transmisi dan propulsor (alat gerak). Ketiga komponen inilah yang selanjutnya akan saling
berkaitan untuk menggerakkan kapal. Cara kerja sistem propulsi kapal adalah mesin utama
sebagai penyedia tenaga utama memberikan daya ke sistem transmisi. Besarnya daya yang
diterima oleh sistem transmisi tergantung dari seberapa besar efisiensi dari mesin utama. Daya
yang masuk ke sistem transmisi akan di teruskan lagi ke propulsor, sehingga propulsor atau alat
gerak kapal dapat bergerak akibat adanya daya yang diterima dari sistem transmisi. Mesin utama
berfungsi sebagai sumber daya utama. Sistem transmisi berfungsi sebagai penghubung antara
mesin utama dan propulsor (alat gerak). Sistem ini yang berfungsi untuk meneruskan daya yang
dihasilkan oleh mesin utama menuju alat gerak kapal. Alat gerak berfungsi sebagai penggerak.
Alat gerak mendapat daya dari mesin utama yang ditransfer oleh sistem transmisi.
Daya dorong yang terdistribusi sepanjang sistem propulsi kapal dapat difinisikan menurut
definisi ini (Molland 2011):
Effective power (PE): merupakan daya yang dibutuhkan untuk mendorong kapal pada
kecepatan yang dinginkan.
PE = RT x Vs
Thrust Power (PT): merupakan perkalian antara propeller thrust dengan kecepatan
aliran yang melalui propeller.
PT= T x Va
Delivered power (PD): merupakan daya yang dibutuhkan yang disalurkan keunit
propulsi.
Quasi-Propulsive Coefficient (QPC)= ῃD
QPC= Effective Power/ Delivered power
= PE/PD
Break Power (PB) adalah daya yang disalurkan ke kopling angine power.
Shaft Power (PS) adalah daya yang tersedia pada poros baling-baling.
PE (Effective Power) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi Kebutuhan bahan
bakar Berat mesin penggerak Daya muatan kapal. PE dari kapal design dapat dihitung dengan
persamaan dibawah ini:
Setelah harga dari tahanan kapal diperoleh, maka kita dapat menentukan secara kasar
draft) nilai untuk besarnya daya motor penggerak utama yang diperlukan. Ada beberapa
pengertian mengenai daya yang sering digunakan didalam melakukan estimasi terhadap
kebutuhan daya pada sistem penggerak kapal, antara lain :
Effective horse power adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya
hambat dari badan kapal (hull), agar kapal dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain dengan kecepatan servis sebesar VS. Daya Efektif ini merupakan fungsi dari besarnya
gaya hambat total dan kecepatan kapal.
Dimana:
RT= Hambatan total pada kapal (KN)
= 13 Knot
= 6.6872 m/s2
EHP = RT x V
= 127,40 x 13
= 1656,2 KW
= 2251,77 HP
w = 0,55Cb – 0,20
= 0,55(0.64) – 0,20
= 0,15
T=kxw
= 0,8 x 0,12
= 0,09
V.2.2.Pehitungan Efisiensi Propulsif
a. Efisiensi Relatif Rotatif (ηr)
Efisiensi ini tergantung dari tipe alat pendorong kapal, rata-rata nilai efisiensi
relative rotative (ηr) 0.95 - 1.0 untuk kapal dengan propeller twins screw, Pada
perencanaan ini diambil ηr = 1.0
(Principles of Naval Architecture,152)
ηh = (1 - t) / (1 - w)
= ( 1- 0,09 ) / (1 – 0,15 )
= 1,07
d. Efisiensi shaft (ηs)
Dalam perencanaan ini, kamar mesin kapal akan diletakkan di belakang kamar
mesin, sehingga menggunakan nilai kerugian mekanis sebesar 2%. Efisiensi transmisi
porosnya (ηs) = 0.98 .
Pc(ηtotal) = ηr x ηo x ηh x ηs x ηg
= 1,0 x 0,6 x 1,07 x 0,98 x 0,98
= 0,57