Anda di halaman 1dari 3

Baling-baling (Propeller)

Baling-baling merupakan sekelompok sayap berputar yang dibentuk bengkok, yang ditujukan
agar menciptakan arah dari resultan gaya angkat yang menuju kedepan. Pada umumnya baling-
baling terdiri dari dua atau lebih baling yang dihubungkan ke central hub yang merupakan bagian
dimana baling-baling kapal tersambung. Baling-baling berfungsi untuk mengubah gaya rotasi
dari mesin menjadi gaya propulsif sebagai gaya dorong (thrust) untuk kapal (Kroes, 1994).
Sebuah kapal mendorong berdasarkan prinsip Bernouli dan hukum Newton III. Sebuah
perbedaan tekanan dibuat disisi depan dan belakang blade dan air dipercepat dibelakang baling-
baling. Gaya dari baling-baling ditransmisikan untuk memindahkan kapal melalui sistem
transmisi yang terdiri dari gerakan rotasi yang dihasilkan oleh poros engkol mesin utama, proses
penghubung dan bantalannya, dan akhirnya oleh baling-baling itu sendiri. Sebuah kapal dapat
dilengkapi dengan satu, dua dan tiga baling-baling tergantung pada kecepatan dan kebutuhan
kapal untuk bermanuver. Baling-baling perahu terbuat dari bahan tahan korosi karena
dioperasikan langsung di air laut yang merupakan salah satu media pengkorosi. Bahan yang
digunakan untuk pembuatan baling-balaing adalah paduan alumunium dan stainless steel. Bahan
populer lainnya yang digunakan adalah paduan nikel, alumunium dan perunggu yang 10-15%
lebih ringan dari bahan lainnya dan memiliki kekuatan lebih tinggi. Proses konstruksi baling-
baling termasuk menghitung jumlah blade dengan pengelasan atau tempa dalam satu potong.
Blade yang dibuat dengan ditempa akan menghasilkan sangat handal dan memiliki kekuatan
lebih besar namun mahal dibandingkan dengan yang dilas. Baling-baling dibangun oleh bagian
permukaan helicoidal yang bekerjasama untuk memutar melalui air dengan efek sekrup (Sasono,
2011). Baling-baling (propeller) dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Baling-Baling (Propeller)


Klasifikasi Baling-baling (Propeller)
1. Propeller Biasa
a) Fixed Pitch Propeller
Propeller dengan pitch tetap (fixed pitch propeller) dapat dilihat pada Gambar 2.2
dengan langkah tetap biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm relatif
rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan bakar lebih ekonomis,
noise atau getaran minimal, dan kavitasi minimal, biasanya didesain secara
individual sehingga memiliki karakteristik khusus untuk kapal tertentu akan
memiliki nilai efisiensi optimum.
b) Controllable Pitch Propeller
Propeller dengan pitch yang dapat diubah (controllable pitch propeller) dapat
dilihat pada Gambar 2.3 merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun
propellernya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah
biasa digunakan pitch yang rendah dan rpm yang tinggi digunakan pitch yang
pendek, atau dapat digunakan untuk mendorong kedepan dan menarik kapal
mundur ke belakang, sehingga hal ini dapat menciptakan pemakaian bahan bakar
seefektif mungkin
c) Azzimuth Thrusters
Azzimuth thruster dapat dilihat pada Gambar 2.4 digunakan untuk mempermudah
kapal dalam manuver, namun pemakan alat penggerak dengan posisi berada
dibagian atas sehingga memberi tempat yang lebih lapang untuk menempatkan
penggerak utamanya, baik berupa motor diesel atau motor listrik.
d) Electrical Pods
Penggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt,
menggantikan penggunaan propeller dengan poros dan rudder konvensional.
Teknologi pod, memungkinkan untuk menempatkan propeller pada daerah aliran
air yang optimal (hydro-dynamic optimised). Pod propeller diadopsi dari
azzimuth propeller, dengan menempatkan elektro motor didalampod diluar dari
badan kapal.
e) Electrical Pods
Penggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt,
menggantikan penggunaan propeller dengan poros dan rudder konvensional.
Teknologi pod, memungkinkan untuk menempatkan propeller pada daerah aliran
air yang optimal (hydro-dynamic optimised). Pod propeller diadopsi dari
azzimuth propeller, dengan menempatkan elektro motor didalampod diluar dari
badan kapal.
f) Tunnel Thrusters Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa
digunakan untuk tujuan manuver (Strens/Bow Thruster),sehingga mempermudah
kapal untuk manuver terutama di pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai