Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan

Propeller atau baling baling kapal merupakan sebuah alat terpenting


dalam sebuah sisitem perkapalan. Propeller tersebut bekerja dengan cara
memindahkan tenaga dengan melakukan konversi terhadap gerak dan
rotasi menjadi daya dorong untuk menggerakan sebuah kapal melalui
haluan seperti air atau pun udara pada kapal haluan yang digunakan
adalah haluan pada air, dengan memutar minimal dua bilah kembar dari
sumbu poros utama.
Sebagai sarana transportasi yang handal tentu sebuah kapal haru
memadukan kekuatan dan kelenturan sesuai dengan keadaan yang
dihadapi, memiliki tenaga yang cukup dan dan terukur serta
keseimbangan yang tepat untuk menghindari hantaman hantaman
gelombang besar yang ada di laut lepas.
Pada umumnya kapal menggunakan penggerak berupa mesin disel
untuk memacu gerak dari propeller tersebut. Arah gerak dari kapal laut
tersebut dikendalikan oleh sebuah kemudi pada bagian bawah kapal. Dari
sebuah propeller tersebut sebuah kapal dapat bergerak ketempat tujuan.
Jenis jenis propeller yang tersedia sekarang ini yaitu:
1. fixed pitch propeller
2. controllable pitch propellers
3. Integrated propeller & rudder
4. adjustable bolted propeller
5. Azzimuth thrusters
6. Electrical pods
7. Tunnel thrusters
8. Waterjets
9. Voith Scneider Propeller.
Penjelasan tentang jenis propeller tarsebut yaitu:

fixed pitch propeller

Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan langkah
tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm
relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan bakar lebih
ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal, biasanya di desain
secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus untuk kapal tertentu akan
memiliki nilai effisi-ensi optimum.
Propeller dengan pitch yang dapat diubah (con-trollable pitch propellers)
Propeller dengan pitch yang dapat diubah-ubah, (controllable pitch propeller, CPP)
merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun pro-pellernya dapat diubah-
ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah biasa digu-nakan pitch yang
besar dan rpm tinggi digunakan pitch yang pendek, atau dapat digunakan untuk
mendorong kedepan dan menarik kapal mundur ke belakang, sehingga hal ini dapat
menciptakan pemakaian bahan bakar seefektif mungkin.

controllable pitch propellers


Propeller yang berpadu dengan rudder (Integra-ted propeller & rudder)
Propeller yang terintegrasi dengan rudder, IPR merupakan propeller yang hubnya
dihubungkan dengan rudder, ini adalah pengembangan terbaru dari propulsi kapal.
Kondisi ini menyebabkan arus air dari propeller yang melewati rudder akan
memberikan peningkatan pengendalian dan pengaturan rudder, sehingga di peroleh
penuru-nan pemakaian bahan bakar. (improved steering and control, and also
reduces fuel consumption).

Integrated propeller & rudder

Propeller dengan bolt yang dapat diatur (adjustable bolted propeller).


Jenis propeller ABP, ini merupakan pengem-bangan FPP, dimana daun baling-
balingnya dapat dibuat secara terpisah kemudian dipasang pada boss propeller
dengnan baut, sehingga dapat distel pitchnya pada nilai optimum yang akan dicapai
(allows the most efficient blade matching for optimum efficiency while simpli-fying the
installation process), dengan pembua-tan daun secara terpisah ongkos pembuatan
dapat ditekan (butuh satu cetakan/mold daun propeller) termasuk pengirimannya.

Azzimuth thrusters
Azimuth thruster digunkan untuk mempermudah kapal dalam manuver,
namun pemakan alat penggerak dengan posisi berada di bagian atas sehingga
memberi tempat yang lebih lapan untuk menempatkan penggerak utamanya, baik
berupa motor diesel atau motor listrik.

Electrical pods
Penggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt,
mengantikan penggu-naan propeller dengan poros dan rudder kon-vensional.
Teknologi Pod, memungkinkan untuk menenpatkan propeller pada daerah aliran air
yang optimal (hydro-dynamically optimised). Pod propeller diadopsi dari Azimuth
Propeller, dengan menempatkan electro motor di dalam pod diluar dari badan kapal.
Tunnel thrusters
Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa digunakan untuk
tujuan manuver (Strens/Bow Thruster), sehingga mempermudah kapal untuk
manuver terutama di pelabuhan.

Waterjets
Propulsi kapal menggunakan pompa yang me-ngisap air pada bagian depan
dan mendorongnya kebagian belakang sehingga kapal dapat ber-gerak kedepan
dengan prinsip momentum. Peng-gerak ini lebih effisein digunkan untuk kapal
dengan kecepatan diatas 25 knots dengan power engine 50 KWatt sampai 36
MWAtt.

Voith Scneider Propeller


Voith Schneider Propeller merupakan bentuk propulsi kapal dengan
menggunakan daun ver-tikal yang diputar seperti disk, dimana setiap daun dapat
menghasilkan daya dorong pada ka-pal. Sistem ini bekerja mirip pengendali langkah
balig-baling helicopter (colective pitch control). Roda gigi dalam mekanisasi propulsi
ini, saat berputar dapat merubah sudut serang dari tiap daun propeller (berbetuk
hydrofoil) sehingga tiap daun baling-baling akan menghasilkan daya dorong (thrust)
pada berbagai arah, menyebab-kan kapal tidak butuh rudder lagi.
A.Pembahasan materi

Aplikasi penggerak listrik pada Azimuth Podded Propulsion System.


1.Definisi serta cara kerja dari Azimuth Podded Propulsion System.
Azimuth podded propulsion sistem adalah sistem propulsi kapal dimana
propeller serta sistem shafting terletak pada sebuah konstruksi pod propeller yang
menempel pada konstrusi pada lambung kapal, konstruksi pod tersebut memiliki
sebuah porosvertikal sehingga pod tersebut dapat melakukan gerakan rotasi
horisontal.
Sedangkan pod propeller tersebut merupakan sebuah unit penggerak sistem
propulsi elektrik yang digerakkan oleh motor elektrik pada pod yang menggunakan
tenaga elektrik dari power generation plant. Pada bagian lain, baling-baling utama
yaitu unit penggerak mekanikal, secara langsung digerakkan oleh dua set mesin
diesel kecepatan medium dengan cara mengurangi gigi persneling dengan kopling
dan poros antara. Selama percepatan, pod unit memiliki torsi yang cukup bahkan
pada kecepatan rendah dengan keutamaan motor elektrik dan mudah dalam
mempercepatnya ke kecepatan tinggi. Pada mode maneuvering, operator dapat
memilih kombinasi yang baik pada variasi lebar atau luas baling-baling utama dan
keseimbangan daya pod baling-baling.
Secara garis besar, sebuah azimuth podded propulsion sistem terdiri dari
beberapa bagian utama diantaranya adaklah Propeller baik yang menggunakan
nozzle atau tanpa nozzle,Electric motor module untuk elektrik azimuth pod ,Struth
module yang berfungsi sebagai penguat atama yang dihubungkan langsung dengan
konstruksi lambung ,Power transmision dan Steering system yang mempunyai
fungsi mentransmisikan daya dari alternator ke elektrik motor, dan steering
sistem berfungsi mangatur gerakan rotasi horisontal sistem tersebut.
Cara kerja sistem propulsi tersebut secara sederhana adalah sebagai berikut:
propeller digerakan oleh elektrik motor, elektrik motor tersebut mendapatkan suply
daya dari alternator yang digerakan oleh Main engine. Sedangkan untuk melakukan
garakan rotasi horisontal dibantu oleh steering motor pada steering system.
Dalam sistem tersebut motor listrik di dalam pod dan baling-baling terhubung
langsung ke poros motor. Motor tersebut adalah motor AC serta motor ac ini
didorong oleh listrik dari generator kapal oleh cycloconverter. Dengan menghindari
penggunaan poros baling-baling tradisional, baling-baling bisa lebih turun kebawah
buritan kapal serta dalam aliran air yang jelas menyediakan lebih besar tenaga
hidrodinamik dan efisiensi mekanik.
Konstruksi dari Podded propulsion terdiri dari poros penggerak pendek yang
tersambung dengan sebuah motor listrik yang dipasang dan disangga oleh sebuah
system elemen putar radial dan bantalan-bantalan penyangga. Motor penggeraknya
berupa sebuah motor listrik AC atau dalam beberapa kasus menggunakan sebuah
motor listrik dengan magnet permanen.dalam poros penggeraknya serta
dimungkinkan terpasangnya sebuah penguat listrik (exciter) dan pengerem poros
atau disebut shaft brake dengan sebuah system (sealing system).Daya dari motor
listrik, beberapa fungsi pengontrol dan peralatan pemantau (monitoring equipment)
dipasok dari suatu rangkaian kabel-kabel listrik sambungan-sambungan (leads) yang
dihubungkan dengan system kelistrikan dikapal yang dilewatkan pada serangkaian
cincin-selip (slip ring assembly) serta ditempatkan disekitar cincin bantalan putar
(slewing ring bearing) dipertemuan (interface) antara propulsor dan badan kapal
(ships hull). Sistem permesinan yang berada didalam propulsion disangga oleh
sebuah struktur yang terdiri dari sebuah bangunan atau rumah induk yang
bentuknya tidak simetris yang dibawah badan kapalnya disangga oleh sebuah sirip
berbentuk aerofoil (aerofoil shaped fin). Baling-baling yang dipasang pada unit-unit
ini, saat ini adalah suatu rancangan dengan picth tetap (fixed picth design) dan
seringkali dari suatu jenis built-up configuration. Dimana daun baling-balingnya bisa
dilepas dari boss-nya. Podded propulsors dapat dimanfaatkan sebagai unit-unit
kapal penarik (tractors) maupun unit-unit kapal pendorong (pusher) sementara
beberapa rancang bangun menggunakan system baling-baling yang dipasang
secara tandem yang dipasang dikedua ujung poros

Gambar Instalasi penggerak propulsi azimuth podded pada kapal

Generators Propulsion Control


& Automation

Switchboard
Propulsion
Transformers
Variable Speed Azipod
Propulsion
Kelebihan dari Azimuth Podded Propulsion System.
Membutuhkan space minimalis

Tingkat kebisingan rendah

Tidak membutuhkan cooling sistem

Memberi kelebihan manuvering pada kapal

Tidak harus mengunakan bantuan Tugboat saat masuk pelabuhan

Memiliki efsiensi propulsi yang tinggi

Fleksibel dalam pengaturan letak.

Tidak membutuhkan Rudder sistem.

2.Z-drive azimuth propulsion sistem


A Z-drive adalah jenis unit propulsi kelautan. Secara khusus sistem tersebut
adalah pendorong azimut. Sistem tersebut pod dapat berputar 360 derajat yang
memungkinkan untuk perubahan cepat dalam arah dorong dan juga arah haluan
kapal. Sistem tersebut menghilangkan kebutuhan untuk penggunaan kemudi
konvensional.
Z-drive tampilanya secara cross section dari driveshaft mekanis di konfigurasi
dari transmisi yang berguna untuk menghubungkan energi dari kemudi mekanis
yang dipasok ke perangkat Z-Drive azimuth thruster. Bentuk transmisi listrik tersebut
disebut Z-drive karena gerak dari rotasi membuat dua putaran sudut kanan,
sehingga menyerupai huruf "Z". Nama ini yang digunakan untuk membedakan
susunan dari drive yang ada pada L-drive. Z-drive ini tidak mengacu ke motor listrik
dalam sebuah pod yang berputar.

3.Unit kontrol otomatis dan manual pada kapal

Unit kontrol adalah unit yang berfungsi untuk mengendalikan unit unit kemudi
yang ada dalam kapal.contohnya mengendalikan kecepatan kapal,mengendalikan
haluan kapal atau pun kemudi kapal. Dalam ere globalisasi sekarang ini sudah
berkembang banyak sistem kendali pada kapal yang sanngat maju tetapi masih
sering juga ditemui kapal dengan kemudi manual.
Unit kontrol manual adalah cara untuk mengontrol propeller serta sistem
kendali dalam kapal dengan cara manual menggunakan bantuan dari manusia serta
tidak menggunakan sisitem kendali otomatis atau menggunakan kuasa penuh dari
nahkoda kapal.

Contoh unit kontrol manual adalah :


1. follow up atau manual yaitu dengan cara menggunakan kemudi biasa atau
manual,dengan seorang juru kemudi yang memegang kontrol dari roda
kemudi di anjungan kapal.
2. Non follow up (NFU) yaitu dengan cara menggunakan tangkai kemudi (STICK
kemudi) yang dapat keposisi semula setelah dilepaskan oleh seorang juru
kemudi yang ada dianjungan kapal.

Unit kontrol otomatis adalah sitem pengontrol propeller dengan cara otomatis
hanya dengan pemantauan manusia tanpa peran penuh manusia dalam proses
pengontrol propeller tersebut.dengan arti lain peran manusia dalam sistem otomatis
ini adalah sebagai pengontol atau pemantau apakah sistem kontrol tersebut sudah
berjalan dengan baik dan benar tanpa ada keselahan yang fatal pada sistem kontrol
tersebut,sistem ini memiliki kelebihan dapat memudahkan pekerjaan manusia
karena manusia hanya sebagai pemantau dari sistem kontol tersebut.
Berikut ini adalah contoh unit kontrol otomatis:
1. auto pilot yaitu sistem yang mengemudikan kapal scara otomatis dengan
tidak memerlukan seorang juru kemudi yang terus menerus berada di
belakang roda kemudi untuk mengarahkan kapal dengan haluan yang
ditentukan atau tetap selama kapal berlayar di laut lepas atau pada samudra
yang tidak ramai jalur pelayarannya.
2. Sistem kontol autopilot menggunakan GPS yaitu sistem yang mengemudikan
kapal secara otomatis mengkontrol auto pilot yang dikontrol oleh rangkaian
mikrokontroler dan GPS yang mempunyai fungsi untuk dapat menentukan
dan mengetahui obyek yang dikehendaki. Dengan kata lain, kedua sistem
tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem auto pilot itu
sendiri. Prissip kerja sistem ini adalah menggunakan GPS sebagai acuan
utama agar kapal dapat mencapai tujuanya dengan menggunakan jalur yang
cepat serta singkat tetapi tetap dengan menggunakan sensor sensor
pendukung agar kapal tidak melwati batas yang telah ditentukan, dalam
sistem tersebut nahkoda hanya perluh memasukan titik lintang dan bujur
timur dari tujuan utama dari kapal tersebut lalu kapal akan mencari jalur
tercepat dengan sistem tracking hingga mencapai lokasi tujuan

DAFTAR PUSTAKA
http://muwafiqul.blogspot.com/p/podded-azimuth-propulsion-system.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Azimuth_thruster
http://en.wikipedia.org
presentasi Stearable rudder propeller

Anda mungkin juga menyukai