Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR

HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Kapal Ikan

Kapal ikan adalah kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan yang
meliputi aktivitas penangkapan atau pengumpulan sumber daya perairan,
pengelolaan/budi daya sumber daya perairan, serta penggunaan dalam pekerjaan-
pekerjaan riset, training dan inspeksi sumber daya perairan (Nomura & Yamazaki,
1977).

Beberapa pengertian dan batasan kapal perikanan adalah :

1. Kapal perikanan adalah kapal perahu atau alat apung lain yang
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, budidaya ikan, pengangkut ikan pengolah ikan,
pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan.
2. kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan,
mendinginkan atau mengawetkan.
3. Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan
untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan,
mendinginkan, atau mengawetkan.
4. Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal perikanan
yang dipergunakan untuk menangkap ikan jenis pelagis yang
bermigrasi dan dioperasikan dalam satu kesatuan system operasi
penangkapan atau dalam satu keatuan manajemen usaha, yang terdiri
dari kapal penangkap ikan, kapal pembantu penangkap ikan, dan kapal
pengangkut ikan, atau kelompok kapal pengangkut ikan dalam suatu
manajemen usaha penangkapan (Ari Wibawa. BS, 2017).

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 5
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

Menurut Iskandar dan Pujiati (1995), kapal ikan berdasarkan metode


pengoperasian alat tangkap dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1) Encircling gear (alat tangkap yang dilingkarkan), yaitu kelompok kapal
yang mengoperasikan alat tangkap dengan cara dilingkarkan, seperti kapal
purse seine, payang, dogol;
2) Static gear (alat tangkap pasif), yaitu kelompok kapal yang
mengoperasikan alat tangkap pasif (static), seperti kapal gillnet, trammel
net, dan pancing;
3) Towed gear/Dragged gear (alat tangkap yang ditarik), yaitu kelompok
kapal yang mengoperasikan alat tangkap dengan cara ditarik, seperti kapal
pukat dan tonda; serta
4) Multi purpose, yaitu kelompok kapal yang mengoperasikan lebih dari
satu alat tangkap.

Sumber : https://mnctrijaya.com/
Gambar 2.1 Kapal Ikan Asing di Selat Malaka (2020)

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 6
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

2.2 Kapal Ikan Rawai Tuna (Tuna Long Line)

Rawai tuna atau tuna longline adalah alat penangkap tuna yang paling
efektif. Rawai tuna merupakan rangkaian sejumlah pancing yang dioperasikan
sekaligus. Satu tuna longliner biasanya mengoperasikan 1.000 – 2.000 mata
pancing untuk sekali turun. Rawai tuna umumnya dioperasikan di laut lepas atau
mencapai perairan samudera.

Sumber : Shing Sheng Fa Boat Building Co.,Ltd.


Gambar 2.2 Kapal Ikan Long Liner Boat

Alat tangkap ini bersifat pasif, menanti umpan dimakan oleh ikan sasaran.
Setelah pancing diturunkan ke perairan, lalu mesin kapal dimatikan. sehingga
kapal dan alat tangkap akan hanyut mengikuti arah arus atau sering disebut
drifting. Drifting berlangsung selama kurang lebih empat jam Selanjutnya mata
pancing diangkat kembali ke atas kapal. Umpan longline harus bersifat atraktif.
misalnya sisik ikan mengkilat, tahan di dalam air, dan tulang punggung kuat.
Umpan dalam pengoperasian alat tangkap ini berfungsi sebagai alat pemikat ikan.
Jenis umpan yang digunakan umumnya ikan pelagis kecil, seperti lemuru
(Sardinella sp), layang (Decopterus sp), kembung (Rastrelliger sp), dan bandeng
(Chanos chanos). (Wildan Alfun Niam, dan Hasanudin, 2017)

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 7
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

2.3 Kamar Mesin


Kamar mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah kapal.
Di tempat inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan
mesin induk atau mesin utama. Di kamar mesin pula terletak sumber tenaga
untuk membangkitkan listrik yang berupa generator listrik, pompa-pompa, dan
bermacam macam peralatan kerja yang menunjang pengoperasian kapal.

Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban beban


tambahan yang bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin
lainnya. Situasi umum di dalam kamar mesin dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Pada Gambar ini dapat di ihat mesin utama menggerakkan baling-baling
tunggal.

Gambar 2.3 Kamar Mesin yang Tidak Terletak di Belakang

1. Ambang palka 4. Cerobong


2. Terowongan poros 5. Baling-baling
3. Ruang mesin 6. Kemudi

Untuk poros antara yang melalui ruang muat, dibuat terowongan poros
baling-baling di bagian bawah ruang muat. Selain itu ada lagi tipe kapal yang
mempunyai kamar mesin langsung di belakang, maksudnya tanpa ruang palka di

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 8
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

antara kamar mesin dengan ceruk buritan. Kamar mesin di tengah jarang sekali
digunakan. Untuk kamar mesin di belakang dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Sumber : Fishing Vessels (2015)


Gambar 2.4 Konstruksi Kamar Mesin di Belakang

Kamar mesin pada kapal kapal besar biasanya lebih dari dua lantai. Pada
lantai pertama atau lantai alas dalam terletak mesin utama dan pada lantai kedua
terletak generator pembangkit tenaga listrik. Jumlah generator lebih dari satu, dan
umumnya dua atau tiga. Hal tersebut dimaksudkan sebagai cadangan, jika salah
satu generatornya rusak atau sedang dalam perbaikan. Gambar-gambar lain yang
lebih detail dari kamar mesin berpedoman pada gambar rencana tata letak kamar
mesin, misalnya gambar fondasi mesin, Pompa pompa, botol angin, keran, dan
sistem pipa pada kamar mesin.

2.3.1 Wrang Pada Kamar Mesin

Wrang pada kamar mesin pada umumnya dipasang secara melintang. Ada
kalanya di kamar mesin dipakai konstruksi dasar ganda. Hal tersebut mengingat
ruang-yang tersedia di antara wrang dapat dimanfaatkan sebagai tangki-tangki,
seperti tangki bahan bakar dan minyak pelumas. Tetapi, dalam hal ini tidak berarti
konstruksi alas tunggal sama sekali tidak dipakai. Di antara penumpu bujur
fondasi mesin, modulus penampang Wrang alas boleh diperkecil sampai 40%.

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 9
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

Pada dasar ganda, lubang-lubang peringan di sekitar fondasi mesin dibuat


sekecil mungkin. Bila lubang peringan ini berfungsi pula sebagai jalan masuk
orang, harus diperhitungkan dengan besar badan orang rata-rata.

Penumpu samping yang menjadi satu dengan penumpu bujur fondasi,


pemasangannya harus diperpanjang dua sampai empat kali jarak gading
melewati sekat ujung kamar mesin. Perpanjangan dua sampai empat kali
tersebut dihubungkan dengan sistem konstruksi alas dari ruang yang
berhubungan. Di antara dua penumpu bujur fondasi, alas dalam harus
dipertebal 3 mm dari yang direncanakan. Ketebalan ini diteruskan tiga sampai
lima kali jarak gading dari ujung-ujung fondasi mesin.

2.3.2 Fondasi Kamar Mesin

Fondasi kamar mesin merupakan suatu sarana pengikat agar mesin


tersebut tetap tegak dan tegar pada posisi yang telah ditetapkan atau supaya mesin
menjadi satu kesatuan dengan kapalnya sendiri. Pemasangan fondasi mesin
dibuat sedemikian rupa sehingga kelurusan sumbu poros mesin dengan poros
baling-baling tetap terjamin. Hubungan antara mesin utama, fondasi mesin, dan
wrang dapat dilihat pada Gambar 2.4.dan Gambar 2.5.

Sumber : Kapal LNG (2020)


Gambar 2.5 Fondasi Mesin untuk kamar Mesin dengan Dasar Ganda

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 10
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

1. Penguat 5. Pelintang fondasi


2. Wrang alas 6. Penumpu bujur fondasi
3. Penumpu samping 7. Pelat hadap fondasi
4. Penumpu tengah 8. Mesin utama

Sumber : Kapal LNG (2020)


Gambar 2.6 Fondasi Mesin untuk Kamar Mesin dengan Alas Tunggal

Jika pada setiap sisi motor dipasang dua penumpu bujur, tebal penumpu
bujur tersebut dapat dikurangi 4 mm. Tebal dan lebar pelat hadap fondasi mesin
harus disesuaikan dengan tinggi fondasi dan tipe mesin yang dipakai, sehingga
pengikatan dan kedudukan mesin dapat dijamin sempurna.

Penumpu bujur fondasi mesin harus ditumpu oleh wrang. Untuk


pengikatan dengan las, pelat hadap dihubungkan dengan penumpu bujur dan
penumpu lintang dengan kampuh K. Hal tersebut jika penumpu bujur lebih besar
dari 15 mm.

2.3.3 Gading dan Senta di Kamar Mesin

Perencanaan dan pemasangan gading-gading di kamar mesin pada


pokoknya sama dengan pemasangan pada bagian-bagian kapal lainnya. Jadi,
untuk perhitungan gading-gading di kamar mesin masih menggunakan peraturan
untuk gading-gading di ruang muat. Oleh karena kamar mesin merupakan tempat
khusus yang mendapat beban tambahan, antara lain bangunan atas atau rumah
konstruksi khusus yang dapat menyalurkan beban beban tersebut. Konstruksi
tersebut berupa perbanyakan gading-gading besar atau sarang dan senta lambung.

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 11
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

2.3.4 Sekat Kamar Mesin


Terdapat beberapa macam sekat pada kapal. Sekat pada kapal harus
menggunakan sekat watertight atau dengan kata lain sekat kedap air. Hal ini
bertujuan agar kapal memiliki kemampuan yang lebih baik saat kapal tersebut
mengalami kebocoran. Beberapa macam Sekat pada Kapal adalah :

1. Sekat Ceruk Buritan (After Peak Tank Bulkhead)


Sekat ini digunakan untuk pembatas antara Tangki Ceruk Buritan (After
Peak Bulkhead) dengan Ruang Mesin (Machenery Space). Tinggi sekat ini
dipanjangkan sampai geladak menerus.
2. Sekat Depan Kamar Mesin (Machenery Space Bulkhead)
Sesuai dengan namanya, sekat ini diletakkan di depan Kamar Mesin Kapal.
Peletakkannya pun memiliki aturan. Sekat ini harus diletakkan dengan
ketentuan, jarak minimal sekat terhadap garis AP adalah 17%L konstruksi
dan maksimal adalah 20% L konstruksi.
3. Sekat Ruang Muat (Cargo Hold Bulkhead)
Sekat ini diletakkan di daerah Ruang Muat Kapal. Sekat ini wajib bersifat
watertight atau kedap air. Peletakkan sekat pada ruang muat diatur oleh
masing klas yang digunakan.
4. Sekat Tubrukan (Collision Bulkhead)
Sekat ini harus memiliki kekuatan yang lebih dari sekat-sekat yang lain.
Sekat ini digunakan sebagai pembatas apabila suatu waktu kapal
mengalami kecelakaan. Peletakkan sekat ini memilki aturan, dimana jarak
minimum sekat ini adalah 0.05 L Konstruksi kapal dari Garis FP dan
maksimal adalah 0.08 L Konstruksi.
Jarak sekat kamar mesin diletakkan dengan mempertimbangkan banyak hal
antara lain :

1. Panjang mesin
2. Poros
3. Jarak untuk peletakan peralatan di depan mesin induk

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 12
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

Sekat melintang, memanjang dan sekat pemisah (berlubang) dan dari


semua batas tangki, dengan perincian berat jenis cairan, tinggi pipa limpah, dan
tekanan kerja dari katup pelepas tekanan kehampaan (jika ada).

2.3.5 Ukuran Kamar Mesin

2.3.5.1 Panjang Kamar Mesin

Sebagai dasar dertimbangan pemasangan mesin kapal dan perlengkapan


kapal Satu hal penting pada tahap awal perancangan adalah menentukan panjang
kamar mesin, karena ukuran ini menentukan panjang kapal secara keseluruhan,
yang selanjutnya juga mempengaruhi bentuk kapal, performance, struktur dan
sebagainya. Diluar pertimbangan kemudahan akses dan perawatan, panjang kamar
mesin sebaiknya sependek mungkin, karena makin panjang kamar mesin, makin
besar berat konstruksi, dan makin kecil kapasitas / ruang muat. Panjang kamar
mesin didapat dari penjumlahan komponen panjang berikut :

Gambar 2.7 Panjang Kamar Mesin

Dimana :

A. Panjang poros antara (panjang poros propeller 500 – 1000 mm).


B. Panjang overall mesin induk.
C. Tempat outfitting di depan motor induk.
D. Jarak sekat ceruk buritan sampai ujung flens poros propeller.

Semua komponen panjang ini bisa diperoleh dari data yang ada, kecuali
“C“. Panjang ini bervariasi sesuai tipe kapal seperti tanker, bulk carrier dll.

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 13
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

Umumnya, panjang “C“ ini diperkirakan berdasarkan pengaturan dari tipe kapal
pada tahap awal desain, selanjutnya ditentukan berdasarkan pertimbangan
kemungkinan instalasi dan fitting dari peralatan Bantu dan perpipaan serta
semua perlengkapan yang akan dipasang di situ. Untuk itu harus dibuat lebih
dulu gambar kasar peletakan system pipanya.Tempat yang diperlukan di ujung
belakang mesin induk “E “harus cukup untuk lewat dan untuk meletakkan pipa
dibawah pelat floor. Untuk mendapatkan tempat yang cukup pada keadaan
tertentu letak mesin induk harus digeser dengan demikian panjang kamar mesin
juga ikut berubah.

2.3.5.2 Tinggi Kamar Mesin.

Engine casing harus dibuat cukup tinggi untuk perawatan dan overhaul
mesin induk secara priodik diadakan perawatan dan penggantian sehingga perlu
untuk di keluarkan, untuk keperluan pengeluaran piston ini dibutuhkan ruang
yang cukup atau tinggi engine casing harus cukup menunjang pekerjaan ini.
Tinggi kamar mesin ditentukan oleh parameter seperti yang terlihat pada gambar
berikut : (Biro Klasifikasi Indonesia, 2021)

Gambar 2.8 Tinggi Kamar Mesin

Dimana :
A. Tinggi angkat maksimum dari keran.
B. Tinggi profil balok angkat.
C. Tempat untuk perpipaan.
D. Margin untuk tinggi angkat.
Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 14
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

E. Tinggi girder ( beam ).


F. Tinggi overhaul mesin induk ( untuk mengangkat piston )

1.3.6 Kotak Laut (Sea Chest)

Kotak laut (sea chest) adalah suatu perangkat yang berhubungan dengan
air laut dan ditempatkan pada sisi dalam dari kulit kapal. Pada kapal-kapal yang
berukuran relative besar, dengan sisem instalasi permesinan dari mesin induk
seluruhnya terletak di dalam kamar mesin, pada badan kapal bawah air menurut
peraturan dari Biro Klasifikasi harus dipasang suatu bagian konstruksi yang
disebut sea chest. Karena dari sea chest inilah kebutuhan air laut dalam kapal
dapat dipenuhi. Posisi sea chest pada kapal ditunjukan Gambar 2.9. (Salim 2017)

Sumber : Jurnal Ilmu Kemaritiman, Akademi Maritim Yogyakarta


Gambar 2.9 Kotak Laut (Sea Chest)

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 15
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

2.3 Konstruksi Profil

Pada dasarnya berbicara tentang konstruksi kapal baja, tidak lepas dari
pembicaraan konstruksi profil, midship section, dan general arrangement kapal.
Konstruksi profil merupakan konstruksi penguat baik memanjang maupun
melintang pada kapal untuk menguatkan konstruksi kapal. Ada factor yang sangat
berpengaruh dalam menentukan kekuatan kosntruksi profil tersebut yaitu faktor
ratio jarak gading-gading kapal. Gading-gading merupakan kerangka dari
lambung kapal, kulit kapal dilekat pada gading ini dengan keliling atu luas (Jaya
& Sofi’i, 2008).

Menurut peraturan biro klasifikasi Indonesia tahun 2021 volume 2, jarak


antar gading maksimum adalah 0.5 meter. Gading-gading biasanya di buat dari
profil siku ( L ) Ada juga dibuat dari profil dengan bulb ( L ) atau profil T.

Berdasarkan peraturan biro klasifikasi indonesi tahun 2021 volume 2,


tujuan utama pembangunan konstruksi kapal ialah membuat suatu konstruksi
kapal yang kokoh dan kuat dengan berat konstruksi yang seringan-ringannya.
Karena dengan konstruksi yang kuat tetapi ringan, maka akan mendaptkan daya
muat yang besar sehingga hal ini akan menguntungkan dari segi finansial.
Konstruksi profil harus menopang kekuatan kapal dan material produksinya
memenuhi persyaratan. Profil yang digunakan untuk membangun kapal
mempunyai bermacam-macam bentuk dan ukuran.

Penggunaan pelat dan profil-profil tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelat, sebagai bahan utama untuk membangun


2.Balok berpenampang bujur sangkar biasanya digunakan untuk balok-balok
tinggi, lunas, dan lain-lain.
2. Profil penampang bulat pada umumnya digunakan untuk topang-topang
yang kecil.
3. Profil setengah bulat pada umumnya dipakai pada tepi-tepi pelat
sehingga pelat tersebut tidak tajam ujung tepinya.

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 16
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

4. Profil siku sama kaki digunakan penegar pelat atau penguatan


penguatan.
5. Profil siku gembung (bulb) merupakan profil siku yang salah satu
sisinya diperkuat dengan pembesaran tepi sampai menggembung.
6. Profil U adalah profil yang mempunyai kekuatan besar daripada profil
siku bulba. Profil ini digunakan untuk kekuatan konstruksi yang lebih
besar daripada yang disyaratkan. .
7. Profil berbentuk penampang Z sama dengan profil U dalam hal
bentuknya, tetapi salah satu sisi dibalik.
8. Profil H dan I adalah profil yang sangat kuat, tetapi tidak digunakan
secara umum, profil ini dipasang pada konstruksi yang memerlukan
kekuatan khusus.
9. Profil T adalah yang digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya,
untuk penumpu geladak.
10. Profil T gembung adalah profil yang mempunyai kekuatan lebih besar
daripada profil T.
11. Profil gembung adalah profil yang salah satu ujungnya dibuat gembung
dan digunakan untuk penguatan pelat. (Biro klasifikasi Indonesia, 2021)

2.4 Cadmatic

1.3.6 Sejarah
Cadmatic adalah perushaan yang bergerak di bidang pengembangan
Software desain 3 dimensi awalnya dimulai pertengahan tahun 80 –an dimulai
perusahaan induk CADMATIC, Elomatic Ltd. Perusahaan ini berdiri di Finlandia.
Kemudian pada ahun 1985 proyek percontohan pertama dengan menggunakan
desain 3D diselesaikan oleh karena itu diputuskan untuk mendirikan perusahaan
Cadmatic Ltd pada awal 1990-an sampai sekarang masih sangat popular
digalangan di selurih dunia.

2.3.6 Kelebihan Cadmatic


Cadmatic merupakan software desain 3 mencakup semua kebutuhan
desain dan pembuatan kapal modern, mulai dari desain dasar hingga detail dan
produksi hingga ekstraksi informasi produksi yang efisien dan perencanaan &

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 17
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

kontrol produksi otomatis untuk galangan kapal. Dimensi merancang konstruksi,


lambung, dan bukaan kulit.
CADMATIC adalah perangkat lunak (Software) desain, rekayasa, dan
manajemen informasi berbasis 3D digital dan cerdas untuk industri kelautan,
industri proses & lainnya, dan industri konstruksi. semua jenis konstruksi kapal,
lepas pantai, pabrik proses, dan bangunan, mulai dari kapal pesiar mewah hingga
kapal pesiar terbesar dan platform lepas pantai di dunia, dan dari proyek makanan
dan farmasi hingga pembangkit listrik, kimia, minyak & proyek gas dan pulp &
kertas.

Cadmatic mencakup berbagai disiplin desain yang diperlukan dalam


desain kapal: lambung dan struktural, perlengkapan, perpipaan, kelistrikan,
HVAC & ducting, dan pembuatan informasi dan dokumentasi produksi otomatis.
Cadmatic berisi pengelola lubang pada pelat, pengelola las tingkat lanjut, dan
pembuatan bevel otomatis. Perhitungan pengembangan pelat shell yang sangat
akurat mencakup pembuatan templat produksi dan memperhitungkan data
perpanjangan pelat. Ini mencegah pekerjaan ekstra selama pembangunan dan
memastikan bahwa semua bagian dikirim ke halaman dengan benar.

Cadmatic dibuat secara otomatis untuk pembuatan dan perakitan


komponen dan gambar 2D diperbarui saat ada perubahan dalam model. Hal ini
memastikan model dan gambar bebas kesalahan untuk pemasangan dan produksi.
lebih mudah untuk menyelesaikan produksi di saat membuat model daripada
menangani konstruksi yang dikirim dalam ukuran yang salah.

3.3.6 Fungsi Cadmatic

Adapun fungsi Cadmatic berdasarkan keuntungannya ada lah sebagai


berikut :

1. Memperoleh desain 3 Dimensi yang dapat dilihat dari segala arah dan
sudut
2. Memperoleh desain yang dapat diubah sewaktu-waktu berdasarkan desain
yang sudah diperbaharui

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 18
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

3. Mendapatkan gambar 2 dimensi perpotongan konstruksi secara detail yang


meliputi Posisi, ukuran, tebal, bevel dan petunjuk posisi pengelasan.
4. Menghitung jumalah kebutuhan pelat, profil dan flat bar secara detail
untuk kebutuhan nesting drawing.

Sumber : www.Cadmatic.com
Gambar 2.10 Hull Viewer

Data produksi dapat dimasukkan langsung ke mesin potong, tekuk dan las
untuk mempercepat produksi. Cadmatic menawarkan yard seorang manajer
rincian kerja untuk membuat sketsa strategi pembangunan untuk menghemat lebih
banyak jam kerja. Ini memberdayakan halaman untuk mulai membangun saat data
diekstraksi dari Cadmatic.(www.Cadmatic.com, 2021)

2.5 Galangan Kapal

Galangan merupakan suatu industri yang didalamnya terjadi proses


transformasi masukan berupa material (besi baja, kayu, fiber glas, dll) menjadi
suatu keluaran (Output) yang dapat berupa kapal, atau bangunan lepas pantai dan
bangunan apung lainnya. Industri galangan produk akhirnya termasuk dalam
klasifikasi Product Oriented atau Job Shops Production (Storch 1995). Suatu
product Oriented atau Job Shops Production sering kali dapat juga disebut
Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 19
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

sebagai industri yang bekerja berdasarkan pesanan (Job Order). Jumlah atau
volume produksi yang dihasilkan sering kali rendah dan umumnya digunakan
untuk memenuhi pesanan yang spesifik dan oleh karenanya banyak pekerjaan
yang harus dilaksanakan.
Galangan adalah suatu tempat untuk membangun atau mereparasi kapal –
kapal, jadi galangan harus memiliki; tanah atau lahan dan water form atau garis
pantai. Berdasarkan aktivitasnya galangan dapat dibagi menjadi sebagai berikut
(Andreasson, ER.1980)

• Galangan bangunan baru


• Galangan khusus reparasi
• Galangan Bangunan baru dan reparasi

Orientasi bangunan baru merupakan jenis galangan yang melakukan


pembangunan kapal – kapal baru sesuai pesanan dari owner. Orientasi reparasi
adalah merupakan jenis galangan yang melakukan pekerjaan perawatan perbaikan
kapal. Orientasi bangunan baru dan reparasi merupakan galangan yang berfungsi
multi yaitu melakukan pembuatan kapal baru dan perawatan/perbaikan serta
modifikasi kapal (Ahyari, A. 1996)

2.6 Kebutuhan Material dengan Metode MRP

MRP (Material Requirement Planning) merupakan pendekatan yang logis


dan mudah dipahami untuk memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan
penentuan jumlah bagian, komponen, dan material yang diperlukan untuk
menghasilkan produk akhir. Filosofi MRP sendiri adalah “menyediakan”
komponen, material yang diperlukan pada jumlah, waktu dan tempat yang tepat.
MRP juga memberikan skedul waktu yang terinci kapan setiap komponen,
material dan bagian harus dipesan atau diproduksi.

Ada empat tahap dalam proses perencanaan kebutuhan material, tahapan


tersebut adalah sebagai berikut:

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 20
TUGAS AKHIR
HASANUL ARIF HARAHAP (2018310911)

1. Netting (Perhitungan kebutuhan bersih), Netting adalah proses perhitungan


kebutuhan bersih yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor
denagan keadaan persediaan.
2. Lotting (Penentuan ukuran pemesanan), Lotting adalah menentukan
besarnya pesanan setiap individu berdasarkan pada hasil perhitungan
netting.
3. Offsetting (Penetapan besarnya waktu ancang-ancang), Offsetting
bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melaksanakan rencana
pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih yang diinginkan lead time.
4. Exploding (Perhitungan selanjutnya untuk level di bawahnya), Exploding
adalah proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat level
dibawahnya, berdasarkan pada rencana pemesanan. Tujuan Material
Requirement Planning (MRP) Tujuan Sistim MRP adalah untuk
mengendalikan tingkat inventori, menentukan prioritas item, dan
merencanakan kapasitas yang akan dibebankan pada sistim produksi.
Secara umum tujuan pengelolaan inventori dengan menggunakan sistim
MRP tidak berbeda dengan sistim lain yakni ; memperbaiki layanan
kepada pelanggan, meminimisasir investasi pada inventori dan juga
memaksimisasi efisiensi operasi.(Yohanes dkk. 2017)

Desain Konstruksi Kamar Mesin pada Kapal Ikan (Fishing Vessel) 202 GT dengan Menggunakan
Cadmatic Hull and Stuctural 21

Anda mungkin juga menyukai