Anda di halaman 1dari 15

Laporan Observasi/Peneitian

Analisis Kelayakan Kapal Ikan di Pelabuhan PPI. Beba Kab. Takalar

Oleh:

KELOMPOK 1 KELAS A
AIDA HANUM
DHIYAA AULIAA ZAHRAANI
AGIL GHOZALY
MUHAMMAD MUHLIS
MUH. KHALID HAEKAL
FIQRI ALFAYETH
MUHAMMAD DICKY AL ISRAB

DEPARTEMEN PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
Kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan laporan yang berjudul
“Analisis Kelayakan Kapal Ikan di Pelabuhan PPI. Beba Kab. Takalar”.. Laporan ini merupakan salah
satu dari tugas mata kuliah Ekonomi Teknik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapar Haris
Djalante,S.T,M.T selaku dosen pengampu dan pembimbing.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga teman-teman.

Gowa, 9 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan,Indonesia memiliki wilayah laut yang lebih luas daripada wilayah daratan.
Hal ini menjadi potensi sumberdaya dalam keanekaragaman Flora dan fauna. Indonesia menjadi
sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir. Potensi sumberdaya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton per tahun
tersebar di perairan wilayah Indonesia dan Perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Namun potensi
ini kerap dieksploitasi oleh warga negara asing yang melaut di Indonesia. Akhir-akhir ini, dunia terus
menyoroti implementasi kebijakan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) tentang sanksi
peledakan dan penenggelaman kapal nelayan asing yang masuk ke Indonesia untuk melakukan illegal
fishing. Menurut UU No. 45 tahun 2009 kapal perikanan adalah kapal,perahu,atau alat apung lain yang
dipergunakan untuk melakukan penangkapanikan, mendukung operasi penangkapan
ikan,pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan,dan penelitian
eksplorasi perikanan.
Dalam menunjang kelancaran aktivitas Pangkalan Pendaratan Ikan Beba di perlukan dukungan
fasilitas yang memadai. Tidak beroperasionalnya salah satu fasilitas akan menghambat kelancaran
aktivitas pelabuhan tersebut. Permasalahan ini sering ditemukan pada banyak pelabuhan perikanan.
PPI Beba merupakan salah satu dari 23 PPI di yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat
memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah. Tujuan penelitian ini Menganalisis fasilitas
Pangakalan Pendaratan Ikan Beba untuk pengembangngannya dan Mengoptimalkan fasilitas
Pangakalan Pendaratan Ikan Beba yang belum termanfaatkan. Metode penelitian adalah metode
survei. berupa penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada
dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi, sosial, ekonomi atau politik di
daerah Pangkalan Pendaratan Ikan Beba kemudian melakukan analisis secara deskriptif sebelumnya
dilakukan identifikasi terhadap fasilitas dan aktivitas yang ada dan penghitungan kembali kapasitas
tempat pelelangan ikan, dermaga dan kolam pelabuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan tiga belas jenis aktivitas kepelabuhanan perikanan yang tercantum dalam No:
PER.08/MEN/2012 tentang kepelabuhanan perikanan, maka permasalahan di PPI Beba fasilitas masih
terdapat sarana dan prasarana yang belum termanfaatkan secara optimal.
B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan laporan ini, yaitu :
1. Bagaimana Kelayakan Kapal Ikan Para Nelayan Khususnya Di Kabupaten Takalar?
2. Bagaimana Potensi Armada Perikanan Di Kabupaten Takalar?
3. Berapa Dimensi Ukuran Utama Kapal Di Kabupaten Takalar?
4. Berapa Estimasi Biaya Operasinal Kapal, Pendapatan, Serta Kelayakan Operasional Kapal?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
 Untuk Mengetahui Kelayakan Kapal Ikan Para Nelayan Khususnya Di Kabupaten Takalar.
 Untuk Menetahui Potensi Perikanan Di Kabupaten Takalar.
 Untuk Mengetahui Dimensi Ukuran Utama Kapal Di Kabupaten Takalar.
 Untuk Mengetahui Estimasi Biaya Operasinal Kapal, Pendapatan, Serta Kelayakan
Operasional Kapal.

D.    Manfaat Penulisan
Penulis berharap dengan adanya laporan ini, maka dapat dilakukan sebagai tolak ukur untuk
meningkatkan kualitas kelayakan perikanan di Indonesia, terkhusus di Kabupaten Takalar. Dengan
Laporan ini pula, penulis berharap agar kiranya masyarakat dapat turut tetap menjaga lingkungan laut
sehingga terciptalah ekosistem yang baik sehingga menjadikan kualitas perikanan dapat terjaga dan
meningkat.
BAB II
Teori Kelayakan Investasi (Biaya dan Pendapatan Kapal NPV dan IRR)

A. Pengertian Biaya
Biaya adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga kapal itu sendiri serta biaya operasional
kapal pada saat berlayar dan berlabuh. Biaya kapal dapat dikelompokkan menjadi:
a. Kelompok biaya tetap dan biaya variable, patokan yang dipakai dalam klasifikasi biaya ini
adalah reaksi suatu unsur perubahan yang terjadi pada tingkat operasi/produksi. Pada tingkat
produksi ada unsur biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi.
b. Kelompok biaya langsung dan tidak langsung, patokan yang dipakai dalam klasifikasi biaya ini
ditinjau dari segi operasional, apakah suatu unsur biaya ini terlibat secara langsung atau tidak
langsung dalam proses produksi.
Sedangkan Biaya Operasional Kapal adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
pengoperasian kapal dalam sebuah pelayaran, yang dikelompokkan atas komponen biaya-biaya
selama kapal berada di pelabuhan dan biaya kapal selama kapal melakukan kegiatan pelayaran.

Perbedaan Costs dan Expenses


 Costs: suatu biaya dalam arti pengorbanan atau juga pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan atau juga individu yang berhubungan langsung dengan output atau produk yang
dihasilkan oleh perusahaan atau perorangan itu.
 Expenses: suatu biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan /perorangan yang bersifat ialah
sebagai aktivitas pendukung saja.

Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan


Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan ke dalam,
sebagai berikut:
 Biaya Relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi
tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan
keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
 Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang
ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya
tanpa memperhatikan alternatif yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.

Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku


 Biaya Tetap (Fixed Cost): biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
 Biaya Variabel (Variable Cost): biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan.

B. Pengertian Investasi
Investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Seorang investor membeli sejumlah
saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun
sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dari risiko yang terkait
dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2010). Sedangkan Definisi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, investasi diartikan sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan.
Berdasarkan 8 definisi di atas, investasi adalah bagaimana memanfaatkan dana saat ini untuk
mendapatkan keuntungan atau menghasilkan barang yang lebih besar di masa yang mendatang.
Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa
tujuan dalam melakukan investasi (Tandelilin, 2010), yaitu:
a) Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Seseorang akan berfikir bagaimana untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya untuk
memperoleh kehidupan yang lebih layak di masa depan.
b) Membantu mengurangi tekanan inflasi.
c) Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan (continuity).
d) Penghematan pajak.
C. Pengertian Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana perusahaan yang
ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa yang akan datang.
Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga sering disebut dengan Capital
Budgeting. Capital budgeting merupakan proses perencanaan serta pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan pengeluaran dana yang return atau masa kembalinya dalam waktu yang
relatif panjang. Lebih dari satu tahun buku. .
Menurut Sutrisno [2007:121-122], sebuah perencanaan kebijakan investasi mempertimbangkan
hal-hal seperti ini:
a) Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang.
Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk mendapatkan dana tersebut
kembali beserta return yang diinginkan.
b) Dana perusahaan yang dikeluarkan dalam investasi nominalnya sangat besar.

c) Keputusan investasi perusahaan mengharapkan keuntungan pada masa yang akan datang.
Kesalahan perhitungan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
d) Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan. Kesalahan
pengambilan keputusan akan berakibat buruk dalam jangka panjang. Tidak bisa diperbaiki
tanpa munculnya kerugian yang sangat besar.

D. Metode Penilaian Kelayakan Keputusan Investasi


Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian
kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.

1) Net Present Value (NVP)


Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat finansial yang
digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai
sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai
sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan.
Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai sekarang dari uang dengan aliran kas
bersih operasional atas investasi selama umur ekonomis termasuk terminal cash flow dengan
initial cash flow (initial investment). Metode ini memperhatikan nilai waktu uang, maka arus
kas masuk (cash inflow) yang digunakan dalam menghitung net present value (nilai sekarang
bersih) adalah arus kas masuk yang didiskontokan atas dasar discount rate tertentu (biaya
modal, opportunity cost, tingkat bunga yang berlaku umum).
Kriteria keputusan:
 Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka investasi akan menguntungkan/ feasible
 Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka investasi tidak
menguntungkan/unfeasible

Keunggulan dan kelemahan metode NPV sebagai berikut :


Keunggulan metode NPV
a)  Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
b) Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis usaha.
c) Memperhitungkan nilai sisa usaha.
Kelemahan metode NPV
a) Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan selama usia
ekonomis.
b) Jika proyek memiliki nilai invetasi inisial yang berbeda, serta usia ekonomis yang juga
berbeda, maka NPV yang lebih besar belum menjamin sebagai usaha yang lebih baik.
c) Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga dipengaruhi
oleh faktor usia ekonomis usaha.       

2) Internal Rate Of Return (IRR)

Internal rate of return adalah perhitungan yang penting sering digunakan untuk menentukan
apakah suatu investasi yang berharga. Investasi umumnya dianggap berharga jika internal
rate of return lebih besar daripada kembalinya dari rata-rata peluang investasi yang sama,
atau jika lebih besar daripada biaya modal kesempatan.
Internal Rate of Return (IRR) mengukur tingkat kemampuan dari suatu investasi untuk
menghasilkan penerimaan kas (keuntungan) atau tingkat pengembalian investasi

Besaran IRR dinyatakan dengan persentase per periode waktu (misal, 18%/tahun. Makin
besar nilai IRR maka tingkat kemampuan menghasilkan penerimaan kas makin besar.
Artinya, investasi yang memiliki IRR makin tinggi makin diminati oleh investor (pemilik modal)

Bila IRR Investasi > MARR, artinya investasi layak dijalankan. Sebaliknya,bila IRR investasi
< MARR, artinya investasi tidak layak dijalankan. Besaran MARR ditentukan oleh calon
investor (pemilik modal). Besaran MARR telah memperhitungkan faktor biaya modal, risiko
kegagalan, dan tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Kerugian dan Kelebihan IRR


Dikutip dari dictio.id, metode penghitungan IRR ternyata memiliki kekurangan dan
kelebihannya. Keunggulannya antara lain (Lefley, 1997):
 Menggunakan metode ini dapat mengetahui dengan jelas apakah investasi yang
dilakukan dapat menaikkan nilai perusahaan.
 Metode ini mempertimbangkan semua arus masuk yang ada.
 Metode ini mempertimbangkan konsep time value of money.
 Metode ini mempertimbangkan risiko dari arus masuk pada masa depan untuk
pengembalian modal investasi.

Sedangkan kelemahannya adalah:


 Metode ini membutuhkan nilai cost of capital dalam penghitungannya.
 Metode ini tidak dapat memberikan keputusan yang tepat ketika harus
memperbandingkan mutually exclusive projects.
 Metode ini tidak dapat memberikan hasil yang maksimal ketika harus memilih suatu
proyek yang capital-nya berupa rasio.

Berbicara mengenai investasi, risiko yang dihadapi tentu bervariasi. Umumnya, risiko
tersebut menjadi semakin tinggi seiring peluang keuntungan yang semakin tinggi pula.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di salah Satu PPI yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Pelabuhan PPI
Beba yang merupakan pangkalan pendaratan ikan tipe D yang terletak di Galesong Utara yang
memiliki posisi yang strategis karena dekat dengan kabupaten Gowa dan Kota Makassar sehingga
sebagai penunjang potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan khususnya sumberdaya
pesisir dan laut.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2021, Dimulai pada pukul 13.00 -
16.00 WITA.

C. Data dan Analisis Data


Data yang kami susun terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer atau data langsung
yang digunakan melalui pengamatan langsung terjun ke salah satu kapal ikan di sana dan melalui
wawancara dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang terstruktur terhadap seorang nelayan
untuk mengetahui kelayakan kapal ikan para nelayan khususnya di kabupaten takalar, potensi
perikanan dan armada di kabupaten takalar dan mengetahui berapa estimasi biaya operasinal
kapal, pendapatan, serta kelayakan operasional kapal. Sementara itu, untuk data sekunder
diperoleh dari studi pustaka berupa pengumpulan informasi, baik dari media cetak maupun
elektronik serta laporan dari dinas-dinas terkait, di antaranya Pusat Informasi Pelabuhan
Perikanan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PPI BEBA
Di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, terdapat pangkalan pendaratan ikan yang bernama PPI
Beba yang dulunya menjadi kewenangan kabupaten yang berjarak 25 km dari kabupaten Takalar,
dibawah kewenangan provinsi guna mempercepat pemanfaatan aset kelautan dan perikanan.
Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah penangkapan ikan terbang yang berada antara 5.30° -
5.330° LS dan antara 119.220° - 118.390° BT. Kabupaten Takalar dengan Ibukota Pattalasang terletak 29
Km arah selatan dari Kota Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah Kabupaten Takalar
adalah 556.51 Km² , dimana 240.88 Km² diantaranya merupakan wilayah pesisir dengan panjang garis
pantai sekitar 74 Km dan dengan luas pantai sekitar 246.99 Km² atau 46.6% luas wilayahnya. salah satu
hasil perikanan tangkap yang ada di Kabupaten Takalar adalah ikan terbang. Pelabuhan Perikanan Beba
berada dipesisir pantai Kabupaten Takalar tepatnya di Desa/Kelurahan Tamasaju Kecamatan Galesong
Utara.
Hal tersebut tentu menjadikan kabupaten ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar dengan
menjadikan PPI Beba sebagai salah satu PPI terbesar di yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan
yang dapat memberikan kontribusi yang besar pula sebagai penghasil dan pengelolaan dari usaha
perikanan di sana, baik perikanan tangkap maupun budi daya serta merupakan Pendapatan Asli
Daerah. PPI Beba juga terdapat pasar tradisional yang juga menjual komoditas perikanan, dengan
jam operasional pemasaran produk perikanan di PPI antara pukul 00.00–10.00 WITA.

B. DATA KAPAL
1. Nama Kapal : NUSA INDAH 01
2. Ukuran Kapal
a. GT : -
b. Panjang : 17 Meter
c. Lebar : 3.7 Meter
d. Sarat : -
e. Tinggi : 2 Meter
3. Mesin Kapal
a. Merk Mesin : Mistsubishi D615
b. Daya Mesin : -
C. DATA INVESTASI KAPAL DAN MESIN TOTAL = 80,000,000
1. Biaya Bodi Kapal (Perjalas Baru atau Bekas)
a. Baru : 50,000,000
b. Bekas : -
c. Tahun Pembelian : 1991
d. Lama Pemakaian : 30 Tahun

2. Biaya Mesin Kapal (Perjalas Baru atau Bekas)


a. Bekas : 30,000,000
b. Baru : -
c. Tahun Pembelian : 1991
d. Lama Pemakaian : 30 Tahun

D. BIAYA PEMELIHARAAN KAPAL & MESIN* TOTAL = 13,200,000


a. Jenis Pemeliharaan Bodi Kapal : Di Cat dan dibersihkan dengan air tawar dan
rinso
b. Biaya Pemeliharaan (perhari/perbulan/pertahun)
 Perhari : -
 Perbulan : 750,000
 Pertahun :
c. Jenis Pemeliharaan mesin Kapal : Ganti Oli
d. Biaya Pemeliharaan (perhari/perbulan/pertahun)
 Perhari :
 Perbulan : 350,000
 Pertahun :

E. BIAYA OPERASIONAL KAPAL (SETIAP BERLAYAR)

1. Bahan bakar : solar 100 liter/hari (100 x Rp.5.700 = Rp.570.000)


2. Es balok : lima balok (5 x Rp.20.000 = RP.100.000)
3. Jumlah crew : 8 orang
4. Konsumsi : Rp.100.000/orang/hari (8 x Rp.100.000 = Rp.800.000)
5. Alat tangkap : Jaring
6. Pajak : Rp.300.000/tahun
7. Gaji Crew : Rp.75.000 – 100.000/ orang (100.000 x 8 = Rp.800.000)

Total = Rp.2.270.000

F. PENDAPATAN KAPAL TOTAL = Rp 2,240,000,000

1. Wilayah Tangkapan (berapa mil dari pelabuhan) : 320,954,711

2. Waktu berlayar : 280 hari/tahun

a. Setiap Hari :
b. Berapa Kali dalam seminggu : 6 hari
c. Berapa Kali dalam sebulan :
3. Bulan apa saja tidak beroperasi : -
4. Rata - rata jumlah tangkapan ikan : 150 kg
5. Jenis Ikan yang ditangkap : ikan merah, cumi-cumi,
kakap, cepa
6. Harga ikan yang ditangkap : 1,600,000
pergabus/per30kg

G. ADAKAH SURAT - SURAT / IZIN YANG DIPAKAI

1. Berapa biaya pengurusan izin : 1,600,000


2. Setiap berapa bulan/tahun izin diperbaruhi : pertahun

DOKUMEN TASI

Anda mungkin juga menyukai