yang tinggi
dalam operasi pelayaran kapal-kapal tersebut. Selain hal itu, fakta bahwa sistem ini sangat
murah dibanding sistem lainnya yang membutuhkan banyak komponen didalamnya
menjadikan sistem ini dipilih oleh jenis kapal tadi yang notabene adalah kapal komersial
yang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran
sekecil-kecilnya. Sistemm ini juga digunakan normalnya pada area-area pelayaran yang
melarang kecepatan tinggi, sehingga kecepatan tinggi tidak terlalu diperlukan. Selain kapal-
kapal besar dengan kecepatan rendah, sistem ini juga bisa digunakan pada kapal-kapal kecil
dengan menggunakan mesin dengan putaran tinggi sehingga kapal pun dapat beroperasi
dengan kecepatan tinggi juga.
Ada banyak susunan dan pemilihan unutuk sistem ini, salah satu yang paling populer
digunakan pada kapal tangki, bulk carrier, container, dan ro-ro adalah mesin penggerak
utama diesel dengan satu atau dua kepala susunan piston dan langsung dihubngkan
dengan FPP atau fixed pitch propeller. Mesin utamayang langsung terhubung denga shaft,
mesin utama ini biasanya memiliki 90-105 rpm (putaran per menit)yang berarti angka yang
sama juga berlaku sebagai kecepatan putaran dari propeler. Dengan menggunakan thrust
block membuat thrust yangdiberikan propeler langsung menuju ke hull tidak menujuke
mesin. Desain seperti ini sudah terbukti efisien dan sederhana bagi pemakaian dalam kapal
ang tidak membutuhkan kecepatan tinggi.
Pada dasarnya mesin diesel bukanlah satu-satunya mesin yang bisa digunakan pada
transmisi langsung ini, nmun kekompleksan mesin mesin lain membuatnya tidak begitu
dilirik oleh para desainer dan pemilik kapal. Selain itu, banyak juga mesin penggerak lain
yang diberikan tenaga salah satunya oleh mesin diesel itu sendiri sehingga membuat sistem
tersebut tidak dapat dibilang “langsung” karena terjadi perubahan rpm, jenis energi, dan
lainnya.
Sistem ini tidak terlalu memberikan kemampuan manuver kepada kapal-kapal yang
menggunakannya. Hal ini terjadi karena semua kemampuan manuver dalam sistem
transmisi ini didapatkan dari mengatur kecepatan mesin (tidak ada gir penurun atau penaik
kecepatan).
Direct Diesel Transmission 3

Gambar 2.1 contoh desain sistem transmisi langsung

Pada gambar 2.1. diberikan contoh penggunaan sistem transmisi langsung dengan
menggunakan one crosshead slow engine dan fixed pitch propeller. Desain ini adalah salh satu
dari contoh desain yang paling sering digunakan pada kapal-kapal besar seperti yang
disebutkan sebelumnya.

3. Syarat Mesin Diesel Transmisi Langsung


Mesin diesel yang digunakan pada sistem transmisi langsung memiliki kriteria khusus, hal
ini dikarenakan rpm mesin sama dengan rpm pada propeller. Rpm yang dikeluarkan
menuju propeler sangat menentukan torsi yang terdapat di poros juga, oleh karena itu
pemilihan mesin yang tepat sangat diperlukan.
Syarat-syarat mesin yang pertama akan dibahas adalah syarat mesin pada umumnya untuk
digunakan pada kapal, mesin yang akan diunakan umumnya memiliki syarat dan batasan
tertentu yang ditentukan setelah melihat jenis, ukuran,, kecepatan operasi, dan daerah
operasi yang diinginkan suatu kapal. Syarat pertama adalah realibility dan maintainability,
reliability (keandalan) menjadi syarat penting dikarenakan harapan tidak terjadi kerusakan
atau miss saat mesin digunakan sedangkan maintainability (kemampurawatan) diperlukan
agar mesin dapat memiliki waktu hidup yang sangat panjang dan tanpa menghasilkan miss
atau eror nantinya. Selanjutnya ada syarat dimensi, syarat ini bervariasi sesuai dengan
kapal yang akan didesain volume yang tidak terlalu besar memungkinkan perancangannya
yang mudah, sedangkan vlume yang besar bisa jadi tidak dapat digunakan untuk kapal itu.
Lalu ada syarat berat, syarat yang berhubungan dengan displacement dari kapal ini sangat
4 Direct Diesel Transmission

berdammpak padabesar muatan yang dapat diangkut oleh kapal yang di desain. Yang
terakhir ada syarat emisi, baik emisi udara maupun suara diatur pada area-area tertentu
sehingga emisi yang ditimbukan harus dalam batas wajar sesuai area pelayarannya.
Selanjutnya adalah syarat yang khusus bagi mesin yang digunakan pada sistem transmisi
langsung ini sendiri, yaitu

3.1 Syarat Kecepatan Putaran Mesin

Yang pertama adalah syarat rpm ( putaran per menit). Secara umum ada 3 tipe mesin diesel
yang biasa digunakan pada kapal sebagai mesin penggerak utama yaitu tipe kecepatan
tinggi, sedang, dan rendah. Tipe-tipe diatas seperti yang dapat dilihat digolongkan
berdasarkan kecepataan putaran mesin. Syarat rpm yang sebelumnyadisebutkan adalah
syarat dimana kecepatan mesin harus sama dengan kecepatan propeler yang diinginkan.
Syarat ini sangat penting untuk dipatuhi karena mesin dengan tenaga yang sama namun
memiliki putaran yang berbeda akan berbeda pada torsinya. Dimana mesin yang memiliki
kecepatan putaran rendah akan memiliki rataan torsi yang besar pada setiap rpm nya dan
juga pada rpm puncaknya, sedangkan mesin kecepatan tinggi hanya akan memiliki torsi
yang besar pada rpmputaran rendah saja. Kesalahan dalam pemilihan mesin akan berakibat
pada kurangnya tenaga yang mampu dikeluarkan untuk mendapatkan thrust, jika mesin
kecepatan tinggi digunakan pada kapal-kapal besar maka kemungkinan besar mesin tidak
dapat menghasilkan torsi yang besar untuk memuttar propeler dan akan menghasilkan
kerusakan yang besar pada seluruh komponen sistem transmisi.

3.2 Syarat Mesin Harus Bisa Bergerak Berlawanan atau Menggunakan CPP

Syarat kedua adalah kemampuan untuk melakukan reverse rotation atau putaran dengan
arah yang berlawanan. Banyak dari mesin-mesin kecepatan rendah mempunyai fitur ini,
tetapi sangat jarang mesin kecepatan sedang atau tinggi memiliki sistem ini. Pada
pengaturan sistem propulsi lainnya kemampuan berputar berbalik arah ini digantikan oleh
adanya gearbox. Dikarenakan sistem transmisi langsung ini menggunakan komponenyang
sedikit, sehingga mesin sendirilahyang harus bisa melakukan putaranan berlawanan atau
bisa menggunakan CPP atau controlable pitch propeller.
Mesin yang memiliki kemampuan untuk berputar berlawanan arah memang bisa dibilang
lebih mahal dari mesin biasanya. Mesin reversible sendiri biasanya memiliki efisiensi yang
hampir sama dalam kedua arah putaran yang bisa dilakukan. Umumnya perubahan arah
putaran akan mengakibatkan pada terjajdiny perubahan timing di mesin juga. Tetapi pada
beberapa mesin kecepatan rendahh ukuran besar terdapat scavenge port yang akan menjaga
timing tetap sehingga tidak dibutuhkan waktu lama untuk merubah arah putaran pada
mesin. Sedangkan pada mesin yang memiliki tekanan dari turbocharger terdapat symetrical
exhaust valve timing yang melakukan pewaktan untuk pemukaan pengeluaran mesin
sehingga perubahan timing tidak diperlukan.
Selain mesin yang reversible, dapat juga digunakan mesin biasa namun dipadukan dengan
CPP atau controllable pitch propeller. CPP pada dasarnya adalahpropeler yang sudut kerja
dari daun-daun propelernya bisa dirubah sehingga dapat mengatur thrust ke arah yang
diinginkan, termasuk ke arah berlawanan dari thrust pada normalnya.
Kemampuan ini diharapkan dalam desain rancangan sistem dikarenakan hal ini
memberikan kemudahan dalam manuver kapal sehingga dapat diparkir atau diberhentikan
dengan mudah. Ketiadaan dari kemampuan ini akan membuat kapal sulit berhenti,
Direct Diesel Transmission 5

mengurangi kecepatan saat keadaan mendadak, dan juga sulitnya prosses docking saat di
pelabuhan tempat pemberhentiannya.

Gambar 3.2.1. gambar sistem CPP yang dapat melakukan thrust kearah berlawanan.

4. Komponen Utama Sistem Transmisi Langsung


Dengan adanya kemampuan reversible dari mein dan menggunakan mesin putaran rendah,
hal ini menghilangkan keutamaan gir pada sistem transmisi tenaga yang membuat sistem
iini tidak memiliki begitu banyak komponen. Adapun komponen dari sistem transmisi ini
adalah :
6 Direct Diesel Transmission

Gambar 4.1. skema dan komponen-komponen sistem transmisi langsung.

4.1 Mesin Penggerak Utama

Mesin sebagai komponen penghasil tenaga mempunyai kedudukan yang sangat penting.
Seperti yang telah dibahas, mesin utama dari sistem ini adalah mesin diesel kecepatan
rendah yang memiliki kecepatan putaran mesin hingga 150 rpm. Karakteristik mesin seperti
ini yang mempunyai rpm rendah dan torsi tinggi seesuai dengan sistem ini dikarenakan
yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah kekuatan bukan kecepatan. Selain
karakteristiknya, alasan lain mesin kecepatan rendah dipilih juga karena kebanyakan mesin
reversible adalah mesin dengan kecepatan putaran yang rendah. Dalam penerapan, banyak
perhitungan dalam pemilihan mesin yang akan digunakan untuk sistem transmisi langsung
ini seperti rpm, tenaga, dimensi, berat, dan keandalan dari mesin itu sendiri.

Gambar 4.1.1. Mesin diesel kecepatan rendah.


Direct Diesel Transmission 7

4.2 Shaft (poros)

Seperti pada umumnya sistem transmisi tenaga, porors dibutuhkan untuk mentrasfer energi
mekanik dari mesin meuju ke propeler, sekaligus menjadi poros putaran propeler itu
sendiri dan menyalurkan thrust menuju kapal. Didalam sistem terdapat banyak poros yang
disambungkan menjadi satu, hal ini terkait untuk memudahkan perbaikan dan penggantian
poros saaat sudah mulai rusak.ada beberapa jenis poros yang ada pada sistem transmisi
yaitu poros dorong, poros ekor, dan poros normal
Poros dorong (thrus shaft) adalah poros yang berhubungan dengan mesin dan thrust block
sehingga poros ini mendapat tekanan yang besar dan harus dibuat sekuat mungkin. Poros
normal (intermediate shaft) adalah poros yang menyambung poros ekor dan dorong, pada
tiap ujung nya terdapat flanges (telinga) yang memudahkan pemasangan dan pelepasan
pada bearing, bentuk permukaan dari sambungan dibentuk sedemikian rupa (coupling)
sehingga energi dapat teralirkan tanpa banyak pengurangan. Terakhir adalah poros ekor
yaitu poros yang tersambung dengan propeler di satu sisi dan porosnormal di sisi lainnya,
hal ini membuat bentuk poros berbeda pada kedua ujungnya, salah satunya memiliki
flanges dan coupling tapi sisi lain memiliki lekukan yang sesuai denganyang ada pada
propeler yang akan digunakan, hal ini berprinsip dasar sama seperti couplin pada poros
normal.

Gambar 4.2.1 beberapa contoh poros


8 Direct Diesel Transmission

Gambar 4.2.1. Ujung dari poros ekor yang akan dimasukan propeler dengan bentuk
tonjolan sesuai lubang pada poros.

4.3 Bantalan (bearing)

Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga
putaran bolak-balik dapat berlangsung secara halus dan aman dan mempunyai daya tahan
yang lama. Bantalan yang digunakan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros
dapat bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi kerja
poros baling-baling akan menurun atau tidak dapat bekerja dengan semestinya. Jasi
bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada sebuah
gedung.
Bantalan yang seperti ini biasa digunakan untuk poros, dalam beberapa buku disebutkan
bantalan dorong (thrust bearing) yang berguna untuk menahan poros dorong yang langsung
bersambung dengan thrust block.

Gambar 4.3.1. Bearing (bantalan)


Direct Diesel Transmission 9

4.4 Stern Tube (Tabung Poros)

Tabung poros adalah sebuah pipa yang terbuat dari besi cor yang terletak sepanjang buritan
hingga ujung sekat kamar mesin yang berfungsi untuk melindungi poros dari benturan
eksternal yang ada di sekitar poros. Selain itu tabung poros juga menjadi tempat dudukan
bantalan. Karena terjadi banyak kontak dan gesekan didalamnya, tabung poros
mendapatkan pelumas, ada dua jeniss pelumas yang bisa dipakai pada tabung poros yaitu
air dan oli. Pelumas oli lebih sering dipakai pada kapal dagang karena pelumasair
membutuhkan lapisan khusus pada tabung poros agar menjaga dari karat.

Gambar 4.4.1. Gambar dari tabung poros.

4.5 Thrust Block

Thrust blok adalah komponen yang berfungsi sebagai pengalir tenaga dorongan ang
dihasilkan propeler menuju badan kapal dan membuat kapal bergerak. Dengan tugas
seperti ini, thrust block harus dibuat se kokoh mungkin dan dipasangkan pada dudukan
yang kuat atau pada rangka kapal itu sendiri.

Gambar 4.5.1. Thrust Block


4.6 Propeller
10 Direct Diesel Transmission

Propeler yang digunakan pada sistem transmisi langsung umumnya adalah FPP atau CPP
hal ini tergantung pada mesin yang digunakan apakah reversible atau tidak.
FPP atau Fixed Pitch Propeller adalah propeler yang sudut kerja daun propelernya tetap,
dapat bervariasi diameter dan banyak daunnya. Tipe propeler ini bisa dibilang paling klasik
diantara lainnya, karena propeler ini adalah tipe propeler pada awal dikembangkan.
Ketidak mampuan merubah sudut kerja propeler membuat dibutuhkannya mesin yang
reversible sehingga manuver kapal dapat dilakukan secara maksimal. Tetapi propeler tipe ini
lebih sederhana, murah, dan mudah dalam pengoprasian dan pemasangannya.

Gambar 4.6.1. Fixed Pitch Propeller (FPP)

Di sisi lain CPP atau controllable pitch propeller memiliki daun yang dapat digerakan dan
diubah sudut kerjanya sehingga bisa didapatkan gerak berlawanan kapal tanpa harus
menggunakan mesin reversible. Namun kenyataan bahwa prpeler tipe ini lebih mahal dan
lebih kompleks dapat menjadi bahan pertimbangan bagi desainer dan pemilik kapal juga.
Direct Diesel Transmission 11

Gambar 4.6.2. Sistem kerja CPP

5. Keuntungan dan Kerugian Sistem Transmisi Langsung


Sesuai dengan tujuan utama pemilihan sistem transmisi tenaga yaitu memilih tipe transmisi
sesuai kekurangan dan kelebihannya, sistem transmisi tenaga ini memiliki kekurangan dan
kelebihan juga, yang menjadi pertimbangan dalam memilih sistem ini.
Kelebihan dari sistem ini utamanya adalah tenaga atau torsi tinggi sehingga dapat menahan
beban meskipun dalam putaran rendah. Kelebihan lainnya ada pada kesederhanaan
sistemini dibandingkan sistem-sistem transmisi lainnya, hal ini mempermudah proses
pemasangan, perbaikan, dan pengoperasian nantinya. Keunggulan yang paling utama
lainnya ialah di faktor ekonomi dimana biaya CAPEX atau capital expensure pada sistem ini
sangat rendah, dimana capex sendiri ialah biaya yang diperlukan untuk pemasangan,
perbaikan, dan penggantian semua komponen tetap pada sistem ini. Selain capex
keuntungan ekonomi juga didapat dari lebih sedikitnya komponen yang akan digunakan
pada sistem transmisi ini, sehingga banyaknya pembelian bisa dikurangi secara drastis.
Kelebihan lainnya dari sistem transmisi langsung ini adalah karena penggunaan mesin
diesel sehingga dapat digunakan turbocharger yang pada dasarnya dapat membantu
memberikan tenaga jauh lebih besar daripada mesin yang sama tanpa penggunaan
Turbocharger.
Selain kelebihan ada pula kekurangan dari kapal yang menggunakan sistem transmisi
langsung ini. Yang pertama adalah terbatasnya area pemasangan, dikarenakan kecepatan
yang relatif pelan membuat kebanyakan kapal yang berlayar di area kecepatan rendah saja
yang menggunakan tipe ini. Jenis-jenis kapal cepat tidak dapt mennggunakan sistem
transmisi ini karena rpm mesin yang rendah tidak bisa dirubah tanpa gearbox. Lalu ada
12 Direct Diesel Transmission

juga kekurangan dalam sisi pembuangan emisi, dimana gas emisi yang dihasilkan oleh
mesin diesel sangat berbahaya bagi lingkkungan dikarenakan jumlahnya yang sangat besar.
Selanjutnya adalah noise yang dihasilkan mesin diesel terbilang cukup besar sehingga
membuat sulitnya operasional pekerjaan pada ruang mesin dimana mesin diesel tersebut
dipasang. Masih berhubungan dengan suara bising, mesin diesel juga menimbulkan getaran
yang sangat tinggi sehingga dapat memberikan beban tambahan kepada struktur rangkaian
kapal yang jika sudahtidak kuat bisa terjadi pembengkokan hingga patah. Selanjutnya ada
aspek berat dari mesin ini sendiri, yang membuat berat bersihkapal bertambah sedangkan
berat kotor kapal tetap sehingga berat yang didedikasikan untuk barang bawaan akan
berkurang juga, hal ini pasti dihindari oleh pemilik-pemilik kapal dagang yang mengejar
aspek ekonomi. Selain berat, mesin diesel (terutama mesin putaran rendah) memiliki
dimensi yang sangat besar, sehingga membuat desain ruang mesin menjadi sulit dan sangat
terbatas. Terakhir, kelemahan mesin diesel adalah power-to-weight rationya yang sangat
kecil apabila dibandingkan dengan jenis mesin lainnya, contohnya mesin turbin gas. Ini
disebabkan karena mesin diesel membutuhkan material yang kuat untuk menahan
tingginya kompresi pembakaran dari mesin diesel tersebut, dan secara tidak langsung
material yang kuat biasanya memiliki bobot yang berat.

6. Prospek Kedepan Sistem Transmisi Langsung


Suatu sistem dalam kapal yang notabene adalah persilangan antara kepentingan ekonomi
dan teknologi suatu saat pasti akan tergantikan dengan teknologi yang lebih canggih dan
lebih ekonomis. Tugas seorang engineer adalah mengetahui berapa lama suatu teknologi
akan menjadi “trend” di pasar, dan kapan teknologi itu akan digantikan oleh teknologi
yang baru lainnya.
Kembali berbicara tentang sistem transmisi langsung, sebenarnya sistem ini memiliki
prospekyang sangat bagus terlebih jika kita berbicara tentang kapal yang tidak memerlukan
kecepatan yang tinggi, mesin ini adalah plihan yang paling ekonomis yang dapat terfikir.
Rendahnya capital expense menjadi patokan para pemilik kapal untuk menggunakan
sistem transmisi langsung ini. Sehingga jika dilihat prospek kedepan dari sistem transmisi
ini cukup baik.
Walaupun begitu kendala utama yang ada pada sistem transmisi ini adalah mesin diesel itu
sendiri. Terlihat dari banyaknya kekurangan sistem ini hanya karena mesin yang digunakan
adalah mesin diesel. Emisi, getaran, berat , dan dimensi mesin ini memang dapat dibilang
menjadi kekurangan utama mesin jenis ini. Satu-satunya yang menahan trend penggunaan
mesin diesel pada sistem transmisi langsung adalah lebih murahnya mesin ini
dibandingkan mesin-mesin lainnya.
Tetapi kebuntuan prospek dari mesin diesel sendiri dapat diilihat dalam beberapa ratus
atau bahkan puluh tahun lagi. Bukan karena teknologinya yang mulai usang, faktor utama
yang akan menjatuhkan pasar mesin diesel adalah fakta bahwa bahan bakar diesel yang
termasuk bahan bakar fosil mulai menjadi langka. Berawal dari kenaikan harga bahan bakar
untuk mesin diesel, dan pada saat biaya total siklus hidup mesin diesel mulai melebihi
mesin-mesin utama lainnya mungkin akan menjadi saat trend dari mesin ini akan jatuh dan
mungkin diambil alih oleh mesin lainnya.

Jadi jika kita berbicara sistem transmisi langsung dimana mesin penggerak utama
disambungkan secara langsung menuju propeler maka prospeknya bisa dibilang akan tetap
Direct Diesel Transmission 13

diminati, kesederhanaan dan rendahnya biaya pemasangan menjadi kunci utama dalam
sistem ini. Sedangkan jika kita berbicara mengenai prospek dari mesin diesel sendiri,
mungkin beberapa tahun kedepan akan turun seiring sulitnya menemukan bahan bakar
diesel.

7. Kesimpulan
Sebagai engineer dan orang yang bergelut di dunia marine, mengetahui jenis-jenis sistem
propulsi itu sangat penting. Pemilihan berdasarkan kelebihan dan kekurangan suatu sistem
pun didasari oleh pengetahuan akan jenis-jenis sistem transmisi.
Transmisi langsung (direct transmission) adalah salah satu sistem transmisi di dalam kapal,
lebih tepatnya di dalam sistem transmisi tenaga kapal. Lebih tepatnya transmisi langsung
adalah sistem yang memindahkan tenaga dari mesin penggerak utama menuju propeler
dengan cara langsung (tanpa gear box atau mesin lain). Dalam beberapa buku mengenai
sistem propulsi dan transmisi tenaga, dapat dikatakan bahwa sistem transmisi langsung
adalahsistem yang melnjutkan tenaga mesin pada propeler melalui poros dengan rpm tetap.
Dalam dunia teknik sistem perkapalan, sistem ini adalah pilihan pertama bagi kapal-kapal
besar dengan tipe tanker (kapal tangki), bulk carrier (kapal yang membawa barang bulk),
container, dan ro-ro (kapal yang barang bawaannya berupa kendaraan berroda). Persamaan
rpm antara mesin penggerak utama dan propeler mengakibatkan kapal tidak bergerak
begitu cepat, hal ini yang menjadi faktor utama sistem ini dipilih untuk tipe-tipe kapal yang
disebutkan tadi, dimana mereka tidak membutuhkan kecepatan yang tinggi tapi
membutuhkan torsi tinggi. Ada banyak susunan dan pemilihan unutuk sistem ini, salah
satu yang paling populer digunakan pada kapal tangki, bulk carrier, container, dan ro-ro
adalah mesin penggerak utama diesel dengan satu atau dua kepala susunan piston dan
langsung dihubngkan dengan FPP atau fixed pitch propeller. Mesin utamayang langsung
terhubung denga shaft, mesin utama ini biasanya memiliki 90-105 rpm (putaran per
menit)yang berarti angka yang sama juga berlaku sebagai kecepatan putaran dari propeler
tersebut.
Lalu ada syarat mesin yang digunakan dalam sistem ini yaitu, syarat kecepatan putaran
mesin dan juga syarat mesin harus reversible atau menggunakan propeler tipe CPP. Yang
pertama adalah syarat rpm ( putaran per menit). Secara umum ada 3 tipe mesin diesel yang
biasa digunakan pada kapal sebagai mesin penggerak utama yaitu tipe kecepatan tinggi,
sedang, dan rendah. Syarat rpm yang sebelumnyadisebutkan adalah syarat dimana
kecepatan mesin harus sama dengan kecepatan propeler yang diinginkan. Kegagalan yang
paling sering ditemukan adalah kegagalan dimana mesin yang dipasang mempunyai
kecepatan yang terlalu tinggi sehingga torsi rata-rata dan torsi puncak pada mesin ini tidak
dapat memberikan tenaga yang cukup untuk propeler berputar secara maksimal dan hanya
bisa menghasilkan thrust yang seikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Syarat kedua
adalah syarat mesin yang reversible atau mesin dapat mengubah arah putaran. Syarat ini
ada untuk mengkompensasi hilangnya gearbox yang pada umumnya melakuka pekerjaan
ini. Kemampuan manuver yang layak akan didapatkan jika menggunakan mesin reversible
atau propeler FPP. Manuver akan sulit dilakukan jika kapal tidak dapat berhentidan
bergerak mundur, terutama akan kesulitan saat masuk atau keluar pelabuhan atau canal
dan perairan yang sempit.
Selanjutnya ada bagian-bagian atau komponen-komponen dari sistem transmisi tenaga
manual. Dengan keunggulan utama lebih sedikitnya komponen yang digunakan, sistem ini
14 Direct Diesel Transmission

memberikan susunan yang sederhana namun efektif dengan menggunakan komponen yang
sedikit, yaitu
Mesin sebagai komponen penghasil tenaga dia mempunyai kedudukan yang sangat
penting. Seperti yang telah dibahas, mesin utama dari sistem ini adalah mesin diesel
kecepatan rendah yang memiliki kecepatan putaran mesin hingga 150 rpm. Karakteristik
mesin seperti ini yang mempunyai rpm rendah dan torsi tinggi seesuai dengan sistem ini
dikarenakan yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah kekuatan bukan kecepatan. Selain
karakteristiknya, alasan lain mesin kecepatan rendah dipilih juga karena kebanyakan mesin
reversible adalah mesin dengan kecepatan putaran yang rendah. Lalu ada poros, poros
dibutuhkan untuk mentrasfer energi mekanik dari mesin meuju ke propeler, sekaligus
menjadi poros putaran propeler itu sendiri dan menyalurkan thrust menuju kapal. Didalam
sistem terdapat banyak poros yang disambungkan menjadi satu, hal ini terkait untuk
memudahkan perbaikan dan penggantian poros saaat sudah mulai rusak.ada beberapa jenis
poros yang ada pada sistem transmisi yaitu poros dorong, poros ekor, dan poros normal.
Selanjutnya ada bearing atau bantalan yang bekerja sebagai dudukan dari poros. Lalu ada
stern tube atau tabung poros yang terbuat ari besi cor dan berfungsi untuk melindungi
poros dari kerusakan eksternal. Salah satu komponen utama lainnya adalah thrust block
yaitu komponen yang menahan dan melanjutkan energi thrust yang didapat dari propeler
menuju badan kapal sehingga kapal bisa melaju. Thrust block sendiri harus dibuat dan
dipasangkan sekokoh mungkin karena dia menerima tekanan yang sasngat besar dari
thrust. Dan yang terakhir ada propeller, propeler yang digunakan pada sistem transmisi
langsung umumnya adalah FPP atau CPP hal ini tergantung pada mesin yang digunakan
apakah reversible atau tidak. CPP adalah propeler yang memiliki daun yang tetap dan tidak
dapat dirubah, ketidak mampuan merubah sudut kerja propeler membuat dibutuhkannya
mesin yang reversible sehingga manuver kapal dapat dilakukan secara maksimal. Tetapi
propeler tipe ini lebih sederhana, murah, dan mudah dalam pengoprasian dan
pemasangannya. Sedangkan FPP adalah tipe propeler yang daunnya bisa bergerak shingga
dapat menyesuaikan sudut kerja propeler itu sendiri sehingga bisa didapatkan gerak
berlawanan kapal tanpa harus menggunakan mesin reversible.
Setelah memahami apa itu sistem transmisi langsung dapat ditemukan kekurangan dan
kelebihan dari sistem ini. Kelebihan utama yang dimiliki sistem ini ialah keuntungan
ekonomis yang sangat tinggi mulai dari biaya pemasangan, pemeliharaan, dan penggantian
yang sangat kecil. Selain ekonomi, keunggulan sistem ini dapat dilihat dari kesederhanaan
sistem ini secara keseluruhan yang mempermudah pengoperasian maupun pemasangan
sistem transmisi ini. Ssedangkan kekurangan utamanya ada di banyaknya kekurangan
mesin diesel dimana mesin diesel memiliki emisi tinggi, noise tinggi, getaran tinggi, dimensi
dan berat yang juga besar, sehingga hampir semua kekurangan sistem transmisi ini sama
dengan kekurangan dari mesin diesel itu sendiri.
Terakhir kita melihat dan meramalkan prospek kedepannya dari sistem transmisi langsung
ini. Secara keseluruhan, sistem ini dapat dibilang sistem yang mengerti permintaan pasar
dimana hampir semua biaya nya lebih kecil dari sistem lainnya. Sistem ini juga dibuat
sesederhana mungkin sehingga memudahkan dalam pengoperasian. Selain itu sistem ini
dibuat dengan mempertimbangkan sasaran konsumen dengan baik.
Namun jika kita lihat prospek dari mesin diesel sendiri, ridak terlihat begitu baik. Krisis
bahan bakar fosil menjadi dalang utama turunnya prospek mesin diesel dalam 100-200
tahun kedepan. Seiring kenaikan harga bahan bakar fosil, maka minat pasar akan mesin
diesel akan turun mengikuti. Dalam hal ini prospek sistem transmisi langsung juga bisa ikut
Direct Diesel Transmission 15

terganggu, kecuali jika ditemukan alternatif mesin lain yang dapat digunakan pada sistem
transmisi tenaga ini.
Sehingga intinya prospek sistem ini sudah baik, namun prospek mesin diesel sendiri
memang mungkin akan terganggu, tetapi sistem ini bisa tetap bertahan di pasar jika
ditemukan teknologi yang bisa mengganti mesin diesel namun dengan biaya yang setara
atau mungkin lebih rendah dari mesin diesel.

Daftar Pustaka
Molland, Anthony (2008). The Maritime Engineering Reference Book, Butterworth-Heinneman,
9780080560090, United Kingdom
Molland, Anthony (2011). Ship resistance and propulsion system, Cambridge University Press,
9780521760522, United State of America
Carlton, John (2012). Marine propeller and propulsion system 3rd edition, Butterworth-
Heinneman, 978080971230, United Kingdom
Carlton, John (2007). Marine propeller and propulsion system 2nd edition, Butterworth-
Heinneman, 9780750681506, United Kingdom

Anda mungkin juga menyukai