Anda di halaman 1dari 8

Kapal tunda (bahasa Inggris: tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya

menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya

digunakan minimum dua buah mesin induk. Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360 atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360. Bangunan kapal tunda hampir sama dengan bangunan kapal barang. Hanya saja tidak dilengkapi dengan palka barang besar, sehingga ukurannya lebih kecil untuk tenaga penggerak yang sama. Karena kapal tunda dirancang untuk dapat melakukan bermacam pekerjaan seperti menarik, menunda, menggandeng dan menambatkan kapal-kapal dan alat apung lainnya yang mempunyai bobot jauh lebih

besar. Begitupula dengan konstruksi nya dirancang lebih kuat untuk menahan getaran dan kapal ini dilengkapi dengan peralatan tarik seperti towing hook, stabilizher guilding ring, towing beam, dan juga derek tambang tarik pada geladak tengah kapal. Tenaga penggerak kapal tunda ini biasanya didasarkan pada permintaan pemilik yang umumnya bervariasi antara 300-1500 hp dengan kecepatan jarak kurang dari 14 knot. Hampir semua sistempropulsi nya memakai satu atau dua baling-baling dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel yang dapat dikendalikan langsung, baik untuk tenaga kecil maupun tenaga besar. Secara umum kecepatan kapal tunda ditentukan oleh besar daya mesin dan tipe propeller, oleh karena itu pada saat perencanaan kapal baru kecepatan kapal sudah ditentukan untuk

memprediksikan sistem propulsi yang dipergunakan untuk mengetahui daya mesin sebuah kapal terlebih dahulu harus diketahui tahanan total kapal dan mengacu pada dimensi kapal atau bentuk badan kapal. Perubahan kecepatan akan berdampak pada perbedaan daya mesin dalam hal ini yaitu nilai Brake Horse Power (BHP) kapal tersebut. Kapal Tunda dibagi beberapa tipe, yaitu : 1. Kapal Tunda Pelabuhan (Port Tug Boat) 2. Kapal Tunda Samudera (Ocean Going Tug Boat).

Untuk melaksanakan tugas ini tergantung dari ukuran kapal, dapat menggunakan satu atau dua buah kapal tunda, atau bahkan tiga kapal. Posisi ketiga kapal tunda ini akan berbeda saat menunda kapal, oleh

karena itu kapal tunda dibedakan menurut posisinya saat menunda kapal, yaitu :

Towing Tug Boat (Kapal Tunda Tarik) Pushing Tug boat (Kapal Tunda Dorong) Side Tug Boat (Kapal Tunda Tempel)

tongkang Tongkang seperti halnya dijalan adalah trailer atau gandengan sedangkan penariknya adalah Kapal Tunda. Tongkang biasanya digunakan untuk mengangkut barang curah kering ataupun curah cair ataupun belakangan ini juga digunakan untuk mengangkut petikemas dalam kaitannya dengan short sea shipping. Barang curah kering berupa batubara merupakan komoditi yang paling banyak diangkut pada sungai-sungai besar di Kalimantan dan sungai Musi di Sumatera Selatan.

Tongkang bermesin yang digunakan untuk angkutan petikemas [sunting]Tongkang bermesin Untuk barang yang diangkut melalui sungai yang waktu bongkar muatnya cepat dan berlayar pada kecepatan rendah maka akan lebih menguntungkan untuk menggunakan tongkang bermesin. Pertimbangan untuk menggunakan mesin pada tongkang adalah keekonomian, pada tongkang yang bongkar muatnya cepat akan lebih menguntungkan menggunakan tongkang bermesin sedang bila bongkar muatnya

membutuhkan waktu yang lama maka akan lebih menguntungkan menggunakan tongkang biasanya. Ponton penyeberangan

Mobil yang diangkut diatas ponton/rakit Ponton banyak digunakan di Indonesia terutama pada jalan-jalan yang terputus oleh adanya sungai, waduk ataupun danau. Ponton/rakit dibangun diatas dua atau lebih perahu atau drum-drum yang disusun yang biasanya digunakan untuk mengangkut/menyeberangkan mobil.

Ferry ponton di Washington DC, USA Di negara maju sekalipun, masih banyak digunakan ponton untuk menyeberangkan orang, ataupun kendaraan pada lintas-lintas yang permintaannya masih kecil tetapi belum tersedia jembatan. Pada gambar ditunjukkan salah satu ferry ponton yang digunakan dipinggiran kota Washington DC di Amarika Serikat.

Tongkang atau Ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada dermaga apung.

Ponton digunakan juga untuk mengangkut mobil menyeberangi sungai, didaerah yang belum memiliki jembatan. Sangat banyak digunakan pada tahun 1960an hingga 1980an di jalur lintas Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan jembatan. Untuk keperluan wisata, ponton juga masih digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan kapal biasanya digunakan dua ponton yang digabungkan secaraparalel. tonkang sendiri tidak memiliki sistem pendorong (propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan kapal tongkang juga berbeda karena hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal pada umumnya. Tongkang sendiri umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam jumlah besar seperti kayu, batubara, pasir dan lain-lain. Di Indonesia tongkang banyak diproduksi di daerah Batam (Kepulauan Riau) yang merupakan salah satu basis produksi perkapalan di indonesia.

Jika Anda baru untuk kapal dan berperahu, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Perahu ponton mendapat namanya. Ponton adalah objek berbentuk silinder yang memiliki kemampuan untuk mengapung di air, dan karena karakteristik ini, mereka sering digunakan untuk struktur besar yang diperlukan tetap bertahan. Ini termasuk bangunan dan jembatan yang harus mencapai tujuan ini, baik secara permanen atau sementara. Dengan sifat yang berguna, tak lama sebelum beberapa individu terhubung ke ide menggunakan ponton untuk membangun kapal yang bisa tinggal mengapung di air dan transportasi manusia dan barang juga. Hasil akhirnya adalah Perahu ponton. Perahu ponton sangat populer karena efektivitas biaya dibandingkan dengan jenis lain memiliki berperahu kendaraan, dengan orang-orang sering mencari keluar untuk kapal ponton yang digunakan untuk dijual dalam upaya untuk mendapatkan penawaran murah. Berbagai perahu ini juga pikiran boggling, mulai dari perahu ponton sederhana untuk kegiatan rekreasi seperti hari yang cerah di laut, untuk berburu lebih canggih dan kapal nelayan dibangun untuk menahan menggunakan tugas berat saat turut berpartisipasi dalam olahraga. Meskipun perbedaan dalam menggunakan dan kebutuhan, mereka umumnya terdiri dari desain generik yang sama, dengan setumpuk dibangun di atas dua ponton silindris. Ukuran dari deck dan ponton tergantung pada aktivitas kapal dibangun untuk, dan mereka dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, seperti kayu. Tujuan utama perahu ini untuk menjadi ringan karena berbagai kebutuhan, tetapi harus cukup kokoh untuk mengandung sejumlah penumpang yang cukup besar dan peralatan yang digunakan untuk perjalanan. Sebuah perahu ponton sederhana ini biasanya akan tidak memiliki pagar pelindung di sekitar perifer, sebagaimana mereka digunakan untuk tujuan Rekreasi atau bahkan berpatroli di sungai tetangga atau rawa. Namun, ada peningkatan jumlah kapal yang dilengkapi dengan pagar

sebagai langkah pencegahan. Beberapa perahu ponton bahkan memiliki sebuah tempat penampungan mini atau kabin dibangun atas mereka, bagi mereka yang lebih memilih desain yang lebih terlindung. Sekali lagi desain yang dibuat sederhana karena sifat penggunaan untuk kapal tersebut. Anda tidak akan pernah melihat siapa pun di perahu ponton di laut, karena mereka hanya tidak dibangun untuk medan kasar atau lingkungan. Pada saat yang sama banyak lebih suka mendapatkan perahu ponton karena biaya mereka lebih rendah dan mereka dapat menjadiKendaraan besar untuk perjalanan keluarga atau berkumpul di tepi danau atau sungai.kendaraan ini juga jauh lebih kecil dalam ukuran dan mudah untuk mengelola dan memelihara. Berbagai kapal ponton untuk dijual juga menunjukkan popularitas abadi dari kendaraan ini air dan mereka tetap terjangkau bagi sebagian besar individu yang ingin sendiri tanpa diatur kembali sejumlah besar dari membeli kapal yang lebih besar dan lebih mahal seperti kapal pesiar. Baru perahu ponton dapat dibeli hanya beberapa ratus dolar, dan banyak pengecer sekarang termasuk aksesoris tambahan lainnya yang membuat pembelian sangat murah. TUGBOAT Kapal tunda (bahasa Inggris: tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25

000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk. Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana balingbaling di bawah kapal dapat bergerak 360 atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360.

Anda mungkin juga menyukai