Se-SulSelBar
JUDUL KARYA TULIS
PENGEMBANGAN IKAN PALLU CE’LA KALENG SEBAGAI PENGGERAK
PEREKONOMIAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN TAKALAR
Disusun oleh :
Ketua: Dayfah Dinasarki (13724)
Anggota: (1) Nurul Izza Fajriani (13745)
(2) Arya Fattawali Barlian (13757)
SMAN 1 TAKALAR
TAKALAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun karya tulis ilmiah kami yang
berjudul “Pengembangan Ikan Kaleng Pallu Ce’la Sebagai Penggerak
Perekonomian Masyarakat Pesisir Kabupaten Takalar” dengan baik dan tepat
waktu.
Adapun maksud di laksanakannya penyusunan karya ilmiah ini, yaitu
untuk mengikuti LKTI LOGIKA 2016 yang di amanahkan kepada kami, sehingga
kami dapat berinovasi dalam pengembangan produk makanan lokal.
Tak lupa pula kami menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah
SMA NEGERI 1 TAKALAR Drs. H.Muh. Ali, M.Pd yang telah mengesahkan
karya tulis ilmiah kami. Serta kepada guru pembimbing kami Sumarni Yusuf ,S.Pd
M.Pd. yang telah membimbing kami dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Serta kepada orang tua yang senantiasa memberi dukungan baik moril maupun
materi, dan kepada para narasumber yang telah memberikan informasi mengenai
pokok bahasan karya tulis ilmiah kami, dan kepada teman-teman serta pihak-
pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan.
Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah kami ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Untuk itu kiranya para pembaca dapat memberikan masukan dan
saran sehingga karya tulis ilmiah kami dapat lebih sempurna kedepannya. Dan
sebelumnya, kami memohan maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan
penulisan atau bahasa yang kurang baku di dalam karya tulis ilmiah kami.Kami
berharap semoga karya tulis ilmiah kami dapat berguna dan memberikan manfaat
bagi yang memerlukannya di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................v
ABSTRAK....................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka............................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian..........................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Prosedur Pengolahan Ikan Pallu Ce’la Kaleng...................................................12
2. Prospek Penjualan Ikan Pallu Ce’la Kaleng........................................................14
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Pendapat Masyarakat Kabupaten Takalar Mengenai Ikan Pallu Ce’la
Kaleng...........................................................................................................................................15
Tabel 4.3 Perbandinagn Tingkat Peminatan Ikan Pallu Ce’la Kaleng Dengan Ikan
Pallu Ce’la Biasa........................................................................................................................16
iv
DAFTAR GAMBAR
v
ABSTRAK
Dayfah Dinasarki,Nurul Izza Fajriani, Arya Fattawali Barlian,
2016. SMAN 1 TAKALAR
Pengembangan Ikan Pallu Ce’la Kaleng sebagai Penggerak
Perekonomian Masyarakat Pesisir Kabupaten Takalar
Karya Tulis ini bertujuan mendeskripsikan prosedur pengolahan ikan Pallu Ce’la
kaleng, mendeskripsikan prospek penjualan serta nilai tambah ikan Pallu Ce’la kaleng
terhadap perekonomian masyarakat pesisir. Metode penelitian yang dilakukan adalah
obeservasi, wawancara dan angket (kueisioner). Peneliti melakukan pengamatan secara
sistematis, melakukan wawancara langsung dengan pihak bersangkutan yang dinilai dapat
memberikan jawaban yang aktual dan akurat serta memberi pertanyaan tertulis terhadap
responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek penjualan ikan Pallu Ce’la kaleng
sangat bagus. Respon positif masyarakat dan peluang penjualan 4 kali lebih banyak
dibandingkan dengan penjualan ikan Pallu Ce’la biasa di pasar tradisional membuktikan
prospek penjualan ikan Pallu Ce’la memasyarakat. Usaha ini memberikan nilai tambah
keuntungan penjualan sebesar 20% dari modal per satu kali pembuatan. Solusi
meminimalisir jumlah pengangguran dan memperluas jangkaun pasar hingga luar negeri
serta menggerakkan perekonomian masyarakat pesisir Kabupaten Takalar dapat tercipta
dengan peluang kerja pembuatan dan penjualan ikan Pallu Ce’la. Hal ini melahirkan
masyarakat yang mandiri dan produktif.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengharapkan agar pemerintah Kabupaten
Takalar mendukung usaha ini dan membantu mengembangkannya, memfasilitasi usaha ini,
baik sarana maupun prasarana. Dengan demikian berarti pemerintah telah membantu
menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pihak yang bersangkutan seperti nelayan,
pembuat ikan Pallu Ce’la dan para distributor serta para investor sehingga dapat membantu
pengembangan ikan Pallu Ce’la kaleng untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
pesisir Kabupaten Takalar.
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sardinella (kelompok ikan Sarden) dengan nama latin Sardinella fimbriata. Ikan
Sibula di perairan Kabupaten Takalar memiliki volume produksi 401.990 kg pada
tahun 2012 (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar). Jumlah yang
sangat banyak tersebut tidak hanya dimanfaatkan masyarakat untuk dijual secara
langsung di pasar akan tetapi Ikan Sibula diolah menjadi makanan tradisional
dengan ciri khas daerah yaitu Ikan Pallu Ce’la.
Ikan Pallu Ce’la atau akrab disebut Juku’ Pallu Ce’la merupakan makanan
khas suku Bugis-Makassar dengan cita rasa asin beraroma kunyit. Selama ini, ikan
Pallu Ce’la masih dalam bentuk konvensional sehingga sulit untuk menembus
pasar luar daerah yang menyebabkan produk khas Kabupaten Takalar ini kurang
dilirik oleh pemerintah. Kurangnya jumlah tenaga kerja dan skill produsen juga
salah satu alasan mengapa produk ini sulit berkembang. Padahal, produk ini
merupakan warisan budaya lokal yang peminatnya cukup banyak hingga ke luar
daerah.
Untuk itulah perlu adanya pengembangan produk dengan memberikan
sentuhan teknologi berupa teknik pengalengan terhadap Ikan Pallu Ce’la. Dengan
produk Ikan Pallu Ce’la dalam bentuk kalengan, produk ini akan lebih mudah
dipasarkan ke luar daerah dan umur simpan dari pada produk ini akan lebih lama
sehingga akan memberikan keuntungan ekonomis yang lebih tinggi bagi
produsennya. Selain itu, pengembangan Ikan Pallu Ce’la Kaleng secara besar-
besaran akan membuat lapangan kerja baru dan mendukung program pemerintah
Kabupaten Takalar yaitu Program Ekonomi Desa (PED).
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan pengembangan produk
makanan lokal ikan Pallu Ce’la Kaleng sebagai upaya untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat pesisir Kabupaten Takalar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pallu Ce’la
a. Definisi Pengalengan
Pengalengan didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan
pangan yang dikemas secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba dan
benda asing lainnya) dalam suatu wadah yang kemudian disterilkan secara
komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit pada
manusia khususnya) dan mikroba pembusuk (Akbari, 2015).
Sementara, menurut Fadli (2011) pengalengan ikan merupakan salah
satu pengawetan ikan dengan menggunakan suhu tinggi (sterilisasi) dalam
kaleng. Dengan demikian pengalengan memungkinkan ikan terhindar dari
kebusukan atau kerusakan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi atau
ada perubahan citarasa.
5
b. Prinsip Pengalengan
Fadli (2011) menjelaskan bahwa prinsip dasar pengalengan yaitu
mengemas bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat sehingga udara dan
zat-zat maupun organisme yang merusak atau membuat busuk ikan tidak dapat
masuk. Selanjutnya, wadah dipanaskan sampai suhu tertentu untuk mematikan
pertumbuhan mikroorganisme yang ada. Melalui perlakuan tersebut terjadi
perubahan keadaan bahan makanan, baik sifat fisik maupun kimiawi sehingga
keadaan bahan ada yang menjadi lunak dan enak dimakan.
Pada umumnya proses pengalengan bahan pangan terdiri atas beberapa
tahap, diantaranya persiapan bahan, pengisian bahan ke dalam kaleng, pengisian
medium, exhausting, sterilisasi, pendinginan dan penyimpanan (Desrosier dalam
Utami, 2012). Sementara Hudaya (2008) menyatakan bahwa proses pengalengan
ikan terdiri dari penyiapan wadah, penyiapan bahan mentah, pengisian ke dalam
wadah dan proses pengalengan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan bahan meliputi
pencucian bahan, pengupasan dan pemotongan (Akbari, 2015). Setelah itu,
dilakukanlah exhausting (Penghampaan Udara).
Penghampaan udara (exhausting) adalah proses pengeluaran sebagian
besar oksigen dan gas-gas lain dari dalam wadah agar tidak bereaksi dengan
produk sehingga tidak mempengaruhi mutu, nilai gizi dan umur simpan produk
kalengan (Muchtadi dalam Utami, 2012). Akbari (2015) menambahkan bahwa
exhausting juga dilakukan untuk memberikan ruang bagi pengembangan produk
selama proses sterilisasi sehingga kerusakan wadah akibat tekanan dapat dihindari
dan untuk meningkatkan suhu produk di dalam wadah sampai mencapai suhu
awal (initial temperature).
Penutupan wadah dilakukan setelah proses penghampaan udara
(exhausting) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pembusukan. Penutupan
wadah dilakukan segera mungkin agar ikan terhidar dari kontaminan seperti debu
dan zat-zat lainnya.
Setelah dilakukan penutupan wadah, dilakukanlah tahap sterilisasi.
Sterilisasi ini dilakukan secara komersial dengan cara menggunakan suhu tinggi
dalam periode waktu yang cukup lama, sehingga tidak ada lagi mikroorganisme
6
yang hidup pada suhu penyimpanan normal. Suhu proses untuk membunuh spora
mikroba patogen yang dapat membentuk toksin dan dapat meracuni manusia
o o
umumnya dilakukan pada 110 -130 C selama waktu tertentu, tergantung pada
kondisi dari produknya sedangkan suhu untuk mereduksi jumlah C. botulinum
o
dalam makanan kaleng adalah 121,1 C selama 3 menit (Kusnandar dalam
Yuswita, 2014). C. botulinum atau Clostidum botulinum merupakan bakteri gram
positif yang dapat menyebabkan keracunan tipe intoksikasi pada manusia
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Analisis data dan penyusunan Proses analisis data hasil penelitian dan
laporan akhir penyusunan laporan akhir.
yang dianggap dapat memberikan keterangan yang aktual dan akurat. Dalam
hal ini instansi di Kabupaten Takalar, masyarakat pembuat ikan Pallu Ce’la
serta masyarakat peminat ikan Pallu Ce’la itu sendiri. Demi efektivitas
kegiatan wawancara dengan informan, maka penulis membangun proses
komunikasi yang akrab dan kondusif, sehingga daftar pertanyaan yang telah
di siapkan akan memperoleh jawaban yang objektif, mengesankan dan
memuaskan.
3) Angket (Kuesioner)
Angket atau yang sering didengar dengan sebutan Kuesioner
merupakan sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan. Kuesioner atau angket pada umumnya
berbentuk pertanyaan tertulis kepada responden. Data yang di isi di dalam
angket berupa tingkat peminatan masyarakat dan respon masyarakat terhadap
ikan Pallu Ce’la kaleng.
Adapun instrumen berupa angket yang digunakan sebagai berikut:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengalengan ikan ialah suatu cara pengawetan bahan pangan (ikan) yang
dikemas secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba dan benda asing
lainnya) dan disterilkan dan tujuan pengalengan ikan yaitu melindungi ikan dari
pembusukan dan kerusakan atau memperpanjang daya awet dan
mendiversifikasikan hasil perikanan (Mayasari 2013).
Pembuatan ikan Pallu Ce’la kaleng memunyai prosedur yang hampir sama
dengan ikan kaleng lainnya, yang membedakan hanya cara pengolahan ikannya.
Berikut adalah prosedur pembuatan ikan Pallu Ce’la kaleng :
a. Pembuatan ikan Pallu Ce’la
1. Pengadaan bahan baku
Ikan yang digunakan dalam pembuatan Pallu Ce’la adalah ikan Sibula.
Ikan ini diambil dari para nelayan langsung ataupun melalui pengepul. Dalam
pengadaan bahan baku ini, ikan yang di ambil adalah ikan yang masih segar dan
tidak terkontaminasi bahan berbahaya. Pemilihan ikan ini sangatlah penting, guna
menjaga kualitas produk.
2. Pembersihan
Ikan Sibula kemudian dibersihkan menggunakan air mengalir, kemudian
dikeluarkan isi perutnya. Bagian badan dan kepala ikan dipisahkan. Dalam
pembuatan ikan Pallu Ce’la yang diambil adalah bagian badannya saja.
3. Pemasakan awal
Ikan kemudian dimasak setengah matang selama kurang lebih 2 jam.
4. Pemberian kunyit dan garam
Pemberian kunyit dan garam bertujuan untuk membunuh mikroorganisme
sehingga tidak terjadi pembusukan. Ikan Sibula dimasukkan ke dalam drum
kemudian di taburkan kunyit lalu garam. Begitu seterusnya hingga drumnya
penuh. Selanjutnya, ikan didiamkan agar garam dan kunyitnya meresap.
13
b. Pengalengan Ikan
1. Pencucian Kaleng
Pencucian kaleng dilakukan dengan cara mencuci kaleng menggunakan air
panas agar membunuh kuman yang masih ada dalam kaleng.
2. Penghampaan Udara
Penghampaan udara (exhausting) adalah proses untuk menurunkan
tekanan udara dalam kaleng atau wadah yang disebabkan oleh pemanasan. Pada
o o
tahap ini kaleng dipanaskan dalam uap panas sekitar suhu 90 C-95 C selama 7
menit.
Dalam proses ini, bagian dalam kaleng tidak boleh basah. Setelah itu ikan
Pallu Ce’la di masukkan ke dalam kaleng yang masih panas. Proses ini bertujuan
untuk:
Mencegah terjadinya tekanan dalam wadah pada waktu sterilisasi
Mengeluarkan O2 dan CO2 dari makanan dan kaleng
Mengurangi terjadinya karat atau korosi
Agar tutup kaleng tetap cekung
Mencegah reaksi oksidasi yang dapat menimbulkan kerusakan rasa
3. Penutupan Wadah
Penutupan wadah dilakukan sesegera mungkin setelah ikan Pallu Ce’la ke
dalam kaleng agar udara tidak masuk kembali.
4. Sterilisasi
Sterilisasi (Processing) pada pengalengan adalah proses pemanasan wadah
serta isinya pada suhu dan jangka waktu tertentu untuk menghilangkan atau
o
membunuh mikroorganisme pembusuk. Suhu yang digunakan adalah 121 C
selama 20– 40 menit.
5. Pendinginan
Pendinginan dimaksudkan untuk mencegah tumbuhnya spora-spora dari
bakteri perusak bahan pangan yang belum mati dan mencegah ikan terlalu masak
(over cooking). Pendinginan dilakukan dengan cara menyimpan ikan kaleng pada
air dingin sekitar 10 menit. Setelah itu, ikan Pallu Ce’la kaleng disimpan ditempat
yang kering dan sejuk.
6. Penyimpanan
14
Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.
Semakin besar propek penjualan maka semakin besar pulang kemungkinan suatu
usaha bisa maju sehingga pengusaha mengetahui prospek penjualan sangat
penting.
Ikan Sibula yang merupakan bahan dasar ikan Pallu Ce’la adalah salah
satu potensi daerah Kabupaten Takalar dengan jumlah produksi 400 ton per tahun.
Produksi produk ini cukup besar dan jumlah peminatnya cukup banyak. Hal
tersebut juga sejalan dengan hasil wawancara oleh Pak Said, produsen dan penjual
ikan Pallu Ce’la.
Pak Said berpendapat tentang ikan Pallu Ce’la, “Ikan Pallu Ce’la sangat
1
diminati oleh masyarakat. Dalam waktu 2 hari, 1 tong habis terjual”
1 Said, Produsen dan Penjual Ikan Pallu Ce’la di Kabupaten Takalar : hasil wawancara (Kamis, 8
September 2016)
15
masyarakat pesisir Kabupaten Takalar yang memiliki banyak potensi yang belum
dikembangkan.
3. Nilai Tambah (Add Value) Ikan Pallu Ce’la Kaleng Terhadap
Perekonomian Masyarakat Pesisir Kabupaten Takalar
Salah satu kendala dalam produksi ikan Pallu Ce’la saat ini adalah masalah
tenaga produsen, dalam satu pabrik pembuatan ikan Pallu Ce’la hanya terdiri dari
1-3 orang saja. Hal ini sangat disayangkan, karena peluang untuk menekankan
angka pengangguran disia-siakan. Menurut Hj. Sina tentang produsen ikan Pallu
Ce’la :
2
“ Peminatnya sangat banyak. Tetapi tenaga kerjanya sangat sedikit”
Dengan adanya ikan Pallu Ce’la kaleng dengan produksi besar berbasis
home industry maka terciptalah lapangan kerja baru. Lapangan kerja baru sangat
penting karena tingkat pengangguran akan terminimalisir dan masyarakat akan
lebih produktif dalam mengolah sumber daya alam di wilayahnya sendiri. Hal
tersebut dapat menjadi solusi untuk menekan jumlah pengangguran di Kabupaten
Takalar yang kian hari kian meningkat.
Bukan hanya masyarakat yang memproduksi ikan Pallu Ce’la kaleng yang
akan mendapatkan profit yang lebih, tapi para nelayan di wilayah pesisir juga
akan ikut mendapat keuntungan. Meningkatnya permintaan konsumen, akan
memaksa produsen untuk meningkatkan kuota produksi. Oleh karena itu,
diperlukan ikan Sibula dalam jumlah banyak. Kesempatan ini otomatis akan
dimanfaatkan para nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapannya sehingga
terciptalah hubungan kerjasama yang berkesinambungan antara para nelayan
dengan produsen ikan Pallu Ce’la kaleng.
Dari segi penampilan, ikan Pallu Ce’la kaleng lebih mudah diterima di
berbagai pasar terutama pasar swalayan dikarenakan ikan Pallu Ce’la kaleng
dinilai lebih higenis, praktis dan tidak mengeluarkan bau amis. Bertambah luasnya
2 Hj. Sina, Produsen Ikan Pallu Ce’la Kecamatan Mangngarabombang: hasil Wawancara
(Kamis,
8 September 2016)
18
jangkauan pasar Ikan Pallu Ce’la akan mengakibatkan hasil penjualan semakin
meningkat, mengingat jumlah pasar swalayan saat ini semakin menjamur di
berbagai kota dan permintaan akan Ikan Pallu Ce’la semakin tinggi.
Apabila ikan Pallu Ce’la kaleng menembus pasar Luar Negeri maka nilai
tambah (add value) yang didapatkan akan lebih tinggi terutama Amerika Serikat
yang dijadikan sebagai target ekspor utama produk perikanan Indonesia. Amerika
serikat membebaskan pajak bea masuk ekspor produk perikanan Indonesia dengan
pajak bea masuk sebesar 0%, sehingga 4 tahun terakhir ini nilai ekspor produk
perikanan semakin meningkat. Hal ini merupakan sebuah peluang besar, bagi
Kabupaten Takalar terutama masyarakat pesisir untuk memperkenalkan produk
makanan lokal mereka sendiri ke pasar Internasional.
Profit penjualan ikan Pallu Ce’la kaleng:
Harga per-ekor ikan sibula : Rp.1.000
Harga kaleng kosong : Rp.500
Harga jual ikan Pallu Ce’la kaleng : Rp.5000/kaleng
Harga jual ikan Pallu Ce’la biasa : Rp.2000/ekor
Persentase keuntungan penjualan ikan Pallu Ce’la kaleng:
Persentase keuntungan = Harga Keuntungan / Harga pemasaran X 100
= Rp.5000-1500 / Rp. 5000 X 100
= Rp. 3.500 / Rp.5000 X 100
= 70 %
Presentasi keuntungan penjualan ikan Pallu Ce’la biasa:
Presentasi keuntungan =Harga keuntungan/ Harga Pemasaran x 100
= Rp. 1000 / Rp 2000 x 100
= 50 %
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa persentase
keuntungaan ikan Pallu Ce’la kaleng 20% dari modal per satu kali pembuatan
lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan ikan Pallu Ce’la biasa. Dengan nilai
tambah ini, usaha ikan Pallu Ce’la kaleng dapat dijadikan sebagai motor
perekonomian masyarakat pesisir Kabupaten Takalar.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar. 2015. Takalar Dalam Angka 2015.
Takalar: BPS
Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar. 2014. Indikator Kesejahteraan
Rakyat Kabupaten Takalar. Takalar: BPS
Fadli, Wan Khairul. 2011. Manajemen Proses pada Pengalengan Ikan Lemuru
(Sardinella Longiceps) di PT. Pasific Harvest Banyuwangi Jawa
Timur. Akademi Perikanan : Sidoarjo.
LAMPIRAN
Ketua Kelompok