Oleh
MUHAMMAD YOSI AMMIRUL WICAKSANA
NIM. 19050754045
A. Latar Belakang
Kondisi geografis negara Indonesia sebanyak dua pertiga
wilayahnya berupa lautan, total luas laut Indonesia sebesar 3,25 juta
km2. Berdasarkan kondisitersebut Indonesia disebut sebagai negara
maritim. Sebagai negara maritim Indonesia mempunyai potensi
ekonomi yang besar karena terletak di jalur perdagangan internasional
dengan diapit oleh dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia
dan juga terletak diantara dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik, hal tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sumber
kekuatan ekonomi nasional dan melakukan beragam inovasi teknologi
dibidang kemaritiman.Salah satu yang perlu dikembangkan ialah
industri perkapalan.
Kapal merupakan alat transportasi yang banyak digunakan
dalam dunia perdagangan internasional. Perdagangan internasional
menggunakan alattransportasi kapal sangatlah efisien, dengan biaya
yang cukup murah dapat mengangkut muatan yang lebih banyak
dibandingkan transportasi yang lain. Gunamendukung dan
memajukan industri perdagangan yang menggunakan jasa kapal dalam
mengangkut muatan barang, maka perlu dilakukan perawatan dan
perhatiankhusus pada bagian bagian kapal terutama bagian yang
berkontak langsung denganair laut. Bagian kapal yang berkontak
langsung dengan air laut sering muncul beberapa masalah seperti
korosi dan kerusakan lain yang dapat mengakibatkan kerusakan yang
fatal pada kapal dan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan korban
jiwa. Agar menjaga keamanan dan keselamatan kapal ketika berlayar
perludilakukan perbaikan pada kapal. Perbaikan pada kapal didukung
denganberkembangnya teknologi dan sumber daya manusia yang
sangat baik.
PT. PAL Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
industri maritim yang terletak di Jalan Ujung, Ujung, Kec. Semampir,
Kota Surabaya, JawaTimur. PT. PAL Indonesia memproduksi
pembuatan Kapal Perang, Kapal Niaga maupun Kapal Selam. Selain
Pembuatan kapal di PT. PAL Indonesia juga melakukan kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan pada kapal, salah satu kapal yangsedang
melakukan reparasi ialah Kapal Pelni KM. Egon yang sedang
melakukan reparasi di PT. PAL Indonesia, Kapal Pelni KM Egon
merupakan kapal yang mengangkut penumpang, barang dan
kendaraan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, PT. PAL Indonesia mempunyai
tugas untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada bagian
kapal yang mengalami masalah, salah satunya ialah terdapat masalah
pada bagian poros propeler dan kemudi kapal, dengan adanya divisi
pemeliharaan dan perbaikan PT.PAL Indonesiadapat dilakukan
pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan komponen
tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut kami melakukan
observasi guna memenuhi tugas mata kuliah magang praktek kerja dan
untuk memenuhi Laporan magang praktek kerja yang dilakukan di PT.
PAL Indonesia.
B. Tujuan
Kegiatan Magang Praktik Kerja ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis Proses Alignment Shaft Propeller KM EGON di Divisi
Perbaikan dan Pemeliharaan PT. PAL Indonesia.
C. Batasan Masalah
Perlu adanya batasan masalah agar pembahasan mengenai Proses
Alignment Shaft Propeller KM EGON di Divisi Perbaikan dan
Pemeliharaan PT. PAL Indonesia dapat lebih terarah dan lebih mudah
dipahami. Dalam hal ini batasan masalahnya yaitu proses alignment
pada KM EGON dimana kapal tersebut sedang melakukan perawatan
rutin di untuk perbaikan dan pemeliharaan di PT. PAL Indonesia.
D. Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya Magang Praktik Kerja, antara lain:
2. Bagi perusahaan
Dari proses analisa dan laporan Magang Praktik Kerja dapat
menjadi bahan evaluasi kefisienan proses pengerjaan yang
dilakukan di industri.
3. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh informasi tentang dunia kerja
b. Memperoleh pengalaman mengenai teknologi yang dipakai dan
yang sedang berkembang di dunia industri saat ini
c. Memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Industri
d. Dapat mengetahui kondisi nyata pada lingkungan kerja
e. Menjadi referensi dalam penulisan laporan Magang Praktik
Kerja
f. Mengetahui Proses Alignment Shaft Propeller KM EGON di Divisi
Perbaikan dan Pemeliharaan PT. PAL Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Propulsi
Sebuah kapal agar dapat bergerak membutuhkan sebuah sistem
yang disebutsebagai sistem propulsi. Sistem propulsi merupakan
sistem penggerak dalam suatukapal. Dengan adanya sistem propulsi
ini, kapal akan mampu mengatasi gaya-gayahambat yang ada. Oleh
sebab itu dibutuhkan beberapa komponen untuk menyusun sistem
propulsi. Adapun komponen tersebut diataranya Main engine, sistem
transmisi dan alat gerak (propulsor), tiga komponen tersebut
merupakan komponenpenyusun sistem propulsi. Susunan ketiga
komponen tersebut berdasarkan rancangan dan misi dari masing-
masing kapal. Hal ini berarti setiap kapal memilikisistem propulsi
yang berbeda, tergantung pada misi dari kapal (Lu et al., 2022).
B. Sistem Transmisi
Sistem transmisi pada kapal adalah sistem yang dimana dayanya
di keluarkan dari Motor Penggerak Utama (Main Engine) yang
digunakan untuk menggerakkan kapal dengan thrust yang
diinginkan. Sistem transmisi pada kapal dibutuhkan untuk
memindahkan daya dari mesin utama. Pada kapal alat yang dapat
mentransmisi disebut dengan gearbox.
1. Gearbox
Gambar 2. 2 Gearbox
2. Bagian-Bagian Propeller
Bagian-bagian yang terdapat pada propeller adalah sebagai berikut.
a. Hub
Hub atau biasanya disebut boss dari propeller dicakram
tengah dimana propeller terpasang. Pada umumnya hub tidak
dapat menghasilkan drive sehingga yang ideal adalah
menghilangkannya. Sebagai masalah praktis meskipun hub
jarang bisa kurang dari 14% dari diameter agar memiliki
kekuatan yang cukup.
b. Keyway
Keyway atau alur pasak (spi) poros baling-baling yang
dapat mengirimkan torsi dari proos ke propeller melalui bantuan
kunci. Keyway sendiri memiliki bentuk persegi panjang seperti
logam ramping panjang di sepanjang poros yang cocok dengan
slot alur pasak yang dapat digiling atau dipotong ke interior
bagian hub.
c. Blades
Blades atau bilah propeller merupakan sirip atau foil
bengkok yang keluar dari hub. Hal tersebut mearupakan
tindakan dari bilah yang dapat menggerakan perahu melalui air.
d. Blade Face
Blade face atau bisa disebut dengan bilah muka merupakan
sisi bertekananatau permukaan bertekanan dari blade. Hal
tersebut merupakan sisi yang mendorong air ketika kapal akan
bergerak maju. Sedangkan bagian belakang bilahmerupakan sisi
bertekanan rendah dari ilah dengan sisi menghadap ke depan.
e. Blade Root and Blade Trip
Blade Root and Blade Tip meruapakan titik dimana blade
terpasang ke hub.Kemudian ujung bilah merupakan ujung yang
ekstrem yang mana posisinya sejauhmungkin dari pusat poros
propeller.
f. Leading and Trailing Edges
D. Poros Propeller
Poros propeller merupakan salah satu komponen mesin yang
memegang peranan penting dalam konstruksi transportasi air (kapal
laut). Propeller dipasang pada poros yang dihubungkan langsung
dengan mesin kapal. Jika mesin kapal dihidupkan maka poros
propeller akan berputar dan memutar propeller. Kecepatanputaran
propeller sama dengan putaran poros dimana kecepatan putaran poros
bergantung kecepatan putaran mesin kapal. Dengan berputarnya
propeller maka kapal laut mendapatkan tenaga untuk bergerak.
Dengan demikian poros propeller mempunyai fungsi yang sangat
besar, karena putaran propeller dipengaruhi oleh kondisi poros
propeller (Satriananta, M.G, 2019). Perlu diketahui bahwa beban yang
harus dipikul oleh poros secara pasti ada tiga (3) macam yaitu gaya
tarik, gayatekan dan gaya puntir. Pada saat kapal bergerak maju,
maka akibat adanya gaya dorong baling-baling terhadap air yang
diteruskan ke pondasi mesin dan mendorong kapal maju kedepan,
poros akan mengalami gaya tekan, sedangkan adanya putaran mesin
yang memutar poros maka poros akan mengalami gaya puntir
(Muchammad, 2016).
E. Alignment
Alignment adalah pekerjaan untuk meluruskan dua sumbu antara
sumbu poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan
dengan batas toleransi tertentu agar tidak terjadi gesekan, getaran dan
faktor lainnya. Alignment sendiri berfungsi untuk memperpanjang
usia (lifetime) suatu mesin agar dapat mengurangi biaya beban
operasional perbaikan. Contohnya dalam pengerjaan pelurusan pusat
poros pada kapal, dikarenakan ketepatan penempatannya akan
dijadikan pedoman untuk pemasangan beberapa komponen shafting
arrangement antara lain i-bracket, v-Bracket, stern tube, radial bearing,
thrust block, flange, flexible coupling. Ketidaklurusan (misalignment) saat
pemasangan poros penggerak dengan poros yang digerakkan akan
mengakibatkan vibrasi yang tinggidan hal itu dapat mempercepat
kerusakan elemen-elemen mesin dan menurunkan performa mesin.
1. Jenis-Jenis Misalignment
1. Offset Misalignment
1. Metode Straightedge
F. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah sarana untuk mencegah kecelakaan, cacat
dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Tujuan dilaksanakan
keselamatan kerja berdasarkan Undang - Undang RI no. 1 tahun 1970
pasal 3 tentang keselamatan kerja ialah sebagai berikut (Indonesia,
1970):
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah
untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3
juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang
lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral,
legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada
dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan
kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan
ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika
kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi
kesehatan kerja.
3. Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja
a. Hazard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan,
penyakit dan kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.
b. Danger bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat
mengakibatkan peluang bahaya yang mulai tampak sehingga
mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
c. Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam
siklus tertentu.
d. Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat
mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi
ambang batas normal.
e. Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya
korban atau kerugian baik manusia maupun peralatan.
4. Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
a. Pengendalian teknik
1) Mengganti prosedur kerja
2) Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
3) Menggunakan otomatisasi pekerja
4) Ventilasi sebagai pengganti udara yang cukup
b. Pengendalian administrasi
1) Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan
istirahat
2) Menyusun peraturan k3
3) Memasang tanda-tanda peringatan
5. Standart keselamatan kerja
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.
a. Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan.
b. Perlindungan mesin.
c. Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala.
d. Pengamanan ruangan, meliputi sistem alarm, alat pemadam
kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup, jalur
evakuasi yang khusus.
2. Helm Pengaman
Helm ini biasanya terbuat dari plastik dengan kekuatan tertentu
yang dapat melindungi kepala dari benturan benda keras. Standard
warna dari helm ini disetiap sektor industri atau tempat kerja bisa
saja berbeda-beda.
Gambar 2. 14 Katrol
Sumber : Dokumentasi pribadi
2. Kawat
Kawat yang berdiameter 0,5 mm digunakan sebagai acuan
pelurusan pada proses alignment.
Gambar 2. 15 Kawat
Sumber : Dokumentasi pribadi
3. Jangka Kaki
Jangka kaki berfungsi sebagai alat ukur pada proses alignment,
untuk mengukur jarang antara kawat dengan bearing.
5. Pembebanan
Pembebanan diberikan menggunakan besi berukuran 30 kg
untuk menjaga ketegangan kawat.
Gambar 2. 18 Pembebanan
Sumber : Dokumentasi pribadi
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Sumber: (www.pal.co.id)
PT. PAL Indonesia merupakan perusahaan galangan kapal terbesar
di Indonesia. Memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas
Pembangunan dan rancang bangun Kapal Perang dan Kapal Niaga;
Pembangunan dan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) Kapal
Selam; Maintenance, Repair, dan Overhaul Kapal Perang, Kapal Niaga,
dan produk-produk kemaritiman; General Engineering produk Energi
dan Elektrifikasi; dan Technology Development. Logo Perusahaan PT.
PAL Indonesia adalah sebagai berikut.
Sumber: (www.pal.co.id)
PT. PAL Indonesia selalu menjaga dan memelihara produk yang
berkualitas dan juga memberikan jasa yang sempurna. Agar dapat
menjaga kualitas yang sudah ada PT. PAL Indonesia mempunyai visi
dan misi guna bersaing bisnis di pasar global. Berikut visi dan misi
dari PT. PAL Indonesia.
a. Visi
Perusahaan kontruksi di bidang industri maritim dan energi
berkelas dunia.
b. Misi
4. Budaya Perusahaan
PT. PAL Indonesia berkomitmen mengemban budaya AKHLAK
yang menjadi spirit setiap perusahaan BUMN yang terdapat di
Indonesia. Nilai inti dari AKHLAK yang terdiri dari Nilai-Nilai
Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, yang
merupakan kristalisasi nilai nilai Perusahaan BUMN, diyakini selaras
dengan strategi bisnis PT. PAL Indonesia yang akan mendorong insan
PT. PAL Indonesia. AKHLAK yang dicetuskan untuk mewujudkan
spirit kerja BUMN mengandung arti sebagai berikut:
1. Amanah
2. Kompeten
Kata kunci: Profesional, Pelanggan, Pelayanan Memuaskan,
Unggul, Excellent,Smart
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas dengan terus
menerus meningkatkan kemampuan / kompetensi agar selalu
mutakhir dan selalu dapat diandalkan dengan memberikan kinerja
terbaik dan menghasilkan kinerja danprestasi yang memuaskan.
3. Harmonis
Kata kunci: Peduli, Keberagaman
Saling peduli dan menghargai perbedaan dengan berperilaku
saling membantu dan mendukung sesama insan organisasi maupun
masyarakat dan selalu menghargai pendapat, ide atau gagasan orang
lain dan menghargai kontribusi setiap orang dari berbagai latar
belakang.
4. Loyal
Kata kunci: Kerja Sama, Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Mendorong kerja sama yang sinergis dengan senantiasa terbuka
untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dan mendorong terjadinya
sinergi untuk mendapatkan manfaat dan nilai tambah dan bersinergi
untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, PT. PAL Indonesia juga mempunyai budaya dalam
menjaga kebersihan di lingkungan kerja yang di jargonkan sebagai 5R.
Berikut penjelasan dari 5R.
1. Ringkas, memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan
menyingkirkansesuatu yang tidak dibutuhkan di tempat kerja.
2. Rapi, Menyimpan atau menempatkan barang sesuai dengan
tempatnya.
b. Departemen Fasilitas
c. Fungsi
7. Hasil Alignment
Gambar 3. 18 Data hasil alignment shaft KM. Egon
A. Kesimpulan
Kapal merupakan sarana transportasi perdagangan nasional
maupun internasional yang murah karena mampu mengangkut
banyak barang dengan biaya yang relative murah. Dengan
penggunakan kapal yang sangat sering maka kapal itu sendiri harus
sering melakukan perawatan atau docking untuk melakukan
pengecekan kelayakan dari kapal. Banyak bagian kapal yang perlu
mendapatkan perhatian dan perwatan, khususnya bagian sistem
propulsi sebagai sistem penggerak kapal. Kelurusan shaft propeller
menjadi sangat penting untuk menjaga torsi pada titik maksimal.
Proses alignment dilakukan untuk mengetahui ketebalan yang
diperlukan guna machining bantalan, sehigga pemasangan shaft bisa
lurus. Alignment pada PT.PAL masih dilakukan dengan cara yang
konvensional menggunakan kawat yang ditarik dari bearing depan
sampai belakang dan dilakukan pengukuran menggunakan jangka
kaki. Bengkel RH 02 melakukan alignment dan mendapatkan data
yang digunakan sebagai acuan bengkel RH 04 dalam melakukan
machining bantalan.
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa yang akan melaksanakan Magang Praktik Kerja
sebaiknya telah memiliki bekal ilmu yang cukup, sehingga
mahasiswa memiliki gambaran tentang apa saja yang akan
dilakukan di industri dan mampu melakukan pekerjaan dengan
mudah.
b. Mahasiswa harus mampu menerapkan ilmu yang telah
didapatkan di perkuliahan, sehingga ilmunya dapat
diaplikasikan secara nyata.
c. Mahasiswa OJT sebaiknya lebih aktif di lapangan untuk
mempelajari permasalahan yang ada di lapangan. Dengan tujuan
memperdalam ilmu di dunia kerja
2. Untuk Universitas
Demi meningkatkan lulusan mahasiswa jurusan Teknik Mesin
FT UNESA, hendaknya fakultas teknik menyediakan fasilitas
kunjungan industri sebelum mahasiswa melakukan Magang Praktik
Kerja (MPK) dan kegiatan ini tetap dijadikan mata kuliah wajib
agar mahasiswa memperoleh wawasan baru. Selain itu kerjasama
dengan berbagai perusahaan ataupun industri lebih ditingkatkan
agar mahasiswa lebih mudah mendapat relasi saat magang.
3. Untuk Industri
a. Kebersihan dan kerapaian perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.
b. Lebih ditingkatkan lagi mengenai perawatan harian karena tidak
semua operator melakukan kegiatan tersebut dengan rutin.
c. Supaya disediakan perpustakaan yang dapat bermanfaat
terciptanya transfer informasi yang bersifat edukasi.
d. Perusahaan agar lebih baik memberikan kesempatan kepada
mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang didapat saat kuliah
kedalam dunia industri dengan melibatkan dan memberikan
tugas kepada mahasiswa dalam pekerjaan yang dilakukan. Agar
mendapat pengalaman pada saat melakukan praktek
DAFTAR PUSTAKA
Lu, L., Nisa, A., & Aritonang, S. (2022). Meta Analisis Penggunaan
Waterjet Pada Sistem Propulsi Kapal. Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Indonesia, 2(2),294–299. Https://Doi.Org/10.53866/Jimi.V2i2.79
Muchammad, A. (2016). Perawatan Poros Baling-Baling Kapal Tb. Permata
Dolphin Di Pt. Samudra Adhi Jaya. 2016.