Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN DERMAGA PELABUHAN

CANTI RAJABASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


Rizky Harsya Andono1, Endang Purwati2, Moh. Solichin2
1
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2
Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
rhandono@yahoo.com

ABSTRAK
Pelabuhan Canti di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan ini adalah salah
satu pelabuhan rakyat yang dimana fungsi pelabuhannya akan ditingkatkan menjadi
Pelabuhan Lokal yang berfungsi sebagai Pelabuhan Pengumpan Lokal sesuai dengan
RencanabbIndukbPelabuhan Nasional No. KP 414 Tahun 2013 dan Peraturan Daerah
KabupatenbLampung Selatan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah KabupatenbLampung Selatan 2011-2031, Pelabuhan Canti ditetapkan sebagai
Pelabuhan Lokal yang berfungsi sebagai Pelabuhan Pengumpan Lokal. Sebagai Pelabuhan
Pengumpan Lokal maka Pelabuhan Canti dari segi pelayanan ialah pelabuhan yang
fungsinya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, bongkar muat angkutan laut
dalam negeri dalam jumlah terbatas, dan merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama
dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,
serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan provinsi. Dengan kenaikan
fungsionalitas pelabuhan serta kondisi eksisting Pelabuhan Canti yang tidak sesuai dengan
keamanan dan keselamatan pelayaran menjadi dasar dari pekerjaan pembangunan proyek
Pelabuhan Canti di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan yang bertujuan
untuk dapat memfasilitasi angkutan kebutuhan pokok masyarakat yaitu sandang, pangan
dan papan, hasil bumi seperti pertanian, peternakan, perikanan dan layanan jasa pariwisata
menuju alur pelayaran yang telah ditentukan.

Kata Kunci: Dermaga, Pelabuhan, Studi Kelayakan, Pelayaran.

ABSTRACT
Canti Port in Kecamatan Rajabasa, South Lampung Regency is one of the ports of the
people whose ports function will be upgraded to the Local Port which serves as a Local
Feeding Port in the accordance with the National Port Master Plan No. 1. KP 414 Year
2013 and Regional Regulation of South Lampung Regency Number 15 Year 2012 on
Spatial Planning of Lampung Selatan Regency 2011-2031, Port of Canti is designated as
Local Port that serves as Local Feeding Port. As a Port of Local Feeder, Canti Port is in
terms of service. It is a port whose main function is to serve domestic sea transport
activities; the transfer of limited domestic sea transport is a feeder for the main port and
gathering port, and as the original place of the passenger destination and / or goods, and
ferry transportation with provincial service coverage. With the increase of port
functionality as well as the existing condition of Port of Canti which is not in accordance
with security and safety of the voyage become the basis of Canti Port project development
work in Rajabasa Subdistrict, South Lampung Regency which aims to facilitate the
transportation of basic needs of society ie clothing, food and boards, such as agriculture,
animal husbandry, fisheries and tourism services to the designated shipping lanes.

Keywords: Dock, Wharf, Pier, Seaport, Feasibility Studies, Sailings.


PENDAHULUAN dari pengembangan, analisa dan
Program pemerintah saat ini adalah penyaringan terhadap ide yang muncul
pengembangan ”Tol Laut” dengan sampai dengan menelusuri bermacam
mengembangkan dan atau membangun komponen proyek dan unit usaha dari hasil
pelabuhan laut untuk barang dan proyek tersebut. Ide dapat pula menjadi
penyeberangan untuk penumpang dan respon dari desakan atas demand
kendaraan setiap wilayah provinsi dan pembaharuan atas obsolasi dari fasilitas
kabupaten/kota maupun di pulau-pulau yang ada, misalkan perbaikan atau
terluar dalam batas wilayah Negara pembaharuan dari alat yang sudah ter
Kesatuan Republik Indonesia. makan umur yang dapat menyebabkan
Pengembangan dan pembangunan efisiensi dan faktor servisnya rendah.
pelabuhan diarahkan untuk meningkatkan Denganbdemikian ongkosbproduksi dapat
pelayanan, menjaga suplai logistik nasional dikurangi sehinggabmeningkatkan daya
dan daerah, dan pemerataan pembangunan. saing. (Soeharto, 1999:76)
Kabupaten Lampung Selatan sampai saat
ini memiliki 3 (tiga) pelabuhan lokal dan 1 Analisa Proyeksi
(satu) pelabuhan pariwisata, yaitu Analisa proyeksi termasuk dari salah satu
Pelabuhan Canti, Pelabuhan Legundi, analisa yang akan dilaksanakan yaitu
Pelabuhan Sebesi, dan Pelabuhan Wisata adalah proyeksi dari sebanyak 20 tahun
Banding. Pelabuhan Canti merupakan kedepan dari data existing yang sudah
pelabuhan penyeberangan lokal yang tersedia, dimana akan dilaksanakan dari
berada di Desa Canti Kecamatan Rajabasa data jumlah penduduk, PDRB (Produk
Kabupaten Lampung Selatan yang Domestik Regional Bruto), hasil bumi dan
melayani penyeberangan ke Pulau Sebuku, pariwisata.
Pulau Sebesi dan Pulau Legundi. Dalam Formula yang digunakan untuk
perkembangan Pelabuhan Canti memiliki memproyeksikan data adalah
satu dermaga beton yang mengalami sebagai berikut:
kerusakan akibat air laut dimana struktur
beton rusak dan lantai dermaga dari kayu. Dimana:
Fungsi Pelabuhan Canti sangat penting Pn = Jumlah data pada n tahun rencana
bagi masyarakat di Kecamatan Rajabasa Po = Jumlah data terakhir (existing)
dan pulau-pulau terluar dalam wilayah i = Growth Factor (%)
Kabupaten Lampung Selatan dalam n = Tahun rencana proyeksi
pendistribusian logistik, hasil pertanian,
penyeberangan penumpang dan Analisa Manfaat dan Investasi
peningkatan ekonomi. Benefit adalah kenaikan produksi
akibat adanya proyek, dibandingkan bila
TINJAUAN PUSTAKA tidak ada proyek (Suyanto, dkk, 2001:37).
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Dalam pembangunan sumber daya air
Studi kelayakan pada proyek adalah manfaat proyek dapat dibedakan atas
suatu kegiatan yang mengkaji layak atau manfaat langsung (direct benefit) atau
tidaknya suatu ide yang berkaitan dengan manfaat utama dan manfaat tidak langsung
derajat posibilitas dari suatu keberhasilan (Indirect benefit). Berdasarkan dapat atau
yang ingin dicapai. Jika ide itu berupa tidaknya dinilai dengan uang manfaat
produk yang baru maka untuk dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: Tangible
menilai kelayakan dari ide tersebut perlu Benefit dan Intangible Benefit. (Suyanto,
dilakukan suatu rangkaian kegiatan mulai dkk, 2001:65).
Sebagai titik tolak analisa financial adalah yaitu waktu awal perhitungan
maka pada studi ini diharapkan telah bersamaan dengan saat evaluasi
menyelesaikan studi yang dahulu dimana dilaksanakan atau pada saat periode tahun
dapat menghasilkan suatu nilai sebagai ke-0 dalam perhitungan cash flow
dasar untuk membuat suatu perkiraan biaya investasi. Pada dasarnya net present value
investasi. Parameter dasar memberikan adalah memindahkan investasi yang
ketentuan, antara lain yaitu kapasitas berlangsung dibeberapa waktu menjadi
produksi,b pilihan peralatan utama, satu waktu di awal investasi dengan
fasilitas pendukung, jumlah hasil produksi, menerapkan konsep ekuivalensi.
dll, dengan begitu terdapat batasan pada
lingkup proyek yang memungkinkan Dalam sebuah investasi akan ditemui
pembuatan perkiraan biaya pertama. cash flow yang berupa cash in dan cash
(Soeharto, 1999:109) out, akan tetapi tidak selalu dalam sebuah
investasi dapat ditemui kedua komponen
Analisa Ekonomi tersebut. Dalam analisa NPV parameter
Dalam proyek ini akan digunakan yang akan digunakan adalah cash in dan
analisa kelayakan ekonomi dikarenakan cash out, sehingga dapat dirumuskan
yang berkepentingan langsung adalah bahwa:
pihak pemerintah atau masyarakat secara

NPV =  B -  C =  Bt Ctt
n
n n
keseluruhan. Terdapat berbagai macam t t

t  0 (1 i)
(1i) (1i)
t t
t 0 t 0
metode dalam menganalisa kelayakan
ekonomi yang biasa digunakan yaitu: Dimana:
(Giatman, 2007:69) Bt = Pendapatan total brutto
1. BenefitbCostbRatio Ct = Total biaya proyek
2. Net Present Value i = discount rate
3. InternalbRatebofbReturn t = Tahun (t = 0,1, 2, …, n)
4. Payback Period Suatu proyek dinyatakan layak,
5. Analisa Sensitivitas bilamana nilai NPV-nya adalah positip
atau minimal sama dengan 0 (pendapatan =
Metode Rasio Manfaat dan Biaya biaya).
(BenefitbCostbRatio)
BenefitbCostbRatio (BCR) ialah Metode InternalbRatebofbReturn
metode analisa ekonomi dimana terjadi Arti dari laju pengembalian ataubrate
perbandingan antara manfaat dan biaya. of return adalah besarnya tingkat suku
Suatu pekerjaan dinyatakan layak, jika bunga yang menjadikan biaya pemasukan
nilai BCR-nya lebih dari 1 (>1) atau dan pengeluaran besarannya sama.
samabdengan 1. Jika BCR = 1 dapat juga Awalnya adalah menentukan biaya yang
diartikan yaitu pendapatan memiliki nilai dikeluarkan terlebih dahulu, kemudian
yang sama dengan biaya. Secara matematis biaya pemasukan, setelah itu menentukan
BCR dapat dinyatakan sebagai berikut: bunga yang membuat selisih keduanya
n
B sama dengan 0. Agar dapat dibandingkan
 t

(1 i) maka kedua nilai tersebut harus diubah


t
t 0
BCR = dalam bentuk nilai sekarang.
 C
n
t Secara matematis dapat dinyatakan
(1 i)
t
t 0 sebagai:
IRR = I’ +
NPV ' (I’ – I’’)
Net Present Value NPV '  NPV ''
Netnpresentnvalue adalah metode Dimana:
yang digunakan untuk menghitung nilai I’ = Suku bunga menghasilkan nilai
bersih saat ini. Yang dimaksud saat ini NPV positif
I’’ = Suku bunga menghasilkan nilai Analisa Sensitifitas
NPVbnegatif Analisa sensitifitas dibutuhkan dalam
NPV’ =bNPV bernilai Positif rangka mengetahui sejauh mana dampak
NPV’’ =bNPV bernilai Negatif parameter investasi yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat berubah karena adanya
Suatu proyek dinyatakan layak, faktor situasi dan kondisi selama umur
bilamana nilai IRR-nya adalah lebih tinggi investasi, sehingga perubahan tersebut
atau minimal sama dengan opportunity hasilnya akan memengaruhi keputusan
cost of capital yang berlaku di pasaran yang diambil secara signifikan.
(suku bunga kredit/pinjaman perbankan). Analisa sensitifitas biasanya terdapat
suatu asumsi bahwa hanya satu parameter
MetodebPaybackbPeriod (PBP) yang dapat menjadi variabel, sedangkan
Analisa Paybackb Period adalah parameter lainnya relatif tetap dalam satu
bertujuan mencari tahu berapa lamakah persamaan analisa.
perioda pengembalian yang akan terjadi
dari investasi saat terjadinya kondisi break Analisa Teknis
eventt point. Lama perioda ppengembalian Analisa Jalur Pelayaran
(k) pada saat kondisi BEP adalah: Alur pelayaran adalah suatu wilayah
n perairan yang memiliki fungsi sebagai
k(PBP) = 
t 0
CFt  0 jalan keluar masuk dari kapal yang
berlabuh. Landasan pertimbangan dalam
Dimana:: penentuan alur pelayaran adalah sebagai
k = perioda pengembaliann berikut:
CFt = cash flowbperiod ke –t  Navigasi yang aman dan mudah
untuk memberikan kemudahan
Jika elemen cashbflow, benefitt dan cost- kepada kapal yang melakukan
nyaa bersifat aannual/tahunan maka gerakan manuver.
formulanyaa menjadi:  Karakteristik dari kapal yang akan
menggunakan alur pelayaran
k(PB) = (panjang, lebar dan sarat).
 Moda operasional alur pelayaran
yaitu satu arah atau dua arah.
Untuk mencari tahu apakah ssuatu
investasii layak secara eekonomis atau  Bathimetri alur pelayaran yaitu
tidakk, diperlukanlah suatuu kriteriaa kondisi dari dasarlaut/sungai,
tertentu. Dalam payback period ini rencana jaringan pipa, kabel bawah
investasiddikatakan layak (feasible): perairan, dan sebagainya.
Jikabk ≤ n danbsebaliknya.  Kondisi hidro-oceanografi: arus air,
k = jumlahbperiodebpengembalian gelombang, dan pasang surut
n = umurbinvestasi permukaan.
 Kondisi meteorologi yang terutama
 Besarnya investasi adalah arah dan kecepatan angin.
 Benefit/Pemasukan  Tingkat pelayanan yang
 Biaya/Pengeluaran disyaratkan: kapal dapat melayari
alur pelayaran setiap saat atau
 Suku bunga
hanya pada saat pasang.
 Kondisi geoteknik pada dasar alur
pelayaran.
Analisa Pelabuhan Terkadang dapat terjadi 2 kali air
Analisa Pasang Surut pasang dalam 1 hari dengan perbedaan
Ada beberapa metode yang biasa tinggi dan waktu yang besar.
digunakan dalambperamalan pasang surut
diantaranya adalah metode admiralty, Analisa Dimensi Kapal
metoda harmonik, dan metoda kuadrat Rencana tipe dan kapasitas kapal
terkecil (Least Square).Dalam studi yang bersandar di Pelabuhan Canti
kelayakan ini metoda peramalan pasang kedepan, yaitu:
surut yang digunakan adalah metoda least  Kapal dengan kapasitas 5000 GRT
square. Metoda ini menggunakan prinsip dengan panjang kapal (LOA) 120
bahwa kesalahan peramalan harus sekecil- m, lebar kapal (B) 16,9 m, dan draft
kecilnya, sehinggabjumlah selisih kuadrat kapal (d) 5,2 m. Kapasitas muat
antara peramalan dengan databpengamatan kapal Ro-Ro 5000 GRT dapat
harus minimum. Menurut Bambang menampung penumpang 500 orang
Triatmodjo (1996) pada umumnya pasang dan jumlah kendaran 100 unit,
surut di berbagai daerah dapat dibedakan dengan kecepatan kapal baru 15
dalam empatbtipe, yaitu: knot. Kapasitas muat keseluruhan
kapal ini adalah 5000 x 0.808 (nilai
a. Pasang surut harian ganda (semi konversi dari GRT ke DWT untuk
diurnal tide) kapal RO-RO) = 4.040 DWT.
 Kapal Barang dengan kapasitas
Pasang surut harian ganda adalah jenis 3000 DWT dengan panjang kapal
pasang surut dimana dalam satu hari (LOA) 92 m, lebar kapal (B) 14,2
terjadi dua kali air pasang danbdua kali m, dan draft kapal (d) 5,7 m.
air surut dengan tinggi yang hampir Kapasitas muat maksimum kapal
sama dan pasang surut terjadi secara ini adalah 3.000 DWT.
teratur dan berurutan. Periode pasang  Kapal motor rakyat/Pinisi dengan
surut rata-rata 12 jam 24 menit. kapasitas 50 – 500 GRT
 Kapal Yacht atau kapal pesiar
b. Pasang surut harian tunggal
dengan kapasitas 500 GRT
(diurnal tide)
Sehingga kapal Pinisi yang bisa bersandar
Dalam satu hari terjadi satu kali air
di Pelabuhan Canti dengan kapasitas sampai
surut dan satu kali air pasang. Periode
dengan 500 GRT dengan panjang kapal 51 m,
pasang surut ini biasanya berdurasi
lebar 10,2 m, dan draft kapal 2,9 m.
sekitar 24 jam 50 menit.
Kapasitas muat maksimum kapal penisi 500
c. Pasang surut campuranbcondong ke GRT adalah 500 x 0.541 (nilai konversi kapal
harianbganda (mixed tide kargo/barang dari GRT ke DWT) = 270.5 DWT
prevailing semi diurnal)
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam satu hari terjadi dua kali air Lokasi Daerah Studi
surut dan dua kali air pasang, dengan Kabupaten Lampung Selatan dengan
ketinggian dan periode yang berbeda. luas wilayah 210.974 km² terletak antara
103º sampai dengan 105º45’ Bujur Timur
d. Pasang surut campuran condong ke dan 515º’ sampai dengan 6º’ Lintang
harian tunggal (mixed tide Selatan. Sedangkan letak geografis lokasi
prevailing diurnal) studi kelayakan berada di Kecamatan
Pada tipe ini dalam satu hari terjadi Rajabasa terletak antara 105o35’05.3” BT
satu kali air pasang dan satu kali air sampai dengan 105o35’03.3” BT dan
surut dengan ketinggian yang berbeda. 5o47’58.6” LS sampai dengan 5o48’02.4”
LS.
Lokasi pekerjaan ditandai dengan Gambar 4 Bird Eye’s View Canti
lingkaran merah pada peta struktur ruang
Kabupaten Lampung Selatan pada gambar
1 di bawah ini:

Gambar 1 Lokasi Studi

Gambar 5 Denah Pelabuhan Canti

Metode Pengumpulan Data


Dalam analisa ini maka diperlukan
data-data penunjang untuk melakukan
evaluasi perhitungan. Data-data yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Data demografi Kabupaten
Lampung Selatan didapat dari
Kantor Kabupaten Lampung
Gambar 2 Layout Eksisting Pelabuhan LLWL Selatan (2016)
2. Data produk domestik bruto
Kabupaten Lampung Selatan
didapat dari Kantor Kabupaten
Lampung Selatan (2016)
3. Data penumpang dan barang yang
lewat di pelabuhan Canti didapat
dari Kantor Pelabuhan Canti (2016)
4. Data potensi ekonomi yang
menggunakan jasa pelabuhan Canti
didapat dari Kantor Konsultan
Gambar 3 Layout Eksisting Pelabuhan HHWL Pelaksana Proyek Pelabuhan Canti
(2016)
5. Data harga satuan pekerjaan, alat
dan barang yang didapat dari
Standarisasi Harga Barang/Jasa
Keperluan pemerintah Kab.
Lampung Selatan (2016)
6. Data Dimensi Kapal yang didapat
dari Syahbandar Pelabuhan Canti
(2016)
Tahapan Pengerjaan Studi
Tahapan - tahapan pengerjaan pada
studi ini dapat dilihat pada diagram alir
berikut:
Mulai

Data Dimensi
Data Data Harga
Data Data Potensi Kapal dan
Data PDRB Penumpang Satuan
Demografi Ekonomi Prasarana
dan Barang Pekerjaan
Pelabuhan

Analisa Trayek Analisa


Pelayaran Pelabuhan

Analisa Potensi
Penumpang dan
Barang Analisa Harga Analisa Biaya Analisa Biaya
Analisa Teknis
Tidak Satuan Modal Tahunan
Tidak

Analisa Manfaat
LAYAK/
TIDAK

Analisa Biaya
Gambar 5 Peta Pelayaran Canti
Analisa Ekonomi

Penentuan Suku
LAYAK

Trayek pelayaran yang di pilih pada


Pelabuhan Canti ini semuanya mengarah
Bunga

Tidak
BCR NPV IRR PBP

kepada Pelabuhan Lokal maupun


Layak/Tidak Pelabuhan Pelayan Rakyat. Keputusan
Layak

Analisa
Sensitivitas
pemilihan trayek ini berdasarkan dari
Selesai
Rencana Induk Pelabuhan Nasional No.
Gambar 4 Diagram Alir Studi KP 414 Tahun 2013 dan Peraturan Daerah
Kabupaten Lampung Selatan Nomor 15
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Analisa Teknis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan
Analisa Trayek Pelayaran 2011-2031,
Sesuai dengan Rencana Induk Pada aspek waktu tempuh dan tarif
Pelabuhan Nasional No. KP 414 Tahun yang dihitung berdasarkan analisa diatas,
2013 dan Peraturan Daerah Kabupaten dapat dinyatakan bahwa proyek ini dapat
Lampung Selatan Nomor 15 Tahun 2012 dinilai layak, dimana tarif yang ditentukan
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah sudah sesuai berdasarkan proyeksi tarif
Kabupaten Lampung Selatan 2011-2031, yang sudah ada.
Pelabuhan Canti ditetapkan sebagai
Pelabuhan Lokal yang berfungsi sebagai Analisa Biaya
Pelabuhan Pengumpan Lokal. Sebagai Sarana dan prasarana pelabuhan baik
Pelabuhan Pengumpan Lokal maka di sisi darat dan sisi perairan sangat
Pelabuhan Canti dari segi pelayanan ialah dibutuhkan untuk keamanan dan
pelabuhan yang fungsinya mmelayani keselamatan pelayaran di Pelabuhan Canti.
kegiatan aangkutan laut ddalam nnegeri, Sebagaimana pembahasan di atas bahwa
bongkar danmmuat angkutan laut ddalam Pelabuhan Canti melayani penumpang dan
negeri ddalam jumlah tterbatas, dan barang maka sarana dan prasarana yang
berlaku ssebagai ppengumpan adalah bagi dibutuhkan hampir sama tetapi sedikit
pelabuhan uutama ddan juga pelabuhan berbeda. Sehingga pelabuhan Canti dibagi
pengumpul, ddan juga ssebagai tempat asal menjadi 2 (dua) zona, yaitu zona angkutan
tujuan penumpangg dan/atauu barang, serta penumpang dan zona angkutan barang.
angkutann penyeberangann ddengan Dalam perhitungan rencana anggaran
jangkauan ppelayanan provinsi. biaya pembangunan dermaga Pelabuhan
Direncanakannya Pelabuhan Canti Canti, data harga satuan bahan didasarkan
diharapkan untuk dapat melayani pada data yang dikeluarkan oleh
pelayarann untuk pelabuhan yang ada di Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Provinsi Lampung yang disajikan dalam Kebutuhan sarana dan prasana Pelabuhan
Peta Pelayaran pada Gambar 5 berikut ini. Canti dimaksudkan untuk menghitung
estimasi biaya pembangunan yang
diperlukan dalam kelayakan investasi.
2. Biaya tak langsung (Indirect Cost) Analisa Ekonomi
Biaya ini terdiri dari empat komponen, Benefit Cost Ratio
yaitu: Berikut adalah perhitungan analisa
A. Biaya Engineering/Jasa ekonomi menggunakan metode Benefit
Konsultan Cost Ratio
Biaya teknik adalah biaya untuk
pembuatan desain mulai dari
studi awal (Preliminary study),
pra studi kelayakan, studi
kelayakan, biaya perencanaan
dan biaya pengawasan selama B/C = 0,257208902, < 1
waktu pelaksanaan konstruksi.
Biaya untuk ini merupakan suatu Berdasarkan dari hasil perhitungan
angka prosentase dari biaya diatas dimana bunga 4,25% digunakan,
konstruksi yaitu sebesar 7%. maka dari Kriteria B/C maka proyek
B. Biaya Tak Terduga dikatakan TIDAK LAYAK untuk
Biaya untuk ini merupakan suatu dikerjakan.
angka prosentase dari biaya
konstruksi yaitu sebesar 10% Net Present Value
C. Tingkat Eskalasi
Dari periode waktu dari ide Pencarian discount factor x% untuk
sampai pelaksanaan fisik, bunga mendekati nilai NPV = 0
berpengaruh terhadap biaya
konstruksi sehingga harus 0= + +…
diperhitungkan. Oleh karena itu +
diberikan tingkat eskalasi
sebesar 8% dari biaya NPV = Rp 0.
konstruksi. X = -4,5879%
D. Biaya Administrasi
Biaya untuk ini merupakan suatu Pada titik ini, Proyek tidak
angka prosenstasi dari biaya dinyatakan untung maupun rugi.
konstruksi yaitu sebesar 5% Berikut adalah perhitungan NPV
menggunakan discount factor 6% Sesuai
Tabel 1 Total Capital Cost. bunga Bank Indonesia yang berlaku.
No. Uraian Jumlah
NPV = +
1 Biaya engineering (7%) Rp 15.673.101.430 +…+
2 Biaya Tak Terduga (10%) Rp 22.390.144.900

3 Tingkat Ekskalasi (8%) Rp 17.912.115.920 NPV = Rp - 212.524.473.968,66


4 Biaya Administrasi (5%) Rp 11.195.072.450

Jumlah Rp 67.170.434.700 Berdasarkan hasil perhitungan diatas


Biaya Konstruksi Rp 223.901.449.000
menggunakan discount factor 6% sesuai
nilai bunga bank Indonesia maka
Jumlah Total Rp 291.071.883.700
Sumber: Analisa Perhitungan dinyatakan TIDAK LAYAK karena hasil
dari perhitungan tersebut bernilai
NEGATIF.
Berikut adalah perhitungan NPV Payback Period
menggunakan discount factor 12%
Payback period (PBP) digunakan
untuk menentukan lamanya waktu untuk
NPV = + +
pengembalian modal. Dalam hal ini
…+ pengembalian modal tidak dapat terlaksana
pada tahun ke-21, hal ini dikarenakan cash
NPV = Rp - 228.707.918.551,62 flow profit kumulatif hanya mencapai Rp.
143.943.947.348 pada tahun ke-21. Namun
Berdasarkan hasil perhitungan diatas jika periode proyek ini diteruskan, dengan
menggunakan discount factor 12% maka kenaikan nilai cash flow sama dengan rata-
dinyatakan TIDAK LAYAK karena hasil rata kenaikan cash flow dari tahun ke-1
dari perhitungan tersebut bernilai sampai ke-21, maka pengembalian modal
NEGATIF. investasi proyek akan terjadi pada tahun
ke-31.
Internal Rate of Return Analisa Sensitifitas
IRR merupakan tingkat bunga Analisa sensitifitas dibutuhkan dalam
(rendemen) yang menggambarkan bahwa rangka mengetahui sejauh mana dampak
antara benefit (penerimaan) yang terlah di parameter investasi yang telah ditetapkan
present value-kan dan cost yang telah di sebelumnya dapat berubah karena adanya
present value-kan sama dengan nol. faktor situasi dan kondisi selama umur
Dengan demikian IRR menunjukan investasi, sehingga perubahan tersebut
kemampuan suatu proyek untuk hasilnya akan memengaruhi keputusan
menghasilkan returns atau tingkat yang diambil secara signifikan.
keuntungan yang dapat dicapainya. Contoh Dalam analisa sensitifitas biasanya
perhitungan IRR adalah sebagai berikut: terdapat suatu asumsi bahwa hanya satu
parameter yang dapat menjadi variabel,
I’ = Suku bunga rendah 6% sedangkan parameter lainnya relatif tetap
I’’ = Suku bunga tinggi 12% dalam satu persamaan analisa.
NPV’ = NPV pada suku bunga rendah Analisa sensitivitas yang dihitung
= Rp -212.524.473.968,66 pada studi ini adalah sebagai berikut:
NPV’’ = NPV pada suku bunga tinggi
= Rp - 228.707.918.551,62 - Biaya naik 10%, manfaat tetap
- Biaya turun 10%, manfaat tetap
- Biaya tetap, manfaat naik 10%
IRR = I’ + x (I’’-I’) - Biaya tetap, manfaat turun 10%
- Biaya naik 10%, manfaat turun
x 10%
( 12% - 6%) - Biaya turun 10%, manfaat naik
10%
= - 0,727932901% Berdasarkan analisa sensitivitas yang
telah dilakukan diatas maka dapat
Nilai NPV yang negative ini menyatakan dinyatakan bahwa tidak ada korelasi antara
bahwa proyek ini TIDAK LAYAK PV Cost dan PV benefit pada ke-enam
dilaksanakan variable dari analisa sensitivitas yang telah
dilakukan.
KESIMPULAN - Manfaat yang berasal dari
Berdasarkan dari studi kelayakan pendapatan jasa penyebrangan
yang dilakukan di atas, maka kesimpulan penumpang.
dalam penelitian adalah sebagai berikut : - Manfaat yang berasal dari
A. Ditinjau dari aspek teknis, pendapatan jasa penyebrangan
kelayakan dari proyek barang.
pembangunan Pelabuhan Canti
yang telah direncanakan Dan adapun Intangible Benefit yang
sedemikian rupa ini akan tetap dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar
mempertahankan hirarki pelabuhan seperti:
sebagai Pelabuhan Pengumpan - Rasa aman dari pada para
Lokal dan fungsi pelayanan sebagai penumpang dan pengguna jasa di
Pelabuhan Umum yang diarahkan Pelabuhan Canti
untuk pelayanan penumpang dan - Peningkatkan pendapatan dari pada
barang dan tetap mempertahankan warga sekitar Pelabuhan Canti
pelayaran rakyat sebagai moda - Kenaikan nilai property di sekitar
transportasi utama dengan area Pelabuhan Canti
memperhatikan keamanan dan - Meningkatnya kegiatan traffic di
keselamatan pelayaran. Tarif dari sekitar area Pelabuhan Canti
pelayaranpun telah disesuaikan
dengan syarat yang ada sehingga C. Pengembangan Pelabuhan Canti
bisa di anggap layak untuk berdasarkan analisa kelayakan
dilaksanakan. Secara struktur ekonomi tidak layak secara
pelabuhan pun proyek ini layak financial jika dilihat dari nilai
dilaksanakan karena dimensi alur investasi yang ada, dimana jika
pelayaran telah mengikuti syarat dihitung dari segala elemen yang
yang ada dan sesuai dengan ukuran ada (NPV, BCR, IRR) dengan 2
kapal yang masuk yaitu yang paling discount factor yaitu 12% dan 18%
besar adalah kapal dengan akan menyatakan bahwa investasi
kapasitas 5000 GRT dan 3000 tidak layak di laksanakan.
DWT. Kelayakan Investasi juga dinilai
dari element NPV, BCR, IRR
B. Proyek pengembangan pelabuhan adalah sebagai berikut:
canti ini adalah proyek pemerintah
yang tidak melulu mencari BEP Net Present Value
(Break Event Point) , proyek ini Berikut adalah pencarian discount
layak untuk meningkatkan ekonomi factor x% untuk mendekati nilai NPV = 0
masyarakat dalam wilayah
Kabupaten Lampung Selatan dan 0= + +…
Provinsi Lampung pada umumnya,
seperti di cantumkan pada bab IV +
dimana bisa dilihat bahwa
pertumbuhan ekonomi masyarakat NPV = Rp 0.
yang di rencanakan untuk 20 tahun X = -4,5879%
kedepan setelah pelabuhan ini di
bangun cukup tinggi. Adapun Pada titik ini, Proyek tidak
Tangible Benefit yang nyata dinyatakan untung maupun rugi.
manfaatnya yaitu seperti: Berikut adalah perhitungan NPV
menggunakan discount factor 6% Sesuai
bunga Bank Indonesia yang berlaku.
NPV = + + NPV’ = NPV pada suku bunga rendah
= Rp - 212.524.473.968,66
…+ NPV’’ = NPV pada suku bunga tinggi
= Rp - 228.707.918.551,62
NPV = Rp - 212.524.473.968,66
Berdasarkan hasil perhitungan diatas IRR = I’ + x (I’’-I’)
menggunakan discount factor 6% sesuai
nilai bunga bank Indonesia maka 6% +
dinyatakan TIDAK LAYAK karena hasil x ( 12% - 6%)
dari perhitungan tersebut bernilai = - 0,727932901%
NEGATIF.
Berikut adalah perhitungan NPV Nilai NPV yang negative ini
menggunakan discount factor 12% menyatakan bahwa proyek ini TIDAK
LAYAK dilaksanakan
NPV= + +
Payback Period
…+ Dari analisa yang sudah dilakukan
pada tabel yang telah di lampirkan pada
NPV = Rp - 228.707.918.551,62 bab IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan diatas semakin panjang periode yang digunakan
menggunakan discount factor 12% maka maka akan ditemukan titik dimana nilai
dinyatakan TIDAK LAYAK karena hasil investasi akan menjadi positif tetapi
dari perhitungan tersebut bernilai mengingat usia guna struktur yang tidak
NEGATIF. melebihi titik balik maka di anggap tidak
valid.
Benefit Cost Ratio.
Annual Cost PV = Rp. 65.996.039.835 Analisa Sensitivitas
Capital Cost = Rp. 291.071.883.700 Dari analisa yang sudah di lakukan
Benefit PV = Rp. 140.862.319.348 pada bab IV, menyatakan bahwa kondisi
investasi tetap tidak menguntungkan
Benefit Cost Ratio meskipun telah di lakukan ke enam uji
sensitivitas pada tiap suku bunga, maka
proyek ini dinyatakan untuk TIDAK
LAYAK DILAKSANAKAN.

Proyek ini tidak layak dilaksanakan


jika hanya mengandalkan analisa ekonomi
B/C = 0,257208902, < 1 dikarenakan cost yang terlalu tinggi dan
benefit yang tidak dapat menutupi cost
Berdasarkan dari hasil perhitungan pada jangka waktu yang ditentukan, namun
diatas dimana bunga 4,25% digunakan, proyek pengembangan Pelabuhan Canti ini
maka dari Kriteria B/C maka proyek adalah proyek pemerintah yang tidak
dikatakan TIDAK LAYAK untuk melulu mencari BEP (Break Event Point),
dikerjakan. proyek ini layak untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat dalam wilayah
Perhitungan IRR adalah sebagai berikut: Kabupaten Lampung Selatan dan Provinsi
I’ = Suku bunga rendah Lampung pada umumnya seperti yang
=6% sudah di cantumkan pada point B
I’’ = Suku bunga tinggi kesimpulan ini, maka proyek ini dianggap
= 12% LAYAK UNTUK DILAKSANAKAN dalam
konteks pembangunan oleh pemerintah Giatman, M., 2006.EkonomiTeknik. Raja
yang bertujuan untuk memajukan Grafindo Persada, Jakarta
perekonomian masyarakat dalam wilayah Iman Soeharto, 1999. Manajemen Proyek.
Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Erlangga, Jakarta.
Lampung. Robert J.Kodoatie.1995. Analisis Ekonomi
Teknik. Andi, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Soedradjat Sastraatmadja, A., 1984,
Bambang Triatmodjo, 2010. Perencanaan Analisa Anggaran Pelaksanaan.
Pelabuhan. Beta Offset, Nova, Bandung.
Yogyakarta. Suyanto, Thomas, dkk. 2001.
Donald G. Newman, 1988.Engineering Kelembagaan Perbankan.
Economy Analysis, Third Edition, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Binarupa Aksara, Jakarta. I Nyoman Pujawan, 1995. Ekonomi
Teknik. Guna Widya, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai