Page
2
E. Pencegahan Kerusakan lebih baik daripada Perbaikan
• Pencegahan (prevention) merupakan salah satu bentuk dari sistim
perawatan terencana, yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih berat. Suatu usaha atau kegiatan untuk merawat
suatu mesin/pesawat/material, yang dalam proses kerja selanjutnya
dapat selalu terkontrol setiap saat kondisi permesinan yang dirawatnya.
• Kapal melaksanakan perbaikan Dok tahunan (Annual Docking repair)
tepat waktu, atau tidak menunda-waktu perbaikan. Hal ini sangat penting
dalam perawatan atau perbaikan tahunan, apalagi bila generasi Team
perawatan dalam tahun berjalan kurang / tidak melaksanaKan
perawatan dan perbaikan Terencana.
• Perawatan dan perbaikan sesuai Running-hours, walaupun kondisi
mesin/pesawat/material saat itu masih berjalan dengan baik dan normal,
namun sudah tercapai jadwal perawatan.
• Perawatan dan perbaikan dengan mengacu kepada pemantauan
kondisi secara berkelanjutan, hal ini memang memerlukan kondisi suku-
cadang yang cukup atau kondisi Minimal Stock Level benar-benar sudah
terpenuhi, sehingga semua perawatan dan perbaikan dapat
dilaksanakan tanpa menunggu pengadaan material yang baru.
• Perawatan dan perbaikan sesuai Manual Instruction Book, yaitu
pendekatkan ukuran-ukuran materail yang dipakai kepada "standard
measurement" yang diijinkan oleh "maker". Perawatan ini juga hampir
sama seperti yang dilakukan pada perawatan berdasarkan "Running
hours", yaitu antara-lain kondisi suku-cadang material harus dalam
keadaan cukup.
Page
3
BAB II
ORGANISASI KAPAL
A. Organisasi Kapal
Organisasi Kapal merupakan bentuk organisasi yang Universal dan sama
untuk semua kapal di seluruh dunia, bentuknya sangat berbeda dengan
organisasi-organisasi di darat baik dalam pembagian Jabatan, tugas dan
tanggung-jawab tiap-tiap bagian. Organisasi kapal dapat dikatakan sebagai
Organisasi "Profesional" (lihat gambar organisasi kapal), sebagai contoh
seorang Masinis III pada saat tugas jaga dipelabuhan dan KKM,
Hal ini dapat digambarkan secara sederhana dalam contoh
Organisasi kapal dibawah ini.
Page
4
B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KAPAL
Page
5
Gambar tersebut menunjukkan bahwa, Kepala Kamar Mesin secara
"Profesional Marine Engineer" selain bertanggungjawab kepada
Nakhoda juga dalam jabatannya tetap selalu bertanggungjawab kepada:
Owner Surveyor (Perusahaan pemilik kapal)
Instruction Book (Buku Petunjuk Operasional permesinan kapal)
Maker (Pembuat atau pabrik permesinan kapal)
Classification (Independent Class dari IMO atau BKI)
Government (Pemerintah negara setempat)
Flag of Ship (Bendera negara kapal diregristerasikan)
Convensi IMO "SOLAS" (Hukum Internasional bagi semua Negara
Anggota PBB)
1. Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer)
• Sebagai Kepala Departemen Mesin diatas Kapal bertanggungjawab
kepada Nakhoda dan Perusahaan atas keamanan, ketepat-gunaan dan
ekonomisnya pekerjaan Perawatan dan Perbaikan Mesin.
• KKM bertanggungjawab atas administrasi bagian mesin dan membuat
pelaporan bulanan (Abstract Log dan Engine Log) atas seluruh kegiatan
Engine Department kepada Manajer Armada / Perusahaan, atas
persetujuan Nakhoda.
• KKM menyelenggarakan pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan
pada semua mesin, perlengkapan listrik termasuk pompa muatan.
Pengawasan ketat terhadap semua kegiatan di kamar mesin, baik yang
dilakukan oleh personil bagian mesin maupun dari pihak ketiga.
Melakukan inspeksi ke kamar mesin untuk memastikan pengoperasian
mesin-mesin dan melihat personil bagian mesin apakah telah
mengoperasikan mesin dengan benar sesuai kecakapan pelaut bagian
mesin.
• KKM. harus membuat rencana kerja di kamar mesin atas pemeliharaan
dan perbaikan serta bertanggung-jawab atas tersedianya suku cadang
yang cukup diatas kapal, dengan melakukan permintaan dan
penghematan suku cadang untuk mesin dan pesawat di kapal.
BAB III
3.6.STRATEGIPERAWATANDANPERBAIKANMESIN
Page
12
Page
13
1. Perawatan insidentil artinya kita membiarkan mesin bekerja terus-menerus
sampai rusak (Down time), baru kemudian dilaksanakan perawatan dan
perbaikan (Break down repair). Jika kita ingin menghemat biaya perawatan
dengan cara ini, maka suatu saat kita akan mengeluarkan biaya yang jauh
sangat besar untuk
Strategi perawatan insidentil dalam teorinya tidak disarankan, namun
dalam kenyataannya sering terjadi di kapal, karena berbagai alasan
antara lain:
• Kronologi perawatan tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak
terdapat kesinambungan dalam kegialan perawatan selanjutnya.
• Tidak mengacu Standar perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai
dengan Manual Instruction Book.
• Tidak adanya kepedulian/kepekaan para pengawas terhadap ketidak-
teraturan pelaksanaan pekerjaan perawatan.
• Tidak adanya bukti-bukti terjadinya kerusakan-kerusakan, kekurangan
sebelumnya, kapal menganggur (delay/down time) dan kerugian-
kerugian lainnya.
• Tidak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap
pesawat/mesin, sehingga menghambat waktu operasi kapal pada saat
menunggu pengadaan suku cadang tersebut.
• Suatu tugas yang perlu dilakukan agar kita dapat menelusuri jalannya
kerusakan terhadap nilai keselamatan dan nilai ekonomis kapal.
Untuk maksud tersebut diatas, maka setiap pesawat / mesin diatas kapal
perlu diadakan perawatan pencegahan, sehingga setiap tanda-tanda yang
akan menimbulkan kerusakan dapat lebih awal diatasi, diperbaiki.
Page
19
Sebelum kita merawat suatu Mesin atau Peralatan, maka perlu
kita mengenal terlebih dahulu bagaimana sejarah dan cara-kerja Mesin
dan bagaimana bentuknya benda-benda yang akan kita rawat dan
perbaiki tersebut. Motor Diesel secara khusus sudah dibahas didalam
buku-buku Motor Diesel atau Motor Penggerak Utama Kapal Laut yang
disusun secara lengkap oleh rekan-rekan penulis senior dan sangat jelas,
baik untuk para engineer ataupun untuk pelajaran di sekolah-sekolah
pelayaran. Namun demikian dalam pembahasan perawatan dan
perbaikan mesin kapal ini, penulis merasa perlu untuk memberikan
pengantar bagaimana perkembngan Motor Diesel sebagai Tenaga
Penggerak Kapal laut, dari pertengahan sampai akhir abad 2000 ini.
Motor Diesel, pertama kalinya dipakai untuk menggerakkan kapal pada
tahun 1912, maka sampai dengan tahun 2004 ini atau hampir se-abad
lamanya sudah banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat dan
semakin modern. Hal ini dapat kita lihat dari berkembangnya daya-daya
yang dapat dicapai, kalau dahulu Motor Diesel dengan 10.000 Horse
Power (HP) sudah termasuk paling besar, namun saat ini sudah banyak
kapal-kapal Motor Diesel yang mencapai daya lebih 40.000 HP.
Data kapal menunjukkan bahwa Mesin Penggerak Utama yang
dipergunakan untuk kapal antara lain dapat dilihat pada batasan besaran
kapal tersebut dibawah ini:
1. Type: Very Large Cargo Carter (VLCC),
Kapal jenis ini Mesin Penggerak Utama-nya hampir seluruhnya
menggunakan Main Steam Turbine dengan Main Steam Boiler.
2. Type: Large Range Cargo Carier (LR),
Atau disebut juga Type Aframax dengan bobot diatas 70,000 DWT. Motor
Penggerak Utama-nya, sebagian besar menggunakan Main Steam Turbine
dengan Main Steam Boiler sebagai sumber penghasil tenaga Dapur, namun
dengan perkembangan pada akhir abad XX banyak juga kapal Aframax yang
menggunakan Diesel Engine sebagai Motor penggerak utama dengan total
daya antara 20,000 s/d 70,000 HP.
3. Type : Medium Range Cargo Carrier (MR),
Kapal dengan type antara DWT 30,000 s/d 69,900 sebagian besar
menggunakan Motor Penggerak Utama, Mesin Diesel dengan daya antara
10,000 s/d 20,000 Horse Power.
Kesimpulan
Perawatan dan Perbaikan Mesin tetap mengacu kepada standar ukuran
Micrometer atau per seratus milimeter masih sangat diperhitungkan nilai-
nilainya dan diperhatikan dengan seksama karena akan berdampak
kepada kinerja mesin-mesin tersebut.
Batang pendorong penekan katup (Push Rod for rocker arm).
• Perawatan periksa jangan sampai batang/tuas "tidak lurus", kondisi
tidak lurus atau sedikit bengkok ini disebabkan pernah terjadi penyetelan
kelonggaran-katup atau biasa disebut "Valves clearance" terlaiu
sempit/rapat, sehingga pada saat mesin bekerja tidak ada lagi
kelonggaran-katupnya dan batang pendorong Rocker Arm tertekan
sampai terjadi sedikit bengkok. Apabila batang sudah bengkok, maka
penyetelan kelonggaran-katup tidak bisa tepat lagi, pada saat mesin
bekerja batang ikut berputar dan "valves clearance" dapat terjadi
sebentar longgar sebentar sempit dan seterusnya.
• Kondisi ini juga dapat mempercepat rusaknya Rocker Arm Bushing
yang terbuat dari bahan kuningan atau bronze, sehingga bila dibiarkan
terus-menerus membuat Engineers tidak ada yang tahu, maka kerusakan
sistim mekanik ini akan meningkat ada sistim pembukaan dan penutupan
katup-katup. Kerusakan material pada mesin Diesel adalah identik
dengan suatu penyakit
yang sangat menular, apabila penyakit ini dibiarkan terus maka akan
meningkat pada kerusakan material lainnya yang pada akhirnya meningkat
kepada kerugian material dan kerugian tenaga mesin itu sendiri.
Perawatan dan Perbaikan.
Page
24
• Pemeriksaan batang yang sudah bengkok sangat mudah sekali, yaitu
dengan meletakkan batang tersebut di meja yang benar-benar rata
kemudian batang digelindingkan/diputar dapat menggelinding dengan baik
berarti masih lurus dan sebaliknya bila batang tidak mau
menggelinding/berputar berarti batang sudah bengkok dan harus diganti
baru.
• Periksa semua sistim minyak pelumas yakinkan semua sudah bekerja
dengan baik dengan jumlah minyak yang cukup, yakinkan pada saat
penyetelan jumlah minyak pelumas sistim Rocker Arm ini hanya boleh
dilakukan oleh Masinis yang merawatnya atau oleh Masinis I sebagai kepala
kerja.
• Pemeriksaan berikutnya adalah pada kedua ujung batang pendorong
Rocker Arm tersebut apakah masih berbentuk bulat-licin-mengkilat, apabila
tidak demikian atau sudah berbentuk tidak bulat-kasar-ada bekas luka
sebaiknya langsung diganti dengan suku cadang yang baru.
Katup buang lengkap (Exhaust Valve Spindle & Seat)
• Pengalaman dilapangan masih banyak masinis yang sangat kurang
memperhatikan fungsi dan perawatan Katup buang lengkap (set) ini,
dikatakan lengkap adalah untuk pengertian katup buang harus diartikan
katup buang berikut dudukannya (Spindle valve & Seat valve complete).
• Keterlambatan melaksanakan perawatan dan perbaikan pada saat
Mesin Diesel sudah sampai waktunya Top Overhaul, dapat
mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biaya yang jauh lebih besar,
bahkan dapat berakibat rusaknya bagian-bagian internal lainnya.
BAB V
Page
27
Pengamatan:
Perawatan penggantian Ring Torak adalah sangat penting sekali untuk
menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih berat, yang seharusnya cukup
dengan penggantian Ring torak saja namun karena terlambat penggantian,
akibatnya dapat merusak badan Torak dan dinding/pelapis Silinder yang
"harganya" jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga Ring torak tersebut.
Tabel Ukuran Piston, misal standard diameter Torak = 320 mm.
Tabel No.2. Pengukuran Diameter Torak silinder no. 1 dan 3.
Page
28
• Pengukuran jarak antara ujung ring satu sama lain (Gap ring), berapa
batas jarak maksimum yang diijinkan, pengukuran dilakukan didalam
Silinder (Cylinder liner), diusahakan Silinder yang masih baru/standar
atau Silinder-bekas yang diameter dalamnya masih standar, sehingga
mendapatkan nilai "gap ring" mendekati yang sebenarnya.
• Pengukuran "gap ring" ini sangat penting, seirama dengan
pengukuran kondisi diameter Torak dan diameter Silinder. Sebab dari
kondisi "gap piston ring" inilah kita akan mendapatkan kemampuan
"harga tekanan kompresi" didalam silinder untuk mendapatkan tekanan
yang tinggi dan panas kompresi yang tinggi.
• Tekanan dan Panas yang tinggi ini sangat dibutuhkan oleh semua
Mesin Diesel guna mendapatkan "pembakaran" bahan bakar didalam
silinder dengan se-sempurna mungkin, sehingga kondisi kemampuan
Mesin tersebut selalu tetap terpelihara mendekati kondisi masih baru
atau diatas 80 % baik.
• Mengacu kepada sangat pentingnya Perawatan dan Perbaikan
terhadap kondisi Ring Torak, maka perlu dilakukan perawatan secara
periodik atau mengacu kepada Jam kerja (Running Hours), sehingga
jangan meriunggu sampai Ring Torak tersebut sudah "under size" baru
diganti atau menunggu "break down repair" seperti yang sudah
penulis bahas dalam Bab ini diatas.
Peringatan :
Perawatan dan Perbaikan pada Ring Torak perlu memperhatikan material
yang akan dipasang dan perlu diuji keasliannya secara konfensional.
1). Ring Torak yang diterima di kapal dari "supplyer" harus diperiksa
keaslian bahan materialnya dengan cara yang cukup sederhana, yaitu:
• Ke-aslian-nya material (genuine part), secara fisik perlu dilakukan
pemeriksaan dengan teliti yaitu dengan mengukur dan
memperbandingkan "gap ring" sebelum dan sesudah di
tarik/direnggangkan secukupnya dan dilepaskan lagi.
• Apakah "gap ring" tidak terjadi perubahan ukuran dengan ukuran
sebelum ditarik, yang berarti pegas-ring bekerja baik dengan bahan material
asli, material tersebut dapat kita terima dan dapat dipertanggung-jawabkan.
• Sebaliknya apabila setelah ditarik/direnggangkan terjadi perubahan
ukuran yang cukup-besar dibandingkan dengan sebelum ditarik,berarti
pegas-ring tidak bekerja baik atau bahan material Ring Torak tersebut perlu
diragukan/dicurigai dan sebaiknya Ring Torak tersebut jangan diterima
(ditolak).
• Pemeriksaan Ring Torak harus dilakukan mengingat akibat yang akan
ditimbuikannya adalah "sangat besar" dan tidak seimbang bila
dibandingkan dengan harga Ring Torak (Palsu).
• Perbuatan "supplyer" yang tidak bertanggung-jawab tersebut, jangan
dibiarkan merajalela melanggar dan merusak "Citra Profesi Kapal" atau
bahkan kita sendiri yang melibatkan dalam kolusi-korupsi yang sangat
Page
29
membahayakan itu.
Page
31
Pemeriksaan jumlah besaran minyak pelumasan yang keluar
(cylinder oil ) dari dinding silinder tersebut, jangan sekali-kali dikurangi
jumlah besaran minyak pelumasan silinder tersebut, kecuali sudah melalui
perhitungan yang teliti sesuai Buku petunjuk dari pabriknya. Akibat dari
penyetelan (pengurangan) jumlah besaran minyak pelumasan dinding
silinder, dapat menyebabkan berkurangnya sistim pelumasan dinding
silinder terhadap gesekan Ring torak dan Torak itu sendiri, dan berakibat
menambah "percepatan keausan" Ring torak atau bahkan Torak dan
Silinder itu sendiri yang selanjutnya, membuat lolosnya kompresi dan gas
pembakaran menerobos kedalam ruang engkol dan seterusnya dapat
mengakibatkan terjadinya kebakaran/ledakan.
Kesimpulan:
Betapa sangat pentingnya Perawatan dan Perbaikan pada Torak, Ring torak
dan Silinder, yang mana merupakan bagian-bagian mesin yang menerima
langsung tekanan dan panas dari Gas pembakaran didalam silinder sebagai
Sumber tenaga mesin penggerak utama.
4. Penelitian.
Penelitian juqa membuktikan bahwa konsentrasi kabut minyak minimum
yang dibutuhkan untuk menimbulkan ledakan paling kurang harus 50
miligram per liter ruangan engkol (carter). Perlu diketahui bahwa
kebakaran dapat terjadi apabila material yang terbakar tersebut sudah
menjadi Gas yang mudah terbakar.
Page
35
BAB VI
Page
40
BAB VII
Page
42
7.3. Perawatan Peralatan Pengamanan Mesin Kapal
(Main Engine Safety Device).
1. PRESSURE SWITCH.
Sebuah Alat yang menerima perintah berupa tekanan Minyak pelumas
dari Mesin dan diteruskan dalam tabung-kecil yang berisi "plate
membrane" yang ditahan oleh per (spring), tekanan "spring" ini dapat
diatur oleh baut-pengatur yang berhubungan denga plat "contactor" yang
selanjutnya berhubungan dengan sistim kelistrikan. Tekanan "Spring"
yang diatur sesuai kebutuhan pemakai ini, sangat penting dalam
menentukan seberapa tekanan Minyak pelumas mesin akan bekerja
memutuskan hubungan "ON/OFF" Switch, yang selanjutnya
memerintahkan untuk 'Alarm" atau "Shutdown Engine". Shutdown Engine
ada berrnacam-macam cara, antara lain:
• Shutdown Fuel Oil Solenoid Valve.
• Shutdown, Losses Lube Oil pressure to Overspeed Trip-Off.
Contoh:
Tekanan kerja minyak pelumas pada Mesin penggerak utama, bekerja
normal pada tekanan keja 3,5 kg/cm 2 minimal 2,5 kg/cm2 akan berbunyi
"Alarm" dan Tekanan kerja minyak pelumas minimal 1,8 kg/cm 2 akan
terjadi "Shutdown Engine". Pastikan Pressure Swiich dalam keadaan
bersih dan bekerja baik.
2. THERMO SWITCH.
Sebuah Alat yang menerima perintah berupa suhu / panas dari Air-tawar
Mesin dan diteruskan dalam tabung-kecil yang berisi "plate membrane"
yang ditahan oleh per (spring), tekanan "spring" ini dapat diatur oleh baut-
pengatur yang berhubungan denga plat "confactor" yang selanjutnya
berhubungan dengan sistim kelistrikan.
Kesimpulan.
Dalam hal ini Perusahaan perlu lebih memperhatikan pemahaman yang
sama antara Manajemen Perawatan Kapal dan Manajemen Perusahaan.
Penulis mengajak para pembaca yang budiman dan bijaksana untuk
memahami luasnya suatu masalah kecil yang terabaikan oleh Perawatan,
namun dapat mengakibatkan suatu kerugian Biaya yang sangat besar.
Peralatan Perawatan Listrik:
• Megger Tester (Alat ukuran yang teliti untuk hubungan kabel listrik
terutama untuk pemeriksaan terhadap grounded)
• Multi Tester (Ampere, Volt, Watt meter)
• Test Pen (sesuaikan Voltage yang dipergunakan)
• Electric Tools Set. (gunakan peralatan yang sesuai dan benar)
• Special Electric Isolator.(gunakan isolator khusus untuk listrik)
• Peralatan Listrik lainnya sesuai Standard Instruction Book, National
Electric Code (NEC).
Pembahasan Perawatan Instalasi Listrik dalam Buku Pembelajaran ini,
Page
44
diharapkan dapat dikembangkan didalam pembahasan atau "SHARING"
dengan para Mahasiswa (Perwira Siswa), penulis tidak memperpanjang
pembahasan ini, namun dalam hal setiap pembahasan Permesinan
diharapkan selalu memperhatikan Perawatan semua Alat Pengamanan.
BAB VIII
b. Mesin Bor.
Mesin yang dipergunakan untuk :
o Membuat lubang-lubang pada benda-kerja, sesuai ukuran
permintaan.
o Membuat bentuk-bentuk tertentu, mengikuti permintaan
berdasarkan ukuran mata-bor dan gerak putaran Mesin Bor.
o Peralatan yang dipakai adalah : Mata Bor standard milimeter
(misal: 1 mm ~ 36 mm) atau standard inches (1/16 inch ~ 1 1/2
inch) sesuai besarnya alat pemegang mata Bor.
Page
47
c. Mesin Gerinda.
Mesin yang dipergunakan untuk :
o Meratakan benda-kerja yang berbentuk lingkaran atau bulat,
o Meratakan bekas-pengelasan yang belum rata/menonjol.
Membentuk / meruncingkan / membulatkan benda-kerja yang
tidak beraturan sesuai permintaan.
o Bila dikombinasi dengan Sikat Baja/tembaga, dapat
dipergunakan untuk membersihkan / menyikat benda-kerja.
o Peralatan yang diopakai adalah: Batu Gerinda ukuran diameter 4 inch - 8
inch atau Sikat Baja/tembaga diameter 4 inch ~ 8 inch, sesuai besarnya
Mesin Gerinda tersebut.
d. Mesin Las.
Mesin yang dipergunakan untuk :
o Menyambung 2(dua) atau lebih benda-kerja dengan pengelasan,
contoh: perbaikan/penggantian pipa-pipa baru.
o Mengisi / menambah ketebalan benda-kerja,
o Memotong benda-kerja dengan menaikkan Ampere lebih tinggi.
o Menambal, menutup lubang-lubang benda-kerja sesuai
permintaan.
o Peralatan yang dipakai adalah: Kawat Las Baja & baja cor, Besi
& besi cor, Kuningan, Perak, mulai dari ukuran 1 mm ~ 5 mm,
sesuai kebutuhan dan permintaan.
o. Mesin Skrap.
Mesin yang dipergunakan untuk :
o Meratakan benda-kerja yang permukaannya datar/plat
o Membuat alur-alur pada permukaan yang datar.
o Membentuk / meratakan benda-kerja yang berebntuk tidak
beraturan,
o Memotong benda-ke-rja yang tebal-tebal.
o Peralatan yang dipakai adalah: Pahat Rata-luar kanan/kiri, pahat
potong, pahat rata-kasar/halus.
c. Schetmatch :
o Alat ukur dengan bentuk menyerupai "kunci Inggris" tetapi tipis seperti
penggaris, mempunyai tingkat ketelitian 1/100 mm dan 1/100 inch, masih
dapat terbaca dengan baik dan jelas.
o Alat ukur ini dapat dipergunakan serbaguna sesuai panjang-
pendeknya Schetmatch tersebut, yaitu untuk mengukur:
- Diameter dalam sampai jangkauan +1- 300 mm
- Diameter luar sampai jangkauan +/- 300 mm
- Kedalaman sampai jangkauan +/- 300 mm
d. Filler:
o Alat ukur berbentuk seperti lidah-tipis yang sudah diberi tanda
ukurannya masing-masing dan mempunyai tingkat ketelitian
cukup baik yaitu 1/10 mm masih dapat terbaca dengan baik
dan jelas.
o Alat ukur ini dipergunakan untuk mengukur celah-celah dari
antara dua-benda yang saling bersentuha:~i atau ruang gerak
(clearance), sebagai contoh:
Mengukur "clearance" pada waktu penyetelan Katup-katup
buang/masuk terhadap lengan penekan tuas-katup (rocker
arm)
o Mengukur "clearance" main-bearing atau crank-pin bearing
pada posisi yang sempit, pada mesin-mesin besar.
Mengukur "clearance" jarak-gerak (Gap) Piston Ring setelah
dimasukkan kedalam Cylinder Liner.
o Filler ini umumnya 1(satu) set, terdiri Filler mulai dari ukuran
0,2 mm ~ 1 mm, pada salah-satu sisinya ada tanda ukuran
masing-masing.
f. Diagram Indicator.
• Adalah Alat Ukur khusus untuk mengukur "besaran" tenaga yang ada
didalam Ruang pembakaran didalam Silinder Mesin Diesel.
• Alat Ukur ini dipasang diujurig Katup indikator (pipa draad) dan
diperlengkapi dengan "kertas indikator" yang akan tergambar hasil
pengukuran tersebut.
Ukuran yang dapat diambil tersebut, ialah:
Besaran tekanan Kompresi awal dan kompresi akhir,
Besaran tekanan kompresi, mulai terjadi pembakaran,
Besaran tekanan rata-rata didalam silinder,
Besaran jumlah tenaga (diagram pisang) didalam silinder.
Dari hasil keseluruhan Diagram Indicator tersebut, dapat diambil
kesimpulan mengenai kondisi: Piston Ring (Compressi), Pengabutan
Injector, tekanan Udara pembilas, Daya per silinder Mesin, dll.
Page
50