PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal penangkap ikan adalah kapalatau perahuyang digunakan untuk menangkap
ikan dilaut, didanau, atau disungai. Banyak variasi jenis kapal dan perahu yang
digunakan di usaha penangkapan ikan komersial, rekreasi, dan tradisional.
Sebagaisumberpembangkitlistrikutama,umumnyakapalpenangkapikanmenggunak
angenerator.Fungsiutamageneratordiataskapaladalahuntukmenyuplaikebutuhan
dayalistrik di kapal. Dayalistrik digunakan untuk menggerakkan motor-motordari
peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan,
system komunikasi dan navigasi, pengkondisia nudara (AC) dan ventilasi,
perlengkapan dapur (galley), system sanitari, coldstorage, alarm dan system
kebakaran, dan sebagainya.
Dalam pendesainan sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator
dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari
peralatannya. Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata
terbesar yang terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari
peralatan tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata
merupakan daya rata-rata pada periode kerja yangdapat ditentukan dengan
membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut.Kebutuhan
maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator
yangdiperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan
konfigurasi darielectricplant yangsesuaisertauntukmenentukan kapangenerator
dioperasikan.
Kelistrikan kapal perikanan, secara garis besar dapat kita bedakan menjadi
dua,yaitu:
Kelistrikanarussearah(DC),dan
Kelistrikanarusbolakbalik(AC)
Untuk kelisitrikan kapal perikanan yang tidak memiliki sumber tegangan listrik
sendiriatau biasa disebut dengan Generator, akan menggunakan accu sebagai
sumber tegangannyadan kita gunakan istilah “Kelistrikan arus searah”.Penulis
disini menggunakan sampel kapalikan KM.SLAMET JAYA GT29
B. RumusanMasalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis menulis makalah ini yakni guna mengetahui system
kelistrikan yang ada pada kapal kapal ikan KM.SLAMETJAYA GT 29 B serta
pendistribusian dayanya.
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk pembaca ialah sebagai bahan referensi guna mendalami ilmu
elektronika kapal.
2. Untuk penulis ialah sebagai bahan evaluasi mata kuliah elektronika kapal.
E. Manfaat Penelitian
BAB. I PENDAHULUAN
BAB.IIL ANDASANTEORI
BAB.IV PEMBAHASAN
BAB.V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
Kapal perikanan didefinisikan sebagai kapal atau perahu atau alata punglainnya
yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan termasuk
melakukan survei atau eksplorasi perikanan. Kapal penangkap ikan adalah kapal
yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Kapal pengangkut ikan
Adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk
memuat, menampung menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.Berdasarkan
defenisi-definisi tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa kapal ikan sangat
beragam dari kekhususan penggunaannya hinggaukurannya.Kapal-kapal ikan
tersebut terdiri dari kapal atau perahu berukuran kecil berupa perahu sampan
(perahu tanpa motor) yang digerakkan dengan tenaga dayung atau layar, perahu
motor temple yang terbuat dari kayu hingga pada kapal ikan berukuran besar yang
terbuat dari kayu, fibreglass maupun besi baja dengan tenaga penggerak mesin
diesel.Jenis dan bentuk kapal ikan ini berbedasesuai dengan tujuan usaha, keadaan
perairan, daerah penangkapan ikan (fishing ground) dan lain-lain, sehingga
menyebabkan ukuran kapal yangberbeda pula (Purbayantoet al,2004).
Karakteristik kapal perikanan
1. Kecepatan
2. Olah Gerak
3. Ketahanan Stabilitas
Kapal perikanan harus mempunyai ketahanan stabilitas yang baik terutama pada
waktu operasi penangkapan ikan dilakukan. Ketahanan terhadap hempasan angin,
gelombang dan sebagainya. Dalam hal ini kapal perikanan sering mengalami
olengan yang cukup tinggi.
4. Jarak Pelayaran/ Kemampuan jelajah
5. Konstruksi
Konstruksi kapal perikanan harus kuat terhadap getaran mesin utama yang
biasanya mempunyaiukuran PK lebih besar dibanding kapal niaga lainnya yang
seukuran, benturan gelombangg dan anginakan lebih besar karena kapal perikanan
sering memotong gelombang pada saat mengejar gerombolan ikan.
6. Mesin Penggerak
Kapal perikanan dapat dibedakan berdasarkan alat penggerak, fishing ground, alat
tangkap yangdigunakan maupun lainnya. Kapal perikanan berdasarkan alat
tangkap yang digunakan dan istilahyang sering digunakan adalah dengan
memberikan akhiran “er” pada alat tangkapnya, seperti: kapalpurse seine disebut
juga purse seiners, sedangkan untuk kapal trawl adalah trwalers dan
sebagainya(Setianto, 2007).
1. Kapal Purse seine adalah yang secara khusus dirancang untuk digunakan
menangkap ikan denganalat tangkap jenis purse seine atau sering juga
disebut pukat cincin, kapal ini sekaligus digunakan untuk menyimpan,
mendinginkan dan mengangkut hasil.
Generator
A. Generator AC
B. Generator DC
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yangberfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo.Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa airdan penyedot debu. Pada
motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
inidilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnit.Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet
yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik.
Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan
yang tetap.
Kabel
Kabel sebagai bahan penghantar aliran listrik yang digunakan untuk instalasi di
kapal terbuatdari bahan tembaga kecuali pada kasus kabel termokopel untuk
peralatan instrumen dimana bahanlogam khusus dan campuran seperti Cupro-
nikel digunakan pada beberapa kabel. Kabel las yangdigunakan pada reparasi
kapal dan pekerjaan pada bangunan pengeboran minyak lepas pantai (off-
shoredrillingrig), dan lain-lain menggunakan aluminium sebagai kawat
konduktornya.
Kabel dari bahan tembaga (kawat kabel) biasanya menggunakan bahan PVC atau
beberapa bahan lainnya sebagai bahan isolasi. Isolasi kabel sangatlah penting
karena isolasi kabel tersebut harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan
yang disebabkan oleh kondisiburukdarilingkungan kabel seperti air laut, beban
mekanis, perubahan suhu dan lain-lain. Selain itu isolasi kabelharus sesuai dengan
karakteristik listrik listrik dari konduktor dan juga arus listrik akan tergantungpada
kondisi dari konduktor. Secara singkat beberapa kerusakan pada konduktor akan
mengurangiarea luasan dari penampang konduktor sehingga akan meyebabkan
tahanan listrik dari konduktor akanmeningkat.Selanjutnyaakan menyebabkan suhu
konduktorakan menjadilebih tinggi dariyangdirencanakan. Kerusakan pada isolasi
kabel akan berakibat pada tahanan isolasi yang keseluruhanmendekati nol yang
selanjutnya akan berakibat terjadinya short sirkuit. Jadi jelaslah, perlu
identifikasikondisiyangadadikapaldandisekitarlokasidimanakabelakanditempatkan
sebelummempertimbangkan standar mutu (tipe) kabel yang mampu melindungi
kabel dari situasi yang bersifatdapatmerusak.
Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektro mekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utam
ayakni Elektromagne t(Coil)
Sebagaicontoh,denganRelayyangmenggunakanElektromagnet5Vdan50mAmampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V2A.
Transformator
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart
Pada bab ini akan diuraikan bagaimana penulis menggunakan alur dalam
penulisan makalah ini.
enganalistiap-tiapmasal
Pembahasan
Simpulandansaran
Selesai
BAB IV
PEMBAHASAN
Spesifkasi Umum
Sistem Kelistrikan
Sistem hubungan kelistrikan arus searah dapat kita lihat pada gambar, saat
kelistrikan arussearah kita operasikan, maka akan terjadi perubahan data atau
tenaga yaitu tenaga listrik menjaditenaga mekanik ataupun sebaliknya. Dari
sumber tegangan accu ke motor starter terjadi perubahantenaga listrik menjadi
tenaga mekanik untuk menggerakan awal mesin. Dari mesin penggerak
kealternator terjadi perubahan tenaga mekanik (untuk memutar alternator)
menjadi tenaga listrik untukmengisi accu. Disamping untuk menggerakan motor
starter sebagai penggerak awal mesin, accu juga digunakan untuk instalasi
penerangan, atau lampu-lampu navigasi kapal serta dapat juga digunakan untuk
catu daya alat-alat navigasiel
Sebuah generator tetap membutuhkan mesin penggerak (Prime Mover) sehingga
secara utuh kita sebut sebagai Generator Set (GEN-SET). Karena untuk
menjalankan awal mesin diperlukan motor starter maka accu dan alternator kita
perlukan.
1. Dari accu kemotor starter terjadi perubahan tenaga listrik arus searah
menjadi tenaga mekanik untuk menggerakan awal mesin.
2. Dari penggerak kealternator terjadi perubahan tenaga mekanik untuk
memutar alternato rmenjadi tenaga listrik arus searah untuk mengisi accu.
3. Dari mesin penggerak ke generator terjadi perubahan tenaga mekanik
untuk memutar generator menjadi tenaga listrik arus bolak balik untuk
instalasi penerangan dan alat-alat pemakai arus.
Untukkapal-kapal yang besar, kedua sistim kelistrikan kita gunakan, dimana
untuk kelistrikan arus searah digunakan sebagai instalasi penerangan darurat,pada
saat terjadi gangguan atau kerusakan padagenerator.
Dua macam frekuensi daya yang biasa digunakan secara umum adalah
50Hzdan60Hz.Pemilihan frekwensi yang akan digunakan untuk pemakaian
khusus seringkali ditentukan olehketersediaannya di pasaran. Untuk kapal yang
beroperasi di Indonesia biasanya menggunakan 50 Hzsedangkan di beberapa
bagian belahan dunia sebagian besar menggunakan frekwensi 60 Hz. Sehingga
dalam pemilihan biasanya dipilih yang frekuensinya lebih tinggi/besar karena
lebih menguntungkan.
Daya keluaran motor sebanding dengan kecepatannya dan untuk itu mesindengan
60 Hz secaraumum lebih baik dan mempunyai daya yang lebih besar
dibandingkan dengan 50 Hz. Pada mesin 60Hz dibutuhkan sedikit lempengan besi
sehingga mesin menjadi lebih murah. Dan kecepatan motoryangdiperoleh
darisuplaimesin 60 Hzbiasanyalebihsesuai.
Biasanya,emergencyswitchboarddansistememergencydistributiondayanyaterhubun
gdenganbustiedariswitchboarddikapal.Jikasistempelayanandayadikapalmengalami
kegagalan/kerusakan, sistem emergency distribution akan secara otomatis
berpindah dari pelayanannormal ke pelayanan Emergency Generator. Ada banyak
disain yang berbeda untuk distribusi dayapada instalasi beban listrik di kapal
tergantung type kapalnya.Daya listrik atau arus listrik keluarandari MSB dibagi
dalam beban-beban yang terdiri dari 3 kelompok besar :
-Beban penerangan; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V
satu phase dengan frekwensi 50Hz. Kebanyakan beban ini berupa penerangan
padagang-gang, ruangan-ruangan tertutup, ruangan terbuka dan socket keluaran
untuk peralatan untuk peralatan-peralatan power yangrelatifrendah.
-Beban daya; semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 220 V/380 V
tiga phase denganfrekwensi 50 Hz. Kebanyakan beban pada kelompok ini semua
kebutuhan penerangan kapal disuplaidengan beberapa feeder dari sistemdistribusi
dari switchboard melalui panel distribusi penerangan.Secara umum hal ini bersifat
ekonomis dalam operasionalnya sampai batas beban yang disuplai olehtiap feeder
penerangan kurang dari 100 Ampere sehingga feeder mungkin disuplai dari sirkuit
breaker100 ampere. Paling kurang 2 feeder disediakan untuk melayani keperluan
penerangan pada setiapruang mesin. Suatu feeder yang terpisah disediakan untuk
penerangan pada ruang muat. Satu feederbiasanya tersedia untuk tiap cargo hold
yang dapat dimatikan pada switchboard ketika kapal sedangberlayar. Sehingga
mencegah kemungkinan bahaya kebakaran akibat listrik pada ruangan
tersebut.Suatufeederyangterpisahdariyanglainjugadiperlukanuntukmenyuplaisemu
akebutuhandaya
untuk penerangan pada saat operasional dan ruangan yang tak tertutup. Untuk
feeder penerangan,ukuran kabel didasarkan pada 100 % dari total daya terhubung
ditambah rata-rata beban aktif sirkuit untuk tiap bagian switch atau sirkuit breaker
(stop kontak) pada panel pada saat dialiri atau disuplai.
BAB V
PENUTUP
Simpulan
1. Kelistrikan kapal khususnya untuk kapal perikanan, secara garis besar dapat
kita bedakan menjadi dua, yaitu :
Kelistrikan arus searah (DC),dan
Kelistrikan arus bolak balik (AC)
2. Energi untuk beban penerangan dan beban daya Sistem kelistrikan suatu
Kapal biasanya disupla ioleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai
dari emergency generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari
generator ini biasanya semuanya akan dipusatkan menuju kesatu Main Switch
Board.
Saran
1. Koleksi buku pelajaran, artikel atau hal-hal yang berhubungan dengan system
listrik pada kapal diperpustakaan kiranya lebih diperbanyak.
2. Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan makalah ini pada berbagai
macam permasalahan yang lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Purbayantoetal.2004.KajianTeknisKemungkinanPengalihanPengaturanPerijinanda
riGTmenjadi Volume Palka pada Kapal Ikan. Makalah tentang “Paradigma baru
pengelolaan perikananyang bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan
kelestarian sumberdaya dan manfaat ekonomimaksimal”
Setianto,Indradi.2007.KapalPerikanan.UNDIP.Semarang