Anda di halaman 1dari 15

Pengantar Teknik Perkapalan

TUGAS MANDIRI 2 PTP


PERANCANGAN KAPAL

Nama : Fathan Mubina Denu


NIM : 2310313062
Kelas : B
Dosen pengampu:
1. Pak Drs. Bambang Sudjasta, ST.MT
2. Pak Dr. Arif Fadillah, ST, M.Eng

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
1. Jelaskan pengertian dibawah ini :
a. Jelaskan klasifikasi kapal menurut fungsinya?
b. Jelaskan klasifikasi kapal menurut material kapal?
c. Jelaskan klasifikasi kapal menurut penggeraknya?
d. Jelaskan klasifikasi kapal menurut mesinnya?

➢ a. Klasifikasi kapal berdasarkan fungsinya adalah cara untuk mengategorikan kapal


berdasarkan tujuan utama atau peran yang mereka jalankan dalam operasi maritim.
Berikut adalah beberapa klasifikasi kapal umum berdasarkan fungsinya:

• Kapal Kargo : Kapal kargo dirancang khusus untuk mengangkut


muatan seperti barang, bahan mentah, atau kontainer. Mereka
memiliki berbagai ukuran dan jenis, termasuk kapal kargo umum,
kapal kontainer, kapal tanker, dan kapal curah.

• Kapal Penumpang : Kapal penumpang ditujukan untuk


mengangkut orang. Mereka termasuk kapal pesiar, feri, kapal
penumpang cepat, dan kapal penumpang komuter.

• Kapal Perang : Kapal perang digunakan oleh angkatan laut


untuk keperluan militer, seperti pertahanan, serangan,
pengawasan, dan operasi amfibi. Mereka mencakup kapal
induk, kapal perusak, kapal selam, dan kapal patroli.

• Kapal Penelitian : Kapal penelitian digunakan untuk penelitian


ilmiah di laut, termasuk riset lingkungan, biologi laut,
oseanografi, dan geologi bawah laut.
• Kapal Pemadam Kebakaran : Kapal ini dirancang untuk
memadamkan kebakaran di perairan, khususnya di
pelabuhan atau perairan terbuka. Mereka sering dilengkapi
dengan peralatan pemadam kebakaran khusus.

• Kapal Layar : Kapal layar menggunakan tenaga angin untuk


berlayar. Mereka dapat digunakan untuk transportasi, rekreasi,
atau balap.

• Kapal Penyelamat dan SAR (Search and Rescue) :


Kapal ini digunakan dalam operasi penyelamatan dan
pencarian orang hilang di laut.

• Kapal Nelayan : Kapal nelayan digunakan untuk


menangkap ikan dan sumber daya laut lainnya. Mereka
bisa berupa kapal kecil tradisional hingga kapal ikan
besar yang dilengkapi dengan peralatan modern.

• Kapal Penjelajah :
Kapal ini dirancang untuk menjelajahi perairan yang
sulit dijangkau dan daerah terpencil, seperti kapal
penjelajah kutub atau kapal penjelajah samudra.

• Kapal Layanan dan Pendukung : Kapal jenis ini mendukung


operasi maritim lainnya, seperti kapal tanker pengisian
bahan bakar, kapal angkut peralatan berat, dan kapal
pemeliharaan.
• Kapal Pemuat dan Bongkar : Kapal ini khusus dirancang untuk
kegiatan bongkar muat di pelabuhan, seperti kapal
pengangkut barang curah dan kapal peti kemas.

• Kapal Wisata dan Rekreasi : Kapal ini digunakan untuk tujuan


hiburan dan rekreasi, seperti kapal pesiar, kapal selam wisata,
dan kapal perahu dayung.

➢ b. Klasifikasi kapal berdasarkan materialnya berkaitan dengan jenis bahan yang


digunakan dalam pembuatan struktur utama kapal. Berikut adalah beberapa klasifikasi
kapal umum berdasarkan materialnya:

• Kapal Kayu : Kapal kayu adalah jenis kapal tradisional yang dibangun dengan
menggunakan kayu sebagai bahan utama. Mereka memiliki keindahan estetika
dan sering digunakan dalam kapal nelayan tradisional atau kapal penjelajah.

• Kapal Logam : Kapal logam menggunakan berbagai jenis logam, seperti baja, besi
cor, atau aluminium, sebagai bahan utama. Kapal logam memiliki kekuatan yang
baik dan umumnya digunakan dalam kapal komersial, kapal perang, dan kapal
penumpang.

• Kapal Komposit : Kapal komposit terbuat dari kombinasi dua atau lebih jenis
bahan, seperti serat kaca atau serat karbon yang diperkuat dengan bahan
perekat. Kapal komposit memiliki bobot yang lebih ringan dan tahan korosi,
sering digunakan dalam kapal penjelajah laut dan kapal kecil.

• Kapal Beton : Kapal beton menggunakan beton sebagai bahan utama untuk
struktur kapal. Mereka biasanya digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan
stabilitas dan daya tahan, seperti kapal penyelamat atau instalasi lepas pantai.
• Kapal Plastik Reinforced : Kapal plastik diperkuat menggunakan serat plastik yang
diperkuat dengan bahan seperti serat kaca atau serat karbon. Mereka biasanya
digunakan dalam kapal kecil atau kapal olahraga.

• Kapal Kayu Tua dan Modern : Kapal kayu tradisional dan modern memanfaatkan
teknologi kayu yang ditingkatkan. Kapal kayu modern sering menggunakan teknik
laminasi dan perlakuan khusus untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan
kayu.

• Kapal Kayu Berlapis : Kapal kayu berlapis menggabungkan lapisan kayu yang
berbeda dengan perekat kuat untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
Mereka merupakan kombinasi antara kapal kayu dan kapal komposit.

• Kapal Keramik : Kapal keramik menggunakan bahan keramik atau keramik


diperkuat untuk struktur. Bahan ini memiliki tahan panas yang baik dan sering
digunakan dalam kapal yang terlibat dalam transportasi bahan kimia atau
minyak.

• Kapal Bambu : Kapal bambu adalah jenis kapal tradisional yang dibangun
menggunakan bambu sebagai bahan utama. Mereka masih digunakan di
beberapa wilayah sebagai sarana transportasi.

➢ c. Klasifikasi kapal berdasarkan penggeraknya adalah cara untuk mengkategorikan kapal


berdasarkan jenis tenaga yang digunakan untuk menggerakkan kapal melalui air. Berikut
adalah beberapa klasifikasi kapal umum berdasarkan penggeraknya:

• Kapal Layar : Pada kapal jenis ini, kecepatan kapal


tergantung pada adanya angin.Banyak dijumpai pada
kapal-kapal latih dan pada kapal barang tetapihanya
terbatas pada kapal- kapal kecil saja. Beberapa kapal
jenis ini juga ada yang dilengkapi dengan motor untuk
keperluan olah gerak dipelabuhan, jika sudah ditengah
laut maka layar baru dipergunakan.

• Kapal Padle Wheel : Kapal jenis ini menggunakan


sistem padle wheel, pada prinsipnya adalah gaya
tahanan air yang menyebabkan menimbulkan gaya
dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel dipasang
dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh
mesin. Umumnya digunakan di daerahyang mempunyai
perairan yang tenang misalnya di danau, sungai sebagai kapal-kapal wisata atau
pesiar.

• Kapal Jet Prepultion : Sistem ini pada prinsipnya adalah


air dihisap melalui saluran di muka lalu didorong ke
belakang dengan pompa hingga menimbulkan impuls
(jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada
tug boat tetapi fungsinya untuk mendorong bukan
menarik juga terdapat pada kapal wisata.

• Kapal Propeller : Kapal bergerak karena berputarnya


baling yang dipasang di belakangbadan kapal sehingga
menimbulkan daya dorong. Baling-baling ini yang paling
banyak digunakan dan dikembangkan sampai saat ini.

➢ d. Klasifikasi kapal berdasarkan mesinnya merujuk pada jenis sistem mesin atau tenaga
yang digunakan untuk menggerakkan kapal. Berikut adalah beberapa klasifikasi kapal
umum berdasarkan mesinnya:

• Mesin uap torak (Steam Reciprocating Engine) :


Biasanya yang dipakai adalah triple expansion engine
(bersilinder tiga) atau double Compound engine. Keuntungan
menggunakan mesin ini yaitu mudah pemakaian dan
pengontrolan, mudah berputar balik (reversing) dan
mempunyai kecepatan putar yang sama dengan perputaran
propeller. Namun mesin ini memiliki konstruksi yang berat dan
memakan banyak tempat serta pemakaian bahan bakar yang
besar.

• Turbine Uap (Steam Turbine) :


Tenaga yang dihasilkan oleh mesin ini sangat rata dan
uniform dan pemakaian uap sangat efesien baik pada
tekanan tinggi ataupun rendah. Kejelekannya adalah
tidak dapat berputar balik atau non reversible sehingga
diperlukan reversing turbine yang tersendiri khusus
untuk keperluan tersebut. Putaran mesin ini sangat
tinggi sehingga dibutuhkan reduction propeller gear
untuk membuat perputaran propeller tidak terlalu
tinggi. Vibration sangat kecil dan pemakaian bahan bakar kecil kalau
dibandingkan dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapat dibuat
bertenaga sangat besar. Oleh karena itu, digunakan untuk kapal yang
membutuhkan tenaga besar.

• Turbine Electri Drive : Beberapa kapal yang modern


memakai sistem dimana suatu turbin memutarkan
sebuah elektrik generator, sedangkan propeller
digerakkan oleh suatu motor yang terpisah
tempatnya dengan mempergunakan aliran listrik dari
generator tadi. Disini reversing turbine yang
tersendiri dapat dihapuskan dengan memakai sistim
ini sangat mudah operasi mesin - mesinnya.

• Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine) :


Mesin yang paling banyak dipakai adalah motor
bensin untuk tenaga kecil (motor tempel atau out
board motor). Sedangkan tenaga yang lebih besar
dipakai mesin diesel yang dibuat dalam suatu unit
yang besar untuk kapal - kapal yang berkecepatan
rendah dan sedang. Keuntungannya dapat
langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan
cara kombinasi dengan beberapa unit kecil. Jika
dibandingkan dengan mesin uap akan lebih kecil
ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo charger untuk
supercharging maka beratnya pun dapat diperkecil dan penghasil tenaga dapat
dilipat gandakan.
• Gas Turbine :
Prinsipnya adalah suatu penggerak yang
mempergunakan udara yang dimampatkan
(dikompresikan) dan dinyalankan dengan
menggunakan bahan bakar yang disemprotkan
dan kemudian setelah terjadi peledakan udara
yang terbakar akan berkembang. Kemudian
campuran gas yang dihasilkan itu yang dipakai
untuk memutar turbine. Gas yang telah dipakai
memutar turbine dapat dipakai untuk heat exchangers sebelum dibuang
sehingga pemakaian dapat seefektif mungkin. Tipe mesin ini yang sebetulnya
adalah kombinasi dari Free Piston Gas Fier dan gas turbine belum banyak dipakai
oleh kapal - kapal dagang. Research mengenai mesin ini banyak dilakukan.

• Nuclear Engine : Bentuk propulsi ini hanya dipakai


kapal - kapal besar non komersil seperti kapal induk,
kapal perang sehingga kapal yang memakai mesin ini
masih sangat terbatas.

2. Jelaskan pengertian dan gambarkan :


a. Ukuran pokok seperti panjang, lebar, Sarat air dan
Tinggi kapal
b. Koefesien pada kapal (Cb, Cm, Cw dan Cp) ?

➢ A. Ukuran pokok kapal :

• Panjang Kapal ( LOA )


Panjang seluruh kapal (Length Over All = LOA) adalah jarak yang mendatar antara ujung
depan tinggi haluan sampai dengan ujung belakang tinggi buritan kapal. Panjang kapal yang
lebih panjang akan memberikan stabilitas dan kecepatan yang lebih baik, namun juga
memerlukan biaya yang lebih besar untuk pembuatan dan operasional kapal.

• Lebar Kapal ( B )

Lebar kapal diukur dari sisi kapal yang satu ke sisi kapal yang lain. Lebar kapal yang lebih
lebar akan memberikan stabilitas yang lebih baik, namun juga memerlukan biaya yang lebih
besar untuk pembuatan dan operasional kapal.

• Sarat Air ( T )
Sarat air adalah bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum, atau
jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (desigtted load water line) dengan titik
terendah kapal.

• Tinggi Kapal (H)

Tinggi kapal merupakan jarak vertikal dari garis dasar ( base line ) sampai
dengan garis geladak utama ( free board deck line) yang diukur pada bidang midship atau
pertengahan panjang garis tegak kapal.
➢ Koefisien Kapal :

• Koefisien bentuk (CB)

Cb adalah rasio antara volume kapal yang sebenarnya dengan volume kapal yang
terdapat dalam sebuah kotak dengan dimensi yang sama dengan kapal. Cb digunakan untuk
mengukur efisiensi kapal dalam memindahkan air.

• Koefisien Midship (CM)

Cm adalah rasio antara lebar kapal di bagian tengah dengan tinggi kapal. Cm digunakan
untuk mengukur stabilitas kapal.
• Koefisien Air (CW)

Cw adalah rasio antara luas permukaan air yang terkena kapal dengan luas permukaan
kapal. Cw digunakan untuk mengukur hambatan kapal terhadap air.

• Koefisien Prismatic (CP)

Cp adalah rasio antara volume kapal yang sebenarnya dengan volume kapal yang
terdapat dalam sebuah kotak dengan dimensi yang sama dengan kapal, namun hanya pada
bagian yang terisi oleh air saat kapal berlayar. Cp digunakan untuk mengukur efisiensi kapal
dalam memindahkan air.

3. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk flowchart dalam


proses perancangan kapal sampai kapal digunakan?
➢ Proses perancangan kapal hingga kapal digunakan meliputi beberapa tahapan yang perlu
dilakukan secara sistematis. Berikut adalah tahapan dalam proses perancangan kapal
sampai kapal digunakan:

Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap


Pra- Rancangan Konstruksi Pengujian Operasional
rancangan

• Tahap Pra-rancangan : Tahap ini dilakukan untuk menentukan konsep dasar kapal
yang akan dirancang. Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan kapal,
pemilihan tipe kapal, dan penentuan ukuran pokok kapal seperti panjang, lebar,
sarat air, dan tinggi kapal.

• Tahap Rancangan : Tahap ini dilakukan untuk merancang kapal secara detail.
Pada tahap ini, dilakukan perhitungan dan analisis terhadap karakteristik kapal
seperti koefisien bentuk (Cb), koefisien midship (Cm), koefisien air (Cw), dan
koefisien pemenuhan (Cp). Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan perancangan
garis-garis kapal, struktur kapal, sistem propulsi, dan sistem kelistrikan kapal.

• Tahap Konstruksi : Tahap ini dilakukan untuk membangun kapal berdasarkan


rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, dilakukan
pembuatan lambung kapal, pemasangan sistem propulsi, pemasangan sistem
kelistrikan, dan pemasangan peralatan kapal.

• Tahap Pengujian : Tahap ini dilakukan untuk menguji kapal yang telah dibangun.
Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap sistem propulsi, sistem kelistrikan,
dan sistem navigasi kapal.
• Tahap Operasional : Tahap ini dilakukan ketika kapal sudah siap digunakan. Pada
tahap ini, kapal dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pelayaran seperti
pengangkutan barang atau penumpang.

4. Jelaskan secara singkat fungsi dari biro klasifikasi


dalam perancangan kapal?

➢ Biro klasifikasi dalam perancangan kapal memiliki fungsi penting dalam memastikan
bahwa kapal memenuhi standar keselamatan dan kelayakan laut sebelum dapat
beroperasi. Berikut adalah beberapa fungsi dari biro klasifikasi:

1. Verifikasi Desain : Biro klasifikasi memeriksa desain kapal untuk memastikan bahwa
kapal memenuhi standar keamanan, struktural, dan operasional yang berlaku.
Mereka menilai kekuatan struktur, stabilitas, peralatan keselamatan, dan komponen
lainnya dalam desain.

2. Sertifikasi : Setelah desain kapal memenuhi persyaratan yang ditetapkan, biro


klasifikasi memberikan sertifikasi yang mengkonfirmasi bahwa kapal telah
merancang dan membangun sesuai dengan standar yang ditentukan. Sertifikat ini
diperlukan untuk mendapatkan izin berlayar.

3. Pengujian Material : Biro klasifikasi dapat melakukan pengujian terhadap material


yang akan digunakan dalam konstruksi kapal, termasuk pengujian kekuatan,
keuletan, dan sifat lainnya.

4. Pengawasan Konstruksi : Selama proses pembangunan, biro klasifikasi melakukan


pengawasan untuk memastikan bahwa kapal dibangun sesuai dengan desain yang
disetujui dan standar yang berlaku. Ini termasuk pemeriksaan material, metode
pengelasan, dan tahapan konstruksi lainnya.

5. Uji Laut Pertama : Sebelum kapal dapat beroperasi secara komersial, biro klasifikasi
sering melakukan uji laut pertama. Mereka menguji performa kapal dalam kondisi
operasional nyata untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik
dan sesuai dengan persyaratan.

6. Pemeliharaan dan Inspeksi : Biro klasifikasi dapat melakukan inspeksi berkala pada
kapal yang sudah beroperasi untuk memastikan bahwa kapal tetap memenuhi
standar keselamatan dan operasional.
7. Konsultasi Teknis : Biro klasifikasi juga dapat memberikan saran teknis kepada
perancang dan pembuat kapal untuk membantu mengoptimalkan desain kapal dari
segi keamanan, efisiensi, dan kinerja.

5. Jelaskan dengan singkat faKtor-faktor yang


berpengaruh dalam proses perancangan kapal?

➢ Dalam proses perancangan kapal, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
agar kapal dapat dirancang dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah
faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses perancangan kapal:

• Aspek Umum : Faktor yang erat hubungannya dengan tipe, keselamatan, dan
artistik kapal yang akan dirancang. Faktor-faktor yang termasuk dalam aspek
umum antara lain faktor ekonomis, faktor keselamatan, dan faktor artistic

• Aspek Khusus : Faktor yang menyangkut kebutuhan khusus kapal yang akan
dirancang. Faktor-faktor yang termasuk dalam aspek khusus antara lain faktor
lingkungan laut, faktor sarat, dan faktor beban rancangan

• Tahapan Pra-rancangan : Tahapan yang dilakukan sebagai tindakan selektif


terhadap berbagai formulasi dan metode yang digunakan untuk kapal yang akan
dirancang

• Tahapan Rancangan : Tahapan yang dilakukan setelah tindakan selektifitas


terhadap berbagai formulasi dan metode yang digunakan untuk merancang kapal

Anda mungkin juga menyukai