net/publication/342734500
CITATIONS READS
0 1,673
4 authors, including:
Hadijah Mahyuddin
Bosowa University
42 PUBLICATIONS 39 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Hadijah Mahyuddin on 07 July 2020.
Oleh
ABSTRAK
Ikan bandeng adalah ikan air payau yang membutuhkan sekitar 50% kalori berasal dari
protein, fungsinya sebagai pembangun otot, sel-sel dan jaringan tubuh, terutama bagi ikan-ikan
muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan ikan bandeng yang diberi
pakan komersil merk “174”. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yang berlokasi di
Laboratorium Pakan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa Makassar.
Bahan penelitian adalah anakan ikan bandeng sebanyak 45 ekor yang berukuran 80 mm. Pakan
yang diberikan adalah pakan komersil merk “174” pada beberapa level protein, yaitu 15 %, 20
% dan 25 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anakan ikan bandeng yang diberi pakan
pada level protein sebanyak 25 % menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibanding pada
perlakuan lainnya, yakni sebesar 8,68 ± 0,07gr.
Tabel 1.
Alat dan Kegunaan yang digunakan sebagai berikut.
No. Nama Alat Kegunaan
1 Thermometer Untuk mengukur suhu
2 Refraktometer Untuk mengukur salinitas
3 pH Untuk mengukur pH air
4 Aerator Untuk oksigen terlarut
5 Bak atau akuarium Untuk memelihara ikan
6 Timbangan elektrik Untuk menimbang ikan
7 Ember Untuk memelihara ikan
8 Mistar Untuk mengukur panjang ikan
9 Kamera Dokumentasi
10 Penggiling Pakan Untuk membuat Pakan
11 ATK Buku dan Pulpen Mencatat aktifitas peneliltian
Tabel 2.
Formulasi pakan uji setiap perlakuan (gr).
No Nama Bahan (gr) Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C
(gr) (gr) (gr)
1 Tepung ikan lokal 10 20 30
2 Tepung kepala udang 10 10 10
3 Tepung dadak halus 60 45 35
4 Tepung pollard 10 15 15
5 Tepung kanji 5 5 5
6 Minyak nabati 3 3 3
7 Vitamin mineral mix 2 2 2
Jumlah 100 100 100
A1 C2 B2
C3 B1 A2
A3 C1 B3
X
10 SGR_Bobot
8,48 8,68
9
8 7.56
SGR Bobot (%) Minggu
7
Ket:
6
A. Protein 15%
5 B. Protein 20%
4 C. Protein 25%
3
2
1
0 y
A (15%) B (20%) C (25%)
Pelakuan
Dari hasil analisis ragam data dari pada pertumbuhan panjang maka akan
pertumbuhan berat pada anakan ikan bandeng membentuk tubuh ikan bandeng menjadi
dengan Hasil uji statistik ANOVA gemuk, hal ini disebabkan oleh asupan nutrisi
menunjukkan pertumbuhan bobot mutlak yang cukup dan lingkungan yang baik.
berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan Pertumbuhan berat terendah berada
(P<0,05). pada perlakuan A (protein 15%) yaitu berada
Pertumbuhan berat tertinggi yang pada kisaran 7,56%.nilai pertambahan berat
diperoleh pada penelitian ini berada pada ikan yang dihasilkan cenderung lebih
kisaran 7,56 - 8,68%, dimana pertumbuhan bervariasi, Hal ini disebabkan oleh kebutuhan
berat tertinggi terdapat pada perlakuanC protein ikan bandeng yang tinggi. Namun
(protein 25%) yaitu berada pada kisaran ketersediaan protein di dalam pakan
8,68%. Hal ini diduga protein yang diperoleh rendah.Hal ini diduga protein yang diberikan
ikan dari pakan tersebut terserap dengan baik. masih rendah untuk memenuhi kebutuhan
Ikan yang dihasilkan memiliki ukuran yang ikan bandeng yang membutuhkan kandungan
relatif seragam. Protein merupakan sumber protein yang lebih tinggi sehingga
energi bagi ikan dan protein mutlak pertumbuhan ikan melambat. (New, 1987)
diperlukan oleh ikan. Protein dapat berguna dalam(Utojo, 1995). menjelaskan bahwa
untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, kebutuhan protein bervariasi menurut spesies
sebagai salah satu pembentuk membran sel, ikan dan pemanfaatan protein pakan untuk
juga dapat menjadi sumber energi bagi ikan. pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh ukuran
Sudarman (1988) dalam Sabriah dan ikan, kualitas protein, kandungan energi
Sunarto (2010) mengemukakan, bahwa pakan, keseimbangan kandungan nutrisi,
kecepatan pertumbuhan tergantung pada tingkat pemberian pakan dan kandungan asam
jumlah pakan yang dikonsumsi, jumlah amino yang paling rendah ketersediannya.
kandungan protein yang terkandung dalam Menurut NRC (1993). keberadaan tingkat
pakan, kualitas air dan faktor lainnya seperti energi yang optimum dalam pakan sangat
keturunan, umur dan daya tahan serta penting sebab kelebihan atau kekurangan
kemampuan ikan tersebut memanfaatkan energi mengakibatkan penurunan laju
pakan.Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan.
pertumbuhan berat lebih tinggi dari pada 2. Laju Pertumbuhan Harian Panjang
pertumbuhan panjang dalam waktu yang Ikan
sama, hal ini menunjukan ikan bandeng Hasil pengamatan pertumbuhan harian
tumbuh gemuk. Menurut Saparinto (2009) panjang Ikan bandeng yang didapat dari hasil
dalam Mashuri dkk., (2012), menyatakan penelitian pada masing-masing perlakuan
bahwa apabila pertumbuhan berat lebih tinggi antara lain sebagai berikut, perlakuan A
(protein 15%) sebesar 4,42 ± 0,15 cm, dapat dilihat pada diagram laju pertumbuhan
perlakuan B (protein 20%) sebesar 4,92 ± Gambar 3 dibawah ini.
0,09 cm dan perlakuan C (protein 25%)
sebesar 5,31 ± 0,12 cm.
Nilai rata-rata dari pertumbuhan
panjang pada masing-masing perlakuan diatas
X SGR_Panjang
6
5,31
4,92
5
4,42
SGR Panjang (%) Minggu
4
Ket:
3 A. Protein 15%
B. Protein 20%
2
C. Protein 25%
0 y
A (15%) B (20%) C (25%)
Pelakuan
Dari hasil ragam data pertumbuhan berperan dalam pertumbuhan ikan bandeng,
panjang anakan ikan bandeng dengan Hasil semakin tinggi kandungan protein pakan
uji statistik ANOVA menunjukkan maka akan semakin cepat laju pertumbuhan.
pertumbuhan panjang berpengaruh nyata pada Menurut Noegroho (2000) protein memegang
tingkat kepercayaan (P<0,05). peranan penting dalam penyusunan jaringan
Laju pertumbuhan panjang yang dan organ tubuh ikan. Dalam pakan yang
diperoleh pada penelitian ini berada pada diberikan kepada ikan, protein harus tersedia
kisaran 4,42–5,31%, dimana pertumbuhan dalam jumlah yang cukup. Protein yang
panjang tertinggi terdapat pada perlakuan C rendah akan mengakibatkan pertumbuhan
(protein 25%) yaitu berada pada kisaran ikan akan menjadi lambat. Kisaran kebutuhan
5,31%. Menurut Effendie (2002) menyatakan protein dalam pakan ikan untuk ikan didaerah
bahwa pertumbahan panjang ikan tidak tropis, kadar protein antara 20 – 60 %.
secepat dengan pertambahan berat ikan. Laju pertumbuhan panjang terendah
Berdasarkan hasil penelitiaan, ikan bandeng berada pada perlakuan A (protein 15%) yaitu
yang diukur panjang dan berat tubuhnya, berada pada kisaran 4,42%.Hal ini diduga
memiliki ukuran yang berbeda beda antara bahwa semakin kecil kandungan protein
ikan yang satu dengan ikan yang lain. pakan yang diberikan pada media
Perbedaan ukuran berat dan panjang antara pemeliharaan semakin lambat pula
tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan dan dapat mengganggu
berbagai faktor, seperti yang telah keseimbangan Ikan bandeng, sehingga jumlah
dikemukakan oleh Fujaya (1999), dimana ada pakan yang di makan oleh Ikan dengan
dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kandungan protein pakan yang lebih sedikit
ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dapat mengakibatkan proses pencernaan
dalam diantaranya adalah keturunan, jenis dalam tubuh Ikan bandeng melambat,
kelamin, umur, parasit dan penyakit. sehingga tingkat pertumbuhan ikan bandeng
Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah pada media pemeliharaan mengalami
makanan dan kualitas perairan pada media penurunan. Masyamsir (2001).Selain itu, Cho
pemeliharaan. Hal ini juga disebabkan karena dan Watanabe (1988). juga menyatakan
pakan merupakan salah satu faktor yang bahwa hewan muda umumnya memerlukan
Tabel 3.
Rata-Rata Parameter Kualitas Air Selama Penelitian.
No Parameter Satuan Kisaran Kelayakan menurut pustaka
1. Suhu 0C 28 – 30 26 – 33
2. Salinitas Ppt 8 – 12 0>33
3. pH - 6,5– 7,5 6–8
Pada tabel 3 di atas kisaran suhu yang ikan bandeng. Sedangkan menurut Prahasta
diperoleh selama penelitian adalah 280C- (2009) tambak yang baik adalah tambak yang
300C. Kisaran suhu tersebut sangat layak memiliki pH 8-9 yang merupakan kondisi
untuk pertumbuhan ikan bandeng karena suhu optimum tumbuhnya klekap yang di butuhkan
optimum untuk ikan bandeng berkisar antara ikan bandeng.
270C-300C, diluar kisaran tersebut ikan
bandeng tidak aktif mencari makan (Ahmad, D. KESIMPULAN
2009). Menurut pendapat Zakaria (2010)
bahwa suhu yang baik untuk kehidupan dan Berdasarkan hasil penelitian Analisis
pertumbuhan ikan bandeng berkisar antara Pertumbuhan Anakan Ikan Bandeng Chanos
24-310C. Hal ini juga didukung oleh pendapat chanos forsskalPada Berbagai Level Protein
Kordi dan Tancung (2005) bahwa suhu dapat diambil beberapa kesempulan yaitu.
optimal untuk pemeliharaan ikan bandeng 1. Pemberian pakan pada berbagai level
berkisar antara 23-32°C. protein memberikan pengaruh nyata
Menurut Kordi dan Tancung (2005) terhadap pertumbuhan anakan ikan
suhu rendah akan mengurangi imunitas bandeng P <0,05.
(kekebalan tubuh) ikan, suhu tinggi akan 2. Level protein pakan 25% (Perlakuan C)
mempercepat ikan terkena infeksi bakteri. memperlihatkan performansi pertumbuhan
Pada suhu 180C-250C, ikan bandeng masih terbaik pada anakan ikan bandeng.
dapat bertahan hidup, tetapi nafsu makannya
mulai menurun , Suhu air 120C- 180C mulai DAFTAR PUSTAKA
berbahaya bagi ikan, sedangkan pada suhu air
di bawah 120C ikan bandeng mati kedinginan Ahmad. (2009). Budidaya bandeng. Rineka
(Ahmad, 2009). cipta. Jakarta.
Kisaran Salinitas selama penelitian Almaniar, S. (2011). Kelangsungan hidup dan
berkisar antara 8-12 ppt. Menurut Kordi pertumbuhan benih ikan gabus
(2011) bahwa ikan bandeng mampu (Channa striata) pada pemeliharaan
menyesuaikan diri terhadap salinitas air, dengan padat tebar yang berbeda.
sehingga dapat hidup di air tawar (salinitas Skripsi. Fakultas Pertanian Program
antara 0-5 ppt) maupun air asin(salinitas >30 Studi Budidaya Perairan Universitas
ppt). Sriwijaya. Indralaya
pH atau Derajat keasaman yang (tidakdipublikasikan).
diperoleh selama penelitian adalah 7-8. Hal Amri. (2003). The effect of Marine
ini masih dianggap stabil untuk pertumbuhan Temperature and Saliniti on Marine
ikan bandeng sebagaimana dikemukakan oleh and Brakiswater Animals.
Idel dan Kordi (2009) tambak yang baik Anggoro, S. (1992). Efek Osmotik Berbagai
adalah tambak yang mengandung kadar Tingkat Salinitas Media terhadap Daya
keasaman tidak lebih 7-8, di mana angka Tetas Telur dan Vitalitas Larva Udang
tersebut merupakan batas optimal kehidupan Windu, Penaeus monodon Fabricius.
Jurnal Ecosystem Volume 17 Nomor 2, Mei – Agustus 2017
780