Anda di halaman 1dari 17

Kuliah 6.

SUMBERDAYA KEPITING DAN RAJUNGAN

Dr. Romy Ketjulan, S.Pi.,M.Si


KEPITING DAN RAJUNGAN

 Kepiting adalah organisme dari


kelompok krustasea berkaki sepuluh.
Tubuh kepiting dilindungi cangkang
keras, dan memiliki sepasang capit.
 Rajungan adalah
sekelompok kepiting dari
beberapa marga anggota suku
Portunidae.
KLASIFIKASI RAJUNGAN
BEBERAPA JENIS RAJUNGAN
• Portunus pelagicus, rajungan biasa Jumlah jenis kepiting (Brachyura) dari suku
• Portunus sanguinolentus, rajungan bintang
Portunidae diseluruh dunia diperkirakan
• Charybdis feriatus, rajungan karang
mencapai 6.793 jenis (Ng et al., 2008; De Grave
• Podophthalmus vigil, rajungan angin
et al., 2009)
• Charybdis callanassa
• Charybdis lucifera
• Charybdis natator, rajungan batik Serène (1968) memperkirakan jumlah jenis
• Charybdis tunicata kepiting di Asia Tenggara sekitar 2.500 jenis
• Thalamita crenata, rajungan hijau dan yang hidup di perairan Indo-Malaysia
• Thalamita danae, rajungan hijau sebanyak lebih dari 1.000 jenis
• Thalamita puguna
• Thalamita spimmata
• Portunus segnis,
• Portunus reticulatus,
• Portunus armatus
PERBEDAAN KEPITING DAN RAJUNGAN
 Bentuk Tubuh.
Rajungan memiliki tubuh yang lebih ramping serta capit lebih
panjang dan ramping, sedangkan kepiting memiliki tubuh atau
cangkang yang bulat dan lebih tebal. Meski tak terlalu panjang,
capit kepiting berukuran lebih besar dibanding capit rajungan.
 Corak
Kepiting betina memiliki warna kehijauan dengan bercak putih.
Sedangkan rajungan jantan memiliki warna tubuh kebiruan
dengan bercak putih lebih terang.
PERBEDAAN KEPITING DAN RAJUNGAN
 Habitat.
Rajungan hanya bisa hidup di satu alam. Karena itu rajungan akan
mati bila tak disimpan dalam wadah berisi air. Kepiting bisa hidup
tanpa air atau didaratan selama 4-5 hari, sedangkan rajungan
akan mati bila berada pada wadah tak berisi air.
Kepiting banyak ditemukan di perairan dekat dengan pantai.
Sedangkan rajungan lebih sulit ditemukan karena hidup di
perairan lebih dalam.
ASPEK BIOLOGI RAJUNGAN
Rajungan merupakan sebutan umum yang digunakan di
Indonesia untuk jenis kepiting dari infra ordo Brachyura
yang hidup sepenuhnya di laut
Menurut Secor et al.(2010), swimming crab di seluruh dunia
didominasi oleh tiga spesies yaitu blue crab (Portunus
trituberculatus) sebanyak 50%, blue swimming crab
(Portunus pelagicus) sebanyak 25% dan blue crab
(Calinectes sapidus) 25%
DISTRIBUSI DAN HABITAT
 Kelimpahan Portunus pelagicus baik jantan maupun betina
sangat bervariasi dalam suatu perairan, yang disebabkan oleh
beberapa faktor seperti: stabilitas kualitas air dan komposisi
sedimen (pasir, lumpur berpasir atau pasir berlumpur)
 Distribusi rajungan jenis Portunus pelagicus meliputi berbagai
negara seperti: Uni Emirat Arab, Pakistan, Saudi Arabia, Yaman,
Mesir, Zanzibar, Mozambique, Afrika Selatan, Madagaskar,
Oman, India, Srilangka, Thailand, Malaysia, Jepang, Korea,
Taiwan, China, Singapura, Philipina, Indonesia, Papua Nugini,
Calendonia Baru, Australia, Selandia Baru, Tahiti, Tanzania, Turki
(Marine Species Identification Portal, 2010)
DISTRIBUSI DAN HABITAT
Rajungan memiliki habitat beragam mulai dari daerah
pantai dengan dasar pasir bercampur dengan rumput laut
dan seagrass, di pulau berkarang dan juga laut terbuka,
rajungan juga dapat ditemukan di daerah mangrove, di
tambak-tambak air payau yang berdekatan dengan air
laut (Juwana, 1997)
Menurut Nontji (2007), rajungan dewasa hidup di dasar
perairan sedangkan stadium larva dan megalopa
berenang terbawa arus dan hidup sebagai plankton.
DISTRIBUSI DAN HABITAT
Rajungan juga terdapat pada habitat lamun dan
rumput laut yang tersebar luas pada substrat lumpur
dan pasir dari zona intertidal sampai pada kedalaman
mencapai 50 m (Edgar, 1990).
Rajungan kecil sering ditemukan pada perairan lebih
dangkal sedangkan rajungan dewasa ditemukan pada
perairan yang lebih dalam. Rajungan dewasa mampu
menempuh jarak hampir 20 km per hari (Kangas,
2000).
DAUR HIDUP
Menurut Kangas (2000) mengatakan bahwa P. pelagicus
mempunyai siklus hidup yang terdiri dari lima tingkat larva
yang dilalui selama 26-45 hari.
Tahap juvenil meliputi crab I-VII. Lama perkembangan dari
crab I sampai crab VII sekitar 40 hari.
Terdapat empat fase zoea dan 1 fase megalopa selama
perkembangan larva rajungan
Crab I didefinisikan sebagai moulting pertama dari tahap
larva megalopa sampai tahap crab I ( Romano & Zeng
2007).
DAUR HIDUP
Perkembangan zoea I menjadi II membutuhkan waktu 2-3
hari.
Perkembangan zoea II, zoea III sampai IV yang masing-
masing fase membutuhkan waktu 2 hari.
Setelah fase zoea, maka rajungan memasuki fase
megalopa dan selanjutnya menjadi crab I sama IV yang
masing-masing fasenya berselang sekitar 5-10 hari yang
kemudian menjadi rajungan muda (Juwana &
Romimohtarto, 2000).
DAUR HIDUP
SEBARAN RAJUNGAN DI PERAIRAN INDONESIA

• Rajungan ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia


dengan kondisi perairan substrat pasir berlumpur
• Moosa dan Juwana (1996); Sumiono (1997) menyebutkan
bahwa daerah penyebaran Rajungan di Indonesia terutama
terdapat di pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa dan
Sulawesi Selatan.
Peta Sebaran Rajungan Di Perairan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai