Anda di halaman 1dari 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Seri Konferensi IOP: Ilmu Bumi dan Lingkungan

KERTAS •AKSES TERBUKA Anda mungkin juga menyukai

- Produk daging olahan sebagian disiapkan untuk


Preferensi konsumen terhadap produk daging memanggang sebagai sumber protein
V Koricanac, D Vranic, R Petronijevic dkk.
olahan berdasarkan prioritas merek pilihan - PemutaranBacillus cereuskehadiran dalam
daging cincang dan produk daging
berasal dari fasilitas ritel Serbia L
Mengutip artikel ini: MAU Muzayyanahdkk2022Konferensi IOP Ser.: Lingkungan Bumi. Sci.1001012024 Milojevic, B Velebit, V Djordjevic dkk.

- Prevalensi dan resistensi antibiotik


Salmonellasp. dalam produk daging,
daging olahan dan daging cincang M
Rašeta, B Mrdovi, V Jankovi dkk.
Lihatartikel online untuk pembaruan dan penyempurnaan.

Konten ini diunduh dari alamat IP 114.4.219.85 pada 17/06/2022 pukul 14:16
ICARELI-2021 Penerbitan IOP
Konferensi IOP Seri: Ilmu Bumi dan Lingkungan 1001 (2022) 012024 doi:10.1088/1755-1315/1001/1/012024

Preferensi konsumen terhadap produk daging olahan


berdasarkan prioritas merek pilihan

MAU Muzayyanah1*, A Triatmojo1dan B Guntoro2


1Laboratorium Agribisnis Peternakan, Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan,
Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada
2Laboratorium Komunikasi dan Bina Lingkungan, Jurusan Sosial Ekonomi
Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

*
Email: m_anggriani_um@ugm.ac.id

Abstrak.Protein hewani olahan biasanya lebih disukai daripada produk ternak segar untuk dikonsumsi
karena lebih stabil dan ramah lingkungan bila disimpan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, studi
pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk daging olahan
berdasarkan prioritas merek pilihan konsumen. Konsumen diminta untuk memilih tiga merek produk daging
olahan yang disukai, yaitu sosis, kornet, bakso, nugget, dan abon daging, serta alasan utama pemilihannya.
Penelitian ini melibatkan 450 konsumen daging yang dipilih secara purposive sampling. Selanjutnya, statistik
deskriptif dan analisis Chi-Square digunakan untuk menentukan preferensi di antara tiga pilihan produk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga preferensi utama konsumen dalam memilih produk daging olahan
berdasarkan rasa, kualitas, dan harga dalam urutan tersebut. Konsumen lebih menyukai dan memilih
produk dengan rasa dan kualitas yang unggul tetapi lebih cenderung mempertimbangkan harga sebagai
prioritas yang diturunkan. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami preferensi konsumen memainkan
peran kunci dalam mengembangkan produk yang berkelanjutan karena biaya tidak dianggap sebagai
perhatian utama.

1. Perkenalan
Gaya hidup konsumen tertentu dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan menyebabkan perubahan
perilaku pembelian makanan [1]. Konsumsi protein hewani sebagai produk olahan lebih disukai daripada bentuk
ternak segar karena makanan olahan diketahui memberikan manfaat lebih, seperti stabilitas selama periode
penyimpanan yang lama. Oleh karena itu, industri pengolahan daging harus memahami dan mengikuti
preferensi tersebut agar dapat berkembang [2].
Perluasan industri pengolahan daging menyebabkan perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen [1].
Selain itu, industri makanan dan minuman dalam kemasan diperkirakan akan tumbuh rata-rata lebih dari 10%
antara tahun 2013 dan 2017, sedangkan produk makanan olahan diperkirakan akan tumbuh sekitar 16,6% [3].
Industri makanan olahan dapat tumbuh hingga 19% pada tahun 2014. Oleh karena itu, perusahaan
memprioritaskan memahami permintaan dan kebutuhan konsumen karena pesatnya perkembangan industri
makanan dan minuman [4].
Menurut penelitian sebelumnya oleh Lovell [5], konsumen Thailand mengutamakan rasa daripada
kenyamanan, kemasan, harga, merek, dan waktu penyajian saat memilih produk makanan olahan. Selanjutnya
ditemukan bahwa harga merupakan perhatian terpenting bagi konsumen, yang diikuti oleh kualitas layanan dan
merek [6,7]. Menurut penelitian sebelumnya tentang merek minuman yang dilakukan di Pakistan [2] dan

Konten dari karya ini dapat digunakan di bawah ketentuanLisensi Creative Commons Attribution 3.0. Distribusi lebih lanjut dari karya
ini harus mempertahankan atribusi kepada penulis dan judul karya, kutipan jurnal dan DOI.
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd 1
ICARELI-2021 Penerbitan IOP
Konferensi IOP Seri: Ilmu Bumi dan Lingkungan 1001 (2022) 012024 doi:10.1088/1755-1315/1001/1/012024

Indonesia [8], merek memainkan peran penting dalam preferensi konsumen untuk pemilihan produk, yang didahului
oleh harga, kualitas, dan kemasan. Namun, harga dan kualitas merupakan faktor yang lebih signifikan daripada merek
dalam mempengaruhi pilihan konsumen dalam memilih suatu produk [9].
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa preferensi konsumen untuk produk makanan bervariasi tergantung
pada produk dan wilayah. Masih sedikitnya studi pendahuluan tentang preferensi daging olahan, yang mendorong
perlunya melakukan penelitian terhadap jenis produk tertentu di suatu wilayah. Studi pendahuluan ini selanjutnya
bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk daging olahan berdasarkan prioritas merek pilihan
konsumen.

2. Bahan-bahan dan metode-metode

Desain penelitian yang digunakan adalah metode survei yang melibatkan 450 konsumen daging yang dipilih
secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner self-administered berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen produk daging olahan. Responden diminta untuk
mengisi kuesioner berdasarkan pengalaman dan preferensi pribadi mereka mengenai prioritas merek produk
daging olahan yang mereka sukai. Statistik deskriptif dan analisis Chi-Square digunakan untuk menentukan
preferensi di antara tiga pilihan produk dalam urutan yang diprioritaskan.
Konsumen diminta untuk memilih tiga merek produk daging olahan yang disukai dari daftar yang
meliputi sosis, kornet, bakso, nugget, dan abon daging, serta alasan utama pemilihannya.
Selanjutnya, konsumen diminta untuk memilih alasan utama pemilihan pesanan prioritas mereka.
Preferensi konsumen yang termasuk dalam penelitian ini adalah 1 = harga, 2 = kualitas, 3 = rasa, 4 =
keunikan, 5 = citra merek, 6 = kemasan, 7 = tersedia di platform e-commerce, 8 = tersedia di pasar,
dan 9 = tidak ada.

3. Hasil dan Pembahasan


Responden yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar adalah remaja dan dewasa muda di kalangan lansia.
Selain itu, ditemukan bahwa lebih dari separuh responden belum menikah, dengan sekitar 60% adalah perempuan yang
memiliki kurang dari empat anggota rumah tangga. Menurut tingkat pendidikan terakhir mereka, mayoritas responden
adalah lulusan sekolah menengah (non-perguruan tinggi). Selanjutnya, pekerjaan dan pendapatan masing-masing
kategori responden seimbang (Tabel 1).

Tabel 1.Karakteristik responden sampel.

Demografi Frekuensi Persentase


sampel responden 450 100
Usia
> 42 140 31.36
18-41 310 68.64
Jenis kelamin

Pria 175 39.04


Perempuan 275 60.96
Pendidikan
Tersier 135 30.26
Non-tersier 315 69,74
Pendapatan bulanan
> Rp2.000.000,00 232 51.54
Rp2.000.000,00 218 48.46

Tabel tabulasi silang merangkum semua preferensi konsumen untuk sosis, daging kornet, bakso,
nugget, dan produk abon. Oleh karena itu, hubungan antara prioritas merek dan preferensi didirikan.

Umumnya responden memilih produk utama berdasarkan rasa, kualitas, dan harga. Berdasarkan Tabel 2 dapat
disimpulkan bahwa konsumen mengutamakan rasa dan kualitas masing-masing sebesar 34,91% dan 26,36%,

2
ICARELI-2021 Penerbitan IOP
Konferensi IOP Seri: Ilmu Bumi dan Lingkungan 1001 (2022) 012024 doi:10.1088/1755-1315/1001/1/012024

masing-masing, ketika memilih merek produk daging olahan. Namun, konsumen lebih cenderung memilih harga 17,59%
dibandingkan faktor lain dalam hal prioritas merek kedua. Hasil survei menunjukkan bahwa rasa merupakan faktor yang
paling penting karena berperan dalam evaluasi produk makanan oleh konsumen dan mempengaruhi keputusan
pembelian mereka selanjutnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya [5] yang menemukan bahwa
rasa makanan mempengaruhi pemilihan makanan siap saji yang dibekukan. Konsumen akan cenderung memilih dan
membeli produk makanan yang sesuai dengan preferensi seleranya.

Meja 2.Tabulasi silang antara preferensi konsumen dan prioritas merek (pilihan pertama dan kedua).

Preferensi
Prioritas Merek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Pertama Menghitung 632 947 1.254 80 250 113 73 205 38 3,592
% 17,59 26,36 34,91 2,23 6,96 3,15 2,03 659 882 974 72 5,71 1,06 100
Kedua Menghitung 234 106 63 215 68 3.273
% 20,13 26,95 29,76 2,20 7,15 3,24 1,92 6,57 2,08 100
Total Menghitung 1.291 1.829 2.228 152 484 219 136 420 106 6.865
% 18,81 26,64 32,45 2,21 7,05 3,19 1,98 6,12 1,54 100
Pearson chi2(8) = 33,9510 Pr = 0,000

Tabel 3 menunjukkan hasil yang serupa, menunjukkan bahwa konsumen mengutamakan rasa dan kualitas sebagai
prioritas merek, yang didahului oleh harga sebesar 30,82%, seperti terlihat pada Tabel 4 berdasarkan prioritas produk
pilihan terakhir. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsumen menggunakan harga untuk menentukan kualitas
produk yang mereka beli. Menurut teori yang dikemukakan oleh Mullins dan Walker [10], konsumen menggunakan
harga untuk menentukan kualitas suatu produk atau jasa. Selain itu, terungkap bahwa konsumen tidak selalu membeli
produk dengan harga murah saat membeli produk daging olahan karena mereka mungkin khawatir dengan kualitas
bahan baku yang digunakan.

Tabel 3.Tabulasi silang antara preferensi konsumen dan prioritas merek (pilihan pertama dan ketiga).

Preferensi
Prioritas Merek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Pertama Menghitung 632 947 1254 80 250 113 73 205 38 3,592
% 17,59 26,36 34,91 2,23 6,96 3,15 2,03 952 452 839 87 5,71 1,06 100
Ketiga Menghitung 188 128 71 277 95 3.089
% 30,82 14,63 27,16 2,82 6,09 4.14 2.30 8.97 3.08 100
Total Menghitung 1.584 1.399 2.093 167 438 241 144 482 133 6.681
% 23,71 20,94 31,33 2,50 6,56 3,61 2,16 7,21 1,99 100
Pearson chi2(8) = 331,2984 Pr = 0,000

Tabel 4.Tabulasi silang antara preferensi konsumen dan prioritas merek (pilihan kedua dan ketiga).

Preferensi
Prioritas Merek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Kedua Menghitung 659 882 974 72 234 106 63 215 68 3.273
% 20,13 26,95 29,76 2,20 7,15 3,24 1,92 6,57 2,08 952 452 839 87 188 100
Ketiga Menghitung 128 71 277 95 3.089
% 30,82 14,63 27,16 2,82 6,09 4.14 2.30 8.97 3.08 100
Total Menghitung 1.611 1.334 1.813 159 422 234 134 492 163 6.362
% 25,32 20,97 28,50 2,50 6,63 3,68 2,11 7,73 2,56 100
Pearson chi2(8) = 218,0689 Pr = 0,000

Berdasarkan Gambar 1, ada kecenderungan penurunan rasa dan kualitas ketika mempertimbangkan produk dari
pesanan prioritas ke non-prioritas. Rasa merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika
membeli suatu produk karena berperan dalam evaluasi semua produk yang dikonsumsi untuk menentukan produk
mana yang sesuai dengan preferensi mereka. Oleh karena itu, keputusan pembelian selanjutnya ditentukan oleh
evaluasi selera konsumen karena konsumen yang tidak puas dengan rasa suatu produk.

3
ICARELI-2021 Penerbitan IOP
Konferensi IOP Seri: Ilmu Bumi dan Lingkungan 1001 (2022) 012024 doi:10.1088/1755-1315/1001/1/012024

kecewa dan tidak membeli kembali produk tersebut, sedangkan pelanggan yang puas tetap membeli produk
tersebut [11].

275
256 254
234 228 235
216
188 191 185 176
163 167 151 148
Frekuensi

SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU

Sosis Daging kornet Bakso Nugget benang daging

Gambar 1.Rasa sebagai pilihan preferensi konsumen.

Konsumen bersedia membayar lebih untuk rasa dan kualitas produk yang baik ketika membeli produk daging
olahan [11]. Lebih lanjut, hal ini sesuai dengan hasil survei pada Gambar 2 yang menunjukkan bahwa kualitas
merupakan pilihan terpopuler kedua setelah rasa dalam memilih produk daging olahan. Semakin tinggi prioritas
pilihan merek produk, semakin besar kemungkinan konsumen menganggap kualitas produk sebagai alasan
untuk membeli produk tersebut.

222
186 198 198 200 196
174 168
141 146
Frekuensi

102 117
87 75 71

SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU

Sosis Daging kornet Bakso Nugget benang daging

Gambar 2.Kualitas sebagai preferensi pilihan konsumen.

Namun, ada hubungan terbalik antara harga dan tren ke arah produk pesanan non-prioritas seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3. Konsumen mempertimbangkan harga ketika membeli produk daging olahan karena
mereka menginginkan produk yang paling hemat biaya yang juga sesuai dengan preferensi mereka.
Identifikasi preferensi produk menunjukkan bahwa faktor terpenting dalam memilih produk daging olahan adalah
rasa, kualitas, dan harga, dalam urutan tersebut. Konsumen mempertimbangkan rasa ketika menentukan apakah suatu
produk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Selain itu, ini konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Lovell
[5], yang menunjukkan pengaruh rasa makanan pada pemilihan makanan siap saji beku. Konsumen lebih mungkin
untuk membuat keputusan pembelian berikutnya jika rasa suatu produk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

212 210
180 185
165
142 127 141
Frekuensi

129 130 129 119 135 127


112

SayaII AKU AKU AKU Saya II AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU SayaII AKU AKU AKU

Sosis Daging kornet Bakso Nugget benang daging

Gambar 3. Harga sebagai pilihan preferensi konsumen.

4
ICARELI-2021 Penerbitan IOP
Konferensi IOP Seri: Ilmu Bumi dan Lingkungan 1001 (2022) 012024 doi:10.1088/1755-1315/1001/1/012024

Selanjutnya, konsumen menganggap harga sebagai ukuran kualitas produk yang dijual untuk membeli
produk dengan harga yang sesuai dengan preferensi rasa dan kualitas suatu produk. Kualitas suatu produk
dibatasi oleh kisaran harga yang mampu dijangkau konsumen. Menurut Imkamp [12], konsumen
menggunakan harga sebagai atribut kualitas, terutama ketika standar kualitas lainnya kurang. Selain itu,
mereka percaya bahwa produk yang lebih mahal lebih disukai daripada yang lebih murah.
Studi menyimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kesadaran makanan olahan ramah lingkungan
menjadi lebih mudah diakses melalui kampanye karena harga tidak lagi menjadi faktor utama dalam
keputusan pembelian. Namun, harga jual dapat terpengaruh karena biaya tambahan yang terkait dengan
produksi produk yang berkelanjutan. Penelitian selanjutnya masih diperlukan untuk membedakan antara
produk olahan daging ternak merek berkualitas tinggi dan rendah.

4. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga preferensi utama dalam memilih produk daging olahan berdasarkan rasa, kualitas, dan
harga, dalam urutan tersebut. Studi tersebut menyimpulkan bahwa rasa dan kualitas adalah faktor terpenting untuk pemilihan
produk ketika mempertimbangkan merek dengan prioritas lebih tinggi. Namun, konsumen lebih cenderung memprioritaskan
harga dalam mengambil keputusan pembelian karena prioritas produk menurun. Oleh karena itu, kemampuan untuk
memahami preferensi konsumen memainkan peran kunci dalam mengembangkan produk yang berkelanjutan karena biaya
bukanlah perhatian utama.

ucapan terima kasih


Kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Peternakan dan Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada yang telah
mendanai penelitian ini.

Referensi
[1] Hartmann C, Gianna L, Angela F dan Michael S 2021J. Nafsu makan167105622
[2] Nisar W 2014Int. J.Acad. Res. Bis. Perkumpulan Sci.4137
[3] Bernardo dan Faisal R 2015Pembaruan Industri(Jakarta: Kantor Kepala Ekonom PT. Bank
Mandiri)
[4] Euromonitor 2014Makanan Olahan Beku di Indonesia(Situs web daring:
https://www.euromonitor.com/processed-meat-and-seafood-in-indonesia/report)
[5] Lovell RD 2011Australia J.Manajer.923
[6] Abdullah F 2011Int. J. Inovasi. Kelola. teknologi.2525
[7] Ismoyowati D 2015Procedia Pertanian dan Ilmu Pertanian3169
[8] Rahdini M 2014Prok. Int. akad. Kon.9
[9] Nguyen TH dan Aida G 2014Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Produk
Makanan Private Label(Vasteras: Universitas Mälardalens)
[10] Mullins J dan Walker JR 2010Manajemen Pemasaran: Pendekatan Pengambilan Keputusan Strategis
Edisi Tujuh (New York: McGraw-Hill)
[11] Rahardjo CR 2016PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis132
[12] Imkamp H 2018J. Konsumsi. Aturan4177

Anda mungkin juga menyukai