Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773

Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

ANALISIS KUALITAS DAGING BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN


UJI pH, DAYA IKAT AIR DAN UJI EBER DI PASAR TRADISIONAL
KABUPATEN KEDIRI

Roswandono1*, Aji Setyonugroho1, Era Hari Mudji Restijono1, Dian Ayu Kartika Sari1
1
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
*Email: atmajaros@uwks.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine how the pH, water holding capacity and the Eber test or rot
test on duck meat taken in several traditional markets in Kediri Regency. The samples were taken
as many as 30 samples from 3 different markets. From each market taken as many as 10 different
samples in each market. The type of research is quantitative and descriptive using qualitative
laboratory examinations. The results showed that for the pH test and water holding capacity there
was no significant difference from the three markets, but in the Eber test that was carried outno
significant difference between the three markets for the pH test and water holding capacity. Still,
there were several positive and some negative samples in the Eber test that was carried out. It is
due to several factors that refer to the process of slaughtering animals, the type of animal, the
lack of sterilization of slaughterhouses, and the lack of understanding for the community.
Therefore, it is essential to improve the quality of safe, healthy, whole, halal products.

Keywords: sterilization, pH test, water holding capacity, Eber test, ASUH

PENDAHULUAN

Bebek atau itik adalah nama umum bahan kualitas produk terjaga aman dan
untuk beberapa spesies burung dalam famili nyaman terhadap konsumen, konsumen harus
Anatidae. Bebek umumnya adalah burung bisa melilih produk asal hewan dengan
akuatik yang sebagian besar berukuran lebih melihat warna, tekstur, aroma dan
kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan keempukan pada daging sehingga konsumen
angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan bisa melihat kualitas daging tersebut dan
hampir di seluruh Indonesia. Bebek sedangkan nilai karkas dilihat dari kualitas
merupakan jenis ternak yang memproduksi daging dan jumlah daging. Setelah hewan
telur maupun daging yang dikonsumsi dipotong pH daging akan berubah karena
masyarakat Indonesia, karena dibutuhkan produksi asam laktat yang dapat menurunkan
untuk memenuhi protein hewani. Masyarakat pH daging (Fikri, dkk., 2017).
Indonesia membudidayakan bebek atau itik Daging itik lokal mempunyai kualitas
sebagai sumber pendapatan keluarga yang beraroma yang khas, merah gelap dan tekstur
menjanjikan karena hanya membutuhkan dagingnya keras. Pengaruh daging yang
modal pesawahan yang banyak air untuk mempunyai kualitas baik merupakan sifat-
pengembalaan bebek atau itik serta di daerah sifat daging yang harus diketahui oleh
sekitar sungai yang terdapat ikan kecil atau konsumen dan kualitas daging itik impor
keong-keong kecil sebagai sumber makanan lebih baik dibandingkan dengan daging itik
(Ismoyowati dan Imam Suswoyo, 2011). lokal yang masih rendah dan aroma yang
RPH merupakan tempat pemotongan khas membuat konsumen masih rendahnya
hewan yang di buat guna memutus atau permintaan konsumen dipasaran yang gelap
mencegah penyakit yang bersifat zoonisis (Dihansih, dkk., 2017).
menular kepada manusia dan dapat menjamin Daging itik mempunyai kadar air yang
standar bahan makanan asal hewan yang tinggi dan pH mendekati normal sehingga
aman dan layak konsumsi ASUH (Aman, mudah terkontaminasi bakteri dan daging
Sehat, Utuh, Halal). Food safety dilakukan akan mudah rusak (perishable food).
untuk menjaga bahan asal hewan supaya Daging bebek merujuk kepada daging yang

26
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

dihasilkan dari bagian tubuh bebek, terutama Pengujian pH


dada dan pahanya. Daging paha bebek
berwarna gelap dan lebih berlemak Pengujian pH menggunakan pH meter
dibandingkan dadanya. Daging dada bebek elektronik. Berdasarkan standar SNI pH pada
berwarna lebih gelap dibandingkan daging yang normal berkisar antara 6,12-
warna daging ayam dan daging kalkun. 6,71. Tingkat keasaman pH adalah indikator
Daging kakinya lebih gelap dan agak lebih untuk menentukan apakah kualitas daging itu
lemaknya dibandingkan daging pada dada, asam atau basa dari produk tersebut.
namun daging dada berwarna agak gelap Penurunan pH otot pada daging hewan
(Nurohim, 2013). bervariasi seperti spesies glikogen otot serta
Daging itik mempunyai bau dan rasa lingkungan hidup. Derajat keasaman (pH)
yang khas yang membedakan dari daging adalah nilai keasaman suatu senyawa atau
lainya yaitu amis yang di sebabkan oleh nilai hidrogen dari senyawa tersebut,
makanan yang dikonsumsi oleh itik tersebut penurunan nilai pH dalam otot postmortem
kandungan dari daging seperti terdiri dari banyak ditentukan oleh laju glikolisis serta
air, protein, dan lemak yang tinggi dapat cadangan glikogen otot dari daging.
mempercepat proses pembusukan daging,
daging ini bisa dimakan mentah, tetapi Pengujian Daya Ikat Air
biasanya dimakan setelah dimasak dan
dibumbui atau diolah dengan berbagai cara. Nilai DIA dapat ditentukan dengan
Daging yang tidak diolah akan membusuk metode Hamm. Pertama-tama meletakkan
atau membusuk dalam beberapa jam atau hari sampel sebanyak 0,3 g di atas kertas saring
akibat infeksi dan pembusukan yang di siapkan sebanyak 60 dan kemudian
oleh bakteri dan jamur (Lilis, dkk., 2012). meletakkan diantara 2 plat kaca yang diberi
beban 35 kg selama 5 menit. Menandai dan
MATERI DAN METODE menggambar luasan area yang tertutup
sampel daging yang telah menjadi pipih dan
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 basah disekeliling kertas saring pada kertas
s.d. 10 Maret 2021. Tempat pengambilan grafik dengan bantuan alat pensil dan dari
sampel yaitu di tiga pasar tradisional gambar tersebut diperoleh area basah setelah
Kabupaten Kediri dan dilakukan di dikurangi area yang tertutup sampel (dari
Laboratorium Kesmavet Fakultas total area) menggunakan rumus:
Kedokteran Hewan Universitas wijaya Area basah = luas area basah ± luas area
Kusuma Surabaya. daging.
Penelitian ini merupakan penelitian 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (𝑐𝑚2 )
mg𝐻₂𝑂 = − 8,0
survey dan deskriptif menggunakan 0,0984
pemeriksaan laboratorium dengan
menggunakan metode uji pH, daya ikat air, Pengujian Eber
dan uji Eber yang mengacu pada SNI.
Penelitian ini menggunakan metode teknik Sampel daging itik di potong dengan ukuran
acak sederhana. 2 g kemudian dimasukan kedalam tabung
Alat yang di gunakan adalah plastik reaksi. Sampel yang sudah berada pada
steril, pemberat 35 kg, dua bauh plat kaca, tabung reaksi ditambahkan 5 ml reagen Eber,
kertas saring, penjepit, rak tabung reaksi, tabung reaksi selanjutnya di tutup untuk
pinset, tabung erlenmeyer, timbangan, pH mengetahui adanya embun putih, amati
meter, cawan petri, tabung reaksi, dan gelas segara reaksi yang terjadi di sekitar daging,
ukur. apabilan pada tabung reaksi tidak terbentuk
Bahan penelitian yang digunakan sampel embun putih maka menandakan kualitas
daging itik sebanyak 30, aquades, larutan pH daging baik, sedangkan tabung yang akan
standar, Reagen Eber. Sampel di ambil dari 3 membentuk embun putih NH4CL
pasar yang berbeda dan setiap pasarnya menandakan kualitas daging telah mengalami
berjumlah 10 sampel daging bebek. pembusukan.

27
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak,


jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan
Nilai pH Daging Bebek aditif dan tingkat stres hewan tersebut. Faktor
setelah pemotongan yaitu seperti hormon,
Nilai pH daging dari pasar tradisional antibiotik, sterilisasi area lingkungan dan
kabupaten kediri dapat dilihat pada Tabel 1. metode penyimpanan (Matitaputty dan
Tabel 1. Tabel pH Daging di Pasar Suryana, 2015).
Tradisional Kediri Kadar pH dapat berubah setelah ternak di
potong, kondisi fisiologis otot yang
Pasar Rata - rata + SD (%) SNI berhubungan dengan produksi asam laktat
PS1 6.4500+.17795 atau kapasitas produksi energi otot dalam
6,12 / bentuk ATP dapat mempengaruhi penurunan
PS2 6.5800+.22010
6,71 nilai pH, warna, bau dan tekstur daging.
PS3 6.5460+.23439
Hasil dari penelitian yang sudah di Myoglobin dapat berubah menjadi gelap
lakukan tentang uji pH, uji awal kebusukan yang disebabkan oleh pH post-mortem dan
dan uji daya ikat air pada daging bebek segar daya ikat air yang tinggi serta mempunyai
yang dibeli di beberapa pasar tradisional tekstur yang lekat. Warna gelap pada daging
kediri di antara lain Pasar Brenggolo, Pasar berhubungan tidak langsung dengan pH
Ngurah dan Pasar Pahing yang dilakukan namun erat kaitanya dengan aktifitas
pengujian di Lab Kesmavet Universitas mitokondria sehingga konsentrasi
Wijaya Kusuma Surabaya dan hasilnya rata- oksimyoglobin merah terang tetap rendah.
rata nilai derajat keasaman pH daging bebek Myoglobin sebagai salah satu dari protein
segar adalah 6,4 sedangkan dari tiga pasar sarkoplasmik terbentuk dari suatu rantai
yaitu yang pertama Pasar Brenggolo dengan polipeptida tunggal terikat di sekeliling
rata-rata nilai pH 6,3 dan uji kebusukan yaitu groupheme yang membahwa oksigen (Fikri
2 sampel positif sedangkan di Pasar Ngurah et al, 2017).
yaitu dengan rata-rata nilai pH 6,5 dan uji Keadaan lingkungan di pasar tradisional
kebusukan yaitu 2 sampel positif sedangkan mempunyai dampak pada nilai pH daging.
di Pasar Pahing dengan rata-rata nilai pH 6,5 Lingkungan yang buruk dapat dilihat dari
dan dan uji kebusukan yaitu 1 sampel positif keadaan tempat berjualan yang kotor, becek,
dari bebrapa uji yang dilakukan bawah di saluran pembuangan yang tidak berfungsi
setiap pasar mempunyai nilai pH daging, dengan baik. Keadaan ini akan membuat
daya ikat air dan awal kebusukan yang lingkungan sekitar menjadi lembab dan
berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa berbau menyengat. Nilai pH daging yang
faktor yang ada seperti lingkungan sekitar rendah akan membuat daya ikat air menurun,
pasar, proses penyembelihan serta kurangnya penurunan tersebut mengakibatkan
menjaga kebersihan. terjadinya daging pale, soft, and exudative
Hasil dari penelitian nilai pH memiliki (PSE). Daging PSE ini ditandai dengan warna
rata-rata terhadap daging bebek segar adalah daging yang pucat (pale), lembek (soft), dan
6,49. Menurut Lukman (1995) menyatakan bawah pada permukaan (exudative) daging
bahwa Nilai pH awal sangat berpengaruh (Haq, dkk, 2015).
terhadap pH akhir (24 jam pasca
pemotongan), karena daging dada dan paha Daya Ikat Air
itik nilai pH nya lebih tinggi dibandingkan
Daya ikat air di pasar tradisional
dengan daging ayam, masing-masing sebesar
kabupaten kediri dapat dilihat pada Tabel 2.
6,12 dan 7,71 pada itik, 5,22 dan 5,74 pada
ayam. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pH daging pada dasarnya
kualitas daging dan karkas dipengaruhi oleh
faktor sebelum dan sesudah pemotongan.
Faktor sebelum pemotongan yang dapat
dipengaruhi kualitas daging antara lain

28
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

Tabel 2. Tabel Daya Ikat Air di Pasar cemaran mikroba dalam pangan, di tetapkan
Tradisional Kediri bahwa Batas Maksimum Cemaran Mikroba
(BMCM) pada daging segar, beku adalah
Pasar Rata-rata ± SD (%)
sebesar 1x106 koloni/g. Perubahan-
PS1 38.0910 ±13.95383 perubahan yang terjadi pada daging yang
PS2 33.0130 ± 9.14536 mengalami pembusukan adalah bau yang
PS3 43.7150 ± 12.13382 disebabkan oleh produksi produk ahir
volatile, warna disebabkan oleh produksi
Hasil penelitian mengenai awal pigmen bakteri atau oksidasi myoglobin dan
kebusukan pada daging bebek segar yang tekstur menjadi lunak karena proteinase
menunjukan bahwa awal kebusukan daging (BSN, 2009).
dari Pasar Tradisional Brenggolo, Pasar Daya mengikat air (DMA) oleh protein
Tradisinal Ngurah dan Pasar Tradisional daging atau Water Holding Capacity (WHC)
Pahing yang di ambil 30 sampel dari 3 pasar atau Water Binding Capacity (WBC) adalah
menunjukan bahwa 5 sampel positif dan 25 kemampuan daging untuk mengikat air yang
negatif. Sampel positif pada daging segar terikat dalam daging dibagi tiga komponen
dapat di sebabkan banyak terkontaminasi yaitu air diikat secara kimiawi oleh protein
secara fisik maupun biologis, alat-alat yang di daging sebesar 4-5% yang merupakan lapisan
gunakan pada proses penyembelihan bebek monomolekuler pertama, lapisan kedua
yang kurang steril dan lingkungan adalah air yang terikat agak lemah dari
penyembelihan atau pemotongan yang tidak molekul air terhadap kelompok hidrofilik
SOP (Standar Operasional Prosedur) serta yakni sebesar 4% dan pada lapisan ketiga
lingkungan penjualan yang kurang terjaga merupakan air bebas di antara
kebersihanya yang dapat mempercepat molekulmolekul protein yang memiliki
proses pembusukan daging. Faktor sebelum jumlah terbanyak dan perubahan molekul
dan sesudah pemotongan dapat yang disebabkan oleh denaturasi protein
mempengaruhi kualitas karkas. Faktor daging, sedangkan jumlah air terikat lebih
sebelum pemotongan yang dapat lemah, yaitu diantara molekul protein dan
mempengaruhi kualitas daging antara lain: akan menurun bila protein daging mengalami
genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis denaturasi ( Rompis, 2015 ).
kelamin, umur dan tingkat stres. Faktor Daya ikat air dan tingkat erat kualitas
setelah pemotongan mempengarui kualitas erat hubunganya dengan pH. Jika konsentrasi
daging antara lain adalah pelayanan, glikogen otot pada pemotongan cukup, maka
perlakuan, pemasaran, pH karkas dan pH akan mengalami penurunan. Laju
lingkungan (Dangur, dkk. 2020). penurunan pH karkas juga merupakan
Kebusukan pada daging di tandai dengan penentu utama dari daya ikat air. Besarnya
bau busuk, pembentukan lendir, perubahan penurunan pH karkas akan mempengaruhi
tekstur, pembentukan pigmen. Indikasi awal daya ikat air dan makin tinggi pH ahir maka
pembusukan pada daging segar adalah adalah makin kurang daya ikat air pada daging
bau busuk yang timbul karena pertumbuhan (Lawrie, 2016).
mikroba mencapai jumlah 107 CFU/cm2.
Pada fase ini mikroba beralih dari glukosa Uji Eber
yang semakin menurun jumlahnya di daging
menjadi asam amino yang berfungsi untuk Hasil penelitian yang sudah
substrat yang diperlukan untuk pertumbuhan. dilakukan untuk daging bebek segar yang
Metabolisme mikroba menghasilkan di ambil dari 3 pasar yang berbeda bisa di
campuran kompleks ester volatil, alkohol, lihat Ppada Tabel 3.
keton dan sulfur yang menyebabkan
timbulnya bau busuk pada daging (Lawri, Tabel 3. Tabel Hasil Penelitian Daging
2017). Bebek Segar
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Pasar Positif Negatif
7388 tahun 2009 mengenai batas maksimum PS1 2 8

29
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

PS2 1 9 bebek segar di pasar tradisional Kediri masih


PS3 2 8 layak untuk di konsumsi masyarakat.

Hasil penelitian mengenai awal REFERENSI


kebusukan pada daging bebek segar
menunjukan bahwa awal kebusukan daging Aliyah, I. 2017. Pemahaman konseptual
dari beberapa pasar tradisional Kabupaten pasar tradisional di perkotaan. Cakra
Kediri dari 30 sampel menunjukan 5 sampel Wisata, 18(2).
positif dan 25 sampel negatif. Sampel positif Arrazy, S. 2020. Persepsi Masyarakat
ada daging segar dapat diakibatkan karena tentang Higiene Sanitasi Pasar
banyak terjadi kontaminasi secara fisik Tradisional Kota Medan. Contagion:
maupun biologis. alat-alat yang di gunakan Scientific Periodical Journal of Public
dalam proses penyembelihan bebek kurang Health and Coastal Health, 2(1), 1-13.
steril dan bersih sehingga kurang pemahaman Pertanian, 41(1):145-155.
tentang SOP (Standar Opersional Prosedur), Badan Standar Nasional. 2009. Batas
serta lingkungan penjual yang kurang bersih maksimum cemaran mikroba dalam
dan steril mengakibatkan proses pembusukan pangan. Badan Standarisasi Nasional.
yang cepat pada daging. Jakarta
Pembusukan daging akibat aktivitas Damayanti, A. 2006. Kandungan protein,
bakteri pembusuk dalam keadaan anaerob lemak daging dan kulit itik, entog dan
dan autolisis merupakan kerusakan jaringan mandalung umur 8 minggu. Agroland:
dan organ melalui proses kimiawi yang Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 13(3), 313-
disebabkan oleh enzim intraseluler. Proses 317.
autolisis terjadi akibat dari pengaruh enzim Dangur, S.T., Kallau, N.H., dan Wuri,
yang dilepaskan oleh sel-sel yang sudah mati. D.A.2020. Pengaruh Infusa Daun Kelor
Mula-mula yang terkena ialah nukleoprotein (Moringa oleifera) sebagai Preservatif
yang terdapat pada kromatin sesudah itu Alami terhadap Kualitas Daging
sitoplasmanya. Kemudian dinding sel akan Babi. JURNAL KAJIAN
mengalami kehancuran akibatnya jaringan VETERINER, 8(1), 1-23
menjadi lunak atau mencair. Pelepasan enzim Dewi, E. S., El Latifa, S., Fawwarahly, F.,
dalam autolisis akan dipercepat dengan panas dan Kautsar, R. 2016. Kualitas
dan bakteri yang ditandai dengan timbulnya mikrobiologis daging unggas di RPA
bau akibat autolisis enzim-enzim dalam dan yang beredar di pasaran. Jurnal
daging dan proteolisis mikroorganisme, Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil
hilangnya cita rasa, terbentuknya lendir pada Peternakan, 4(3), 379-385.
permukaan daging, ketengikan akibat Fikri, F., Hamid, I. S dan Purnama, M. T. E.
pemecahan lemak dan terjadi perubahan 2017. Uji organoleptis, pH, uji eber
warna daging. Pembusukan seperti ini juga veterinus, 4(1), 16-24.
dapat terjadi akibat proses enzimatik daging Haq, A. N., Septinova, D., dan Santosa, P. E.
itu sendiri atau autolisis (Dewi, 2016). 2015. Kualitas fisik daging dari pasar
tradisional di Bandar Lampung. Jurnal
KESIMPULAN Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(3).
Hidayati, N. N., Yuniwarti, E. Y. W., dan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang Isdadiyanto, S. 2016.
dilakukan dapat di simpulkan bahwa Perbandingankualitas daging itik
penelitian kualitas daging bebek di Pasar magelang, itik pengging dan itik
Brenggolo, Pasar Gurah dan Pasar Pahing di tegal. Bioma: Berkala Ilmiah
Kabupaten Kediri yang menunjukan tidak Biologi, 18(2), 56-63.
ada perbedaan yang nyata dan untuk pH dan Ismoyowati, I dan Suswoyo, I. 2016.Produksi
daya ikat air yang normal, namun untuk awal Telur Dan Pendapatan Peternak Itik
kebusukan ada 5 sampel positif dari 30 Pada Pemeliharaan Secara Gembala
sampel, akan tetapi dapat dikatakan daging Dan Terkurung di Daerah Pertanian

30
e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 11 No. 2, November 2021

Dan Perikanan (Duck Egg Production Rahmy, H. A. 2011. Manajemen Penerimaan


and Farmers' Income Under Extensive dan Penyimpanan Bahan Makanan di
and Intensive Systems in Agricultural Rumah Sakit Haji Jakarta.
and Fishery Centers). Jurnal Rompis, J. E. 2015. Daya mengikat air dan
Pembangunan Pedesaan, 11(1), 115735. susut masak daging sapi blansir yang
Jaelani, A., Dharmawati, S., dan Noor, dikeringkan dalam oven dan dikemas
B.2016. Pengaruh Lama Penyimpanan vakum. ZOOTEC, 35(1), 131-137.
Daging Itik Alabio Dalam Refrigerator Saraswati, D. 2015. Pengaruh lama
Terhadap Kualitasdan cemaran bakteri penyimpanan daging sapi pada
pada karkas yang diisolasi dari kios di refrigerator terhadap Angka Lempeng
Banyuwangi. Jurnal Medik Total Bakteri (ALT) dan keberadaan
Veteriner 1(1), 23-27. bakteri Escherichia coli. Jurnal
Kusnadi, D.C., Bintoro, V.P., dan Al-Baarri, entropi, 1(10).
A.N. 2012. Daya ikat air, Suryana, S.2013.Pemanfaatan Keragaman
tingkatkekenyalan dan kadar protein Genetik untuk Meningkatkan
pada baksokombinasidagingsapi dan Produktivitas Itik Alabio. Jurnal
dagingkelinci. JurnalAplikasiTeknologi Penelitian dan Pengembangan
Pangan, 1(2). Pertanian, 32(3), 30930.
Lawrie, R.A.2016. IlmuDaging. Sartika, D., Susilawati, S., dan Kawedar, M.
(diterjemahkan oleh Aminuddin U. 2016. Survey Of Salmonella
Parakkasi) Universitas Indonesia Press, Contaminated Vannamei Shrimps In
Jakarta. Lampung.
Lawrie, R. A. 2017. Ilmu Daging Sutiyono, B., Soedarsono, S., Johari, S., dan
Diterjemahkan oleh Aminuddin Ondo, Y. S. 2012. Heterosis Kandungan
Prakkasi. Nutrisi dan Uji Organolepik Produk
Muliani, H. 2014. Kadar kolesterol daging Dari Tiktok. Jurnal Aplikasi Teknologi
berbagai jenis itik (Anas domesticus) di Pangan, 1(1).
Kabupaten Semarang. Anatomi
Fisiologi, 22(2), 75-82.
Matitaputty, P.R .2010. The Characteristics
of Meat Duck, Problems and Prevention
of Off Flavor Due to Lipid Oxidation.
WARTAZOA. Indonesian Bulletin of
Animal and Veterinary Sciences, 20 (3).
Matitaputty, P.R. 2012. Peningkatan
Produktivitas Karkas dan Kualitas
Daging Itik Melalui Persilangan antara
Itik Cihateup dengan Itik Alabio.
[Disertasi]. Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor, Bogor. hlm,
130.
Merthayasa, J. D., Suada, I. K., & Agustina,
K. K. 2015. Daya ikat air, pH, warna,
bau dan tekstur daging sapi bali dan
daging wagyu. Indonesia medicus
Nurohim, N., Nurwantoro, N., dan Sunarti,
D. 2013. Pengaruh metode marinasi
dengan bawang putih pada daging itik
terhadap pH, daya ikat air, dan total
coliform. Animal Agriculture
Journal, 2(1), 77-85.

31

Anda mungkin juga menyukai