Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM PENGGERAK UTAMA KAPAL

Diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Permesinan Kapal dan Sistem
Transmisi Tenaga (S-1) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Disusun Oleh :
Nama : Gerry Yudiara Gultom
NIM : 2022320903

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan penyertaan-Nya penulis masih diberikan kesehatan dan kekuatan
dalam mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini dengan baik pada waktu yang
ditentukan. Pada penyusunan makalah ini penulis mengalami berbagai kendala,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa yang telah
membantu penulis, yaitu:
1. Dr. Eng. Mohammad Danil Arifin, S. T., M. T. yang telah membantu penulis
dengan memberikan pengertian-pengertian tentang tugas ini.
2. Teman-teman saya yang telah memberi dukungan dan saran
3. Semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan satu-
persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 3 April 2023


Penulis

Gerry Yudiara Gultom


NIM 2022320903

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................
A. Sistem Kerja Mesin Penggerak Utama Kapal ............................................. 3
B. Jenis jenis Mesin Penggerak Utama Kapal ................................................. 5
C. Sistem Penunjang Mesin Penggerak Utama Kapal ................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15
A. Kesimpulan............................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kapal merupakan salah satu media transportasi laut yang digunakan untuk
keperluan bisnis dan merupakan suatu bidang usaha yang sangat menjanjikan
di industri maritim khususnya dibidang perkapalan. Secara garis besar kapal
terbagi dalam dua macam, yaitu kapal niaga dan kapal non-niaga. Kapal niaga
merupakan kapal yang difungsikan untuk keperluan komersil yang dimana
kapal tersebut mengangkut penumpang maupun muatan cargo untuk tujuan
yang menguntungkan bagi suatu perusahaan. Sedangkan kapal non-niaga
adalah kapal yang tidak difungsikan untuk keperluan komersil, seperti salah
satu contoh kapal patroli yang dimiliki oleh suatu institusi negara.
Pada hakikatnya kapal mempunyai mesin diesel penggerak utama dan
pesawat bantu yang terpasang sebagai pendukung kapal di dalam
operasionalnya. Kapal mempunyai mesin diesel sebagai penggerak utama yang
dipergunakan untuk memutar baling-baling kapal sehingga kapal dapat berlayar
dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Sebagian besar kapal niaga yang
beroperasi saat ini menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak
utamanya dan ada beberapa juga penggerak utama selain mesin diesel seperti
Steam turbin, Gas turbin dan lain sebagainya. Keuntungan hemat dalam
pemakaian bahan bakar menyebabkan mesin deisel digunakan secara luas pada
berbagai jenis kapal, sehingga menduduki tempat pertama diantara mesin-
mesin kapal. Hal - hal tersebut dapat dicapai apabila ditunjang dengan mesin
kapal yang baik dan lancar dalam pengoperasiannya. Lancarnya pengoperasian
kapal tentu tidak lepas dari mesin atau pesawat penggerak kapal yang harus
didukung dengan sistem kerja dan perawatan yang baik. Tersediannya suku
cadang (spare part) yang cukup diatas kapal juga berperan besar dalam
kelancaran perawatan dan perbaikan sehingga akan tercipta kondisi mesin kapal
yang mempunyai nilai operasional lebih.

1
Mesin Induk sebagai tenaga penggerak utama mempunyai sistem penunjang
motor di kapal berfungsi untuk membantu mesin penggerak utama agar
beroperasi sesuai dengan fungsinya yaitu memberikan tenaga kepada propeller
untuk mendorong kapal. Untuk menunjang kelancaran tersebut dibutuhkan
pesawat-pesawat bantu yang mendukung kinerja motor diesel penggerak utama,

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan
rumusan masalahsebagai berikut:
a. Jelaskan proses dan cara kerja mesin penggerak utama kapal
b. Keuntungan dan Kerugian masing masing mesin penggerak utama kapal
c. Sistem penunjsng pada mesin penggerak utama kapal

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain adalah
a. Untuk mengetahui proses dan cara kerja mesin penggerak kapal
b. Mengetahui jenis jenis mesin penggerak Utama kapal serta keuntungan
dan kerugian nya
c. Untuk mengetahui sistem penunjang yang ada pada mesin penggerak
utama kapal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem kerja Mesin Penggerak Utama Kapal


Mesin kapal yang berfungsi sebagai tenaga penggerak kapal, bertugas untuk
menggerakan propeller / baling – baling kapal yang selanjutnya mendorong air
dan menggerakan kapal maju ataumundur.Kapal dengan satu propeller hanya
mempunyai satu mesin induk sedangkan kapal yang mempunyai dua propeller
atau twin screw digerakan oleh dua mesin induk

Seperti disebutkan sebelumnya, mesin penggerak utama kapal terutama


digunakan untuk tujuan penggerak utama dan pembangkit tenaga. Berikut
proses bekerjanya Mesin 2 Tak yang hanya dengan dua langkah torak atau satu
putaran engkol mesin dan dapat menghasilkan satu langkah usaha
(pembakaran). Langkah kerja Mesin Diesel 2 Tak yaitu:
1. Langkah Pertama. Proses expansi, pembuangan dan pembilasan awal
a. Torak bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati
Bawah), pertama digerakkan oleh udara pejalan (air starting). Apabila
mesin sudah berjalan proses ini dikarenakan pembakaran yang masih
berlangsung sampai kurang lebih 8°engkol setelah TMA. Pembakaran
pada tekanan tetap maka terjadi proses expansi.

3
b. Akibat pembakaran, timbul panas yang menghasilkan tenaga atau
daya yang diteruskan torak yang bergerak kebawah untuk memutar
poros engkol mesin.
c. Pada saat torak berada kurang lebih 20% dari langkahnya sebelum
TMB, torak akan sampai pada permukaan bagian atas lubang
pembuangan, sehingga terjadi proses pembuangan gas bekas
pembakaran selama kurang lebih 20% dari langkah torak sampai di
TMB.
d. Pada saat torak berada kurang lebih 10% dari langkahnya sebelum
TMB, torak akan sampai pada permukaan bagian atas lubang
pembilasan, sehingga terjadi proses pembilasan membersihkan sisa-
sisa gas bekas pembakaran kurang lebih 10% dari langkah torak
sampai di TMB. Proses ini disebut juga pembilasan awal.
2. Langkah kedua. Proses pembilasan, kompresi dan pembakaran.
a. Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b. Pada saat torak bergerak ke atas, lubang udara bilas masih terbuka
selama kurang lebih 10% dari langkah torak dan lubang pembuangan
juga masih terbuka selama kurang lebih 20% dari langkah torak
(overlaping), sehingga terjadi proses pembilasan.Proses dimana udara
bilas yang bertekan kurang lebih 1,5kg/cm² dari hasil Blower
Turbocharge mendorong keluar sisa gas pembakaran atau proses ini
disebut juga pembilasan susulan.
c. Pada saat torak bergerak ke atas sampai kurang lebih 10% dari
langkah torak, lubang udara pembilas tertutup dan pada saat
torakberada kurang lebih 20% dari langkah torak, lubang gas buang
tertutup.
d. Selanjutnya setelah torak bergerak ke atas melewati kurang lebih 20%
dari langkah torak, dimana lubang udara bilas dan gas buang sudah
tertutup semuanya, maka terjadi proses awal kompresi.

4
e. Proses kompresi, dimana udara murni yang masuk ke dalam silinder
segera ditekan ke atas, sampai mencapai tekanan kurang lebih 40
kg/cm².
f. Pada saat torak mencapai kurang lebih 8° engkol sebelum TMA,
pompa tekanan tinggi bahan bakar minyak memompakan bahanbakar
minyak ke pengabut dan langsung dikabutkan ke dalam silinder.
g. Proses selanjutnya terjadi proses pembakaran di dalam silinder hingga
mencapai suhu kurang lebih 1200°C. Proses pembakaran ini berlanjut
sampai pada torak melewati kurang lebih 5° engkol setelah TMA.
h. Jadi pada Mesin Diesel selalu terjadi 2 (dua) kali proses pembakaran,
yaitu sebelum dan sesudah TMA, sehingga disebut juga Dual proses
pembakaran.
3. Langkah berikutnya sama dengan langkah pertama.
a. Setelah terjadi pembakaran, torak bergerak dari TMA ke TMB.
b. Katup masuk dan katup buang, keduanya dalam keadaan tertutup.
c. Proses pembakaran menghasilkan sumber daya yang mendorong torak
bergerak dari TMA ke TMB.
d. Daya tersebut melalui batang torak (connecting rood) diteruskan ke
poros engkol (crank shaft) dan memutarkan atau menggerakan poros
baling-baling (propeller) kapal
B. Jenis jenis Mesin Penggerak Utama Kapal
1. Reciprocating Steam Engine
Mendominasi dunia ship propulsion (sistem penggerak kapal) hingga
sekitar tahun 1910-an. Keunggulannya adalah terletak pada pengaturan
beban, khususnya untuk arah reversed (arah mundur) yang
mana Reciprocating Steam Engine memberikan kemudahan serta lebih
efisien pada range kecepatan rotasi tertentu agar match dengan kinerja
screw propeller. Kelemahannya Reciprocating Steam Engine adalah pada
instalasinya yang relatif berat, kebutuhan space yang besar, output power
per cylinder-nya masih sangat terbatas. Selain itu, Steam tidak dapat
bekerja secara efektif pada tekanan relatif rendah. Serta kebutuhan fuel

5
consumption yang tinggi, sebagai gambaran bahwa untuk triple-expansion
engine maka memerlukan superheated steam yang mengkonsumsi bahan
bakar (oil) hingga ± 0.70 kg per kWh.
a. Gambar steam engine mesin penggerak kapal

b. Gambar steam engine

6
c. Gambar steam engine

2. Marine (Steam) Turbines

Mesin penggerak kapal yang pertama diinstal oleh Sir Charles Parsons
ke kapal Turbinia pada tahun 1894, dengan kecepatan mencapai 34
knots.Kemudian turbines mengalami kemajuan pesat hingga pada tahun
1906, yang mana diaplikasikan sebagai tenaga penggerak untuk kapal
perang HMS. Dreadnought dan kapal Atlantic Liner – Mauretania.
Kebutuhan bahan bakar (fuel consumption) secara rata-rata untuk suatu
Large Turbine adalah 0.30 kg per kWh. Namun demikian, keunggulan segi
ekonomis tersebut mengalami suatu tantangan dari sisi Non-reversible dan
Rotational Speed, yang mana memerlukan pertimbangan teknis lebih

7
lanjut. Untuk kepentingan reverse diperlukan adanya reversing turbines
yang secara terpisah diinstal ke sistem. Sementara itu untuk mengatasi
rotational speed-nya yang relatif tinggi, maka diperlukan adanya
mechanical geared untuk menurunkan putaran output turbines khususnya
untuk alat gerak kapal berjenis screw propeller, sehingga hal itu
menyebabkan terjadinya power loss berkisar 2 hingga 4 persen. Penurunan
putaran turbines (rpm) ke propeller shaft (poros propeller), dapat juga
diatasi dengan merancang electric driven, yaitu dengan meng-couple secara
langsung antara turbine dengan generator yang mana keduanya sama-sama
memiliki operasional yang lebih efisien bila dalam kondisi putaran tinggi.
ini dia gambar marine (steam) engine.

Gambar marine (steam) turbines

Kemudian, generator men-supply listrik ke electric motor yang


dihubungkan dengan poros propeller. Hal ini memberikan kelonggaran pada
masalah lay-out engine room yang mana pengaruh hubungan poros secara
langsung dari turbine ke propulsor dapat dieleminasi. Turbo-electric Drive

8
juga memberikan keuntungan terhadap pengurangan untuk reversed gear
mechanism serta fleksibilitas dalam operasinya. Namun demikian, power
loss akibat transmisi tenaga serta investment perlu dipertimbangkan.

3. Internal Combustion Engines (diesel engine)

Mesin penggerak kapal yang digunakan dalam propulsi kapal, pada


umumnya adalah Reciprocating engines yang beroperasi dengan prinsip-
prinsip diesel (compression ignation) yang mana kemudian dikenal dengan
nama Diesel Engines. Berbagai ukuran untuk Diesel Engines ini kemudian
dibuat, mulai dari kebutuhan untuk pleasure boats hingga ke modern
supertankers dan passenger liners. Engine ini dapat dikembangkan hingga
memberikan lebih dari 2500 kW per cylinder, maka output power bisa
mencapai 30,000 kW untuk 12 cylinders (40,200 HP). Torsi yang
diproduksi oleh Diesel Engine, adalah dibatasi oleh maximum pressure dari
masing-masing silinder-nya. Sehingga, ketika engine memproduksi
maximum torque, maka artinya, maximum power hanya dapat dicapai pada
kondisi maximum RPM. Diesel Engine secara konsekuensi, mungkin
memproduksi power sedemikian hingga proporsional dengan RPM untuk
masing-masing throttle setting-nya. Pembatasan ini kemudian
menyebabkan masalah tersendiri didalam melakukan matching
antara Diesel Engine dan Propeller.

9
Contoh gambar diesel engine kapal ukuran kecil

Gambar diesel engine kapal

4. Gas Turbine;

Mesin penggerak kapal ini juga telah dikembangkan dalam


dunia ship propulsion yangmana bahan bakar (fuel) dibakar melalui
proses udara yang dikompresikan, dan gas panas hasil pembakaran
tersebut digunakan untuk memutar turbine. Gas turbine umumnya
diaplikasikan pada dunia kedirgantaraan, dan perkembangannya sangat
tergantung pada teknologi metal yang mampu menahan terhadap tekanan
dan temperatur yang tinggi. Keunggulan dari gas turbine ini terletak pada
ukuran dan kapasitas power yang dihasilkan dibandingkan dengan tenaga
penggerak lainnya.

10
Contoh gambar gas turbin kapal ukuran kecil

Gambar gas turbin kapal

Selain itu, kesiapannya untuk beroperasi pada kondisi full load sangat
cepat, yaitu berkisar 15 menit untuk warming-up period. Marine Gas
Turbine sangat jarang dijumpai pada kapal-kapal niaga, hal ini disebabkan
karena operasi dan investasinya yang relatif mahal. Sehingga paling banyak
dijumpai pada kapal-kapal perang jenis frigates, destroyers, patrol crafts
dsb. Instalasinya pun kadang merupakan kombinasi dengan tipe permesinan
yang lainnya, yakni : Diesel engines.
C. Sistem Penunjang Mesin Penggerak Utama Kapal

Mesin secara umum memerlukan sistem pendukung agar dapat


beroperasi dengan baik dan tanpa mengalami gangguan yang berarti dan
tiap unit bagian mesin harus mendapat perawatan secara simultan dan
continue. Secara umum sistem pendukung pada mesin tersebut dibagi
menjadi 5 bagian utama, yaitu:
- Pelumasan (Lubrication)
- Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection)
- Pendinginan (Cooling)
- Asupan Udara (Air Intake)
- Saluran Buang (Exhaust)

11
a. Sistem Pelumasan Mesin

Mesin pembakaran dalam (internal combustion) tidak dapat berjalan


jika bagian-bagianyang bergerak yang terdiri dari logam-logam
diperbolehkan saling kontak tanpa lapisan pelumas. Panas yang dihasilkan
luar biasa karena jumlah gesekan akan mencairkan logam, menuju
kehancuran mesin lubricant. Untuk mencegah hal ini, semua bagian mesin
yang bergerak harus dilapisi minyak pelumas yang dipompa ke semua
bagian mesin yang bergerak.Umumnya pelumas mesin menggunakan olie
yang kekentalannya (viskositas) menggunakan satuan SAE, fungsi dari
pelumas tersebut adalah untuk mengurangi gesekan dan getaran antar
bagian-bagian yang bergerak, melindungi mesin dari keausan, menyerap
panas dan gesekan yang dihasilkan oleh bantalan mesin yang bergerak.
Dari saluran-saluran pembagi, minyak pelumas yang telah didinginkan
tersebut disalurkan untuk melumasi permukaan bantalan, poros engkol,
roda gigi, silinder, pegas dan bagian yang bergerak lainnya. Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali
ke dalam bak olie lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh
pompa olie untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

b. Sistem Bahan Bakar Mesin

Semua mesin diesel memerlukan sebuah metode penyimpanan dan


penyampaian bahan bakar ke mesin. Karena mesin diesel mengandalkan
injector yang komponennya sangat presisi dengan toleransi sangat ketat dan
sangat kecil lubang injeksinya, bahan bakar dikirim ke mesin harus sangat
bersih dan bebas dari kontaminan. Keharusan sistem bahan bakar tidak
hanya menyampaikan bahan bakar, tetapi juga menjamin kebersihan bahan
bakar tersebut.

c. Sistem Pendinginan Mesin


Radiator hampir semua mesin diesel mengandalkan sistem
pendingin cair untuk mentransfer panas keluar dari blok dan dari dalam

12
mesin. Sistem pendingin terdiri dari loop tertutup yang hampir sama dengan
mesin-mesin mobil dan mengandung komponen-komponen utama seperti:
pompa air (water pump), radiator (heat exchanger), termostat, jaket air yang
terdiri dari bagian-bagian pendingin di blok dan kepala silinder (cylinder
head).

d. Sistem Asupan Udara


Sistem asupan udara bervariasi tapi biasanya salah satu dari dua
jenis, basah atau kering. Dalam sistem asupan filter basah, seperti yang
ditunjukkan pada gambar, udara dihisap atau digelembungkan melalui
rumah filter yang mengandung minyak sehingga kotoran dalam udara
dihilangkan dengan minyak dalam proses penyaring. Udara kemudian
mengalir melalui sebuah bahan screentip untuk memastikan setiap minyak
yang terbawa dipisahkan dari udara. Jika mesin turbocharge atau
supercharge, udara segar akan dikompresi dengan blower dan mungkin
didinginkan sebelum memasuki saluran udara masuk (intake manifold).
Sistem asupan juga berfungsi untuk mengurangi kebisingan aliran udara.

- Turbocharger
Turbocharging sebuah mesin terjadi ketika gas-gas buang mesin
dipaksa melalui turbin atau impeller yang berputar dan terhubung
dengan impeller kedua yang terletak di sistem asupan udara segar.
Impeler di sistem asupan udara segar memampatkan udara segar.Udara
terkompresi melayani dua fungsi:Fungsi Pertama, meningkatkan daya
tersedia mesin dengan meningkatkan jumlah maksimum oksigen yang
dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal ini memungkinkan jika
lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih besar tenaga yang
diproduksi oleh mesin. Fungsi Kedua adalah untuk meningkatkan
tekanan asupan. Hal ini meningkatkan pembilasan terhadap gas buang
keluar dari silinder.

13
- Supercharger
Supercharging mesin melakukan fungsi yang sama dengan
turbocharging mesin. Perbedaannya hanya pada sumber daya yang
digunakan untuk menggerakkan perangkat yang memampatkan udara
segar masuk. Dalam sebuah mesin supercharger, udara biasanya gigi
dari crankshaft mesin. Jenis yang paling umum dari blower
menggunakan dua rotor berputar untuk menekan udara. Supercharging
lebih umum ditemukan di mesin dua langkah di mana tekanan yang
lebih tinggi dari supercharger mampu menghasilkan sesuai dengan yang
diperlukan.

e. Sistem Pembuangan Mesin

Sistem pembuangan mesin diesel melakukan tiga fungsi: Pertama,


saluran sistem pembuangan yang melewatkan gas-gas pembakaran dari
mesin, di mana mereka ditipiskan oleh atmosfer setelah sebelumnya
dicampur dengan air. Hal ini dilakukan didaerah sekitar mesin
ditempatkan. Kedua, batas sistem pembuangan dan saluran gas-gas ke
turbocharger, jika digunakan. Ketiga, sistem pembuangan yang
memberikan peredaman knalpot (muffler) digunakan untuk kebisingan
mesin.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada hakikatnya kapal mempunyai mesin penggerak utama dan pesawat


bantu yang terpasang sebagai pendukung kapal di dalam operasionalnya. Kapal
mempunyai beberapa jenis mesin yang digunakan sebagai mesin penggerak
utamanya seperti Reciprocating Steam Engine ,Steam Turbines, Gas Turbine
dan mesin diesel yang mempunyai keuntungan dan kerugian masing
masing,mesin Induk sebagai penggerak utama yang dipergunakan untuk
memutar baling-baling kapal sehingga kapal dapat berlayar dari satu pelabuhan
ke pelabuhan lain. Sebagian besar kapal niaga yang beroperasi saat ini
menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak utamanya.

Mesin induk kapal memiliki sistem penunjang agar dapat beroprasi dengan
baik. Sistem penunjang mesin induk anatara lalin sistem bahan bakar, sistem
pelumas, sistem pendingin, sistem asupan udara dan sistem pembuangan mesin.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini dibutuhkan materi dan jurnal yang lebih
banyak lagi untuk menambah refrensi dalam penulisan makalah ini dan lebih
baiknya survey langsung ke lapangan untuk melihat langsung agar lebih paham
lagi

15
DAFTAR PUSTAKA

Mohamad Wahyudin, 2021. Pengantar Teknologi Perkalapalan dan embel


embelnya, di akses dari http://kapal-
cargo.blogspot.com/2011/02/pengenalan-mesin-penggerak-
kapal.html pada 3 April 2023

Lilin Tua, 2020. Belajar Mengenal Dasar Mesin Kapal (Part 2) - Bersama
Suparwo, di akses dari
https://www.youtube.com/watch?v=OgdMAvj-aPs&t=627s pada 3
April 2023

Punyagelarsarjana. 2017. MESIN UAP TORAK di akses


http://teknikperkapalanindonesia1.blogspot.com/2017/06/mesin-
uap-torak.html pada 18 Maret 2021 3 April 2023

Anda mungkin juga menyukai