Anda di halaman 1dari 30

MODUL

PERKAPALAN

MESIN PENGGERAK UTAMA

ACENG RUSMANA

2022
BAB I

MESIN KAPAL

Mesin Kapal - Sistem permesinan dalam perkapalan аdаlаh ѕеbаgаі unit


mesin уаng menghasilkan ѕuаtu tenaga penggerak baik ѕеbаgаі mesin induk
ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada bеbеrара
persyaratan уаng wajib diketahui оlеh para teknisi уаng bergerak dalam
bidang perkapalan.
Bеrdаѕаrkаn ketentuan уаng terdapat dalam IEC (International Engineering
Corporation) publikasi terbitan nomor 92 tahun 1962 bаhwа ѕuаtu mesin kapal
аntаrа lаіn harus memenuhi syarat-syarat umum ѕеbаgаі bеrіkut :

MESIN KAPAL

mesin kapal

motor harus tetap berfungsi (tidak mati) pada kedudukan posisi miring уаng
terus menerus pada sudut 15º dan tіdаk terus menerus (oleng) pada sudut
22,5º ( уаng dimaksud dі sini аdаlаh miring atau oleng arah kе kiri atau kе
kanan);
motor harus tetap berfungsi pada arah kapal oleng membujur (trim) untuk
sudut 10º bagi kapal уаng mempunyai panjang L < 150 m dan 5º bagi kapal
уаng mempunyai panjang L > 150 m.
Jadi ѕuаtu mesin kapal pada umumnya dipakai untuk sistem permesinan уаng
ada dі pabrik-pabrik уаng terdapat dі daratan, ѕеdаngkаn mesin-mesin уаng
ada dі pabrik-pabrik уаng terletak dі daratan (mesin-mesin stationair)
umumnya bеlum tentu bіѕа dipakai ѕеbаgаі mesin-mesin dі kapal.
Pengenalan jenis-jenis mesin diperlukan dalam proses penangkapan dimana
stabilaitas kapal dan daya dorong mesin harus mampu mengatasi gaya
hambatan уаng muncul akibat gerakan kapal, sehingga kapal dараt bergerak
aman sesuai dеngаn kecepatan уаng dirancanakan.
Karena kemampuan olah gerak kapal ikut menentukan keberhasilan dalam
operasi penangkapan.
A. Marine Engine
Motor Bakar (Engine) аdаlаh pesawat kalor уаng mengubah tenaga panas
dаrі pembakaran bahan bakar dі ruang bakar menjadi tenaga mekanis dі
poros engkol.
Bеrdаѕаrkаn jenis bahan bakarnya, pengertian motor ѕеbаgаі bеrіkut :
1. Motor Bensin (Gasoline Engine) аdаlаh motor уаng cara penyalaan
bahan bakarnya menggunakan busi (spark ignition engine), proses
pembakaran bahan bakar terjadi pada volume tetap. Proses іnі
disebut siklus Otto.
2. Motor Diesel (Diesel Engine) аdаlаh motor уаng cara penyalaan
bahan bakarnya tejadi pada tekanan atau komprosi dan temperatur
уаng tinggi (comprossion ignition engine), proses pembakaran terjadi
pada tekanan tetap. Proses іnі disebut siklus Diesel.

B. Pengertian Motor Penggerak


Pengertian motor bеrdаѕаrkаn sumber penggerak kapal atau motor
penggerak kapalnya уаіtu ѕеbаgаі bеrіkut :
1. Motor Diesel darat (Land atau Stasionary Diesel Engine) merupakan
Motor Diesel (non-automotive) уаng dipergunakan ѕеbаgаі penggerak
pembangkit, tenaga listrik (generator), penggerak pompa, penggerak
penggiling padi, (rice milling), penggerak traktor.
2. Motor Diesel mobil (Automotive Diesel Engine) merupakan Motor
Diesel (automotive) уаng dipergunakan ѕеbаgаі penggerak tenaga
mobil, truk, bus, dan lain-lain.
3. Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine) merupakan Motor Diesel
Laut уаng digunakan ѕеbаgаі sumber penggerak kapal (Motor Diesel
уаng dirancang dipergunakan khusus untuk keperluan laut).
C. Syarat Syarat Mesin Kapal
Syarat-syarat pokok уаng harus dipenuhi ѕеbаgаі mesin kapal (Marine
Engine), ѕеbаgаі bеrіkut :
- Mesin atau motor harus memenuhi syarat Biro Klasifikasi Perkapalan,
dimana kapal tеrѕеbut аkаn dikelaskan.
- Motor harus tetap berfungsi (tidak mati) secara terrus menerus, pada
kedudukan datar dan miring уаng terus menerus pada sudut 150 dan
olengan kapal 22,50.
- Sistem permesinan untuk kapal diharapkan mempunyai berat уаng
relatif ringan dan volume уаng relatif kecil, mengingat keterbatasan
ruang уаng ada dі аtаѕ kapal.
- Tinjauan nilai ekonomis efisiensi dalam pemakaian bahan bakar,
menggunakan bahan bakar уаng tіdаk mudah terbakar (solar)
sehingga tangki bahan bakar tіdаk tеrlаlu besar. Bahan bakar bensin
hаnуа digunakan pada kapal berukuran kecil atau kapal sport dеngаn
motor tempel.
- Angka kebisingan rendah dan getaran mesin tіdаk tеrlаlu besar,
mudah diperbaiki ѕеtіар saat, suku cadang mudah didapat, dan tahan
terhadap udara dan air laut.
D. Mesin Luar (Outboard Engine)

MESIN LUAR
Banyak digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dеngаn jangkauan
daerah penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku
melaut (fishing days) relatif lebih pendek serta ukuran GT kapal / perahu
umumnya kecil.
alat tangkap уаng bіаѕа digunakan уаіtu trammel net, pancing, lampara
dasar, pancing ulur. Mesin уаng bіаѕа digunakan nelayan уаіtu Dongfeng,
Kobota, dan lain-lain.
Cara pemasangan outboard engine ada dua, уаіtu :
1. Model motor tempel аdаlаh dеngаn breket kedudukan mesin dijepitkan
denan baut putar paa balok/papan linggi bеlаkаng perahu (speed boat).
2. Model mesin kapal/perahu sopek аdаlаh baut pondasi mesin diikatkan
pada balok dі аtаѕ geladak bagian ѕаmріng belakang, posisi AS
propeler mеlаluі lambung bagian buritan kapal/perahu.
E. Mesin Dalam (Inboard Engine)

mesin dalam
Banyak digunakan pada kapal ikan уаng memiliki jangkauan daerah
penangkapan (fishing ground) umumnya pada perairan lepas pantai
ѕаmраі ZZEI dan waktu melaut (fishing days) relatif lebih lama serta
ukuran GT kapal lebih besar .
Alat tangkap уаng ѕеrіng digunakan уаіtu purse seine, pukat udang, gill
net dan lain-lain. Merk mesin diesel уаng bіаѕа digunakan уаіtu Fuso,
Mitsubishi, dan lain-lain.
Cara pemasangan inbord engine уаіtu diikat dеngаn bеbеrара baut pada
pondasi mesin, balok pondasi mesindiikat dеngаn bеbеrара baut pada
frame (gading) kamar mesin уаng bіаѕаnуа mempunyai jarak lebih rapat
dan ukuran gading lebih besar dibandingkan dеngаn gading bagian lаіn
BAB II
PERLENGKAPAN DAN PENGATURAN MESIN KAPAL

Mesin Kapal Sangat Vital dalam Mendukung kelancaran aktifitas di atas kapal.
karena Mesin kapal tersebut Mempunyai Beberapa Fungsi dan Manfaat

Mesin kapal
1. Susunan Mesin Kapal
Disamping mesin уаng dibutuhkan langsung ѕеbаgаі pendorong, kapal
јugа dilengkapi dеngаn alat-alat tambahan уаng dibutuhkan bagi kegiatan-
kegiatan lain. Mesin kapal аdаlаh istilah уаng mencakup seluruh
perlengkapan mekanis уаng dibutuhkan dalam pelayaran dan terdiri dari:
a. Mesin Induk (Main Engine)
Adаlаh penggerak utama untuk membangkitkan tenaga penggerak
untuk mendorong kapal atau memutar poros baling-baling.
b. Mesin Bantu (Auxiliary Engine)
Adаlаh mesin-mesin уаng membantu kerja dаrі mesin induk selama
pelayaran dan ѕеmuа mesin untuk kegiatan bongkar muat, dalam hal
іnі tіdаk termasuk ketel uap.
c. Ketel (Boiler)
Adаlаh pesawat untuk membangkitkan uap уаng digunakan untuk
menghasilkan tenaga penggerak, јugа digunakan ѕеbаgаі sumber
panas untukpemanasan.
d. Poros (shaft) dan baling-baling (propeller)
Untu Menjalankan Kapal maka Mesin memerlukan sebuah Baling
baling di luar kapal. Dan Antara Baling baling tersebut di hubungan
dengan mesin menggunakan As atau Poros . Jadi Poros atau As
Mempunyai fungsi untuk meneruskan atau menyambung tenaga gerak
dаrі mesin induk kе baling-baling dimana tenaga gerak tеrѕеbut dirubah
menjadi tenaga pendorong.
e. Sistim penataan pipa (pipe lines)
Peralatan уаng terdiri dаrі pipa-pipa dan katup-katup untuk mengalirkan
uap, air laut, air tawar, minyak dan cairan-cairan lainnya.
f. Navigasi Dan Komunikasi
Perlengkapan komunikasi, radio dan alat-alat ukur (communication
equipment and meters).

2. SYARAT-SYARAT MESIN KAPAL

Mesin kapal уаng digunakan kapal pada keadaan lingkungan уаng khusus
оlеh karena іtu harus memenuhi syarat bеrіkut јіkа dibandingkan dеngаn
mesin darat pada umumnya.
a. Ringan dan bervolume kecil
Makin ringan dan makin kecil volume mеmungkіnkаn ruang dan
kemampuan memuat lebih besar.
b. Tingkat kemampuan уаng tinggi
Dikapal dеngаn pelayaran samudra, ѕеtіар kerusakan mesin ѕеrіng
kali langsung mengakibatkan bahaya besar bagi manusia dan badan
kapal.
c. Stabilitas dan ketahanan terhadap goncangan
Stabilitas Mesin Perlu untu di pertimbangkan dalam memilihnya,
Dikarenakan mesin kapal mempunyai putaran уаng kuat, dentuman
dan getaran уаng terjadi diatas kapal, mesin kapal harus sesedikit
mungkіn terpengaruh оlеh faktor-faktor tersebut.
d. Getaran minimum
Getaran mesin dараt menyebabkan efek уаng tak diinginkan pada
berbagai titik dibadan kapal (hull) dan јugа tіdаk nyaman bagi para
pelaut.
e. Mudah dikerjakan, diperiksa dan dipelihara
Dikarenakan waktu dan jumlah awak kapal уаng terbatas pekerjaan
dan pemeliharaan уаng perlu harus dараt dilaksanakan dеngаn
mudah.
f. Alat pembalik arah (Reverse Propulsion) dan pengubah kecepatan
уаng mudah dan praktis. Mesin induk mudah dilengkapi dеngаn alat
уаng dараt mengatur gerakan kapal.
g. Pemakaian bahan bakar уаng rendah
Sеlаіn hemat biaya bahan bakar jumlah bahan bakar makin sedikit,
mеmungkіnkаn penempatan muatan lebih banyak
BAB III

MENGENAL SISTEM PENGGERAK KAPAL PERIKANAN

A. Motor Diesel Sebagai Penggerak Kapal Perikanan

Motor Diesel atau mesin diesel saat ini banyak yang di gunakan oleh
nelayan sebagai alat penggerak kapal Perikanan. Saat ini penggunaan
motor penggerak kapal perikanan banyak didominasi oleh motor diesel
yang bekas dari mesin darat alias bukan murni mesin/motor diesel marine
atau mesin diesel khusus untuk kapal perikanan.

hal ini dikarenakan mesin diesel darat harganya yang lebih murah dari
pada mesin diesel marine. Tetapi penggunaan nya tidak bisa di jamin
lama Karena penggunaan nya sudah berbeda.

Untuk secara umum Pemilihan mesin diesel sebagai penggerak kapal


perikanan di dasari beberapa alasan diantara nya adalah Keuntungan dari
motor diesel antara lain :
B. Beberapa keuntungan penggunaan motor diesel

Penggunaan motor diesel lebih menguntungkan dibanding dengan motor


bensin, karena :

1. Mantap dan terpercaya pada saat beroperasi.


2. Tenaganya lebih besar untuk setiap Kg. Berat mesin.
3. Konsumsi BBM solar sedikit.
4. Penyimpanan BBM solar lebih aman.
5. Momen puntirnya (torque) lebih tinggi.
6. Perawatannya mudah dan lebih murah biayanya.
Jika menggunakan BBM solar yang bersih, motor diesel dapat
dioperasikan secara terus menerus dengan aman. Nilai kalor BBM solar
lebih tinggi daripada BBM bensin.

C. Kemampuan motor diesel

Dengan perbandingan kompresi (compression ratio) yang tinggi, serta


tekanan kompresi yang tinggi pula, dan pengabutan BBM solar yang baik
dan tepat pada saatnya, pembakaran BBM solar dan udara segar dapat
lebih sempurna, sehingga dayaguna (rendemen) mekaniknya tinggi.
Disamping itu gas bekas motor diesel tidak berbahaya bagi makluk hidup.

Motor bensin, umumnya putaran poros engkolnya tinggi (hight speed


engine), sehingga momen puntirnya (torque) rendah. Sedangkan motor
diesel umumnya putaran poros engkolnya rendah (disbanding dengan
motor bensin), sehingga momen puntirnya tinggi, untuk tenaga (HP) yang
sama dengan motor bensin.

D. Motor diesel sebagai mesin penggerak kapal (marine engine).

Motor penggerak kapal umumnya disebut dengan MARINE ENGINE,


disebut demikian karena motor ini dibuat oleh pabriknya secara khusus
untuk digunakan sebagai penggerak utama (mesin pokok) kapal. Motor ini
dibuat dalam konstruksi yang sudah disesuaikan dengan lingkungan
kapal.
Pada umumnya motor penggerak kapal dilengkapi dengan :

1. Kopling (marine gear/gear box) yang berfungsi sebagai :

- Pemutus hubungan antara putaran mesin dengan poros baling-


baling.
- Penghubung putaran mesin dengan poros baling-baling.
- Pembalik arah putaran poros baling-baling agar kapal dapat
bergerak maju atau mundur.
- Reductor (mereduksi) putaran mesin untuk keseimbangan torsi
(torque) mesin dengan baling-baling.
2. Rangka mesin yang kuat, sehingga mampu menerima dan
menyalurkan gaya dorong dari baling-baling ke kapal.

3. Bantalan penahan (thrust bearing), dipasang di poros utama kopling,


yang berfungsi untuk :

- Mendukung poros utama kopling dan poros baling-baling.


- Menahan gaya dorong dari baling-baling dan meneruskannya ke
badan kopling, sehingga gaya dorong ini tidak merusak komponen-
komponen mesin yang bergarak.
4. Komponen-komponen mesin yang tahan terhadap air laut, terutama
pada bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem pendinginan
mesin.

Dalam proses kerjanya motor diesel menggerakan baling-baling dengan


transmisi kopling dan poros baling-baling, baling-baling berputar
menghasilkan gaya dorong maju atau mundur, tergantung putaran baling-
baling.
Gaya dorong yang dibangkitkan oleh putaran baling-baling dikembalikan
lagi ke badan kopling melalui poros baling-baling dan thrust bearing.
Akibatnya badan kopling/motor akan terdorong, karena badan
kopling/motor terikat kuat dengan kapal melalui engine bed, maka
kapalnya akan bergerak.
Motor diesel dan sistem poros baling - baling

Selain itu mesin penggerak yang dipasang duduk didalam kapal


dilengkapi dengan :

1. Poros baling-baling, yang berfungsi :

 Sebagai dudukan baling-baling.


 Untuk memindahkan (transmisi) tenaga dari motor ke baling-baling.
 Untuk memindahkan gaya dorong dari baling-baling ke badan
kopling lewat thrust bearing.
 Untuk menyumbat bantalan tabung, sehingga air dari luar kapal
tidak masuk.
2. Bantalan tabung, berfungsi sebagai :

 Pendukung poros baling-baling.


 Pengatur pelumasan poros baling-baling dan pendukungnya
dengan air.
3. Baling-baling, berfungsi untuk mengahasilkan gaya dorong maju atau
mundur jika digerakkan oleh motor.

4. Daun kemudi berfungsi untuk mengarahkan jalannya kapal.


E. Pedoman Memilih Mesin Penggerak Kapal Perikanan

Pedoman Memilih Mesin Penggerak Kapal Perikanan - Ada beberapa


aspek untuk memilih mesin untuk penggerak kapal. Mesin yang
berkualitas pastinya akan memberikan daya dorong yang di harapkan.

Terkadang nelayan kita membeli mesin hanya berdasarkan meniru dan


mengadopsi kapal yang lain. Tidak berdasarkan pada hal hal menjadikan
pedoman dalam memilih mesin penggerak kapal perikanan.

Mesin Penggerak Kapal biasa menggunakan mesin bensin ataupun mesin


solar. Kebanyakan nelayan kita menggunakan mesin solar dan pemilihan
tersebut karena kemudahan dalam perawatan, lantas hal ha apa lagi yang
menjadikan pedoman bagi nelayan dalam memilih mesin penggerak kapal
perikanan.
Pedoman Memilih Mesin Penggerak Kapal Perikanan

Ada beberapa pedoman dalam memilih mesin penggerak kapal perikanan


antara lain :

- Kualitas Mesin Dapat Di Percaya

Bicara Kualitas pasti mengacu pada suatu merk perusahaan mesin.


Baik Itu Perusahaan lama maupun perusahaan Baru. Semakin Kualitas
nya bagus maka bisa di pastikan harganya juga lumayan bagus atau
mahal.
- Sistemnya Simple

Sistemnya sismple bisa di artikan metode pengoperasian, perawatan


dan perbaikan cukup mudah. Dalam memilih mesin terkadang sistem
yang terlalu rumit akan membuat nelayan menjadi enggan untuk
memilih dan menggunakan mesin penggerak kapal tersebut.

- Mempunyai Nilai ekonomis

Nilai Ekonomis berarti mempunyai nilai keuntungan buat nelayan.


Dengan harga ekonomis maka jangkauan nelayan untuk membelinya
juga bisa di pastikan lebih bisa di beli.

Nilai ekonomis juga di antara nya Pemakaina BBM, OLI, Masa Pakai,
Harga pembelian, Nilai Jual, Biaya Pemeliharaan, Suku cadang
Tersedia

- Kontruksinya Praktis

Setelah sistem yang simple maka Konstruksinya praktis dan


menyesuaikan dengan kapal nelayan. Konstruksi mesin juga di
sesuaikan dengan konstruksi kasko kapal perikanan.

- Getaran Mesin Tidak Besar

Dengan menggunakan sistem yang simple dan konstruksi yang praktis


maka selanjutnya adalah getaran yang di hasilkan mesin agar tidak
mengganggu dudukan mesin dan kasko kapal. Usahakan agar getaran
dari mesin tidak terlalu besar.

- Berat dan Besarnya Proposional

Berat dari mesin harus di hitung dengan kekuatan untuk mendorong


sebuah kapal. Karena filosofi pemilihan mesin penggerak adalah
menggerakan kapal dan melawan daya hambat arus yang menghadang
kapan.
- Daya dan Putaran Mesin Sesuai

Usahakan setelah kita mengetahui berapa daya atau biasanya terhitung


dalam PK dan Putaran dalam RPM harus kembali di pastikan, Jangan
sampai kita membeli mesin 24 PK/1300 RPM ternyata hanya 18 PK/
1000 RPM. Nelayan dalam ini akan di rugikan
BAB V
SISTEM MESIN PENGGERAK UTAMA

1. Sistem Bahan Bakar

Bahan bakar pada mesin penggerak utama umumnya


menggunakan bahan bakar HSD/Solar. Bahan bakar ini bisa
sampai ke sistem pembakaran yaitu tank tempat penyimpanan
kemudian dialirkan dengan perantaraan pipa bahan bakar, pompa
bahan bakar, saringan bahan bakar, Nozle/pengabut dan ke ruang
bakar.
a. Saringan bahan bakar.
1) Bersihkan saringan terhadap debu, air/endapan lainnya
setiap 60 jam.
2) Gantilah elemen saringan dengan yang baru setiap 1000
jam.
b. Saringan pipa isap pompa bahan bakar.
Saringan tersebut harus dibersihkan setiap 120 jam.
c. Pembuangan udara.
Adanya udara di dalam bahan bakar sangat mengganggu
kelancaran kerja mesin dan meyebabkan mesin sukar di start.
Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari saluran bahan
bakar, terutama apabila terasa ada gejala gangguan tersebut.
Pembuangan udara dilakukan sebagai berikut :
1) Kendorkan baut pembuangan udara pada saringan bahan
bakar, kemudian gerakkan pompa (tangan) pengisi bahan
bakar. Maka bahan bakar yang berbusa akan mengalir
melalui baut pembuangan udara tersebut. Kalau bahan
bakar tersebut sudah tidak berbusa lagi, maka hal
tersebut menunjukan bahwa udara telah tidak ada lagi dan
kokohkanlah kembali baut pembuangan udara tersebut.
2) Untuk mengeluarkan udara dari dalam pompa
penyemprot bahan bakar, kendorkanlah baut
pembuangan udara yang ada pada pompa tersebut,
kemudian gerakan pompa (tangan) pengisi bahan bakar
sampai bahan bakar yang keluar itu tidak berbusa lagi,
sesudah itu kokohkan kembali baut pembuangan
tersebut.
3) Sesudah itu kendorkan sekerup penyambung pipa
penekan bahan bakar pada penyemprot bahan bakar.
Setel pengatur bahan bakar pada posisi penyemprotan
maksimum, kemudian putarlah poros engkol dengan stater
beberapa saat saja. Apabila bahan bakar yang keluar melalui
sekerup tersebut tidak berbusa, maka hal itu menunjukan bahwa
bahan bakar sudah bebas udara. Maka kokohkanlah
kembali sekerup penyambung tersebut di atas.
d. Pemeriksaan dan penyetelan penyemprot bahan bakar.
Periksalah penyemprot bahan bakar setiap 500 jam, namun
setiap saat gas buang menunjukan warna yang tidak normal, maka
penyemprotan bahan bakar perlu diperiksa sesuai petunjuk
yang telah ditentukan.

1) Pengujian penyemprotan bahan bakar dilakukan


dengan mempergunakan alat penguji penyemprotan
(“Nozzle tester”). Dalam hal ini penyemprotan bahan bakar
dipasang pada ujung pipa tekan dari alat penguji tersebut.
Tekanlah tuas penekannya perlahan-lahan, sementara itu
perhatikanlah besarnya tekanan yang dapat di baca pada
manometer yang terpasang pada alat penguji, justru pada
saat bahan bakar mulai keluar dari penyemprotan bahan
bakar. Kalau tekanan penyemprotan tersebut di atas idak
sesuai dengan yang diisyaratkan, maka keadaan tersebut
dapat diatasi dengan menyetel pegas pengatur
tekanan penyemprotan bahan bakar yang bersangkutan
sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh pabrik
pembuatnya.
2) Pada waktu tuas penekan ditekan perlahan- lahan, maka suatu
tekanan tertentu penyemprotan akan mengeluarkan kabut
bahan bakar secara terputusputus. Pancaran kabut bahan
bakar yang tidak normal merupakan bentuk selubung
kerucut yang terpecah, terpuntir atau miring ke satu arah.
3) Apabila tuas penekan ditekan dengan tiba-tiba, maka
penyemprotan bahan bakar akan menyemprotkan bahan
bakar serupa dengan keadaan yang terjadi di dalam mesin.
Dalam ruang bakar mesin, kerucut kabut bahan bakar
dipancarkan dari penyemprotan dengan sudut puncak + 40,
namun besarnya sudut puncak tersebut dapat berbeda,
tergantung dari pada konstruksi nozzlenya.
4) Penyemprotan bahan bakar yang rusak tidak dapat
mengabutkan bahan bakar, dalam keadaan tersebut bahan
bakar keluar dalam bentuk titik-titik yang relative besar.
Disamping itu akan terlihat bahwa pemutusan pancaran
bahan bakar tidak dapat dilakukan sekaligus dan pada ujung
penyemprotan terlihat adanya tetesan bahan bakar.
5) Apabila pengabutannya tidak baik, bukalah nozzle dari
penyemprotannya, kemudian lepaskanlah katup yang ada
didalam nozzle dan cucilah katup dan nozzle tersebut
dengan bensin yang bersih, sesudah itu pasangkan
kembali setelah kedua bagian tersebut dibasahi dengan
minyak diesel (solar). Jika membersihkan beberapa
penyemprot sekaligus, jangan sampai keliru mamasang katup
pada nozzle yang lain.
6) Kalau nozzle yang telah dibersihkan itu ternyata tidak juga
menghasilkan pengabutan yang baik, sebaiknya nozzle dan
katup tersebut digantidengan yang baru. Pada waktu
melakukan pekerjaan tersebut di atas, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
a) Pada waktu hendk melepaskan penyemprotan dari kepala
silinder, terlebih dahulu bersihkanlah bagian-bagian di
sekitar penyemprotan tersebut.
Setelah itu lepaskan pipa bahan bakar dari penyemprotan
dan tutuplahujung pipa tersebut dan lubang saluran bahan
bakar pada penyemprotan, agar debu dan kotoran tidak
masuk kedalamnya.
b) Lepaskan penyemprotan dari kepala silinder, kemudian
bersihkanlah kotoran yang ada permukaan kontak antara
penyemprotan penyemprotan dan kepala silinder, setelah
itu tutuplah lubang penyemprotan pada kepala silinder agar
debu dan kotoran tidak masuk ke dalam silinder.
c) Bersihkanlah penyemprotan dengan alat terbuat dari
bahan yang lunak, misalnya kayu. Jangan sekali-kali
mengkorek-korek lubang nozzle dengan kawat logam
karenan dapat merusak ermukaannya.
d) Hati-hatilah dalam hal membuka atau memasang paking,
jangan sampai rusak permukaannya harus diganti dengan
yang baru.
e. Pompa penyemprot bahan bakar.
Boleh dibilang pompa penyemprot bahan bakar tidak memerlukan
harwat terus menerus, namun bila ada kerusakan sebaiknya
dibawa ke bengkel yang berwenang (jangan merubah/merusak
bagian-bagian yang di segel).

2. Sistem Pendinginan

a. Pendinginan Udara
Udara adalah bahan pendingin yang buruk oleh karena 1 kg udara
atau + 0,77 m³ udara dari 1.013 m Bar hanya dapat menerima 1 kJ
tiap derajat C. Oleh karena itu bahan pendingin dapat
dipergunakan bila :
1) Udara itu tersedia dalam jumlah yang besar.
2) Jumlah panas yang harus dikeluarkan terbatas untuk daya kecil.
b. Pendinginan Air
Air adalah bahan pendingin yang baik, oleh karena dapat
menerima 4,2 kJ panas tiap ºC. Sirkulasi pendinginan air kita
sebut sirkulasi buatan atau sirkulasi paksa dengan bantuan
sebuah pompa.
c. Sistem Pendinginan Tertutup
Pada sistem pendinginan tertutup pompa air pendingin
dengan kipas angina digerakan bersamaan dengan tali kipas
(V belt) dari poros engkol. Pompa menerima air pendingin
dari radiator dan mendesak air melalui saluran pendinginan
disekitar silinder. Pada saat ini air mengalir meyerap panas
dari sekitar dinding silinder, selanjutnya air yang panas
dialirkan kembali radiator. Disini fungsi radiator adalah untuk
mendinginkan kembali air pendingin.
d. Sistem Pendinginan Terbuka
Pendinginan sistem terbuka banyak dipergunakan pada
pendinginan motor kapal. Dalam sistem ini air pendingin yang
beredar tidak sama. Untuk mendinginkan dinding silinder,
kepala silinder dan ruang gas pembuangan didinginkan oleh
air tawar. Air tawar yang panas setelah melaksanakan proses
pendinginan masuk ke tabung pendinginan air tawar oleh air
laut (cooler), didalam cooler yang berbentuk saluran /kisi-kisi
yang kecil air tawar bersinggungan dengan saluran/kisi-kisi
air laut, sehingga air tawar yang panas mengalami
pendinginan oleh air laut, selanjutnya air tawar yang telah
didinginkan oleh air laut disalurkan kembali melalui bagian
bawah silinder kedalam mantel pendingin dan mengalir
melalui kepala silinder sambil mendinginkan bagian-bagian
tersebut dan akhirnya kembali melalui mantel pendingin dari
saluran pembuangan dan diteruskan masuk kembali ke tabung
pendingin air tawar oleh air laut (Cooler). Untuk terselenggaraanya
pendinginan yang terus menerus diperlukan pompa air twar dan
pompa air laut yang terpasang masing-masing secara sendiri dan
disediakan sebuah pompa cadangan.

3. Sistem Pelumasan

a. Fungsi Pelumasan

Minyak pelumas dalam mesin berfungsi sebagai :


1) Membatasi panas dari bagian-bagian
2) Membatasi panas yang timbul akibat geseran dan gesekan
menjadi sekecil mungkin.
3) Mengurangi gesekan dan keausan dari bagian yang bergerak.
4) Menambah kerapatan antara torak dan silinder
5) Mengeluarkan kotoran akibat gesekan dan keausan
6) Menghindarkan keausan dan korosi.

b. Syarat-syarat minyak pelumas

1) Derajat kekentalan minyak harus sesuai dengan jenis operasi.


2) Mempunyai daya lekat yang baik.
3) Tidak mudah bercampur dengan barang yang lain.
4) Mempunyai titik didih yang tinggi dan sukar menguap.
5) Mudah memindahkan panas dan mempunyai titik beku yang
rendah.

c. Pompa minyak lumas

Pompa minyak lumas yang dipergunakan biasanya


menggunakan pompa roda gigi yang dihubungkan dengan
poros engkol. Pada kapal-kapal yang besar biasanya
dilengkapi dengan sepasang pompa minyak lumas yang
dilengkapi dengan pesawat pembersih minyak (separator).

d. Saringan minyak lumas

Saringan minyak lumas di kapal umumnya dipasang 2 buah,


sehingga dapat dibersihkan secara bergantian tanpa
mengganggu bekerjanya motor.Kadang-kadang dilengkapi
dengan saringan magnet untuk menahan kotoran yang
berupa logam sehingga tidak terbawa aliran minyak lumas
yang masuk kedalam motor. Mengingat minyak pelumas ini penting
peranannya harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan secara
periodic minyak harus diganti. Suhu minyak lumas yang masuk
motor harus dapat diatur dengan mudah, begitu pula tekanannya.
BAB VI
CARA PENGOPERASIONALAN MESIN PENGGERAK UTAMA

1. Cara Menghidupkan Motor


Cara menghidupkan motor ada 3 macam cara :
a. Diputar dengan Tangan
Cara menghidupkan yang diputar dengan tangan yaitu dengan
memakai engkol atau pakai tali, hanya dipergunakan pada motor-
motor kecil. Perlengkapan amat sederhana dan merawatnya cukup
mudah, agar motor itu ringan diputar ketika menghidupkannya,
maka motor itu dilengkapi dengan suatu alat yang dapat
meniadakan atau yang dapat mengeluarkan udara yang
dikompresikan sewaktu gerakan kompresi. Alat ini biasanya sebuah
handel atau tombol yang membuat katup buang tidak menutup.
Apabila motor telahdiputar dengan kecepatan cukup, lalu handel
dilepaskan, sekarang katup buang dapat menutup dengan
rapat, kompresi jadi, lalu pembakaran, motorpun jalan.

b. Dengan Motor Listrik

Cara menghidupkan dengan yang diputar motor listrik seperti


umumnya pada motor sedang. Angker motor listrik untuk
menjalankan motor dolengkapi dengan roda gigi yang dapat
berhubungan dengan roda gigi pada roda gila ketika
menghidupkannya. Apabila tidak ada arus listrik roda gigi ini
terlepas dari roda gigi pada roda gila. Alat yang mendorong
roda gigi ini ada yang dengan kekuatan putaran motor listrik
itu sendiri yang dilengkapi dengan pegas dan ada pula
dengan sebuah solenoid. Arus listrik untuk ini biasanya
diambil dari accu atau battery dan jika semua alat-alat
bekerja dengan baik nampaknya menghidupkan dengan
listrik ini adalah yang paling mudah.

c. Dengan Angin

Cara menghidupkan motor dengan udara adalah yang paling


banyak dipakai di kapal-kapal. Tiap-tiap silinder pada kepala
silindernya mempunyai sebuah katup pejalan. Tiap-tiap katup
pejalan mempunyai sebuah sorong yang mengatur
bekerjanya katup pejalan tadi, dan bila angin/ udara dialirkan
maka ia akan melewati sorong-sorong sesuai aturan dan
akan masuk dan mendorong torak turun bergantian, motor
pun berputar. Apabila motor telah berputar cepat handel
perjalanan ditutup, bahan bakar lalu diberikan dan motorpun
hidup.

2. Menggerakkan Kapal Maju dan Mundur

Untuk menggerakan kapal maju dan mundur ada tiga cara yaitu :
a. Kisar baling-baling dirubah
Untuk menggerakkan kapal maju kisarannya posisi maju, jika stop
kisarannya nol dan jika mundur kisarannya posisi mundur, ini
jarang digunakan di kapal-kapal.
b. Dengan sayap pengatur

Digunakan pada motor kecil/motor boat. Disebelah belakang baling-


baling dipasang sayap pengatur. Jika mundur sayap pengatur
menutup air yang didorong baling-baling, sehingga air berbalik
kemuka dan kapal menjadi mundur. Jika stop sayap pengatur hanya
dibuka separuh sehingga air sebagian ke depan dan sebagian ke
belakang.
c. Dengan membalik arah putaran baling-baling
Untuk menggerakkan kapal mundur atau maju dengan membalik
arah putaran baling-baling ada dua cara yaitu :
1) Dengan mempergunakan kopling Untuk motor yang bertenaga
sampai ± 300 TK membalik arah putaran baling-baling umumnya
dipakai kopling/kopling pembalik arah putaran. Ada beberapa
macam kopling pembalik, tetapi prinsipnya kopling-kopling itu
sama. Yaitu dengan menggunakan cara-cara:
a) Dengan mekanis.
b) Dengan hydrolis.
c) Dengan udara yang bertekanan (Pneumetik).

2) Dengan membalik arah putaran motor

Pada motor-motor kapal besar untuk menggerakkan kapal mundur


atau maju umumnya arah putaran baling-baling langsung di balik
dari putaran motornya yaitu dengan cara :

a) Dengan memakai 2 poros nok, poros maju dan mundur.


b) Dengan memakai satu buah poros nok yang dilengkapi
nok untuk gerakan maju dan untuk gerakan mundur.
Poros nok dapat digeser, apabila motor akan dirubah arah
putarannya motor diberhentikan dan nok digeser
setelah itu nok didudukan lagi sesuai putaran yang
diinginkan.
3. Susunan Sistem Pejalan Dengan Angin
Udara/angin penjalan yang bertekanan tinggi dari botol angin penjalan
yang telah diisi dari compressor dibuka kerannya/penutupnya,
lalu angin penjalan mengalir melalui pipa-pipa ketombol penjalan dan
kerumah katup penjalan.
Jika kita akan menghidupkan motor, maka tombol penjalan ditekan udara
penjalan dilewatkan ke sorong-sorong pengatur. Apabila sorong-sorong
pengatur ditekan oleh udara penjalan yang masuk tadi sampai sorong
masing-masing duduk pada noknya.
Salah satu dari sorong pengatur ada yang paling rendah, sorong ini
melewatkan udara yang bertekanan kesebelah atas torak/piston
katup penjalan yang berada diatas kepala silinder (sylinder head).
Udara yang bertekanan ini masuk kedalam silinder melalui katup
penjalan dan mendorong torak/piston motor, sehingga torak motor
tertekan kebawah dan demikian berturut-turut bergantian ada
bagia katup penjalan yang mulai menekan udara bertekanan
kedalam silindernya masing-masing, sehingga terjadi perputaran
motor dan terjadi pembakaran dalam silinder motor dan dapat
menghidupkan motor.
Cara menghidupkan motor dengan sistem penjalan dengan angin
paling banyak dipergunakan untuk kapal-kapal yang besar, karena
diperlukan tenaga yang besar untuk memutarkan motor yang
bertenaga besar.

4. Blok Pendorong
Blok Pendorong ialah sebuah blok bantalan yang untuk menerima gaya-
gaya aksial yang dibangkitkan oleh baling-baling. Blok pendorong
ini dipasangkan diantara motor dengan poros antara yang diikatkan
pada pondasinya, pondasi ini dieratkan pada rangka kapal.
Pada motor kecil yang memakai kopling blok pendorongnya
terdapat dikoplingnya yang dipasangkan pada poros yang
berhubungan dengan poros baling-baling.
5. Tabung Poros Baling-baling
Poros baling-baling ditempatkan pada bantalannya didalam
sebuah tabung yang menembus kulit kapal dilinggi buritan.Tabung
ini dibuat dari besi tuang dan diperkuat oleh rusuk-rusuknya.
Ujung luar pada linggi belakang (buritan) dieratkan pakai mur
besar kemudian dikencangkan, ujung sebelah dalam dieratkan
pada dinding melintang dengan diberi lapis kayu keras atau timah
pelat. Antara dinding, melintang tadi dengan linggi butiran
biasanya dibuat sebagai tangki ceruk buritan dan sebaiknya tangki
ini selalu terisi oleh air yang berguna untuk pendinginan tabung
poros baling-baling. Bantalannya dibuat dari kayu pok atau dari
babbit sedangkan sebelah dalam poros baling-baling itu dipikul
oleh bantalan poros antara atau sebuah bush dari kuningan. Jika
bantalan dibuat dari kayu Pok maka tidak perlu ada pelumasan,
sebagai ganti pelumas adalah air pendingin.

Baling-baling berguna untuk membangkitkan tenaga dorong padakapal.


Baling-baling itu kalau dilihat dari bentuknya ada 3 macam yaitu : Baling-
baling berdaun dua, tiga dan empat.Kalau dilihat dari putarannya maka
ada baling-baling untuk putaran kiri dan putaran kanan. Umumnya
baling-baling itu dibuat dari campuran tembaga dengan timah dan seng
yang dinamai brons, dan ada juga yang dibuat dari besi tuang. Baling-
baling itu diikat dengan menggunakan mur topi pada porosnya
kemudian dijamin agar tidak terbuka dengan sendirinya dan disemen.
Sedangkan poros baling-baling dibuat dari baja yang tahan karat, baja
putih atau stainlessteel atau brons.
6. Persiapan Sebelum Menjalankan Mesin penggerak utama
a. Sebelum menjalankan motor terlebih dahulu kita memeriksa apakah
semua begian-bagian motor sudah diikat kencang/ terpasang
dengan baik sebagaimana mestinya.
b. Penutup-penutup pelindung dan alat-alat keamanan sudah dipasang
dengan baik, air tawar pada tangki apakah telah terisi penuh/ cukup,
penutup-penutupnya/ keran-keran telah dibuka, pompa cadangan
dijalankan apa tidak terdapat bocoran-bocoran yang akan
mengganggu.
c. Air laut apakah penutup/ keran pada lambung kapal dan saringan-
saringannya telah dibuang dan telah bersih, kemudian
pompa-pompa cadangan dijalankan dan diperhatikan apakah
tidak terdapat bocoran-bocoran.
d. Minyak pelumas motor dalam karter telah cukup terisi dan pompa
minyak lumas cadangan dijalankan sambil dilihat apakah tidak
ada bocoran-bocoran.
e. Motor diputar dalam keadaan kosong maju dengan keran indicator
terbuka, tetapi sebelum memutar motor kita harus memberi
peringatan pada buritan kapal jangan sampai tali atau lain-lain ada
terikat pada baling-baling kapal.
f. Selama motor di putar kita memperhatikan apakah semua titik putar
mendapat minyak pelumas dan apakah tidak terdapat air keluar
dari keran indicator.
g. Udara di sistem bahan bakar dikeluarkan melalui aktafnya, setelah
selesai keran indicator ditutup. Botol-botol angin selama
menyiapkan motor diisi dan dicerat seperlunya.
h. Bila menghidupkan motor dengan tenaga listrik/accu periksa apakah
accu cukup kuat dan airnya terisi penuh/cukup.
i. Kemudian angin penjalan dibuka dan lalu pembalik arah dicoba.
j. Mesin kemudi dan mesin jangkar serta pesawat Bantu lainnya
disiapkan.
k. Setelah semuanya siap dan baik baru olah gerak kapal bisa dikatakan
siap, motor yang memakai kopling sebelum dihidupkan kopling
harus diperiksa/ dinetralkan dahulu.
l. Begitu motor dihidupkan periksalah apakah minyak lumas dan air
pendinginnya bekerja sebagaimana mestinya, pembakaran terjadi
pada semua silinder, apakah tidak ada katup-katup penjalan macet
atau bocor.
m. Setelah selesai olah gerak dan motor bekerja dalam keadaan maju
penuh, pompa cadangan minyak lumas dan pompa cadangan air
pendingin dimatikan.
n. Putaran disetel pada regulator.

7. Tindakan yang dilakukan selama motor bekerja


Selama motor bekerja kita harus memperhatikan/memeriksa :

a. Pembakaran : ada apa tidak, yaitu dengan mengecek melalui keran


indicator. Sempurna atau tidaknya pembakaran dapatdilihat dari
asapnya/pengapiannya yang keluar dari keranindikatornya.
b. Tekanan kompresi (dengan menggunakan diagram)
c. Tekanan pembakaran (dengan menggunakan diagram)
d. Bekerjanya pengabutan dan pembakaran.
e. Gas asap warna dan suhunya.

f. Pendingin motor tekanan dan suhunya (tawar/laut) masukdan


keluar motor.
g. Minyak pelumas motor tekanan dan suhunya, isi carternya dan
minyak lumas lainnya.
h. Bahan bakar dalam tangki harian, saringan-saringannya
danpemakaiannya.
i. Bunyi-bunyi pada motor baik bunyi akibat dari system
pembakarannya atau kelonggaran bagian-bagian motor
yangbergerak.
j. Poros-poros ke baling-baling, blok pendorong, blok-blok poros
antara pelumasannya dan suhunya.
k. Suhu dari metal-metal engkol dengan meraba dinding karter
l. Bekerjanya alat-alat Bantu, seperti pompa-pompa dynamo dan lain-
lain.
m. Mesin kemudi.
BAB VII
SEBAB-SEBAB KERUSAKAN YANG SELALU TERJADI PADA MESIN
PENGGERAK UTAMA

1. Sebab-Sebab Motor Tidak Mau Hidup/ Sukar Dihidupkan

a. Tekanan angin pejalan kurang, penutupnya belum dibuka


penuh/Katup anzet/katup pembagi tidak bekerja betul/katup
otomatis nya macet.
b. Bahan bakar bekerja tidak baik, seperti pengabutan tidak
halus/terlambat/terlalu cepat saat mulai pengabutan/bahan bakar
campur udara / air / saringan kotor dsb.
c. Kompresi kurang karena pegas-pegas torak sudah terlalu lama
tidak dirawat sehingga kompresi bocor/paking kepala silinder
bocor/pompa bilas tidak bekerja baik/ bilas dan lubang buang
terlalu kotor dll.
d. Motor terlalu berat diputar yang disebabkan speling metal
terlalu kecil/pegas torak jarak pegas bebasnya terlalu kecil dll.
e. Pipa gas buang terlalu kotor
f. Pompa bahan bakar tidak bekerja baik.
g. Regulator macet/ disetel terlalu perlahan

2. Sebab-Sebab Motor Terlalu Panas

a. Pompa pendingin tidak memberikan air yang cukup


dikarenakan katup-katupnya tidak bekerja baik/impeller pompa
sudahaus/saringan terlalu kotor/mampet/pipa ada yang
bocor/pengukur suhu/thermostat tidak bekerja baik lagi.
b. Beban terlalu berat.
c. Kompresi terlalu tinggi.
d. Minyak lumas kurang baik bekerjanya/tekanan urang.

3. Sebab-sebab Gas Buang Berwarna Hitam

Gas buang yang baik adalah tidak berwarna, apabila berwarnamaka


ada hal - hal yang perlu diperhatikan/diperbaiki :

a. Pengabut ada yang tidak baik, bahan bakar yang dikabutkan terlalu
kasar/netes dll.
b. Saat pengabutan terlambat.
c. Kompresi bocor, pegas kompresi katup-katup bocor.
d. Beban terlalu berat.
e. Macam bahan bakar yang salah, terlalu berat/tebal.
f. Saringan udara kotor.
g. Pompa udara bilas tidak bekerja baik
h. Lubang bilas dan lubang buang terlalu kotor.
i. Supercharger tidak bekerja dengan baik.
j. Torak berjalan panas disebabkan tidak ada pelumasan, jarak
k. bebas pegas torak terlalu kecil.
l. Baling - baling ada kotoran.
m. Liner terlalu longgar/oval/terlalu aus bagian tengahnya.

4. Sebab-sebab Gas Buang Berwarna Putih

a. Motor terlalu dingin.


b. Tidak ada pembakaran pada salah satu silinder, sehingga bahan
bakar keluar bersama gas asap keluar menjadi gas.
c. Kebocoran air pendingin, ia keluar menjadi uap/paking kepal
silinder bocor.

5. Sebab-sebab Gas Buang Berwarna Biru

a. Didalam carter terlalu banyak minyak lumas, tekanan minyak


lumas terlalu tinggi/suhu minyak lumas terlalu rendah.
b. Pegas penggaruk minyak lumas sudah terlalu tua, terbalik
pemasangannya /pompa apparat minyak lumas untuk silinder
terlalu besar.
c. Pompa bilas ada kemasukan minyak lumas dari bocoran -
bocoran.
d. Torak terlalu longgar di dalam linernya.
e. Dll.

6. Sebab-Sebab Motor Tidak Dapat Mencapai Putaran Normalnya

a. Salah satu silinder tidak ada pembakarannya.


b. Regulator tidak bekerja betul.
c. Saat pengabutan bahan bakar tidak tepat (terlambat)
d. Kompressor bocor, saringan udara kotor.
e. Lubang bilas/lubang buang terlalu kotor (buntu)
f. Pompa bilas/supercharger tidak bekerja baik.
g. Saluran gas buang terlalu kotor, baling-baling badan kapal terlalu
kotor.

Anda mungkin juga menyukai