Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH

KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI


Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur Indonesia
E-mail : ganidegan@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu permasalahan yang ada di beberapa tempat di Indonesia adalah kesulitan
memperoleh air terutama air baku dan untuk kebutuhan air irigasi pada saat musim
kemarau yang panjang. Waduk merupakan salah satu solusi dari pemanfaatan air
permukaan yang berfungsi untuk menampung air sebagai cadangan air baku pada saat
musim kemarau. Salah satu tempat yang berpotensi dalam pembangunan waduk ini
adalah di kabupaten Karanganyar kecamatan Jatiyoso desa Tlobo yang akan
membendung sungai Jlantah yang mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) sebesar
22.47 km2. Untuk merencanakan pembangunan Waduk Jlantah tercapai sesuai dengan
yang diharapkan maka perlu dilakukan studi kelayakan.
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat kelayakan pembangunan waduk
Jlantah kabupaten Karanganyar adalah dengan menggunakan Net Present Value untuk
mengetahui arus kas yang akan datang yang didoskontokan pada saat ini. Selain itu
metode yang digunakan adalah Internal Rate Of Return untuk mengetahui tingkat
diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan
terhadap nilai sekarang proyek yang membuat nilai Net Present Value sama dengan nol.
Metode yang ke tiga adalah Benefit Cost Ratio, metode ini digunakan untuk mencari
nilai manfaat dengan perbandingan antara manfaat dan biaya dalam suatu proyek.
Metode yang terakhir digunakan adalah Payback Period yang digunakan mencari tahu
waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian nilai investasi yang telah dikeluarkan.
Dalam perhitungan studi kelayakan waduk Jlantah ini digunakan suku bunga sebesar
11% sehingga didapatkan nilai pada kondisi normal dengan metode Net Present Value
didapatkan sebesar Rp 110.025.049.610,03, Internal Rate Of Return sebesar 15%,
Benefit Cost Ratio sebesar 1,27, dan Payback Period selama 8,64 tahun. Dari hasil
perhitungan kelayakan ekonomi pembangunan waduk Jlantah kabupaten Karanganyar
dengan kondisi normal ini, maka proyek layak untuk dilaksanakan dikarenakan nilai Net
Present Value> 0, Internal Rate Of Return> 11%, dan Benefit Cost Ratio> 1.
Kata kata kunci : manajemen kosntruksi, studi kelayakan waduk, ekonomi teknik, net
present value, internal rate of return, benefit cost ratio, dan benefit cost ratio .
ABSTRACT
One of the problems that exist in some places in Indonesia are difficulties in obtaining
raw water and water mainly for irrigation water needs during the long dry season.
Reservoir is one solution of the use of surface water that serves to hold water as raw
water supplies during the dry season. One of the potential in the construction of this
reservoir is in the district of Karanganyar districts Jatiyoso Tlobo village that will dam
2
the river Jlantah which has Watershed (DAS) at 22:47 km . To plan the construction of
reservoirs Jlantah achieved as expected it is necessary to do a feasibility study.
The method used to calculate the level of feasibility of construction of reservoirs Jlantah
Karanganyar district is by using the Net Present Value to determine the future cash
flows that didoskontokan at this time. In addition the method used is the Internal Rate
Of Return to determine the discount rate that equates the present value of cash inflows
expected project on the present value of the project that makes the value of Net Present
Value is equal to zero. The third method is the Benefit Cost Ratio, this method is used
to find the value of benefits by the comparison between the benefits and costs of a
project. The latter method used is the payback period that is used to find out the time
needed to refund the value of the investments made.
In the calculation of the feasibility study of the dam is used Jlantah interest rate of 11%
so that the values obtained in normal conditions using the Net Present Value obtained
Rp 110,025,049,610.03, Internal Rate Of Return of 15%, Benefit Cost Ratio of 1.27,
and Payback Period for 8.64 years. Calculation of the economic feasibility of the
construction of reservoirs Jlantah Karanganyar district with normal conditions, then the
project is feasible because of the value of Net Present Value> 0, Internal Rate Of
Return> 11%, and the Benefit Cost Ratio> 1.
Keywords : construction management, feasibility study of the dam, engineering
economics, net present value, internal rate of return, benefit cost ratio and benefit cost
ratio.
PENDAHULUAN memenuhi kebutuhan air irigasi dan
Salah satu permasalahan yang ada di kebutuhan air baku. Untuk
beberapa tempat di Indonesia adalah merencanakan pembangunan Waduk
kesulitan memperoleh air terutama air Jlantah tercapai sesuai dengan yang
baku dan untuk kebutuhan irigasi pada diharapkan maka perlu dilakukan studi
saat musim kemarau yang kelayakan.
panjang.Dalam beberapa tahun ini
METODE
kabupaten Karanganyar mengalami
Dalam melakukan studi kelayakan
perkembangan penduduk yang cukup
diperlukan beberapa metode untuk
pesat, sehingga mengakibatkan
menentukan parameter parameter
peningkatan kebutuhan air untuk
dalam menilai baik atau buruknya suatu
keperluan domestik maupun pertanian.
proyek. Kriteria kriteria yang dipakai
Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan
adalah sebagai berikut :
air baku harus ditingkatkan untuk
mengimbangi perkembangan tersebut. 1. Net Present Value (NPV)
2. Internal Rate of Return (IRR)
Waduk merupakan salah satu solusi
3. Benefit Cost Ratio (BCR)
pemanfaatan air permukaan yang
4. Payback Period (PP)
berfungsi untuk menampung air sebagai
a. Net Present Value(NPV)
cadangan air baku pada musim
Dasar metode ini adalah bahwa semua
kemarau.Salah satu tempat yang
penerimaan atau pembayaran
berpotensi dalam pembangunan waduk
mendatang yang berhubungan dengan
ini adalah di Kecamatan Jatiyoso Desa
suatu proyek atau investasi diubah ke
Tlobo yang membendung sungai
nilai sekarang. (Joyowiyono, 2002 :
Jlantah. Sungai Jlantah sendiri
89)Sehingga rumus NPV menurut
mempunyai luasan Daerah Aliran
Weston J.F dan Thomas E.C, 1995
Sungai (DAS) sebesar 22.47 km2.
adalah :
Pembangunan Waduk Jlantah ini

penting demi mewujudkan waduk
=
sebagai infrasturktur air baku untuk 1+
=0

meningkatkan swasembada pangan


Dengan :
nasional dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.Waduk Jlantah ini NPV = Nilai sekarang neto

direncanakan akan diperuntukan untuk


(Cf)t = Aliran kas bersih (net cash = NPV cost, (Suyanto et al, 2001 :
flow) 40). Setelah itu menentukan
NPV=0, selanjutnya baru
Io = Investasi awal proyek
menghitung nilai arus pengembalian
n = Umur proyek yang diharapkan internal dengan rumus berikut :

i = Tingkat suku bunga (discount


rate)

= 0
t = waktu 1+
=0

Kriteria : Dengan :

Jika NPV bernilai positif (+), (Cf)t = Aliran kas bersih (net cash
maka usulan proyek dapat flow)
diterima dan tinggi nilai NPV
Io = Investasi awal proyek
akan makin baik.
Jika NPV bernilai negatif (-), n = Umur proyek yang diharapkan

maka usulan proyek tidak dapat i = Tingkat suku bunga (discount


diterima. rate)
Jika NPV bernilai nol (0), maka
t = waktu
nilai proyek sama dengan
investasi. Kriteria :
b. Internal Rate of Return (IRR)
IRR > arus pengembalian (i)
Apabila semua komponen cost
yang diinginkan (required rate of
dan benefit telah diperoleh,
return IRR), proyek dapat
kemudian dapat dibuat aliran
diterima.
pembayaran (cash flow) dari semua
IRR < arus pengembalian (i)
komponen tersebut sesuai dengan
yang diinginkan (required rate of
umur ekonomis yang diperkirakan.
return IRR), proyek tidak dapat
Kemudian dihitung selisih antara
diterima.
benefit dan cost untuk tiap tahun
c. Benefit Cost Ratio (BCR)
yang menjadi dasar perhitungan
Menurut I Nyoman P (1995),
IRR. Selanjutnya perhitungan IRR
suatu proyek dikatakan layak
ini dilakukan dengan mencari nilai
atau bisa dilaksanakan apabila
discount rate sehingga NPV benefit
antara manfaat terhadap biaya
yang dibutuhkannya lebih besar (PV)B = Nilai sekarang
dari satu. Oleh karena itu dalam benefit
melakukan analisis ini (PV)C = nilai sekarang
diperlukan usaha untuk biaya
mengkuantifikasikan manfaat
Adapun kriteria dari BCR adalah
dari suatu proyek.
sebagai berikut :
Cara yang paling mudah
untuk menentukan sudut
BCR >1 Usulan proyek
pandang ini adalah dengan
dapat diterima
mengidentifikasikan terlebih
BCR<1 Usulan proyek
dahulu siapa penerima manfaat
tidak dapat diterima
dan siapa yang membiayai
BCR=0 Netral
proyek tersebut. Beberapa
d. Payback Period(PP)
kesalahan dalam Analisis ini
adalah dengan menganggap Payback period merupakan
dana dana yang berasal dari jumlah waktu yang diperlukan untuk
luar sebagai dana bebas yang mengembalikan biaya investasi awal
tidak diperhitungkan dalam dengan pengembalian tingkat
Analisis ini.Analisis ini dilihat tertentu. Perhitungan payback
dari rasio antara manfaat period dilakukan dengan
terhadap biaya yang memperhatikan aliran kas. Berikut
dikeluarkan. Secara matemtis adalah rumus dari payback periode :
hal ini dapat dirumuskan : 1
1
= 1 + .

= 1

Dengan :
=

Cf = Biaya pertama
Dengan : An = Aliran kas pada
tahun n
BCR = Perbandingan
n = Tahun
manfaat terhadap biaya
pengembalian 1
(benefit cost ratio)
e. Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam pembangunan waduk Jlantah
kabupaten Karanganyar ini
mengahabiskan dana Rp
368.667.993.399,32 dimana dana
tersebut merupakan investasi awal
dalam perhitungan studi kelayakan ini.
Selain itu dalam melakukan studi 5. Selama pelaksanaan kosntruksi
kelayakan ini diperlukan beberapa belum dapat diperoleh manfaat
asumsi pengeluaran tahunan maupun dari pengembangan pertanian,
pemasukan tahunan. Berikut adalah penjualan air baku, retirbusi
asumsi asumsi yang digunakan dalam pengunjung dan kendaraan
studi kelayakan ini : 6. Biaya pemeliharaan bendungan

1. Benefit tambahan berasal dari pada awal tahun operasi adalah :

retribusi pengunjung dan Pemeliharaan bendungan


kendaraan. diasumsikan 0.1 % dari
2. Perhitungan biaya tahunan ( investasi proyek dan naik 10
Annual Cost ) hanya didasarkan % setiap 5 tahun.
pada operasional dan Pemeliharaan intake
pemeliharaan. diasumskan 1.5% dari
3. Proyeksi keuangan disusun investasi proyek dan naik 10
untuk kurun waktu 50 tahun % setiap 5 tahun.
mulai dari tahun 2015 sampai Pemeliharaan pelimpah
2065. diasumsikan 1.0% dari
4. Biaya pemeliharaan meliputi : investasi proyek dan naik 10
o Pemeliharaan Bendungan % setiap 5 tahun.
o Pemeliharaan Intake Pemeliharaan irigasi
o Pemeliharaan Pelimpah diasumsikan 3.0% dari
o Pemeliharaan Saluran Irigasi investasi proyek dan naik 10
% setiap 5 tahun.
7. Eskalasi Harga yang terjadi 10. Suku bunga yang diambil dari
diperkirakan sebesar 4% setiap rata rata suku bunga dasar
tahunnya. kredityaitu 11%.
8. Biaya operasi bendungan 11. Harga harga yang digunakan
meliputi : dalam perhitungan sebagai
o Biaya Listrik Bendungan acuan adalah harga pada tahun
o Biaya Penggunanaan Air 2014/2015 didaerah kabupaten
o Biaya Telepon Karanganyar.
o Biaya Gaji Pegawai 12. Benefit berasal dari hasil
9. Biaya operasional bendungan pariwisata, pertanian Kecamatan
pada awal operasi adalah Jatiyoso dan Jatipuro, dan air
o Biaya listrik bendungan tiap baku.
tahun diasumsikan Rp 13. Perhitungan benefit dari hasil
50.000.000 per tahun dan pertanian hanya menghitung
akan naik sebesar 10% tiap tanaman padi dan jagung saja.
5 tahun sekali. 14. Harga gabah diasumsikan Rp.
o Biaya penggunaan air 3700 per kilogram yang
bendungan tiap tahun berdasarkan Instruksi Presiden
diasumsikan Rp 10.000.000 No.5 tahun 2015.
per tahun dan akan naik 15. Harga jagung diasumsikan Rp.
sebesar 10% tiap 5 tahun 2700 per kilogram yang
sekali. berdasarkan Dinas Pertahanan
o Biaya telepon bendungan Pangan Propinsi Jawa Tengah
tiap tahun diasumsikan Rp tahun 2015.
25.000.000 per tahun dan 16. Pengguna fasilitas wisata di
akan naik sebesar 10% tiap areal waduk Jlantah
5 tahun sekali. diperkirakan 30% dari jumlah
o Biaya gaji karyawan tiap penduduk pertahunnya. Tarif
tahun diasumsikan Rp masuk yang dikenakan adalah
18.300.000 per tahun dan Rp. 2000 per orang, dan
akan naik sebesar 10% tiap diperkirakan naik sebesar 5%
5 tahun sekali. setiap 5 tahun.
17. Pengguna jasa parkir bus
diambil 5% dari jumlah
pengunjung dengan tarif Rp. c. Nilai Manfaat Turun 10%
5000 per bus dan naik 10% =Rp 58.618.831.243,67
setiap 5 tahun. d. Nilai Investasi naik 10%
18. Pengguna jasa parkir mobil dan nilai manfaat turun 10%
diambil 5% dari jumlah =Rp 30.331.677.415,95
pengunjung dengan tarif Rp. e. Normal, proyek terlambat 1 tahun
3000 per mobil dan naik 10% =Rp 76.027.308.357,63
setiap 5 tahun. f. Nilai investasi naik 10%, terlambat
19. Pengguna jasa parkir sepeda 1 tahun
motor diambil 20% dari jumlah =Rp 48.121.084.571,75
pengunjung dengan tarif Rp. g. Nilai Manfaat Turun 10%, terlambat
2000 per motor dan naik 10% 1 tahun
setiap 5 tahun =Rp 29.703.326.781,41
h. nilai investasi naik 10%dan nilai
Dari asumsi asumsi didapatkan
hasil dari metode metode diatas manfaat turun 10%proyek terlambat
dengan menggunakan analisis 1 tahun.
sensitivitas sebagai berikut :
=Rp 1.797.102.995,52
a. Net Present Value (NPV)
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pembangunan waduk Jlantah kabupaten
Karanganyar dapat dilaksanakan dalam
semua kondisi diatas berdasarkan
metode Net Present Value.

Gambar 2. Grafik hasil NPV


Dalam perhitungan NPV nilai suku
bunga yang dipakai adalah 11% untuk
setiap kondisi analisis sensitivitas,
Berikut adalah hasil nilai NPV dari
setiap kondisi :

a. Normal b. Internal Rate Of Return (IRR)


=Rp110.025.049.610,03 Gambar 3. Grafik hasilIRR
b. Nilai Investasi Naik 10% Dalam perhitungan IRR nilai suku
= Rp 81.626.135.018,97 bunga yang dipakai adalah 11% untuk
setiap kondisi analisis sensitivitas, c. Benefit Cost Ratio (BCR)
Berikut adalah hasil nilai IRR dari
setiap kondisi : Gambar 4. Hasil Grafik BCR

a. Normal Dalam perhitungan BCR nilai suku


bunga yang dipakai adalah 11% untuk
=15%
setiap kondisi analisis sensitivitas,
b. Nilai Investasi Naik 10% Berikut adalah hasil nilai BCR dari
=14% setiap kondisi :

c. Nilai Manfaat Turun 10% a. Normal


=13% =1,27
d. Nilai Investasi naik 10% b. Nilai Investasi Naik 10%
dan nilai manfaat turun 10% =1,19
=12% c. Nilai Manfaat Turun 10%
e. Normal, proyek terlambat 1 tahun =1,15
=14% d. Nilai Investasi naik 10%
f. Nilai investasi naik 10%, dan nilai manfaat turun 10%
terlambat 1 tahun =1,07
=12,48% e. Normal, proyek terlambat 1 tahun
g. Nilai Manfaat Turun 10%, =1,20
terlambat 1 tahun f. Nilai investasi naik 10%,
=12% terlambat 1 tahun
h. nilai investasi naik 10% =1,12
dan nilai manfaat turun 10% g. Nilai Manfaat Turun 10%,
proyek terlambat 1 tahun terlambat 1 tahun
=11,1% =1,08
h. nilai investasi naik 10%
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pembangunan waduk Jlantah kabupaten dan nilai manfaat turun 10%
Karanganyar dapat dilaksanakan dalam proyek terlambat 1 tahun.
semua kondisi diatas berdasarkan
=1,00
metode Internal Rate Of Return.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pembangunan waduk Jlantah kabupaten
Karanganyar dapat dilaksanakan dalam
semua kondisi diatas berdasarkan
metode Benefit Cost Ratio.
proyek terlambat 1 tahun.
=10,83

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa


pembangunan waduk Jlantah kabupaten
Karanganyar paling cepat ada pada
kondisi normal dan paling lama pada

d. Payback Period (PP) kondisi nilai investasi naik 10% nilai


manfaat turun 10% dan proyek
Gambar 5. Hasil Grafik PP
terlambat 1 tahun.
Dalam perhitungan PP nilai suku bunga
yang dipakai adalah 11% untuk setiap KESIMPULAN DAN SARAN
kondisi analisis sensitivitas, Berikut Berdasarakan uraian yang telah
adalah hasil nilai PP dari setiap kondisi
: dijelaskan dalam penelitian ini

a. Normal mengenai Studi Kelayakan Investasi

=8,64 Pembangunan Waduk Jlantah

b. Nilai Investasi Naik 10% Kabupaten Karanganyar Ditinjau Dari

=9,10 Aspek Ekonomi maka dapat

c. Nilai Manfaat Turun 10% disimpulkan sebagai berikut :

=9,31 1. Berdasarkan perhitungan studi


kelayakan pada kondisi

d. Nilai Investasi naik 10% normalwaduk Jlantah kabupaten

dan nilai manfaat turun 10% Karanganyar didapatkan.

=9,83 NPV = Rp110.025.049.610,03

e. Normal, proyek terlambat 1 tahun IRR = 15%

=9,63 BCR = 1,27


f. Nilai investasi naik 10%, PP= 8,64 tahun
terlambat 1 tahun Sehingga dapat disimpulkan proyek
=10,10 pembangunan waduk Jlantah layak
g. Nilai Manfaat Turun 10%, untuk dilaksanakan dikarenakan
terlambat 1 tahun nilai NPV> 0, IRR> 11%, dan
=10,31 BCR> 1
h. nilai investasi naik 10% 2. Periode pengembalian investasi
dan nilai manfaat turun 10% pembangunan waduk Jlantah
menunjukkan angka 8,64tahunpada DAFTAR PUSTAKA
kondisi normal. Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi
3. Pengaruh dari perubahan nilai Bendungan. Jakarta: UI Press.
investasi adalah semakin tinggi
Anonim. 2014. Tingkat Suku Bunga BI
nilai investasi maka semakin kecil
Rate. Jakarta : Bank Sentral
nilai NPV, IRR, BCR, dan semakin
Republik Indonesia.
lama Payback Period. Hal ini juga
http://www.bi.go.id/id/perbank
terjadi jika nilai manfaat semakin
an/suku-bunga-
kecil. Selain itu jika proyek
dasar/Default.aspx(diakses 1
terlambat juga menunjukkan nilai
Oktober 2015)
NPV,IRR dan, BCR yang semakin
kecil dan semkain lama nilai Cristalina, Ira H. 2007. Studi Kelayakan

Payback Period. Investasi Pembangunan

Untuk menghitung faktor faktor yang Bendungan Kedung

diperlukan dalam menentukan suatu BrubusKabupaten Madiun

proyek layak atau tidak sebaiknya Ditinjau Dari Aspek Ekonomi.

mempertimbangkan hal hal sebagai Skripsi Tidak Diterbitkan.

berikut : Malang: Universitas Brawijaya.

1. Dalam melakukan pembangunan Fred, W.J. dan Copeland, T.E. 1995.


waduk sebaiknya disesuaikan Manajemen Keuangan edisi 9
dengan desain yang ada agar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
estimasi perhitungan kelayakan
Husnan, Suad., Suwarsono. 1999. Studi
dapat sesuai.
Kelayakan Proyek. Yogyakarta:
2. Asumsi asumsi yang akan
UPP AMP YKPN.
digunakan harus mendekati
realita, sehingga dapat diperoleh Hapsari, Wulan Retno. 2015.
hasil yang sesuai. Karanganyar Dalam Angka:
3. Untuk menaikkan nilai manfaat BPS Kabupaten Karanganyar.
dapat dilakukan dengan
www.karanganyarkab.go.id/wp.
mempercepat pola tanam.
../Karanganyar-Dalam-Angka-
2014.pdf.(diakses 20
September 2015)
Joyowiyono, Marsudi. 2002. Ekonomi
Teknik Jilid I (Engineering
Economics). Jakarta: PT
Medisa.

Pujawan, Nyoman I. 1995. Ekonomi


Teknik. Jakarta: PT Candimas
Metropole.

Soedibyo. 1993. Teknik Bendungan.


Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Suyanto, Adhi., Sunaryo, Trie M., &


Sjarief, Roestam. 2001.
Ekonomi Teknik Proyek
Sumber Daya Air. Jakarta:
MHI.

Anda mungkin juga menyukai