Abstrak
Bow Thruster merupakan sebuah pesawat bantu ketika kapal berolah gerak, berupa baling-
baling yang dipasang dibagian depan kapal kearah kanan ataupun kir, sehingga dengan
mudah dapat mengolah gerak dengan lincah dan aman pada saat kapal sandar maupun
meninggalkan pelabuhan. Pada zaman sekarang sebagian atau bahkan semua kontrol kapal
menggunakan sistem kontrol otomatis dalam proses kerjanya, dan salah satu dari sistem
pengoperasian bow thruster yang kinerja nya dapat membantu kapal saat berolah gerak. Pada
studi ini bertujuan untuk mengetahui cara- cara pengoperasian dan perawatan bow thruster,
mengetahui masalah- masalah pemeliharaan bow thruster, dan cara perbaikan bow thruster
pada kapal ro-ro passanger. Kesimpulan yang diperoleh dari studi analisa menunjukan bahwa
cara pengoperasian bow thruster dapat dilakukan dengan memeriksa lubricating oil pada
komponen hidroliknya, menguras serta menggantinya dengan yang baru, inspeksi, overhaul
jika terjadi kerusakan dan kemudian dilaksanakan pengujian. Sedangkan cara
pengoperasiannya dengan cek pada komponen kemudian paralel generator untuk menambah
daya listrik jika diperlukan dan diarahkan tombol on pada panel untuk pengoperasian bow
thruster. Masalah pada pemeliharaan bow thruster antara lain kurangnya perawatan dan
pengawasan terhadap bow thruster. Selanjutnya, perbaikan pada bow thruster yaitu
pembersihan pada panel yang berkarat, jika lampu indicator putus maka ganti dengan yang
baru, berikan pelumas pada roda gigi didalam carter bow thruster dibutuhkan generator untuk
bow thruster yang membutuhkan daya yang besar, o-ring poros propeller untuk menahan
bocornya lub oil pada pelumasan roda gigi dan poros electro motor.
195
Gambar 1. Instalasi Bow Thuster
197
Penggunaan bow thruster pada
KM. DHARMA FERRY VIII
Masalah-masalah
penyebab ausnya As
propeller pada bow
Cara pemasangan
dan pelepasan
bearing bow
198
propeller bow thruster berpengaruh panasnya minyak hidrolik yang
dengan adanya getaran-getaran mengalir di dalam cooler. Hal ini
(Vibration) yang mengakibatkan akan mengakibatkan
kebocoran pada pipa hidrolik, penyumbatan pada pipa-pipa
kurangnya media pelumasan minyak cooler tidak berfungsi secara
hidrolik bow thruster tidak bekerja maksimal. Keadaan ini
sempurna, dan dapat juga mengakibatkan minyak hidrolik
mengakibatkan penurunan tenaga bow menjadi panas dan mengganggu
thruster. kinerja bow thruster dan apabila
Faktor penyebab menurunnya dibiarkan terjadi terus menerus
tekanan minyak hidrolik disebabkan dalam jangka waktu yang lama
karena kebocoran pada pipa hidrolik, akan mengakibatkan kerusakan
cara mengetahui kebocoran pipa yang lebih parah pada komponen-
hidrolik dengan cara mengurut pipa komponen utama yang lainnya.
hidrolik tersebut. Setelah ditemukan Cara mengatasi cooler agar
letak kebocoran, kemudian tandai letak berfungsi secara maksimal
kebocoran pipa tersebut, tutup valve dengan cara blow cooler, sogok
isap pipa hidrolik agar memudahkan pipa kapiler untuk
dalam proses pengelasan atau menghilangkan kerak-kerak
penggantian pipa hidrolik. supaya cooler bekerja secara
2. Minyak Hidrolik Over Heating. maksimal dalam mendinginkan
Hal ini terjadi pada saat bow oli hidrolik.
thruster dioperasikan sekitar 30 menit b. Rusaknya pompa pendingin
maka minyak hidrolik menjadi panas, minyak hidrolik
sehingga melebihi batas suhu tertinggi Sea chest yang tersumbat
yaitu 80° C dan sensor hydraulic oil menyebabkan kerja pompa
over heat trip bekerja memberikan pendingin menjadi berat, dan air
signal ke relay untuk memutus arus laut yang mengalir ke cooler
listrik yang masuk ke elektro motor menjadi sedikit sehingga proses
sehingga bow thruster berhenti. pendinginan minyak hidrolik
menurut laporan dari perwira deck hal tidak maksimal. Minyak hidrolik
ini telah terjadi berulang- ulang tanpa menjadi panas dan
ada penanganan lebih lanjut. mengakibatkan bow thruster trip
Seharusnya indikasi tersebut harus atau berhenti mendadak. Karena
segera direspon dan dicari penyebabnya hal ini telah terjadi berulang-
serta segera melaksanakan langkah- ulang dalam jangka waktu yang
langkah perbaikan. Jika hal ini lama, maka terjadilah kerusakan
dibiarkan terjadi dan sudah berlangsung pada pompa pendingin. Pompa
lama maka akan berdampak negatif pendingin mengalami kevakuman
terhadap ketahanan dari bow thruster atau masuk angin sehingga
tersebut, karena tidak menutup impeller-nya panas dan aus. Hal
kemungkinan terjadi kerusakan yang ini mengakibatkan pompa macet
fatal pada bagian- bagian utama bow karena water seal menjadi bocor
thruster. dan bearing rusak. Dengan
Faktor penyebab panasnya minyak macetnya pompa pendingin,
hidrolik pada bow thruster : maka tidak ada proses
a. Kurangnya pendinginan minyak pendinginan minyak hidrolik
hidrolik bow thruster. karena cooler tidak berfungsi.
Pompa pendingin yang tidak Cara mengatasi kerusakan
berfungsi menyebabkan tidak ada pompa pendingin minyak
air laut yang mengalir dalam hidrolik adalah dengan cara
cooler sehingga kotoran dan mengganti impeller yang rusak
lumpur yang menempel di pipa- dengan impeller yang baru.
pipa air menjadi mengeras karena
199
Aus nya as Propeller dan rusaknya bearing diatas merupakan dampak dari tidak
bearing karena pembelian spare part terciptanya system perawatan berencana
dengan kualitas yang tidak bagus atau diatas kapal, sehingga menjadi salah satu
tidak standar Internasional. pokok dari permasalahan rusaknya
Berdasarkan hasil penelitian di komponen as propeller pada bow thruster di
lapangan terhadap Kepala Kamar Mesin KM. DHARMA FERRY VIII.
(Chief Engineer) dalam pemeriksaan kondisi Maka hal-hal yang harus dilakukan
bow thruster dan masalah-masalah yang untuk memperpanjang umur pakai bearing
terjadi pada rusaknya bearing dan ausnya as adalah :
propeller, maka dapat diketahui faktor-faktor Melakukan pemasangan bearing
yang menjadi penyebab rusaknya bearing: pada as propeller dengan teknik
a. Pembelian spare part yang tidak yang benar karena jika
bagus atau tidak sesuai dengan pemasangan bearing tidak pas
standar Internasional. Spare Part (miring) akan berdampak pada
yang tidak sesuai dengan standar patahnya bearing.
Internasional apabila dipasang Melakukan perawatan pada
akan cepat rusak dan apabila bearing secara berkala, seperti
bearing rusak terus menerus akan memberikan grease pada bearing
berdampak mengganggu sebelum dan sesudah
keberangkat kapal. pengoperasian.
b. Seiring dengan usia Menggunakan seal dan bearing
pemakaiannya, bearing akan sesuai dengan spesifikasi yang
terdengar bunyi kasar saat benar serta pelumas sesuai
berputar, terutama pada standar pabriknya.
kecepatan tinggi getarannya akan Melakukan penyimpanan pada
lebih terasa. Hal ini akan spare part bearing pada tempat
berdampak pada ausnya as yang sudah telah sediakan diatas
propeller. Maka hal yang perlu kapal, hal ini bertujuan agar
dilakukan adalah segera bearing tidak kotor dan terkena
mengganti bearing yang baru air yang akan menyebabkan
sebelum kondisi lebih parah dan korosi pada bearing, sehingga
mengakibatkan kerusakan pada bearing siap pakai sebagai
kompenen lainnya. cadangan apabila pada suatu saat
c. Masuknya kotoran dan pasir mengalami keadaan darurat.
kedalam bearing akan
menyebabkan keausan dini KESIMPULAN
karena kotoran tersebut akan 1. Faktor-faktor kurang optimalnya
menyebabkan permukaan bearing kinerja pada bow thruster yaitu
menjadi kasar. menurunnya tekanan minyak hidrolik
d. Air dan uap akan menyebabkan brow thruster dan Minyak Hidrolik
korosi, terlihat seperti bekas Over Heating.
lubang atau karat. Penanganan 2. Faktor penyebab Aus nya as Propeller
yang ceroboh atau penyimpanan dan rusaknya bearing adalah karena
bearing yang tidak benar, salah kualitas spare part yang tidak bagus
pencucian dapat menyebabkan atau tidak sesuai dengan standar
bearing korosi pada permukaan. Internasional, sudah melewati jam
Bearing harus dilumasi dan kerja, masuknya kotoran dan pasir
dibungkus dengan kertas yang kedalam bearing, Air dan uap akan
diberi oli meskipun untuk periode menyebabkan korosi.
penyimpanan yang singkat.
Faktor-faktor penyebab rusaknya
200
DAFTAR PUSTAKA
201