Oleh:
KELOMPOK 4 KELAS A
DEPARTEMEN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Kelayakan Kapal
Ikan di Pelabuhan PPI. Beba Kab. Takalar” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kulia Ekonomi Teknik. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang analisis kelayakan investasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abd. Haris Djalante, S.T., M.T.
selaku dosen Mata Kuliah Ekonomi Teknik. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................2
B. Tujuan Penelitian.................................................................................................................2
C. Manfaat Penelitian...............................................................................................................2
Bab II Teori Kelayakan Invetasi..................................................................................................3
A. Biaya dan Pendapatan Kapal..................................................................................................3
B. NPV........................................................................................................................................9
C. IRR.......................................................................................................................................10
Bab III Metodologi.......................................................................................................................12
A. Lokasi Penelitian..............................................................................................................12
B. Waktu Penelitian...............................................................................................................12
C. Data dan Analisis Data.....................................................................................................12
Bab IV Pembahasan....................................................................................................................14
A. Pangkalan Pendaratan Ikan Beba.......................................................................................14
B. Potensi Perikanan Kab. Takalar.........................................................................................14
D. Potensi Armada Perikanan di Kab. Takalar.......................................................................16
E. Dimensi Kapal Ikan...........................................................................................................16
F. Biaya Operasional Kapal Ikan...........................................................................................17
G. Pendapatan Operasional Kapal Ikan..................................................................................17
H. Kelayakan Operasional Kapal Ikan....................................................................................17
Bab V Penutup.............................................................................................................................20
A. Kesimpulan...........................................................................................................................20
B. Saran.....................................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia mempunyai potensi kelautan yang luar biasa besar secara ekonomi,
strategis dan politik. Salah satunya di Sulawesi Selatan yaitu kabupaten Takalar.
Kabupaten Takalar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang
menjadikan sektor perikanan sebagai sektor andalan bagi pertumbuhan ekonominya
dimana terdapat enam kecamatan dari Sembilan kecamatan yang merupakan kawasan
pesisir pantai, yakni Kecamatan Galesong Utara, Galesong, Galesong Selatan,
Sanrobone, Mappakasunggu, dan Mangarabombang. Tiga kecamatan di antaranya
merupakan wilayah perikanan tangkap yakni Kecamatan Galesong Utara, Galesong, dan
Galesong Selatan; satu kecamatan merupakan perpaduan antara wilayah perikanan
tangkap dan sentra rumput laut yakni Kecamatan Mangarabombang, sedangkan dua
lainnya merupakan sentra budidaya rumput laut yakni Kecamatan Sanrobone dan
Kecamatan Mappakasunggu.
Pembangunan pelabuhan perikanan merupakan salah satu unsur penting dalam
peningkatan infrastruktur perikanan dan bagian dari sistem perikanan tangkap. Adanya
pelabuhan perikanan akan mendorong aktivitas perikanan tangkap lebih teratur dan
terarah. Pelabuhan perikanan bukan hanya sebatas menyediakan fasilitas untuk aktivitas
pendaratan, pengolahan dan pendistribusian hasil tangkapan tetapi juga memberikan
pelayanan yang optimal terhadap nelayan sebagai pengguna fasilitas yang tersedia sesuai
dengan fungsinya (Atharis 2008).
Salah Satu PPI yang ada di Suawesi Selatan adalah PPI Beba merupakan
pangkalan pendaratan ikan tipe D yang terletak di Galesong Utara yang memiliki posisi
yang strategis karna dekat dengan kabupaten Gowa dan Kota Makassar sehingga dalam
RTWRW Kabupaten Takalar sebagai penunjang kota Makassar, memiliki potensi
ekonomi yang besar untuk dikembangkan khususnya sumberdaya pesisir dan laut.
Kabupaten Takalar memiliki potensi sumberdaya perairan yang cukup besar dan
dapat dikelola dengan cara pengembangan potensi sektor perikanan yakni potensi
perikanan budidaya dan potensi perikanan tangkap. Adapun jumlah produksi perikanan
khususnya perikanan tangkap pada tahun 2009 sebanyak 32.711 ton, pada tahun 2010
1
sebanyak 35.931 ton, pada tahun 2011 sebanyak 25.589 ton dan pada tahun 2012 sebanyak
16.300 ton (DKP, Kabupaten Takalar, 2013).
Potensi perikanan tangkap dapat dimanfaatkan melalui eksploitasi yang
bertanggung jawab dengan menggunakan sarana kapal perikanan dan alat
penangkapan. Kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung yang
digunakan untuk penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, dan
penelitian/eksplorasi perikanan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan tahun
2011 Kabupaten Takalar menempati urutan keempat jumlah kapal perikanan
setelah Kabupaten Selayar, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Pinrang. Data kapal
perikanan di Kabupaten Takalar sebanyak 2.734 unit kapal penangkapan yang
terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 730 unit yang terbagi atas 325 perahu
jukung dan 405 perahu papan, perahu motor tempel (outboard) sebanyak 1.379
unit dan kapal motor (inboard) sebanyak 625 unit yang terdiri dari 190 unit
berukuran 0 - 5 GT, 382 unit berukuran 5 - 10 GT dan 53 unit berukuran 10 - 20
GT. Berdasarkan data tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kelayakan dari kapal ikan.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kelayakan kapal ikan yang berada di Pangkalan Pendaratan Ikan Beba?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui kelayakan dari kapal ikan yang berada di Pangkalan
Pendaratan Ikan Beba.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan sumbangan ilmiah dalam dunia perikanan dan perkapalan
2. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubung dengan perikanan dan perkapalan
Biaya kapal terdiri atas biaya kapal di laut (BKL) dan biaya kapal di pelabuhan
(BKP).
a) Biaya Kapal di laut terdiri atas: biaya operasi kapal per hari (DOC) yaitu: i)
depresiasi kapal termasuk biaya modal, ii) biaya anak buah kapal termasuk
upah, perbekalan, dan kebutuhan air tawar di kapal), iii) repair, maintenance,
supply (RMS), iv) asuransi, v) minyak pelumas, vi) manajemen DOC adalah
hari operasi kapal dihitung dengan memperhitungkan hari docking kapal,
harganya dan biaya bahan bakar, besar biaya bahan bakar di laut adalah
sama dengan konsumsi bahan bakar mesin propulsi dan generator dikalikan
dengan harga bahan bakar.
b) Biaya kapal di pelabuhan terdiri atas: biaya kapal periode olah gerak keluar
masuk pelabuhan yaitu: i) DOC selama periode olah gerak kapal (t) dalam
jam, waktu (t) adalah waktu yang diperlukan kapal untuk keluar masuk
pelabuhan. Besar biaya ini diperhitungkan perhari dengan t/24 dikali DOC, ii)
biaya bahan bakar selama waktu (t) yang diperlukan kapal keluar masuk
pelabuhan diperhitungkan t/24 dikali dengan konsumsi bahan bakar periode
pemanduan.dan biaya waktu kapal berada di dermaga meliputi: i) DOC
4
selama periode waktu kapal di dermaga, ii) Uang labuh dan uang tambat
perhari, iii) biaya konsumsi pemakaian bahan bakar.
2. KELAYAKAN INVESTASI
1. NET PRESENT VALUE
Kaidah pokok yang digunakan dalam perhitungan biaya dan analisis
keuangan mengacu pada konsep ekuivalen, yang pada dasarnya memberikan
bobot parameter waktu terhadap nilai uang yang diinvestasikan, seperti suku
bunga (interest) dan laju pengembalian (rate of return). Pemahaman konsep
ekuivalen ini diperlukan pemahaman sebelum lebih lanjut melakukan
penyusunan kriteria penilaian finansial.
Keterangan:
6
7
8
9
10
11
BAB III
METODOLOGI
A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Pangkalan Penangkap Ikan Beba Desa Tamasaju yang
berada pada Kecematan Galesong Utara yang merupakan wilayah dari Kabupaten
Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
B. WAKTU PENELETIAN
Penelitian ini dilakukan pa hari kamis, 20 Oktober 2021 dan berlangsung selama
satu bulan.
12
Selain melakukan pengukuran juga dilakukan wawancara dengan awak kapal
mengenai hal-hal berikut ini:
Merk mesin dan daya mesin
Biaya bodi dan mesin kapal
Biaya pemeliharaan kapal dan mesin
Biaya operasional kapal
Pendapatan kapal
Persuratan/Perizinan
13
BAB IV
Zonasi wilayah penangkapan ikan di Kabupaten Takalar terdiri dari dua wilayah yaitu
wilayah pantai utara yang terdapat satu kecamatan, kecamatan Galesong Utara dan terdiri
dari tiga desa, antara lain desa Aeng Batubatu, desa Tamalate dan desa Tamasaju dan
sebelah selatan wilayah pesisir yang terdapat tiga kecamatan yaitu Galesong, kecamatan
Galesong Selatan dan kabupaten Mangarabombang dan terdiri dari enam desa yaitu desa
Boddia, desa Bontomarannu, desa Kaluku Bodo, desa Mangindara dan desa Tope Jawa.
Kabupaten Takalar memiliki potensi sumber daya kelautan yang cukup besar dan dapat
dikelola dengan mengembangkan potensi sektor perikanan yaitu potensi perikanan budidaya
dan perikanan tangkap. tahun 2011 sebanyak 25.589 ton dan tahun 2012 sebanyak
15
terapung, perahu atau peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan, mendukung operasi
penangkapan dan penelitian/eksplorasi perikanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) Sulawesi Selatan tahun 2011, Kabupaten Takalar menduduki peringkat keempat
jumlah kapal setelah Kabupaten Selayar, Kabupaten Bone dan Kabupaten Pinrang.
Produksi pukat cincin di kabupaten Galesong Utara dihitung berdasarkan keranjang menurut
jenis ikan per tahun.Sekeranjang ikan memiliki berat sekitar
-15 kilogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total produksi unit pukat cincin
di Kecamatan Galesong Utara dalam satu tahun adalah 435,79 ton. Total produksi terbesar
terdapat pada musim timur dan desa Tamalate, masing-masing sebesar 311,46 ton dan 150,94
ton. 140,49 ton dalam satu tahun (Tabel 1).Saluran pemasaran yang terbentuk terdiri dari 2
(dua) saluran pemasaran. Saluran pemasaran dipasarkan langsung ke pengepul, kemudian
dipasarkan kembali ke
Data kapal penangkap ikan di Kabupaten Takalar sebanyak 2.734 unit kapal yang terdiri dari
730 unit kapal tidak bermotor, yang terbagi atas 325 unit kapal jukung dan 405 unit unit kapal,
1.379 unit kapal motor tempel, dan 625 unit unit kapal motor di dalam. Terdiri dari 190 unit 0.5
GT, 382 unit 5 10 GT dan 53 unit 10 20 GT.
Di Kabupaten Takalar terdapat berbagai jenis kapal, salah satunya adalah kapal multiguna.
Ikan digunakan. Dari hasil penyelidikan, diperoleh sembilan (sembilan) jenis kapal di Kabupaten
Takalar, empat di antaranya merupakan kapal multiguna. Selain kapal multiguna, juga terdapat
kapal dompet, kapal Cantrang, kapal Bubu, kapal ulur dan kapal gillnet. Jenis kapal ini berbeda di
setiap tempat/desa karena berbagai faktor termasuk kondisi perairan. , faktor sosial budaya dan
tingkat ekonomi nelayan di suatu desa.
16
D. DIMENSI KAPAL IKAN
18
C. KELAYAKAN OPERASIONAL KAPAL IKAN
a. Net Present Value
Investasi = Rp. 150.000.000
Rp. 1 50.000.000
Biaya Depresiasi =
2 Tahun
= Rp.75.000.000/tahun
Biaya operasional = Rp. 279.175.000/tahun
Biaya pemeliharaan = Rp. 7.100.000/tahun
Pendapatan = Rp. 700.000.000/tahun
Total biaya = Biaya operasional + biaya pemeliharaan + biaya
depresiasi
= Rp. 279.175.000 + Rp. 7.100.000 + Rp. 75.000.000
= Rp. 361.275.000
Nilai NPV
i1=2% i2=10
%
NPV
F Nilai
Thn Biaya Pendapatan Hasil (3-2) (Fns*Hasil
sekarang
(3-2))
0 150.000.000 150.000.000 1 150.000.000
1 361.275.000 700.000.000 338.725.000 0,71 241.946.429
2 361.275.000 700.000.000 338.725.000 0,51 172.818.878
NPV1 564.765.306
NPV ≥ 0 (NPV Positif)
Jika NPV ≥ 0 (NPV Positif), maka investasi akan menguntungkan / feasible
19
b. IRR (Internal Rate of Return)
Nilai NPV
i1=2% i2=10%
NPV NPV
F Nilai F
Thn Biaya Pendapatan Hasil (3-2) (Fns*Hasi (Fns*Hasil(3-
sekarang nilai
l (3-2)) 2))
sekara
ng
NPV1 = 564.765.306
NPV2 = 513.610.918
i1 = 2%
i2 = 10%
𝐍𝐏𝐕 𝟏
iRR = 𝐢𝟏 +
(𝐍𝐏𝐕𝟏−𝐍𝐏𝐕𝟐) (𝒊𝟐 − 𝒊𝟏)
564.765.306
= 2% + ( 564.765.306 − 513.610.918) (10%-2%)
564.765.306
= 2% + 51.154.388 (8%)
= 2% + (11,040)(8%)
= 2% + 88%
= 90%
Investasi layak jika IRR > tingkat suku bunga yang berlaku (di bank)
Maka investasi tersebut layak karena IRR (90%) > tingkat suku bank (untuk saat ini)
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kapal Sunggumanai layak karena memenuhi kriteria NPV dan IRR dimana
nilai IRR-nya lebih besar dari suku bank.
2. Modal, jam kerja dan teknologi berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan
nelayan di Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Karena ketiga variable tersebut mempengaruhi secara positif terhadap
pendapatan nelayan, artinya penigkatan yang di alami pada ketiga variabel
akan berdampak pada peningkatan pendapatan nelayan. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap upaya nelayan untuk menambah modal, meningkatkan jam kerja
dan menambah penggunaan teknologi akan berdampak secara umum pada
nelayan tersebut.
3. Produktifitas penangkapan ditentukan oleh bulan. Nelayan menangkap ikan
berdasarkan bulan qamariyah dimana terdapat dua musim yaitu musim barat
(November-Maret) dan musim timur (April-Oktober). Nelayan akan berlayar
ketika musim timur tiba.
4. Pengalaman tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nelayan di
Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Namun
variabel tersebut mempengaruhi secara positif terhadap pendapatan nelayan,
artinya setiap upaya nelayan untuk meningkatkan ataupun menurunkan
pengalaman akan berpengaruh terhadap pada peningkatan pendapatan nelayan
namun tidak secara signifikan.
B. SARAN
1. Untuk meningkatkan pendapatan nelayan sebaiknya para pihak yang terkait
memberikan bantuan berupa tambahan modal kerja kepada nelayan karena di
antara variabel lain dalam penelitian ini, variabel modal memberikan
penambahan yang lebih besar dari pada variabel jam kerja dan teknologi
terhadap peningkatan pendapatan nelayan .
2. Sebaiknya pemerintah atau pihak terkait memberikan bantuan dalam hal
pembinaan penggunaan teknologi alat tangkap misalnya, pendeteksi
gerombolan ikan di dasar laut.
3. Perlunya program khusus dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pendidikan yang berkualitas agar kualitas hidup juga dapat lebih baik
21
22