A. VISI
Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan
perikanan adalah Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju,
Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu Presdien
untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras
dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
B. MISI
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan
perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional,
maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni:
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan
yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan
dan perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan
yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.
C. TUJUAN
Motor bakar
Motor listrik, dimana energi listrik diubah menjadi tenaga mekanik (berujud putaran).
Turbin uap, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar padat
(kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin, sehingga menghasilkan
tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin.
Turbin Uap
Turbin gas, dimana gas dari hasil pembakaran BBM digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu
turbin, sehingga menghasilkan tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin gas.
Turbin Gas
Mesin uap bertorak, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar
padat (kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan torak dalam silinder mesin uap, gerak
maju mundur dari torak ini kemudian diubah menjadi gerak putar oleh poros mesin uap.
Mesin pembangkit tenaga listrik, yang umumnya disebut generator set atau genset,
yang terdiri generator atau alternator dan mesin penggeraknya motor bakar.
Instalasi listrik untuk penerangan.
Instalasi listrik tenaga, instalasi listrik yang berkaitan dengan motor listrik.
b. Listrik Arus Lemah atau DC = Direct Curent, dikapal penangkap ikan digunakan
sebagai catu daya (power supply) :
Peralatan komunikasi.
Peralatan kontrol, umumnya engine control.
3. Mesin Pendingin
Digunakan untuk mempertahankan mutu hasil perikanan, mesin pendingin yang umum
digunakan adalah :
Cold Storage adalah suatu fasilitas yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan-bahan
hasil pertanian, perikanan, peternakan dan industry. Dengan mendinginkan suhu suatu bahan atau
produk, maka aktifitas enzim atau mikroba yang berada didalamnya akan berkurang. Sehingga
kerusakan atau penurunan mutu dapat dihambat.
Cold storage
Cool Room adalah gudang berpendingin ( Tidak untuk menurunkan suhu produk )
Cool room
4. Pesawat Bantu, yang terdiri dari :
Pompa-pompa cairan, berguna untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain,
diantaranya adalah : air, bahan bakar minyak, dan minyak pelumas.
Pompa air
Mesin jangkar, yang berguna menurunkan dan mengangkat jangkar.
Mesin Jangkar
Mesin kemudi, yang berfungsi untuk mengemudikan kapal pada waktu berlayar.
Power block adalah peralatan untuk menarik jaring purse seine.
Line houler
Winch trawl adalah untuk menarik jaring pukat harimau.
Winch trawl
5. Mesin-mesin pengolah hasil perikanan, yang terdiri dari :
Mesin pemisah daging dengan tulang/duri ikan.
Panci presto/boiler
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, Kapal-kapal penangkap ikan ukuran 10-15GT yang beroperasi din
perairan Sulawesi umumnya telah menggunakan mesin truck sebagai tenaga
penggeraknya (propullsor), hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan
investasi awal yang rendah, kemudahan dalam perawatan serta suku cadang
yang relatif lebih murah dan mudah ditemukan di pasaran.
Tujuan
1. Kecepatan
Kapal penangkap ikan biasanya membutuhkan kecepatan yang tinggi,
karena untuk mencari dan mengejar gerombolan ikan. Disamping iitu juga
untuk mengangkut hasil tangkapan dalam keadaan segar sehingga
dibutuhkan waktu relatif singkat.
2. Olah Gerak
3. Ketahanan Stabilitas
5. Konstruksi
Konstruksi kapal perikanan harus kuat terhadap getaran mesin utama yang
biasanya mempunyai ukuran PK lebih besar dibanding kapal niaga lainnya
yang seukuran, benturan gelombangg dan angin akan lebih besar karena
kapal perikanan sering memotong gelombang pada saat mengejar
gerombolan ikan.
6. Mesin Penggerak
8. Perlengkapan Penangkapan
1. Mesin Kapal
Mesin diesel adalah termasuk pesawat kalor, yaitu pesawat yang merubah
energi potensial berupa panas mejadi usaha mekanik dan di pakai sebagai
mesin penggerak kapal.
Type : 4L-OHV
Dimensi :
panjang :1101,5mm(43,40)
Tinggi : 1074,5mm(42,34)
14. CylinderHead
4. Pegas Katup
Pegas katup (valve spring) digunakan untuk menutup katup. Pada umumnya
mesin menggunakan pegas untuk tiap katupnya, tetapi ada juga yang
menggunakan 2 pegas. Penggunaan pegas yang jarakpitch-nya berbeda
(uneven pitch spring) / pegas ganda (double spring )adalah untuk mencegah
katup melayang. Katup melayang adalah gerakan katup yang tidak seirama
dengan gerakan cam saat putaran tinggi.
Pegas dengan jarak pitch berbeda tipe
PENUTUP
1. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan Teknologi, maka kemajuan
di bidang industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk
mempermudah dan menambah kenyamanan manusia dalam memenuhi kebutuhan.
Salah satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam penggunaanya diperlukan
pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik supaya selama pengoperasian
mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan
mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut
tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan
bakar. Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir
kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba
mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara yang
akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan Robert
Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat.
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada
akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam
ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan
temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk
memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya
udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve
untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan demikian dalam sebuah
mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar
yang diinjeksikan.
Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil penampilannya juga
bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh Vernon Rosa pada tahun 1950-
an. Motor diesel akhirnya memasuki perkembangan pemakaian dan pemasaran
yang lebih luas. Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan penambahan
sebuah turbocarjer yaitu alat untuk memasukkan (memompakan) udara ke dalam
saluran masuk (intake manifold). Pompa turbocharger ini digerakkan oleh gas buang
yang kedalam turbocarjer tersebut. Dengan adanya turbocarjer ini maka akan
menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel seperti ini keadaanya sekarang
menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan dan bebas polusi udara.
Banyaknya udara yang masuk ke silinder pada mesin diesel memiliki
pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat
menentukan output. Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk
bahan bakar mesin diesel menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat terbakar secara spontanitas oleh
adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur udara yang
dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas.
Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane
(cetane number). Untuk mesin diesel yang berkecepatan tinggi yang digunakan pada
kendaraan truk dan mobil-mobil angka cetane yang umumnya digunakan sekurang-
kurangnya 40-45.
PEMBAHASAN
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas
kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin
bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun
1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini kemudian
diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering (Wikipedia, 2015)
Jenis Motor Diesel berdasarkan sumber penggerak kapal atau motor penggerak
kapalnya yaitu sebagai berikut :
1. Motor Diesel darat (Land atau Stasionary Diesel Engine) merupakan Motor
Diesel (non-automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak pembangkit,
tenaga listrik (generator), penggerak pompa, penggerak penggiling padi, (rice
milling), penggerak traktor.
2. Motor Diesel mobil (Automotive Diesel Engine) merupakan Motor Diesel
(automotive) yang dipergunakan sebagai penggerak tenaga mobil, truk, bus,
dan lain-lain.
3. Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine) merupakan Motor Diesel Laut yang
digunakan sebagai sumber penggerak kapal (Motor Diesel yang dirancang
dipergunakan khusus untuk keperluan laut).
2.4 Mesin Dalam Kapal
Mesin Dalam (Inboard Engine) banyak digunakan pada kapal ikan yang
memiliki jangkauan daerah penangkapan
(fishing ground) umumnya pada perairan
lepas pantai sampai ZZEI dan waktu melaut
(fishing days) relatif lebih lama serta ukuran
GT kapal lebih besar. Alat tangkap yang
sering digunakan yaitu purse seine, pukat
udang, gill net dan lain-lain. Merk mesin
diesel yang biasa digunakan yaitu Fuso, Mitsubishi, dan lain-lain.Cara pemasangan
inbord engine yaitu diikat dengan beberapa baut pada pondasi mesin, balok pondasi
mesindiikat dengan beberapa baut pada frame (gading) kamar mesin yang biasanya
mempunyai jarak lebih rapat dan ukuran gading lebih besar dibandingkan dengan
gading bagian lain
2.5 Mesin Luar Kapal
Mesin Luar (Outboard Engine)Banyak digunakan pada kapal ikan yan
berukuran kecil dengan jangkauan
daerah penangkapan (fishing
ground) pada perairan pantai dan
waku melaut (fishing days) relatif
lebih pendek serta ukuran GT kapal /
perahu umumnya kecil alat tangkap
yang biasa digunakan yaitu trammel
net, pancing, lampara dasar, pancing
ulur. Mesin yang biasa digunakan
nelayan yaitu Dongfeng, Kobota, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kapal Perikanan adalah Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung
lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan,
pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan.
2. Mesin kapal adalah suatu unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga
penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam
perkapalan ada beberapa persyaratan yang wajib diketahui oleh para teknisi
yang bergerak dalam bidang perkapalan.
3. Motor diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas
kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti
mesin bensin atau mesin gas. Terdapat 3 jenis motor diesel yaitu Motor Diesel
Darat ( Land atau Stasionary Diesel Engine), Motor Diesel Mobil (Automitive
Diesel Engine), Motor Diesel Laut (Marine Diesel Engine).
4. Mesin dalam (Inboard Engine) Banyak digunakan pada kapal ikan yang
memiliki jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) umumnya pada
perairan lepas pantai sampai ZZEI dan waktu melaut (fishing days) relatif lebih
lama serta ukuran GT kapal lebih besar. Sedangkan motor luar Banyak
digunakan pada kapal ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah
penangkapan (fishing ground) pada perairan pantai dan waku melaut (fishing
days) relatif lebih pendek serta ukuran GT kapal/perahu umumnya kecil.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Kapalhttp://www.alamikan.com/2014/12/jenis-mesin-luar-dan-mesin-dalam-
kapal.html
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.00 WIB
Molamahu, Andri A. 2015. Makalah Mesin Perikanan
https://andriperikanan.wordpress.com/2015/01/17/makalah-mesin-perikanan/
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.15 WIB
Pratama, Saiful. 2013. Instalasi Mesin.
http://ephulnaval.blogspot.co.id/2013/04/instalasi-mesin.html
Diakses pada 14 Oktober 2015 Pukul 20.10 WIB
Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan
Jenis kapal penangkap ikan terbagi atas 11 (sebelas) tipe kapal dan kapal perikanan lainya terbagi
atas 7 (tujuh) tipe kapal. Klasifikasi kapal dengan menggunakan singkatan standar sesuai
dengan Standar International Klasifikasi Statistik Kapal Perikanan, seperti terlihat pada tabel 2.
Untuk mengukur dimensi utama kapal, sebaiknya bangunan konstruksi kapal dalam
keadaan lunas rata (even keel) dan diupayakan bangunan konstruksi kapal berada di atas galangan
kapal. Hal ini disebabkan untuk memudahkan pengukuran panjang garis air dan panjang garis
tegak kapal serta kedalaman kapal yang berada di bawah permukaan air laut. Adapun pengertian
teknis mengenai dimensi/ ukuran utama dan koefisien bentuk kapal adalah sebagai berikut :
a. Panjang kapal
1) Panjang seluruh kapal (Length over all, Loa) adalah jarak mendatar antara ujung depan linggi
haluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan kapal.
2) Panjang garis geladak kapal (Length deck line, Ldl) adalah jarak mendatar antara sisi depan linggi
haluan sampai dengan sisi belakang linggi buritan yang diukur pada garis geladak utama atau
geladak kekuatan.
3) Panjang garis air kapal (Length water line, Lwl) adalah jarak mendatar antara sisi belakang linggi
haluan sampai dengan sisi depan linggi buritan, yang diukur pada garis air muatan penuh.
4) Panjang garis tegak kapal (Length between perpendicular, Lbp) adalah jarak mendatar antara garis
tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan/sumbu poros kemudi kapal, yang diukur pada
garis air muatan penuh.
b. Lebar kapal
1) Lebar maksimum kapal (Breadth maximum, Bmax) adalah jarak mendatar antara sisi-sisi luar dari
pisang-pisang atau fender kapal, yang diukur pada lebar kapal terbesar.
2) Lebar garis geladak kapal (Breadth deck line, Bdl atau Breadth moulded, Bmld) adalah jarak
mendatar antara sisi-sisi luar kulit kapal, yang diukur pada garis tepi geladak dan dipertengahan
panjang garis tegak kapal.
c. Tinggi kapal
1) Tinggi maksimum kapal (Height atau Depth maximun, Hmax atau Dmax) adalah jarak vertikal
atau tegak antara garis dasar/ garis sponeng bawah sampai dengan garis atau sisi atas pagar kapal,
yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
2) Tinggi kapal atau tinggi geladak kapal (Height, H atau Depth, D) adalah jarak vertikal atau tegak
antara garis dasar/ garis sponeng bawah sampai dengan garis atau sisi atas geladak pada garis tepi
geladak utama, yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
Besaran Kapal
Terdapat beberapa cara dalam menentukan besaran kapal perikanan, diantaranya sebagai
berikut :
2. Displacement kapal
Displacement kapal merupakan volume kapal apabila kapal berlayar di perairan dalam hal ini
perairan laut, yang dihasilkan dari perkalian antara Volume displacement dengan berat jenis air
laut