Diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Permesinan Kapal dan Sistem
Transmisi Tenaga (S-1) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Disusun Oleh :
Nama : Gerry Yudiara Gultom
NIM : 2022320903
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal merupakan salah satu media transportasi laut yang digunakan untuk
keperluan bisnis dan merupakan suatu bidang usaha yang sangat menjanjikan
di industri maritim khususnya dibidang perkapalan. Secara garis besar kapal
terbagi dalam dua macam, yaitu kapal niaga dan kapal non-niaga. Kapal niaga
merupakan kapal yang difungsikan untuk keperluan komersil yang dimana
kapal tersebut mengangkut penumpang maupun muatan cargo untuk tujuan
yang menguntungkan bagi suatu perusahaan. Sedangkan kapal non-niaga
adalah kapal yang tidak difungsikan untuk keperluan komersil, seperti salah
satu contoh kapal patroli yang dimiliki oleh suatu institusi negara.
Pada hakikatnya kapal mempunyai mesin diesel penggerak utama dan
pesawat bantu yang terpasang sebagai pendukung kapal di dalam
operasionalnya. Kapal mempunyai mesin diesel sebagai penggerak utama yang
dipergunakan untuk memutar baling-baling kapal sehingga kapal dapat berlayar
dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Sebagian besar kapal niaga yang
beroperasi saat ini menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak
utamanya dan ada beberapa juga penggerak utama selain mesin diesel seperti
Steam turbin, Gas turbin dan lain sebagainya. Keuntungan hemat dalam
pemakaian bahan bakar menyebabkan mesin deisel digunakan secara luas pada
berbagai jenis kapal, sehingga menduduki tempat pertama diantara mesin-
mesin kapal. Hal - hal tersebut dapat dicapai apabila ditunjang dengan mesin
kapal yang baik dan lancar dalam pengoperasiannya. Lancarnya pengoperasian
kapal tentu tidak lepas dari mesin atau pesawat penggerak kapal yang harus
didukung dengan sistem kerja dan perawatan yang baik. Tersediannya suku
cadang (spare part) yang cukup diatas kapal juga berperan besar dalam
kelancaran perawatan dan perbaikan sehingga akan tercipta kondisi mesin kapal
yang mempunyai nilai operasional lebih.
1
Mesin Induk sebagai tenaga penggerak utama mempunyai sistem penunjang
motor di kapal berfungsi untuk membantu mesin penggerak utama agar
beroperasi sesuai dengan fungsinya yaitu memberikan tenaga kepada propeller
untuk mendorong kapal. Untuk menunjang kelancaran tersebut dibutuhkan
pesawat-pesawat bantu yang mendukung kinerja motor diesel penggerak utama,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan
rumusan masalahsebagai berikut:
a. Jelaskan proses dan cara kerja mesin penggerak utama kapal
b. Keuntungan dan Kerugian masing masing mesin penggerak utama kapal
c. Sistem penunjsng pada mesin penggerak utama kapal
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain adalah
a. Untuk mengetahui proses dan cara kerja mesin penggerak kapal
b. Mengetahui jenis jenis mesin penggerak Utama kapal serta keuntungan
dan kerugian nya
c. Untuk mengetahui sistem penunjang yang ada pada mesin penggerak
utama kapal
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Akibat pembakaran, timbul panas yang menghasilkan tenaga atau
daya yang diteruskan torak yang bergerak kebawah untuk memutar
poros engkol mesin.
c. Pada saat torak berada kurang lebih 20% dari langkahnya sebelum
TMB, torak akan sampai pada permukaan bagian atas lubang
pembuangan, sehingga terjadi proses pembuangan gas bekas
pembakaran selama kurang lebih 20% dari langkah torak sampai di
TMB.
d. Pada saat torak berada kurang lebih 10% dari langkahnya sebelum
TMB, torak akan sampai pada permukaan bagian atas lubang
pembilasan, sehingga terjadi proses pembilasan membersihkan sisa-
sisa gas bekas pembakaran kurang lebih 10% dari langkah torak
sampai di TMB. Proses ini disebut juga pembilasan awal.
2. Langkah kedua. Proses pembilasan, kompresi dan pembakaran.
a. Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b. Pada saat torak bergerak ke atas, lubang udara bilas masih terbuka
selama kurang lebih 10% dari langkah torak dan lubang pembuangan
juga masih terbuka selama kurang lebih 20% dari langkah torak
(overlaping), sehingga terjadi proses pembilasan.Proses dimana udara
bilas yang bertekan kurang lebih 1,5kg/cm² dari hasil Blower
Turbocharge mendorong keluar sisa gas pembakaran atau proses ini
disebut juga pembilasan susulan.
c. Pada saat torak bergerak ke atas sampai kurang lebih 10% dari
langkah torak, lubang udara pembilas tertutup dan pada saat
torakberada kurang lebih 20% dari langkah torak, lubang gas buang
tertutup.
d. Selanjutnya setelah torak bergerak ke atas melewati kurang lebih 20%
dari langkah torak, dimana lubang udara bilas dan gas buang sudah
tertutup semuanya, maka terjadi proses awal kompresi.
4
e. Proses kompresi, dimana udara murni yang masuk ke dalam silinder
segera ditekan ke atas, sampai mencapai tekanan kurang lebih 40
kg/cm².
f. Pada saat torak mencapai kurang lebih 8° engkol sebelum TMA,
pompa tekanan tinggi bahan bakar minyak memompakan bahanbakar
minyak ke pengabut dan langsung dikabutkan ke dalam silinder.
g. Proses selanjutnya terjadi proses pembakaran di dalam silinder hingga
mencapai suhu kurang lebih 1200°C. Proses pembakaran ini berlanjut
sampai pada torak melewati kurang lebih 5° engkol setelah TMA.
h. Jadi pada Mesin Diesel selalu terjadi 2 (dua) kali proses pembakaran,
yaitu sebelum dan sesudah TMA, sehingga disebut juga Dual proses
pembakaran.
3. Langkah berikutnya sama dengan langkah pertama.
a. Setelah terjadi pembakaran, torak bergerak dari TMA ke TMB.
b. Katup masuk dan katup buang, keduanya dalam keadaan tertutup.
c. Proses pembakaran menghasilkan sumber daya yang mendorong torak
bergerak dari TMA ke TMB.
d. Daya tersebut melalui batang torak (connecting rood) diteruskan ke
poros engkol (crank shaft) dan memutarkan atau menggerakan poros
baling-baling (propeller) kapal
B. Jenis jenis Mesin Penggerak Utama Kapal
1. Reciprocating Steam Engine
Mendominasi dunia ship propulsion (sistem penggerak kapal) hingga
sekitar tahun 1910-an. Keunggulannya adalah terletak pada pengaturan
beban, khususnya untuk arah reversed (arah mundur) yang
mana Reciprocating Steam Engine memberikan kemudahan serta lebih
efisien pada range kecepatan rotasi tertentu agar match dengan kinerja
screw propeller. Kelemahannya Reciprocating Steam Engine adalah pada
instalasinya yang relatif berat, kebutuhan space yang besar, output power
per cylinder-nya masih sangat terbatas. Selain itu, Steam tidak dapat
bekerja secara efektif pada tekanan relatif rendah. Serta kebutuhan fuel
5
consumption yang tinggi, sebagai gambaran bahwa untuk triple-expansion
engine maka memerlukan superheated steam yang mengkonsumsi bahan
bakar (oil) hingga ± 0.70 kg per kWh.
a. Gambar steam engine mesin penggerak kapal
6
c. Gambar steam engine
Mesin penggerak kapal yang pertama diinstal oleh Sir Charles Parsons
ke kapal Turbinia pada tahun 1894, dengan kecepatan mencapai 34
knots.Kemudian turbines mengalami kemajuan pesat hingga pada tahun
1906, yang mana diaplikasikan sebagai tenaga penggerak untuk kapal
perang HMS. Dreadnought dan kapal Atlantic Liner – Mauretania.
Kebutuhan bahan bakar (fuel consumption) secara rata-rata untuk suatu
Large Turbine adalah 0.30 kg per kWh. Namun demikian, keunggulan segi
ekonomis tersebut mengalami suatu tantangan dari sisi Non-reversible dan
Rotational Speed, yang mana memerlukan pertimbangan teknis lebih
7
lanjut. Untuk kepentingan reverse diperlukan adanya reversing turbines
yang secara terpisah diinstal ke sistem. Sementara itu untuk mengatasi
rotational speed-nya yang relatif tinggi, maka diperlukan adanya
mechanical geared untuk menurunkan putaran output turbines khususnya
untuk alat gerak kapal berjenis screw propeller, sehingga hal itu
menyebabkan terjadinya power loss berkisar 2 hingga 4 persen. Penurunan
putaran turbines (rpm) ke propeller shaft (poros propeller), dapat juga
diatasi dengan merancang electric driven, yaitu dengan meng-couple secara
langsung antara turbine dengan generator yang mana keduanya sama-sama
memiliki operasional yang lebih efisien bila dalam kondisi putaran tinggi.
ini dia gambar marine (steam) engine.
8
juga memberikan keuntungan terhadap pengurangan untuk reversed gear
mechanism serta fleksibilitas dalam operasinya. Namun demikian, power
loss akibat transmisi tenaga serta investment perlu dipertimbangkan.
9
Contoh gambar diesel engine kapal ukuran kecil
4. Gas Turbine;
10
Contoh gambar gas turbin kapal ukuran kecil
Selain itu, kesiapannya untuk beroperasi pada kondisi full load sangat
cepat, yaitu berkisar 15 menit untuk warming-up period. Marine Gas
Turbine sangat jarang dijumpai pada kapal-kapal niaga, hal ini disebabkan
karena operasi dan investasinya yang relatif mahal. Sehingga paling banyak
dijumpai pada kapal-kapal perang jenis frigates, destroyers, patrol crafts
dsb. Instalasinya pun kadang merupakan kombinasi dengan tipe permesinan
yang lainnya, yakni : Diesel engines.
C. Sistem Penunjang Mesin Penggerak Utama Kapal
11
a. Sistem Pelumasan Mesin
12
mesin. Sistem pendingin terdiri dari loop tertutup yang hampir sama dengan
mesin-mesin mobil dan mengandung komponen-komponen utama seperti:
pompa air (water pump), radiator (heat exchanger), termostat, jaket air yang
terdiri dari bagian-bagian pendingin di blok dan kepala silinder (cylinder
head).
- Turbocharger
Turbocharging sebuah mesin terjadi ketika gas-gas buang mesin
dipaksa melalui turbin atau impeller yang berputar dan terhubung
dengan impeller kedua yang terletak di sistem asupan udara segar.
Impeler di sistem asupan udara segar memampatkan udara segar.Udara
terkompresi melayani dua fungsi:Fungsi Pertama, meningkatkan daya
tersedia mesin dengan meningkatkan jumlah maksimum oksigen yang
dipaksa masuk ke dalam setiap silinder. Hal ini memungkinkan jika
lebih banyak bahan bakar diinjeksikan sehingga lebih besar tenaga yang
diproduksi oleh mesin. Fungsi Kedua adalah untuk meningkatkan
tekanan asupan. Hal ini meningkatkan pembilasan terhadap gas buang
keluar dari silinder.
13
- Supercharger
Supercharging mesin melakukan fungsi yang sama dengan
turbocharging mesin. Perbedaannya hanya pada sumber daya yang
digunakan untuk menggerakkan perangkat yang memampatkan udara
segar masuk. Dalam sebuah mesin supercharger, udara biasanya gigi
dari crankshaft mesin. Jenis yang paling umum dari blower
menggunakan dua rotor berputar untuk menekan udara. Supercharging
lebih umum ditemukan di mesin dua langkah di mana tekanan yang
lebih tinggi dari supercharger mampu menghasilkan sesuai dengan yang
diperlukan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mesin induk kapal memiliki sistem penunjang agar dapat beroprasi dengan
baik. Sistem penunjang mesin induk anatara lalin sistem bahan bakar, sistem
pelumas, sistem pendingin, sistem asupan udara dan sistem pembuangan mesin.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini dibutuhkan materi dan jurnal yang lebih
banyak lagi untuk menambah refrensi dalam penulisan makalah ini dan lebih
baiknya survey langsung ke lapangan untuk melihat langsung agar lebih paham
lagi
15
DAFTAR PUSTAKA
Lilin Tua, 2020. Belajar Mengenal Dasar Mesin Kapal (Part 2) - Bersama
Suparwo, di akses dari
https://www.youtube.com/watch?v=OgdMAvj-aPs&t=627s pada 3
April 2023