1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan HACCP pada produk bakso sapi.
2. Untuk menganalisa bahaya pada proses pembuatan baso sapi.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan CCP pada pengolahan bakso daging
sapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daging Sapi
Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk
hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak
menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya (Soeparno, 1994).
Daging sapi merupakan produk ternak yang merupakan sumber protein hewani.
Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan asal ternak yang mengandung
nutrisi antara lain 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5% zat-zat non protein, dan
2,5% mineral (Forrest et al., 1992). Kandungan tersebut dijadikan medium yang
baik untuk pertumbuhan bakteri dan menjadikan daging mudah mengalami
kerusakan (Nurwantoro et al., 2012). Bahan pangan asal ternak menjadi berbahaya
dan tidak berguna apabila tidak aman, oleh karena itu, perlu penjagaan yang
mutlak dalam keamanan pangan supaya menjadikan berguna bagi tubuh (Bahri,
2008). Daging mudah mengalami kerusakan oleh bakteri dengan ditandai
perubahan bau dan timbul lendir yang biasanya terjadi jika jumlah bakteri menjadi
jutaan atau ratusan juta sel atau lebih per 1cm luas permukaan danging dan
kerusakan tersebut disebabkan oleh bakteri pembusuk (Sa’idah et al., 2011).
Cemaran bakteri pada pangan asal ternak yang dapat membahayakan kesehatan
manusia adalah Coliform, Escherichia coli, Enterococci, Staphylococcus aureus,
Clostridium sp., Salmonella sp., Champhylobacter sp. dan Listeria sp (Syukur,
2006).
Tabel 1. Syarat Mutu Mikrobiologis Daging Sapi (SNI, 2008)
Daging sapi
Penggilingan kasar
B. Tujuan HACCP
Tujuan umum: Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara
mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan
(Food Born Disease).
Tujuan Khusus:
1. Mengevaluasi cara produksi makanan bahaya
2. Memperbaiki cara produksi makanan critical process
3. Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi
4. Meningkatkan inspeksi mandiri.
Analisa bahaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam
penyusunan suatu rencana HACCP. Untuk menetapkan rencana dalam rangka
mencegah bahaya keamanan pangan, maka bahaya yang signifikan atau
beresiko tinggi dan tindakan pencegahan harus diidentifikasi. Hanya bahaya
yang signifikan atau yang memiliki resiko tinggi yang perludipertimbangkan
dalam penetapan critical control point . (Febriana At all : 2009)
BAB III
PENERAPAN HACCP PADA PRODUK BAKSO
4.1 Identifikasi Bahaya Pada Proses Pembuatan Bakso Sapi
Jenis bahaya:
1. Biologis (mikrobiologis)
2. Kimia
3. Fisik
Pembelian dan penerimaan bahan baku
Bahan baku yang dibeli atau diterima harus dalam kondisi segar dan
bermutu bagus, biasanya pada bahan baku sering terjadi bahaya fisik, bahaya
kimia dan bahaya biologi.
Pengggilingan
Bahan baku yaitu daging sapi harus digiling dahulu dengan
menggunakan mesin mixer, jika tidak digiling adonan yang dihasilkan menjadi
kurang sempurna. Kemungkinan bahaya yang terjadi yaitu bahaya fisik dan
bahaya biologis.
Perebusan
Bakso yang sudah dicetak direbus dalam air panas dengan suhu 70 oC.
Api yang dipakai sebaiknya tidak terlalu besar. Perebusan hanya dilakukan
beberapa menit sesuai dengan ukuran bakso, bahaya yang mungkin terjadi
dalam proses perebusan ini adalah bahaya biologis. (Rusyada at all: 2013)
BAB IV
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari Penjelasan tentang Penerapan HACCP pada pembuatan bakso daging
sapi, maka dapat disimpulkan bahwa bahaya setiap pembuatan bakso daging sapi
diidentifikasi tahap pertahap, dimulai dari proses pemilihan daging sapi,
diidentifikasi apakah berasal dari sapi sakit atau sapi sehat, hingga sampai proses
pembuatan daging sapi yang yang menggunakan alat-alat yang telah disterilisasi
atau tidak.
Penerapan HACCP pada proses pembuatan bakso daging sapi ini sangat
penting mengingat sebagian masyarakat Indonesia menyukai makanan yang
berbentuk bulat ini, sehingga proses pembuatannya juga harus dilindungi dari
bahaya, baik dari bahaya biologis, kimia maupun fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmi, Jauharul, A. A., Harjanti., Wahyu, D., Sutaryo. 2016. Total Koloni Bakteri,
Nilai pH dan Kadar Air Daging Sapi di Berbagai Grade Pasar Tradisional di
Kabupaten Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan &
Pertanian Undip.