SYAHID ARBI
Syahid Arbi
NIM C14150072
ABSTRAK
SYAHID ARBI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
Pada
Departemen Budidaya Perairan
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“Kinerja Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) pada Sistem
Bioflok dengan Penambahan Chlorella sp. dan Ankistrodesmus sp.”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu selama penulisan skripsi ini, yaitu kepada:
1. Dr Julie Ekasari dan Dr Ichsan Ahmad Fauzi selaku dosen pembimbing
atas segala bimbingan, arahan, dan waktu yang telah diberikan kepada
penulis.
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dorongan, dukungan,
serta doa yang dipanjatkan kepada penulis.
3. Bapak/Ibu selaku dosen penguji.
4. Bu Retno, Pak Wasjan, dan Pak Abe yang telah memberikan bimbingan
selama proses analisa sampel.
5. Kak Deasy Angela yang telah banyak membantu, mengingatkan dan
menemani penulis selama penelitian.
6. Teman-teman kontrakan Bin-Ilyas yang telah memberikan banyak
bantuan, masukan, serta naungan kepada penulis.
7. Lisa Septianingsih, Tri Novi Handayani, dan Ilham Labubal Banin selaku
teman satu bimbingan dan satu perjuangan.
8. Teman-teman lab nutrisi atas segala bantuan dan kebersamaannya.
9. Teman-teman Asrama Sylvapinus yang selalu mengingatkan penulis akan
pembuatan karya tulis ini.
10. Akuakultur 52 yang selalu memberikan dukungan selama perkulihan
hingga sampai saat ini.
11. Teman-teman yang telah lulus lebih dulu sehingga secara tak langsung
menginspirasi dan memberi semangat kepada penulis
12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan karya ilmiah
ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi pembaca.
Syahid Arbi
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1 Tekstur partikel flok pada sistem bioflok dengan dan tanpa penambahan
mikroalga (Chlorella sp., Ankistrodesmus sp.) perbesaran 4x10 4
2 Pertambahan bobot rata-rata udang galah yang dipelihara pada sistem
bioflok dengan dan tanpa penambahan mikroalga (Chlorella sp.,
Ankistrodesmus sp.) selama 60 hari. 5
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan salah satu jenis
udang yang hidup pada habitat air tawar dan memiliki ukuran lebih besar
dibandingkan udang air tawar lainya. Menurut Tantri et al. (2014), udang galah
memiliki nilai ekonomis tinggi dengan harga mencapai Rp. 70.000 kg -1. Dalam
upaya memenuhi kebutuhan pasar karena permintaan yang cukup tinggi,
peningkatan produksi budidaya udang galah terus dilakukan (Ekasari et al. 2016).
Akan tetapi terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala bagi
pengembangan budidaya udang galah. Kelangsungan hidup menjadi salah satu
faktor penyebab tersendatnya kegiatan budidaya udang galah. Penelitian Irianti et
al. (2016) mengenai udang galah yang diberi pakan tambahan berupa kentang
menunjukkan bahwa kelangsungan hidup udang galah hanya dapat mencapai 33-
51%. Menurut Ekasari et al. (2016), permasalahan yang biasa dihadapi dan perlu
diperhatikan dalam budidaya udang galah ini berkaitan dengan penyakit, kualitas
air, dan kebutuhan nutrisi.
Teknologi bioflok merupakan salah satu teknologi budidaya yang dapat
digunakan dalam meningkatkan kualitas air dan menghasilkan pakan tambahan
yang kaya akan protein (Karunaarachchi et al. 2018). Menurut Widarnani et al.
(2012) bioflok mengandung 39 – 48 % protein sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pakan alami dan telah diaplikasikan pada ikan maupun udang. Bioflok
sendiri tersusun dari partikel-partikel yang tersuspensi pada kolom perairan
meliputi bakteri heterotoph, flagellata, ciliata, rotifer, protozoa, cynobacter,
nematode, metazoan, jamur, dan mikroalga (Ballester et al. 2010 ; Ju et al. 2008).
Kualitas bioflok dan pemanfaatannya oleh organisme budidaya dipengaruhi oleh
mikroorganisme pembentuk bioflok. Ju et al. (2008) menyatakan bahwa bioflok
yang didominasi oleh mikroalga memiliki kandungan bahan bioaktif yang lebih
tinggi daripada bioflok yang didominasi oleh bakteri saja.
Mikroalga adalah salah satu organisme penyusun flok yang dapat
ditambahkan pada sistem bioflok. Mikroalga merupakan organisme mirip
tumbuhan tingkat rendah dan berukuran renik yang tidak dapat dibedakan akar,
batang, dan daunnya (Regista et al. 2017). Menurut Sukkrom et al. (2014), saat ini
mikroalga telah banyak menarik perhatian sebagai alternatif karena mengandung
berbagai bahan kimia alami seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan
antioksidan. Chlorella sp. termasuk salah satu kelompok mikroalga yang telah
dimanfaatkan pada berbagai bidang seperti pakan ikan, suplemen makanan, bahan
penawar berbagai penyakit, biofuel dan bioremediator karena mengandung
berbagai nutrien seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, asam amino
esensial, asam lemak esensial, enzim, beta karoten, dan klorofil (Selvika et al.
2016). Hasil penelitian Andreas et al. (2014) menunjukkan bahwa kandungan
protein pada Chlorella sp. mencapai 52.52% - 54.93%. Selain itu, Chlorella sp.
merupakan mikroalga yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan bersifat
kosmopolit sehingga dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan (Apriliyanti
et al. 2016).
Selain Chlorella sp. terdapat juga mikroalga lainnya yang telah
dikembangkan serta dimanfaatkan karena dinilai memiliki nilai nutrisi yang tinggi
dan pertumbuhan yang cepat. Ankistrodesmus sp. adalah salah satu mikroalga
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan
mikroalga yang berbeda yaitu Chlorella sp. dan Ankistrodesmus sp. pada sistem
bioflok terhadap kinerja pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup udang
galah.
METODE
Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini
yaitu:
Bio : Udang galah dipelihara pada sistem bioflok tanpa penambahan
mikroalga
Bio/Chlo : Udang galah dipelihara pada sistem bioflok dengan penambahan
Chlorella sp.
Bio/Anki : Udang galah dipelihara pada sistem bioflok dengan penambahan
Ankistrodesmus sp
Kultur Mikroalga
Kultur mikroalga dilakukan secara bertahap, tahap pertama yaitu kultur
pada sekala lab dengan menggunakan wadah berupa botol kaca bervolume 1 L.
Kultur diawali dengan pengisian air dan sterilisasi menggunakan larutan klorin
dengan dosis 0.1 ml L-1 lalu diaerasi kurang lebih selama 18 jam. Selanjutnya
ditambahkan sodium thiosulfat 1N dengan dosis 0.1 ml L-1 dan diaerasi selama 3
jam. Setelah itu ditambahkan pupuk, vitamin dan inokulan mikroalga dengan
dosis 1 ml L-1, 0.1 ml L-1, dan 10 ml L-1 ke dalam wadah dan diaerasi selama
seminggu. Selanjutnya dilakukan upscalling pada wadah galon bening bervolume
19 L. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Walne (Lampiran 1).
3
Parameter Penelitian
Parameter penelitian yang diamati yaitu kinerja pertumbuhan udang galah
dan tingkat kelangsungan hidup (TKH). Kinerja pertumbuhan udang galah
meliputi pertambahan bobot rata-rata, jumlah konsumsi pakan (JKP), laju
pertumbuhan spesifik (LPS), efisiensi pakan (EP), dan rasio efisiensi protein
(REP)
Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2010 dan program statistik SPSS 24.0 melalui metode sidik ragam (One-
way ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Perlakuan yang berbeda nyata
diuji lanjut dengan uji Duncan.
4
Gambar 2 Pertambahan bobot rata-rata udang galah yang dipelihara pada sistem
bioflok dengan dan tanpa penambahan mikroalga (Chlorella sp.,
Ankistrodesmus sp.) selama 60 hari.
Tabel 2 Kinerja pertumbuhan udang galah yang dipelihara pada sistem bioflok
dengan dan tanpa penambahan mikroalga (Chlorella sp., Ankistrodesmus
sp.) selama 60 hari
Perlakuan
Parameter
Bio Bio/Chlo Bio/Anki
a a
TKH (%) 88.13±5.54 83.75±4.79 83.13±5.54a
JKP (g) 423.75±16.67a 412.40±12.32a 408.85±12.33a
LPS (%) 2.51±0.14b 2.12±0.10a 2.18±0.16a
b a
EP (%) 55.67±6.90 39.55±8.14 40.52±2.99a
b a
REP (%) 1.38±0.17 0.98±0.20 1.00±0.07a
Keterangan: - Huruf cetak atas yang berbeda pada baris yang sama di belakang nilai rata-rata ±
standar deviasi menunjukkan perbedaan nyata (p<0.05)
- TKH = Tingkat kelangsungan hidup, JKP = Jumlah konsumsi pakan, LPS = Laju
pertumbuhan spesifik, EP = Efisiensi pakan, PER = Protein efisiensi rasio
Pembahasan
Kanibalisme merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
kematian pada pendederan udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Hal yang
sering dijumpai yaitu udang yang sedang ganti kulit dimangsa oleh udang yang
normal (Irianti et al. 2016). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tingkat
6
kelangsungan hidup pada udang galah yang di pelihara pada sistem bioflok yaitu
berkisar 83-88%. Pemeliharaan udang galah pada sistem bioflok diduga dapat
meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang galah dikarenakan
pemeliharaan pada sistem bioflok dapat memperbaiki kualitas lingkungan
sehingga dapat mengurangi stress pada ikan (Ballester 2018). Selain itu,
peningkatan biomassa mikroba bioflok yang terdapat dalam wadah pemeliharaan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi dan tambahan pakan pada media
pemeliharaan (Widanarni et al. 2009). Tersedianya pakan pada media
pemeliharaan ini dapat mengurangi tingkat persaingan dan kanibalisme sehingga
tingkat kelangsungan hidup meningkat. Penelitian Khasani dan Sopian (2013)
menunjukkan tingkat kelangsungan hidup udang galah yang dipelihara pada
sistem bioflok lebih tinggi dibandingkan dengan pemeliharaan secara
konvensional (tanpa perlakuan).
Selain berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup, bioflok juga
diketahui dapat memengaruhi pertumbuhan pada udang galah. Becerril-Cortés et
al. (2018) menyatakan bahwa dengan penerapan aplikasi teknologi bioflok dapat
meningkatkan pertumbuhan karena adanya peningkatan protein dari mikroba
bioflok sebagai sumber nutrisi tambahan pada media pemeliharaan. Mikroba yang
terdapat pada bioflok dilaporkan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi penting
untuk udang tersebut seperti vitamin dan mineral (Ballester et al. 2018).
Penerapan teknologi bioflok pada budidaya ikan yaitu memiliki prinsip
manajemen kualitas air yang didasarkan pada kemampuan bakteri heterotrof untuk
memanfaatkan N organik dan anorganik yang terdapat di dalam air yang
selanjutnya membentuk flok dan dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pakan
ikan (Ekasari 2009). Penerapan ini dapat dilakukan melalui kontrol terhadap rasio
C/N dengan menambahkan karbohidrat organik ke dalam media pemeliharaan
sehingga merangsang pertumbuhan bakteri heterotrof yang dapat mengasimilasi
nitrogen anorganik menjadi biomass bakteri (Crab et al. 2007).
Hasil kinerja pertumbuhan udang galah pada penelitian ini menunjukkan
bahwa pada perlakuan Bio lebih baik dibandingkan perlakuan Bio/Chlo ataupun
perlakuan Bio/Anki. Perlakuan Bio memiliki nilai pertambahan bobot rata-rata
dan laju pertumbuhan spesifik paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Pertambahan bobot rata-rata udang galah pada perlakuan Bio dengan perlakuan
lainnya mulai menunjukkan perbedaan pada hari ke 42. Gambar 2 menunjukkan
bahwa pada perlakuan Bio memiliki grafik pertumbuhan yang eksponensial
hingga hari 60 pemeliharaan, sedangkan pada perlakuan Bio/Chlo dan Bio/Anki
memiliki grafik pertumbuhan yang mulai mengalami penurunan pada hari ke 42.
Pertumbuhan pada udang galah yang tinggi ini berkaitan dengan nilai efisiensi
pakan dan kemampuan udang dalam penyerapan nutrisi yang diberikan. Tabel 2
menunjukkan bahwa udang galah pada perlakuan Bio memiliki nilai rasio
efisiensi protein lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya sehingga nilai
efisiensi pakan pada perlakuan Bio pun lebih tinggi. Paul dan Rahman (2016)
melaporkan bahwa pada udang galah yang dipelihara dengan pemberian pakan
yang berbeda tanpa bioflok menunjukkan nilai efisiensi pakan berkisar 44% -
76%. Apabila dibandingkan, hal tersebut menunjukkan bahwa pada perlakuan Bio
memiliki nilai efisiensi pakan yang masuk pada kisaran tersebut, sedangkan pada
Bio/Chlo dan Bio/Anki memiliki nilai dibawahnya yang mengindikasikan bahwa
nilai efisiensi pakan pada pelakuan tersebut relatif lebih rendah.
7
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan
mikroalga berupa Chlorella sp. dan Ankistrodesmus sp. pada bioflok tidak dapat
meningkatkan kinerja pertumbuhan udang galah.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait organisme penyusun bioflok
dan tingkat pemanfaatan bioflok oleh udang galah.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas SQ, Suminto, Chilmawati D. 2014. Studi Pola Pertumbuhan dan Kualitas
Sel Chlorella sp. yang Dihasilkan Melalui Teknologi Pencucian Bibit Sel.
Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 : 273-280.
[APHA] American Public Health Association. 1975. Standard Method for the
Examination of Water and Wastewater. Washington DC (USA): APHA. p
416.
Apriliyanti S, Soeprobowati TR, Yulianto B. 2016. Hubungan Kemelimpahan
Chlorella sp dengan Kualitas Lingkungan Perairan pada Skala Semi Masal
di BBBPBAP Jepara. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14 : 77-81.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with Microbial Flocs by Tilapia in Minimal
Discharge Bioflocs Technology Ponds. Aquaculture. 264 : 140-147.
Ballester ELC, Abreu PC, Cavalli RO, Emerenciano M, Abreu L, Wasielesky W.
2010. Effect of Practical Diets With Different Protein Levels on the
Performance of Farfantepenaeus paulensis Juveniles Nursed in a Zero
Exchange Suspended Microbial Flocs Intensive System. Aquaculture
Nutrition. 16: 163-172.
Ballester ELC, Maurente LPB, Heldt A, Dutra FM. 2018. Vitamin and Mineral
Supplementation for Macrobrachium rosenbergii in Biofloc System. Latin
American Journal of Aquatic Research. 46 : 855-859.
Becerril-Cortés D, Monroy-Dosta MDC, Emerenciano MGC, Castro-Mejía G,
Bermúdez BSS, Correa GV. 2018. Effect on Nutritional Composition of
Produced Bioflocs with Different Carbon Sources (Molasses, Coffee
Waste and Rice Bran) in Biofloc System. International Journal of
Fisheries and Aquatic Studies. 6 : 541-547.
Crab R, Avnimelech Y, Defoirdt T, Bossier P, Verstraete W. 2007. Nitrogen
Removal in Aquaculture Towards Sustainable Production. Aquaculture.
270 : 1-14.
De Schryver P, Vestraete W. 2009. Nitrogen Removal from Aquaculture Pond
Water by Heterotrophic Nitrogen Assimilation in Lab-Scale Sequencing
Batch Reactors. Bioresource Technology. 100 : 1162-1167.
9
Ekasari J. 2009. Teknologi Biotlok: Teori dan Aplikasi dalam Perikanan Budidaya
Sistem Intensif. Jumal Akuakultur Indonesia, 8 : 117-126.
Ekasari J, Napitupulu JLF, Surawidjaja EH. 2016. Imunitas dan Pertumbuhan
Udang Galah yang Diberi Pakan dengan Suplementasi β-glukan. Jurnal
Akuakultur Indonesia. 15 : 41-48.
Irianti DSA, Yustiati A, Hamdani H. 2016. Kelangsungan Hidup dan
Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) yang Diberi
Kentang pada Media Pemeliharaan. Jurnal Perikanan Kelautan. 7 : 23-29.
Ju ZY, Forster I, Conquest L, Dominy W, Kuo WC, Horgen FD. 2008.
Determination of Microbial Community Structures of Shrimp Floc
Cultures by Biomarkers and Analysis of Floc Amino Acid Profiles.
Aquaculture Research. 39 : 118-133
Karunaarachchi KACM, Kumari MAAP, Adikari AMJB, Nayananjalie WAD
2018. Effect of Biofloc on Growth of Genetically Improved Farmed
Tilapia Juveniles in Indoor Condition. International Journal of Fisheries
and Aquatic Studies; 6 : 295-299.
Khasani I, Sopian A. 2013. Pertumbuhan dan Sintasan Benih Udang
(Macrobrachium rosenbergii) pada Pendederan Berbasis Sistem Heterotrof
dengan Padat Tebar Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur. 8 : 373-382.
Llario F, Rodilla M, Escrivá J, Falco S, Frasquet MTS. 2019. Phytoplankton
Evolution During the Creation of a Biofloc System for Shrimp Culture.
International Journal of Environmental Science and Technology. 16 : 211-
222.
[NRS/SBCS] Nucleo Regional Sul da Sociedade Brasileira de Ciencia do Solo.
1995. Recomendacoes de adubacao e calagem para os estados do Rio
Grande do Sul e Santa Catarina. Passo Fundo (BR): Sociedade Brasileira
de Ciencia do Solo (SBCS)/Empresa Brasileira de Pesquisa Agropecuaria
(EMBRAPA). 3a Edicao.
Paul P, Rahman MA. 2016. Growth performance of freshwater prawn
Machrobachium rosenbergii under different suplemental feedeing options.
International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 4 : 203-207.
Permana GN, Haryanti, Wardana IK, Muzaki A. 2014. Aplikasi BFT-Heterotropik
Sistem dalam Produksi Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos). Jurnal
Riset Akuakultur. 9 : 363-375.
Regista, Ambeng, Litaay M, Umar MR. 2017. Pengaruh Pemberian Vermikompos
Cair Lumbricus rubellus Hoffmeister pada Pertumbuhan Chlorella sp.
Jurnal Biologi Makassar. 2 : 1-8.
Selvika Z, Kusuma AB, Herliany NE, Fajar B. 2016. Pertumbuhan Chlorella sp.
pada Beberapa Konsentrasi Limbah Batubara. Depik. 5 : 107-112
Souza DM, Suita SM, Romano LA, Wasielesky W, Ballester L. Use of Molasses
as a Carbon Source During the Nursery Rearing of Farfantepenaeus
brasiliensis (Latreille, 1817) in a Biofloc Technology System. Aquaculture
Research. 1-8
10
LAMPIRAN
Larutan B
ZnCl2 2,1 g
CoCl2.6H2O 2,0 g
(NH4)6Mo7O24.4H2O 0,9 g
CuSO4.5H2O 2,0 g
HCl pekat 10 mL
Akuades Hingga volume 100 mL
Premix Vitamin
Vitamin B1 (thiamin HCl) 0,2 g
Vitamin B12 0,1 g
Akuades Hingga volume 250 mL
ANOVA
TKH
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 59.375 2 29.688 1.056 .387
Within Groups 253.125 9 28.125
Total 312.500 11
13
TKH
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
N 1
Duncana c 4 83.1250
b 4 83.7500
a 4 88.1250
Sig. .234
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
ANOVA
Wt
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6.750 2 3.375 8.878 .007
Within Groups 3.422 9 .380
Total 10.172 11
Wt
Duncana
Subset for alpha = 0.05
perlakuan N 1 2
b 4 7.2700
c 4 7.4125
a 4 8.9275
Sig. .751 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
ANOVA
JKP
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 484.651 2 242.326 1.264 .328
Within Groups 1725.097 9 191.677
Total 2209.748 11
JKP
Subset for alpha = 0.05
perlakuan N 1
Duncana c 4 408.8475
b 4 412.4025
a 4 423.7500
Sig. .179
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
14
ANOVA
LPS
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .343 2 .172 9.395 .006
Within Groups .164 9 .018
Total .508 11
LPS
Subset for alpha = 0.05
perlakuan N 1 2
Duncana b 4 2.1225
c 4 2.1825
a 4 2.5075
Sig. .546 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
Efisiensi Pakan
Test of Homogeneity of Variances
EP
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.311 2 9 .316
ANOVA
EP
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 653.697 2 326.848 7.985 .010
Within Groups 368.414 9 40.935
Total 1022.110 11
EP
Subset for alpha = 0.05
perlakuan N 1 2
Duncana b 4 39.5515
c 4 40.5179
a 4 55.6691
Sig. .836 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
ANOVA
PER
15
PER
Subset for alpha = 0.05
perlakuan N 1 2
Duncana b 4 .9775
c 4 1.0025
a 4 1.3800
Sig. .828 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
16
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 7 Januari 1997 dari
Bapak Aam Alamudi dan Ibu Herli Suryani (Alm). Penulis merupakan anak ke-
empat dari lima belas bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan formal di
SMAN 4 Kota Bogor tahun 2015 dan melanjutkan studi di program studi
Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
SNMPTN.
Selama perkuliahan, penulis aktif di beberapa kegiatan organisasi yaitu Unit
Kegiatan Mahasiswa Uni Konservasi Fauna dan organisasi kemahasiswaan
HIMAKUA periode 2017/2018. Penulis pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan
pada acara Aquaculture Festival tahun 2016, 2017 dan 2018. Penulis pernah
menjadi asisten praktikum matakuliah Teknologi Produksi Plankton, Bentos, dan
Alga (TP2BA) (2019). Penulis juga pernah mengikuti kegiatan magang di Unit
Kerja Budidaya Air Laut (UKBAL) Sundak, Yogyakarta (2017) dan Praktik
Lapangan di tempat budidaya ikan hias Ilmi Fish Farm, Bogor.
Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi dengan judul
“Kinerja Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) pada Sistem
Bioflok dengan Penambahan Chlorella sp. dan Ankistrodesmus sp.” dibawah
bimbingan Dr Julie Ekasari, SPi MSc dan Dr Ichsan Ahmad Fauzi, SPi MSc.