Disusun oleh:
TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
i
DAFTAR ISI
1. Cover .................................................................................................................i
2. Daftar Isi ........................................................................................................ii
3. BAB I Pendahuluan ............................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3. Tujuan ........................................................................................................1
4. BAB II Isi ........................................................................................................2
2.1. Definisi Drainase Polder ..............................................................................2
2.2. Ciri-Ciri Drainase Polder .............................................................................2
2.3. Sistem Drainase Berdasarkan Fisiknya ........................................................2
2.4. Saluran Tersier ............................................................................................3
2.5. Saluran Sekunder .........................................................................................3
2.6. Saluran Primer .............................................................................................4
5. BAB III Penutup .................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Drainase Kota adalah Jaringan Pembuangan air yang berfungsi mengringkan bagian-
bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik daru hujan
local maupun luapan sungai yang melintas dalam kota (SK Menteri PU No. 233 Tahun
2987)
Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air
atau ke bangunan resapan buatan
Pengedali banjir adalah bangunan untuk mengendalikan tinggi muka air agar
tidak terjadi limpasan dan atau genangan yang menimbulkan kerugian
Badan air adalah sungai, danau, atau laut yang menerima aliran dari sistim
drainase perkotaan
1
BAB II
ISI
2.1. Definisi Drainase Polder
Sistem Polder adalah suatu cara penanganan banjir dengan bangunan fisik, yang meliputi
sistem drainase, kolam retensi, tanggul yang mengelilingi kawasan, serta pompa dan /
pintu air, sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan.
Tujuan dari pengembangan sistem Polder ini adalah untuk memberikan model
pengendalian banjir perkotaan yang terpadu.
Area reklamasi, dari tanah berawa-rawa, daerah air payau dan lapisan tanah lunak
serta basah.
Area terbentuk akibat adanya proses subsudince perlahan-perlahan dari muka tanah
semula menjadi rendah, dibawah muka air laut, danau, sungai rata-rata (MAR)
2
2.4. Saluran Tersier
Sistem saluran awal yang melayani kawasan kota tertentu seperti kompleks perumahan,
areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial.
Saluran drainase yang menerima aliran air langsung dari saluran-saluran pembuangan
rumah-rumah. Umumnya saluran tersier ini adalah saluran kiri kanan jalan perumahan.
Ketentuan umum untuk desain drainase tersier, agar dapat menghindari kerusakan bahu
jalan akibat genangan dan erosi harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
Ketinggian permukaan bibir drainase tersier di sisi jalan tidak boleh lebih tinggi dari
bahu jalan (disesuaikan dengan kondisi jalan)
Kemiringan as jalan menuju ke permukaan bibir drainase tersier di sisi jalan adalah 2-
3%
o Pembentukan dan perapihan tanggul saluran tersier. Hal ini dilakukan bila
terjadi kerusakan tanggul akibat retakan/longsoran. Selain memelihara saluran
tersier bangunan yang ada di saluran seperti pintu air yang dipelihara.
Saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran-saluran
tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.
Adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran
tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya.
3
Dimensi saluran tergantung pada debit yang dialirkan.
Saluran primer adalah saluran yang menerima masukan aliran dari saluran-saluran
sekunder. Saluran primer relatif besar sebab letak saluran paling hilir. Aliran dari
saluran primer langsung dialirkan ke badan air.
Adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder.
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Sistem saluran awal yang melayani kawasan kota tertentu seperti kompleks
perumahan, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial.
Saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran-
saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.
Saluran primer adalah saluran yang menerima masukan aliran dari saluran-
saluran sekunder. Saluran primer relatif besar sebab letak saluran paling hilir.
Aliran dari saluran primer langsung dialirkan ke badan air.
5
DAFTAR PUSTAKA
Drainase Polder : Menentukan Letak Saluran Tersier, Sekunder, dan Primer.
Semarang : Undip
http://dokumen.tips/documents/darinase-polder.html