Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KELAYAKAN KAPAL IKAN

PELABUHAN PPI. BEBA KABUPATEN TAKALAR

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4 KELAS B
Muh. Reza Afrizal Taufik (D031201006)
Aulia Isnaeni (D031201010)
Irmayanti.S (D031201014)
Deni Supratminto Syarief (D031201036)
Sigit Andriyanto (D031201047)

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih, yang telah melimpahkan rahmat,
inayah, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang
berjudul “Analisis Kelayakan Kapal Ikan di Pelabuhan PPI. Beba Kab. Takalar”. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat, bagi kita semua.
Di dalam menyusun dan merancang laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karenanya, berbagai bentuk kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi para
pembaca..
Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. 

Gowa, 10 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki wilayah laut yang lebih luas daripada wilayah daratan. Hal ini
menjadi potensi sumberdaya dalam keanekaragaman Flora dan fauna. Indonesia menjadi
sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia khususnya
masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Potensi sumberdaya ikan laut Indonesia
sebesar 6,5 juta ton per tahun tersebar di perairan wilayah Indonesia dan Perairan Zona
Ekonomi Ekslusif Indonesia. Namun potensi ini kerap dieksploitasi oleh warga negara
asing yang melaut di Indonesia. Akhir-akhir ini, dunia terus menyoroti implementasi
kebijakan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) tentang sanksi peledakan dan
penenggelaman kapal nelayan asing yang masuk ke Indonesia untuk melakukan illegal
fishing. Menurut UU No. 45 tahun 2009 kapal perikanan adalaH  kapal, perahu,
atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapanikan, mendukung
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan,
pelatihan perikanan, dan penelitian eksplorasi perikanan.
Kapal ikan merupakan wahana apung dimana beberapa aktivitas dapat dilakukan
di atasnya. Seperti misalnya sebagai alat transportasi saat membawa nelayan menuju ke
dan kembali dari daerah penangkapan, sebagai alat pengangkut saat membawa nelayan,
alat tangkap dan hasil tangkapan dan sebagai wahana saat kegiatan pengoperasian kapal.
Dalam rangka pemanfaatan sumber daya ikan di laut, para nelayan menggunakan
berbagai jenis kapal penangkap ikan yang berbeda baik ditinjau dari ukuran maupun dari
bahan baku pembuatan kapal. Kapal-kapal tersebut kondisinya juga sangat beragam, dari
yang bersifat tradisional sampai dengan yang memanfaatkan teknologi maju yang terus
disesuaikan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi itu sendiri. Demikian
pula dengan alat tangkap yang digunakan kapal ikan itu terdiri dari yang sangat
sederhana sampai dengan alat tangkap modern.Dalam menunjang kelancaran aktivitas
Pangkalan Pendaratan Ikan Beba di perlukan dukungan fasilitas yang memadai. Tidak
beroperasionalnya salah satu fasilitas akan menghambat kelancaran aktivitas pelabuhan
tersebut. Permasalahan ini sering ditemukan pada banyak pelabuhan perikanan. PPI Beba
merupakan salah satu dari 23 PPI di yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat
memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah. Tujuan penelitian ini Menganalisis
fasilitas Pangakalan Pendaratan Ikan Beba untuk pengembangngannya dan
Mengoptimalkan fasilitas Pangakalan Pendaratan Ikan Beba yang belum termanfaatkan.
Metode penelitian adalah metode survei. berupa penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan
secara faktual, baik tentang institusi, sosial, ekonomi atau politik di daerah Pangkalan
Pendaratan Ikan Beba kemudian melakukan analisis secara deskriptif sebelumnya
dilakukan identifikasi terhadap fasilitas dan aktivitas yang ada dan penghitungan kembali
kapasitas tempat pelelangan ikan, dermaga dan kolam pelabuhan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan tiga belas jenis aktivitas kepelabuhanan perikanan yang
tercantum dalam No: PER.08/MEN/2012 tentang kepelabuhanan perikanan, maka
permasalahan di PPI Beba fasilitas masih terdapat sarana dan prasarana yang belum
termanfaatkan secara optimal.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penulisan makalah ini, yaitu :
 Berapa dimensi ukuran utama kapal di Kabupaten Takalar?
 Bagaimana potensi armada perikanan di Kabupaten Takalar?
 Berapa estimasi biaya operasinal kapal, pendapatan, serta kelayakan operasional kapal?
 Bagaimana kelayakan kapal ikan para nelayan khususnya di Kabupaten Takalar?
 Bagaimana potensi perikanan di Kabupaten Takalar?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian pada penulisan makalah ini, yaitu :
 Untuk mengetahui dimensi ukuran utama kapal di Kabupaten Takalar
 Untuk mengetahui potensi armada perikanan di Kabupaten Takalar
 Untuk mengetahui estimasi biaya operasinal kapal, pendapatan, serta kelayakan
operasional kapal
 Untuk mengetahui kelayakan kapal ikan para nelayan khususnya Di Kabupaten Takalar
 Untuk mengetahui potensi perikanan di Kabupaten Takalar
BAB I

TEORI KELAYAN INVESTASI


(BIAYA DAN PENDAPATAN KAPAL NPV DAN IRR)
A. Pengertian Biaya
Biaya adalah suatu pengorbanan yang harus dilakukan untuk melaksanakan suatu
proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Kegiatan investasi membutuhkan dana
yang cukup besar dalam pelaksanaannya dan pada umumnya kegiatan investasi akan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Pengeluaran dana yang
cukup besar tersebut juga memiliki resiko sehingga investor harus berhati-hati dalam
melakukan investasi sehingga tidak melakukan investasi yang tidak menguntungkan.
Oleh karena itu, dibutuhkan studi kelayakan investasi untuk mengetahui apakah investasi
yang dilakukan layak atau tidak dilakukan. Dalam istilah biaya, kadang kala cukup
merepotkan dalam membedakan antara costs dan expenses. Dalam istilah biaya,
terkadang cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan juga expenses.

Perbedaan Costs dan Expenses


 Costs: suatu biaya dalam arti pengorbanan atau juga pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan atau juga individu yang berhubungan langsung dengan output
atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau perorangan itu.
 Expenses: suatu biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan /perorangan yang
bersifat ialah sebagai aktivitas pendukung saja.

Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan


Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan
ke dalam, sebagai berikut:
 Biaya Relevan (relevant cost)
Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu,
tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan.
 Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan
yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap
sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatif yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak
relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku
 Biaya Tetap (Fixed Cost): biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai
dengan tingkatan tertentu.
 Biaya Variabel (Variable Cost): biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang
jumlah totalnya berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan
volume kegiatan.

B. Pengertian Investasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi diartikan sebagai penanaman
uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Seorang
investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai
imbalan atas waktu dari risiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2010).
Berdasarkan definisi di atas, investasi adalah bagaimana memanfaatkan dana saat ini
untuk mendapatkan keuntungan atau menghasilkan barang yang lebih besar di masa yang
mendatang.
Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan investasi terdapat
beberapa tujuan dalam melakukan investasi, yaitu:
a) Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan
datang. Seseorang akan berfikir bagaimana untuk dapat meningkatkan taraf
hidupnya untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak di masa depan.
b) Membantu mengurangi tekanan inflasi.
c) Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan (continuity).
d) Penghematan pajak.

C. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana
perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan
dimasa yang akan datang. Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga
sering disebut dengan Capital Budgeting. Capital budgeting merupakan proses
perencanaan serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana
yang return atau masa kembalinya dalam waktu yang relatif panjang. Lebih dari satu
tahun buku. .
Menurut Sutrisno [2007:121-122], sebuah perencanaan kebijakan investasi
mempertimbangkan hal-hal seperti ini:
a) Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang.
Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk mendapatkan dana
tersebut kembali beserta return yang diinginkan.
b) Dana perusahaan yang dikeluarkan dalam investasi nominalnya sangat besar.

c) Keputusan investasi perusahaan mengharapkan keuntungan pada masa yang akan


datang. Kesalahan perhitungan bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
d) Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan. Kesalahan
pengambilan keputusan akan berakibat buruk dalam jangka panjang. Tidak bisa
diperbaiki tanpa munculnya kerugian yang sangat besar.

D. Metode Penilaian kelayakan Investasi


Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode
penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.

1) Net Present Value (NVP)


Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat
finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima
dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan.
Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai sekarang dari uang dengan
aliran kas bersih operasional atas investasi selama umur ekonomis termasuk terminal
cash flow dengan initial cash flow (initial investment). Metode ini memperhatikan
nilai waktu uang, maka arus kas masuk (cash inflow) yang digunakan dalam
menghitung net present value (nilai sekarang bersih) adalah arus kas masuk yang
didiskontokan atas dasar discount rate tertentu (biaya modal, opportunity cost,
tingkat bunga yang berlaku umum).
Kriteria keputusan:
 Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka investasi akan
menguntungkan/feasible
 Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka investasi tidak
menguntungkan/unfeasible

Keunggulan dan kelemahan metode NPV sebagai berikut :


Keunggulan metode NPV
a)  Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
b) Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis usaha.
c) Memperhitungkan nilai sisa usaha.
Kelemahan metode NPV
a) Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan selama
usia ekonomis.
b) Jika proyek memiliki nilai invetasi inisial yang berbeda, serta usia ekonomis
yang juga berbeda, maka NPV yang lebih besar belum menjamin sebagai usaha
yang lebih baik.
c) Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis usaha.       

2) Internal Rate Of Return (IRR)

Internal rate of return adalah perhitungan yang penting sering digunakan untuk
menentukan apakah suatu investasi yang berharga. Investasi umumnya dianggap
berharga jika internal rate of return lebih besar daripada kembalinya dari rata-rata
peluang investasi yang sama, atau jika lebih besar daripada biaya modal kesempatan.
Internal Rate of Return (IRR) mengukur tingkat kemampuan dari suatu investasi
untuk menghasilkan penerimaan kas (keuntungan) atau tingkat pengembalian
investasi

Besaran IRR dinyatakan dengan persentase per periode waktu (misal, 18%/tahun.
Makin besar nilai IRR maka tingkat kemampuan menghasilkan penerimaan kas
makin besar. Artinya, investasi yang memiliki IRR makin tinggi makin diminati oleh
investor (pemilik modal)

Bila IRR Investasi > MARR, artinya investasi layak dijalankan. Sebaliknya,bila
IRR investasi < MARR, artinya investasi tidak layak dijalankan. Besaran MARR
ditentukan oleh calon investor (pemilik modal). Besaran MARR telah
memperhitungkan faktor biaya modal, risiko kegagalan, dan tingkat keuntungan yang
dikehendaki.

Kerugian dan Kelebihan IRR


Dikutip dari dictio.id, metode penghitungan IRR ternyata memiliki kekurangan dan
kelebihannya. Keunggulannya antara lain (Lefley, 1997):
 Menggunakan metode ini dapat mengetahui dengan jelas apakah investasi yang
dilakukan dapat menaikkan nilai perusahaan.
 Metode ini mempertimbangkan semua arus masuk yang ada.
 Metode ini mempertimbangkan konsep time value of money.
 Metode ini mempertimbangkan risiko dari arus masuk pada masa depan untuk
pengembalian modal investasi.

Sedangkan kelemahannya adalah:


 Metode ini membutuhkan nilai cost of capital dalam penghitungannya.
 Metode ini tidak dapat memberikan keputusan yang tepat ketika harus
memperbandingkan mutually exclusive projects.
 Metode ini tidak dapat memberikan hasil yang maksimal ketika harus memilih
suatu proyek yang capital-nya berupa rasio.
Berbicara mengenai investasi, risiko yang dihadapi tentu bervariasi. Umumnya,
risiko tersebut menjadi semakin tinggi seiring peluang keuntungan yang semakin
tinggi pula.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di salah Satu PPI yang ada di Sulawesi Selatan yaitu
Pelabuhan PPI Beba yang merupakan pangkalan pendaratan ikan tipe D yang terletak di
Galesong Utara yang memiliki posisi yang strategis karena dekat dengan kabupaten
Gowa dan Kota Makassar sehingga sebagai penunjang potensi ekonomi yang besar untuk
dikembangkan khususnya sumberdaya pesisir dan laut.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2021, Dimulai pada
pukul 13.00 - 18.00 WITA.

C. Data dan Analisis Data


Data yang kami susun terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer atau
data langsung yang digunakan melalui pengamatan langsung terjun ke salah satu kapal
ikan di sana dan melalui wawancara dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang
terstruktur terhadap seorang nelayan untuk mengetahui kelayakan kapal ikan para
nelayan khususnya di kabupaten takalar, potensi perikanan dan armada di kabupaten
takalar dan mengetahui berapa estimasi biaya operasinal kapal, pendapatan, serta
kelayakan operasional kapal. Sementara itu, untuk data sekunder diperoleh dari studi
pustaka berupa pengumpulan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik serta
laporan dari dinas-dinas terkait, di antaranya Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PPI Beba
Di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, terdapat pangkalan pendaratan ikan
yang bernama PPI Beba yang dulunya menjadi kewenangan kabupaten yang berjarak 25
km dari kabupaten Takalar, dibawah kewenangan provinsi guna mempercepat
pemanfaatan aset kelautan dan perikanan.
Hal tersebut tentu menjadikan kabupaten ini memiliki potensi perikanan yang
cukup besar dengan menjadikan PPI Beba sebagai salah satu PPI terbesar di yang ada di
Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat memberikan kontribusi yang besar pula sebagai
penghasil dan pengelolaan dari usaha perikanan di sana, baik perikanan tangkap maupun
budi daya serta merupakan Pendapatan Asli Daerah. PPI Beba juga terdapat pasar
tradisional yang juga menjual komoditas perikanan, dengan jam operasional pemasaran
produk perikanan di PPI antara pukul 00.00–10.00 WITA.

B. Potensi Perikanan di Kab. Takalar


Potensi perikanan Kabupaten Takalar memiliki berbagai macam potensi yaitu
budidaya laut, budidaya air payau, dan budidaya air tawar.
Potensi perikanan tangkap jauh lebih banyak daripada perikanan budi daya dan
meningkat setiap tahun. Jenis ikan perairan umum daratan yang banyak ditangkap oleh
nelayan di wilayah ini, yaitu cepa’, tenggiri, layang, kakap dan masih banyak lagi.
Teknik penangkapan dan alat tangkap yang digunakan di perairan laut tersebut
terdiri atas macam-macam jenis. Berdasarkan cara dan waktu penggunaan, alat tangkap
yang digunakan nelayan di PPI Beba di antaranya dengan cara memancing menggunakan
pancingan ikan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai