Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kapal penangkap ikan adalah kapalatau perahuyang digunakan untuk menangkap
ikan dilaut, didanau, atau disungai. Banyak variasi jenis kapal dan perahu yang
digunakan di usaha penangkapan ikan komersial, rekreasi, dan tradisional.

Sebagaisumberpembangkitlistrikutama,umumnyakapalpenangkapikanmenggunak
angenerator.Fungsiutamageneratordiataskapaladalahuntukmenyuplaikebutuhan
dayalistrik di kapal. Dayalistrik digunakan untuk menggerakkan motor-motordari
peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan,
system komunikasi dan navigasi, pengkondisia nudara (AC) dan ventilasi,
perlengkapan dapur (galley), system sanitari, coldstorage, alarm dan system
kebakaran, dan sebagainya.

Dalam pendesainan sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator
dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari
peralatannya. Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata
terbesar yang terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari
peralatan tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata
merupakan daya rata-rata pada periode kerja yangdapat ditentukan dengan
membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut.Kebutuhan
maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator
yangdiperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan
konfigurasi darielectricplant yangsesuaisertauntukmenentukan kapangenerator
dioperasikan.
Kelistrikan kapal perikanan, secara garis besar dapat kita bedakan menjadi
dua,yaitu:

 Kelistrikanarussearah(DC),dan
 Kelistrikanarusbolakbalik(AC)

Untuk kelisitrikan kapal perikanan yang tidak memiliki sumber tegangan listrik
sendiriatau biasa disebut dengan Generator, akan menggunakan accu sebagai
sumber tegangannyadan kita gunakan istilah “Kelistrikan arus searah”.Penulis
disini menggunakan sampel kapalikan KM.SLAMET JAYA GT29

B. RumusanMasalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan masalah, yakni bagaimana system


kelistrikan yang ada pada kapal kapal ikan KM.SLAMETJAYA GT 29 B serta
pendistribusian dayanya.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis menulis makalah ini yakni guna mengetahui system
kelistrikan yang ada pada kapal kapal ikan KM.SLAMETJAYA GT 29 B serta
pendistribusian dayanya.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk pembaca ialah sebagai bahan referensi guna mendalami ilmu
elektronika kapal.
2. Untuk penulis ialah sebagai bahan evaluasi mata kuliah elektronika kapal.
E. Manfaat Penelitian

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagaiberikut:

BAB. I PENDAHULUAN

Pendahuluan mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan


sistematika penulisan laporan.

BAB.IIL ANDASANTEORI

Meliputi referensi-referensi dari teori yang dipakai.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

Menyajikan alur flowchart pembuatan makalah.

BAB.IV PEMBAHASAN

Meliputi analisis system kelistrikan dan distribusi daya

BAB.V PENUTUP

Penutup ini berisikan simpulan dan saran


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan kapal perikanan

Kapal perikanan didefinisikan sebagai kapal atau perahu atau alata punglainnya
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan termasuk
melakukan survei atau eksplorasi perikanan. Kapal penangkap ikan adalah kapal
yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Kapal pengangkut ikan

Adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk
memuat, menampung menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.Berdasarkan
defenisi-definisi tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa kapal ikan sangat
beragam dari kekhususan penggunaannya hinggaukurannya.Kapal-kapal ikan
tersebut terdiri dari kapal atau perahu berukuran kecil berupa perahu sampan
(perahu tanpa motor) yang digerakkan dengan tenaga dayung atau layar, perahu
motor temple yang terbuat dari kayu hingga pada kapal ikan berukuran besar yang
terbuat dari kayu, fibreglass maupun besi baja dengan tenaga penggerak mesin
diesel.Jenis dan bentuk kapal ikan ini berbedasesuai dengan tujuan usaha, keadaan
perairan, daerah penangkapan ikan (fishing ground) dan lain-lain, sehingga
menyebabkan ukuran kapal yangberbeda pula (Purbayantoet al,2004).
Karakteristik kapal perikanan

Menurut Setianto (2007), Kapal perikanan sebagaimana layaknya kapal


penumpang dan kapalniaga lainnya maupun kapal barang, harus memenuhi syarat
umum sebagai kapal. Berkaiatan dengan fungsinya yang sebagian besar untuk
kegiatan penangkapan ikan, maka harus juga memenuhi syarat khusus untuk
mendukung keberhasilan kegiatan tersebut yang meliputi: kecepatan, olah
gerak/mneuver, ketahanan stabilitas, kemamapuan jelajah, konstruksi, mesin
penggerak, fasilitas pengawetan dan prosesing serta peralatan penangkapan.

1. Kecepatan

Kapal penangkap ikan biasanya membutuhkan kecepatan yang tinggi, karena


untuk mencari danmengejar gerombolan ikan. Disamping iitu juga untuk
mengangkut hasil tangkapan dalam keadaan segar sehingga dibutuhkan waktu
relative singkat.

2. Olah Gerak

Kapal perikanan memerlukan olah gerak/manuver kapal yangbaik terutamapada


waktu operasi penangkapan dilakukan. Misalnya pada waktu mencari, mengejar
gerombolan ikan, pengoperasian alat tangkapdan sebagainya.

3. Ketahanan Stabilitas

Kapal perikanan harus mempunyai ketahanan stabilitas yang baik terutama pada
waktu operasi penangkapan ikan dilakukan. Ketahanan terhadap hempasan angin,
gelombang dan sebagainya. Dalam hal ini kapal perikanan sering mengalami
olengan yang cukup tinggi.
4. Jarak Pelayaran/ Kemampuan jelajah

Kapal perikanan harus mempunyai kemampuan jelajah, untuk menempuh jarak


yang sangat tergantung pada kondisi lingkungan perikanan, seperti: pergerakan
gerombolan ikan, fihing grounddanmusimikan. Sehinggajarakpelayaran bisajauh,
sebagai contoh TunaLongLine.

5. Konstruksi

Konstruksi kapal perikanan harus kuat terhadap getaran mesin utama yang
biasanya mempunyaiukuran PK lebih besar dibanding kapal niaga lainnya yang
seukuran, benturan gelombangg dan anginakan lebih besar karena kapal perikanan
sering memotong gelombang pada saat mengejar gerombolan ikan.

6. Mesin Penggerak

Mesin penggerak utama kapal (mesinengine) kapal perikanan, ukurannya harus


kecil tetapi mempunyai kekuatan yang besar dan ketahanan harus tetap hidup
dalam kondisi olengan maupun extrim dalam waktu yang lama, mudah
dioperasikan maju dan mundur dimatikan maupun dihidupkan.
Jenis-jenis kapal perikanan

Kapal perikanan dapat dibedakan berdasarkan alat penggerak, fishing ground, alat
tangkap yangdigunakan maupun lainnya. Kapal perikanan berdasarkan alat
tangkap yang digunakan dan istilahyang sering digunakan adalah dengan
memberikan akhiran “er” pada alat tangkapnya, seperti: kapalpurse seine disebut
juga purse seiners, sedangkan untuk kapal trawl adalah trwalers dan
sebagainya(Setianto, 2007).

Menurut Setianto (2007), beberapa jenis kapal perikanan antara lain:

1. Kapal Purse seine adalah yang secara khusus dirancang untuk digunakan
menangkap ikan denganalat tangkap jenis purse seine atau sering juga
disebut pukat cincin, kapal ini sekaligus digunakan untuk menyimpan,
mendinginkan dan mengangkut hasil.

2. Kapal Longline secara khusus dirancang untuk menangkap ikan dengan


alat tangkap jenis long lineatau sering juga disebut rawaii dan sekaligus
untuk menyimpan, mendinginkan, dan mengangkut hasil tangkapan
sampai kepelabuhan. Kapal longline yang berukuran 30-100 GT pada
umumnya dioperasikan untuk menagkap ikan jenis tuna dengan hasil
sampingan ikan cucut, sehingga sering pula kapal tersebut disebut kapal
tunalong line.

3. Kapal Trawladalah kapal yang secara khusus dirancamg dan dibangun


untuk menangkap ikan dengan alat tangkap jenis Trawlatau sering disebut
juga pukat harimau.Tujuan utama penangkapan adalah udang dengan hasil
sampingan ikan demersal, sehingga sering disebut juga pukat udang.
4. Kapal pole and liner adalah kapal yang dibangun secara khusus digunakan
untuk menangkap ikan dengan alat penangkap anjenis poleandline atau
sering disebut juga huhate. Tujuan utama penangkapan ikan dari kapal
poleandline yang berukuran 29-100 GT adalah jenis cakalang (skipjack),
dan ikan tuna jenis yellow fin tuna, sehingga sering pula kapal disebut
sebagai kapal skipjackpoleand line.

Generator

A. Generator AC

Pengertian Marwan (2007) mengemukakan bahwa generator AC adalah jenis


mesin listrikyang banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik. Generator
AC juga bisa disebut Alternatoryang umum digunakan adalah Mesin sinkron yang
juga kadang digunakan sebagai motor listrik untukmemperbaiki power factor.
Keuntungan pada mesin sinkron adalah karena tidak menggunakan
sikatkomutasi.TeganganyangdibangkitkanpadaAlternatoradalahsebandingdenganfl
uksdanputarannya, sedangkanfrekuensinya sebanding denganputarandanjumlah
kutubnya.

Prinsip kerja Menurut Putra (2013) prinsip kerja Generator AC menggunakan


hukum Fara day yang menyatakan jika sebatang penghantar beradapada medan
magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya
gerak listrik. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak
pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku

pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar


bergerak, arahmedan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan
arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran electron yang terinduksi. Hukum
ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.

B. Generator DC

Putra (2013) mengemukakan bahwa Generator DC merupakan sebuah perangkat


Motor listrikyang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah. Menurut Marwan (2007) Mesin DC bias
dioperasikan sebagai motor maupun generator. Hammers (2013) mengatakan
bahwa Terdapat dua jenis motor DC, yaitu motor penguat terpisah, danmotor
penguat sendiri. Motor penguat sendiri meliputi:motor seri, motor shunt dan
motor komponyang merupakan kombinasi antara motor seri dan motor shunt.
Sedangkan generator pada dasarnya adalah sama, tetapi yang sering digunakan
adalah jenis generator terpisah. Karakteristik motor penguat Terpisah adalah arus
eksitasinya tidak tergantung dari sumber tegangan yang mencatunya. Putaran
jangkarakan turun jika momen torsinya naik.

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnetpermanent


dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih,
starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian
Motor.
MotorListrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yangberfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo.Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa airdan penyedot debu. Pada
motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
inidilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit.Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet
yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik.
Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan
yang tetap.
Kabel

Kabel sebagai bahan penghantar aliran listrik yang digunakan untuk instalasi di
kapal terbuatdari bahan tembaga kecuali pada kasus kabel termokopel untuk
peralatan instrumen dimana bahanlogam khusus dan campuran seperti Cupro-
nikel digunakan pada beberapa kabel. Kabel las yangdigunakan pada reparasi
kapal dan pekerjaan pada bangunan pengeboran minyak lepas pantai (off-
shoredrillingrig), dan lain-lain menggunakan aluminium sebagai kawat
konduktornya.

Kabel dari bahan tembaga (kawat kabel) biasanya menggunakan bahan PVC atau
beberapa bahan lainnya sebagai bahan isolasi. Isolasi kabel sangatlah penting
karena isolasi kabel tersebut harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan
yang disebabkan oleh kondisiburukdarilingkungan kabel seperti air laut, beban
mekanis, perubahan suhu dan lain-lain. Selain itu isolasi kabelharus sesuai dengan
karakteristik listrik listrik dari konduktor dan juga arus listrik akan tergantungpada
kondisi dari konduktor. Secara singkat beberapa kerusakan pada konduktor akan
mengurangiarea luasan dari penampang konduktor sehingga akan meyebabkan
tahanan listrik dari konduktor akanmeningkat.Selanjutnyaakan menyebabkan suhu
konduktorakan menjadilebih tinggi dariyangdirencanakan. Kerusakan pada isolasi
kabel akan berakibat pada tahanan isolasi yang keseluruhanmendekati nol yang
selanjutnya akan berakibat terjadinya short sirkuit. Jadi jelaslah, perlu
identifikasikondisiyangadadikapaldandisekitarlokasidimanakabelakanditempatkan
sebelummempertimbangkan standar mutu (tipe) kabel yang mampu melindungi
kabel dari situasi yang bersifatdapatmerusak.
Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektro mekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utam
ayakni Elektromagne t(Coil)

dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip


ElektromagnetikuntukmenggerakkanKontakSaklarsehinggadenganaruslistrikyang
kecil(lowpower)dapatmenghantarkanlistrikyang bertegangan lebihtinggi.

Sebagaicontoh,denganRelayyangmenggunakanElektromagnet5Vdan50mAmampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V2A.

Transformator

Transformator adalah merupakan suatu alat listrik yang dapatmemindahkan dan


mengubahenergilistrik darisatu atau lebih rangkaian listrik kerangkain listrik
lainnyamelaluigandenganmagnet. ( Zuhal, 1988 )Transformator juga dikatakan
sebagai suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari satu
rangkaian kerangkaian lainnya secara induksi elektro magnetik.
(Sumanto,1991)Transformator pada umumnya banyak dipergunakan untuk system
tenaga listrik maupun untuk rangkaian elektronik. Dalam sistem tenaga listrik,
transformator dipergunakan untuk memindahkan energi dari satu rangkaian listrik
ke rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi.Melaluitrasformatortegangan
dapatdinaikan atau diturunkan,untuk saluran terasmisiditerapkantegangan
tinggi( 70 kV-500 kV ) atau tegangn ultra tinggi ( 500 kV ke atas ),Tujuannya
adalah untukmereduksi rugi-rugi daya pada saluran trasmisi tersebut. Sedangkan
sisi pembangkit dan pemakai adalah tegangan rendah, terutama pada pemakai
diterapkan tegangan rendah 380/220Vsupaya aman
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart

Pada bab ini akan diuraikan bagaimana penulis menggunakan alur dalam
penulisan makalah ini.

enganalistiap-tiapmasal

Pembahasan

Simpulandansaran

Selesai
BAB IV
PEMBAHASAN

Spesifkasi Umum

 Panjang Utama Kapal (LOA) : 18.50Meter


 Lebar Maximum (BMAX) : 4.60Meter
 Tinggi Geladak (H) : 1.80Meter
 Sarat Benam Air (T) : 1.20Meter
 Gross Tonnage (GT) : 29GT
 Mesin penggerak marine Diesel : 170HP
 Kecepatan Jelajah (V) : 9Knot
 Volume Ruang Palka : ±30Ton
 Tanki Bahan Bakar (FOT) : 4000 Liter
 Tanki Air Tawar (FWT) : 2000 Liter
 Ruang Umpan : 2,50m3
 Jangkauan Operasi dari Pantai : 100mil
 Awak kapal (ABK) :8–10Org
Peralatan Kapal
A. Alat Navigasi dan Komunikasi
1. Radio VHF+antenna eksternal 1Set

2. GPSMAP+ FishFinder 1Set


Mesin Dan Instalasi

1. Mesin Diesel170HPc/wGear Box 1Unit

Sistem Kelistrikan

SISTEM KELISTRIKAN ARUS SEARAH (DC)

Sistem hubungan kelistrikan arus searah dapat kita lihat pada gambar, saat
kelistrikan arussearah kita operasikan, maka akan terjadi perubahan data atau
tenaga yaitu tenaga listrik menjaditenaga mekanik ataupun sebaliknya. Dari
sumber tegangan accu ke motor starter terjadi perubahantenaga listrik menjadi
tenaga mekanik untuk menggerakan awal mesin. Dari mesin penggerak
kealternator terjadi perubahan tenaga mekanik (untuk memutar alternator)
menjadi tenaga listrik untukmengisi accu. Disamping untuk menggerakan motor
starter sebagai penggerak awal mesin, accu juga digunakan untuk instalasi
penerangan, atau lampu-lampu navigasi kapal serta dapat juga digunakan untuk
catu daya alat-alat navigasiel
Sebuah generator tetap membutuhkan mesin penggerak (Prime Mover) sehingga
secara utuh kita sebut sebagai Generator Set (GEN-SET). Karena untuk
menjalankan awal mesin diperlukan motor starter maka accu dan alternator kita
perlukan.

SISTEM KELISTRIKAN ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Untuk kelistrikan kapal ikan KM SLAMET JAYA GT 29yang sudah dilengkapi


dengan pembangkitlistrik atau generator, maka sumber tegangan untuk instalasi
penerangan dan alat-alat pemakai tidaklagi mengambil dari accu tetapi mengambil
dari generator dan kita gunakan istilah “Kelistrikan ArusBolakBalik”.

Sistem kelistrikan arus bolak balik terdiri dari :

 Accu : sebagai penyimpan arus dan sumber tegangan


 Alternator : sebagai alat pengisi accu hubungan kelistrikan
 Motor stater : sebagai alat penggerak awal mesin
 Generator : sebagai pembangkit listrik arus bolak balik
Instalasi listrik penerangan, alat-alat pemakai arus. Saat kelistrikan arus bolak
balik kita operasikan akan terjadi :

1. Dari accu kemotor starter terjadi perubahan tenaga listrik arus searah
menjadi tenaga mekanik untuk menggerakan awal mesin.
2. Dari penggerak kealternator terjadi perubahan tenaga mekanik untuk
memutar alternato rmenjadi tenaga listrik arus searah untuk mengisi accu.
3. Dari mesin penggerak ke generator terjadi perubahan tenaga mekanik
untuk memutar generator menjadi tenaga listrik arus bolak balik untuk
instalasi penerangan dan alat-alat pemakai arus.
Untukkapal-kapal yang besar, kedua sistim kelistrikan kita gunakan, dimana
untuk kelistrikan arus searah digunakan sebagai instalasi penerangan darurat,pada
saat terjadi gangguan atau kerusakan padagenerator.

Distribusi Daya Kapal

Dua macam frekuensi daya yang biasa digunakan secara umum adalah
50Hzdan60Hz.Pemilihan frekwensi yang akan digunakan untuk pemakaian
khusus seringkali ditentukan olehketersediaannya di pasaran. Untuk kapal yang
beroperasi di Indonesia biasanya menggunakan 50 Hzsedangkan di beberapa
bagian belahan dunia sebagian besar menggunakan frekwensi 60 Hz. Sehingga
dalam pemilihan biasanya dipilih yang frekuensinya lebih tinggi/besar karena
lebih menguntungkan.

Daya keluaran motor sebanding dengan kecepatannya dan untuk itu mesindengan
60 Hz secaraumum lebih baik dan mempunyai daya yang lebih besar
dibandingkan dengan 50 Hz. Pada mesin 60Hz dibutuhkan sedikit lempengan besi
sehingga mesin menjadi lebih murah. Dan kecepatan motoryangdiperoleh
darisuplaimesin 60 Hzbiasanyalebihsesuai.

Energi untuk beban penerangan dan beban dayaSistem kelistrikan suatukapal


biasanyadisuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai dari
emergency generator atau daribattery (aki). Daya listrik keluaran dari generator
inibiasanya semuanya akan dipusatkan menuju kesatuMain Switch Board(MSB).

Biasanya,emergencyswitchboarddansistememergencydistributiondayanyaterhubun
gdenganbustiedariswitchboarddikapal.Jikasistempelayanandayadikapalmengalami
kegagalan/kerusakan, sistem emergency distribution akan secara otomatis
berpindah dari pelayanannormal ke pelayanan Emergency Generator. Ada banyak
disain yang berbeda untuk distribusi dayapada instalasi beban listrik di kapal
tergantung type kapalnya.Daya listrik atau arus listrik keluarandari MSB dibagi
dalam beban-beban yang terdiri dari 3 kelompok besar :
-Beban penerangan; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V
satu phase dengan frekwensi 50Hz. Kebanyakan beban ini berupa penerangan
padagang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan terbuka dan socket keluaran
untuk peralatan untuk peralatan-peralatan power yangrelatifrendah.

-Beban daya; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V/380 V
tiga phase denganfrekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini semua
kebutuhan penerangan kapal disuplaidengan beberapa feeder dari sistemdistribusi
dari switchboard melalui panel distribusi penerangan.Secara umum hal ini bersifat
ekonomis dalam operasionalnya sampai batas beban yang disuplai olehtiap feeder
penerangan kurang dari 100 Ampere sehingga feeder mungkin disuplai dari sirkuit
breaker100 ampere. Paling kurang 2 feeder disediakan untuk melayani keperluan
penerangan pada setiapruang mesin. Suatu feeder yang terpisah disediakan untuk
penerangan pada ruang muat. Satu feederbiasanya tersedia untuk tiap cargo hold
yang dapat dimatikan pada switchboard ketika kapal sedangberlayar. Sehingga
mencegah kemungkinan bahaya kebakaran akibat listrik pada ruangan
tersebut.Suatufeederyangterpisahdariyanglainjugadiperlukanuntukmenyuplaisemu
akebutuhandaya

untuk penerangan pada saat operasional dan ruangan yang tak tertutup. Untuk
feeder penerangan,ukuran kabel didasarkan pada 100 % dari total daya terhubung
ditambah rata-rata beban aktif sirkuit untuk tiap bagian switch atau sirkuit breaker
(stop kontak) pada panel pada saat dialiri atau disuplai.
BAB V

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil analisa penulis, penulis dapat mendapatkan hasil bahwa:

1. Kelistrikan kapal khususnya untuk kapal perikanan, secara garis besar dapat
kita bedakan menjadi dua, yaitu :
 Kelistrikan arus searah (DC),dan
 Kelistrikan arus bolak balik (AC)

2. Energi untuk beban penerangan dan beban daya Sistem kelistrikan suatu

Kapal biasanya disupla ioleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai
dari emergency generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari
generator ini biasanya semuanya akan dipusatkan menuju kesatu Main Switch
Board.

Saran

1. Koleksi buku pelajaran, artikel atau hal-hal yang berhubungan dengan system
listrik pada kapal diperpustakaan kiranya lebih diperbanyak.
2. Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan makalah ini pada berbagai
macam permasalahan yang lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

Ardidja, Supardi.2007. Kapal Penangkap Ikan. Sekolah Tinggi Perikanan


Jakarta.http://www.scribd.com/doc/19583983/Kapal-Penangkap-Ikan.

Ariyanto,Mega.2009.Pembuatan Kapal Non Bajadan Penggunaannya.

Purbayantoetal.2004.KajianTeknisKemungkinanPengalihanPengaturanPerijinanda
riGTmenjadi Volume Palka pada Kapal Ikan. Makalah tentang “Paradigma baru
pengelolaan perikananyang bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan
kelestarian sumberdaya dan manfaat ekonomimaksimal”

Setianto,Indradi.2007.KapalPerikanan.UNDIP.Semarang

Syarif, Hidayat. 2008. Analisa Probabilitas Kerusakan pada Konstruksi Lambung


Kapal
KayudenganSistemPantekdanSistemOverlappingMenggunakanDistribusiWeibull.
Http://digilib.its.ac.id/detil.php?id=2470.

Anda mungkin juga menyukai