Anda di halaman 1dari 14

1

ANALISIS USAHA IKAN MAS PADA KOLAM AIR DERAS DI


KELURAHAN BALAI GADANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA
PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUSINESS ANALYSIS FISH MAS AT POOL OF WATER POURING


DOWN IN THE VILLAGE BALAI GADANG SUB-DISTRICT KOTO
TANGAH PADANG CITY WEST SUMATRA PROVINCE

Fhadlon Basharahil 1), Hendrik 2), M. Ramli 2)


Email : Fhadlon10Basharahil@yahoo.com
1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau
2)
Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau

ABSTRAK
Penelitian ini tentang analisis usaha ikan mas pada kolam air deras yang
dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan
Koto Tangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Tujuannya menganalisis
biaya investasi yang diperlukan kolam air deras, pendapatan yang diterima pada
usaha kolam air deras dan kelayakan usaha kolam air deras di Kelurahan Balai
Gadang jika ditinjau dari aspek kriteria investasi. Metode yang digunakan yaitu
metode studi kasus yang bersifat terbatas pada populasi, tempat, dan waktu
tertentu di lapangan dengan responden yaitu pembudidaya ikan mas kolam air
deras yang ada di Kelurahan Balai Gadang yaitu berjumlah 1 orang yang memiliki
12 unit kolam air deras dan 2 orang pekerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi usaha ikan mas kolam air
deras sebesar Rp.1.010.619.000. Kriteria investasi usaha ikan mas kolam air deras
menghasilkan NPV sebesar Rp.836.783.477,- BCR sebesar 1.18. IRR sebesar
43,75% dan PP sebesar 1,25.
Kata kunci: Kolam Air Deras, Kelayakan Usaha, Investasi

ABSTRACT
These Research about business analysis fish mas at pool of water pouring
down , which was held in August 2014 in the village Balai Gadang district Koto
Tangah Padang City West Sumatra Province. The objective analyzes the cost of
investment that required pool of water pouring down, the income to pool of water
pouring down and fit into pool of water pouring down in the village held Big if
observed from the criteria for investment. The method is used methods case
studies are limited to the population, place, and a certain period of time in the field
with respondents are pembudidaya fish mas pool of water pouring down that are
in the village held Big namely%1 who has 12 units pool of water pouring down
and 2 workers.
Results of these studies indicate that the investment into fish mas pool of
water pouring down of Rp1,010,619,000. Business investment Criteria fish mas
pool of water pouring down an NPV of Rp 836,783,477,- BCR of 1.18
IRR of 43.75 percent and Government Regulation of 1.25.
Key words: pool of water pouring down, proper business, Investment
2

PENDAHULUAN untuk pembesaran ikan Nila, sementara 1


orang pembudidaya lagi memiliki 12 unit
Aktivitas budidaya ikan dalam kolam air deras untuk pembesaran ikan
kolam air deras (KAD) di Kota Padang Mas.
merupakan salah satu usaha budidaya Jenis ikan yang dipelihara dalam
kolam air deras yang masih aktif sampai usaha budidaya pembesaran yang ada di
sekarang di Sumatera Barat. Usaha Kelurahan Balai Gadang adalah ikan mas
budidaya ini dinilai memiliki prospek dan ikan nila, sementara untuk usaha
yang bagus untuk kedepannya. Budidaya pembenihan adalah ikan lele, gurami dan
ikan kolam air deras merupakan salah satu ikan patin. Selain mempertahankan
pemanfaatan sumber daya alam perairan. spesiesnya, permintaan pasar dan
Hal ini terbukti, Pada tahun 2011 KAD di kebutuhan gizi ikan oleh masyarakat
Kota Padang berjumlah 500 unit, semakin meningkat seiring bertambahnya
kemudian pada tahun 2012 mengalami penduduk. Pemeliharaan jenis ikan
peningkatan jumlah KAD menjadi 647 tersebut diketahui sesuai dengan kondisi
unit (BPS Kota Padang, 2013). air di daerah tersebut.
Kelurahan Balai Gadang Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan salah satu wilayah yang berada mengetahui biaya investasi yang
di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang diperlukan KAD, pendapatan yang
yang kaya potensi sumberdaya air yang diterima pada usaha KAD dan kelayakan
didukung iklim yang sejuk, membuat usaha KAD di Kelurahan Balai Gadang
kelurahan ini dinilai berpotensi untuk jika ditinjau dari aspek kriteria investasi.
dijadikan sentra pengembangan budidaya yaitu NPV, BCR, IRR dan PP.
ikan air tawar. Adapun manfaat penelitian ini
Sebagian masyarakat di Kelurahan sebagai suatu penerapan teori yang
Balai Gadang telah menyandarkan diperoleh peneliti dan juga sebagai bahan
perekonomiannya pada usaha informasi penelitian bagi pihak-pihak
pengembangan kolam pembenihan dan yang berkepentingan dalam
pembesaran (Kolam Air Deras, Keramba, pengembangan perikanan.
Kolam Tanah) berbagai jenis ikan air
tawar. Usaha budidaya ikan kolam air METODOLOGI PENELITIAN
deras di Kelurahan Balai Gadang sudah
Penelitian ini dilaksanakan pada
mulai berdiri pada tahun 1994 sampai
bulan Agustus 2014 di Kelurahan Balai
dengan sekarang.
Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota
Pada awalnya, kolam air deras
Padang Provinsi Sumatera Barat.
yang ada di Kelurahan Balai Gadang ini
Metode yang digunakan dalam
hanya berjumlah 12 unit. Kemudian
penelitian ini adalah metode studi kasus
dengan berjalannya waktu jumlah kolam
dengan tujuan mengadakan telaah secara
air deras yang ada di Kelurahan Balai
mendalam tentang suatu kasus yang
Gadang bertambah menjadi 24 unit.
bersifat terbatas pada populasi, tempat dan
Dimana terdiri dari 3 orang pembudidaya,
waktu tertentu di lapangan. (Wirartha,
2 orang pembudidaya masing-masing
2006).
memiliki 4 unit dan 8 unit kolam air deras
3

Responden dalam penelitian ini proyek dengan nilai tunai biaya proyek.
adalah pembudidaya ikan mas. Jumlah Supaya proyek dianggap layak maka nilai
responden yaitu 1 orang pembudidaya perbandingan (ratio) tersebut haruslah satu
yang mengusahakan 12 unit kolam air atau lebih. Caranya adalah semua arus
deras, dengan pertimbangan bahwa usaha pengeluaran diubah dulu kedalam nilai
kolam air deras tersebut sudah lama tunai dengan cara didiskonto, setelah itu
berdiri dan sudah melakukan pembesaran dijumlahkan.
ikan mas dimana merupakan jumlah unit
n
Benefit t 
kolam paling banyak. Sedangkan untuk
mendapatkan data-data dan informasi
 1  i 
t 1
t
BCR 
yang mendukung penelitian ini, dilakukan Cost 
n

wawancara dengan informan yang terdiri  1  i 


t 1
t
t

dari 2 orang pekerja pada usaha kolam air


deras tersebut. Dimana :
Analisis yang digunakan diukur BCR : Benefit Cost Of Ratio
melalui Perhitungan Net Present Value Bt : Manfaat pada tahun ke t
(NPV), Benefit Cost Of Ratio (BCR), Ct : Biaya pada tahun ke t
Internal Rate of Return (IRR) dan (1+i)t : Discount factor
Payback Period (PP). n : umur usaha (proyek)
Kriteria :
NPV (Net Present Value)
Jika BCR > 1 Usaha dikatakan layak dan
NPV dari suatu proyek merupakan dapat diteruskan, BCR < 1 Usaha
nilai sekarang (present value) dari selisih
dikatakan tidak layak dan tidak dapat
antara benefit (manfaat) dengan cost
(biaya) pada discount rate tertentu. diteruskan dan BCR = 1 Usaha hanya
Dengan menggunakan rumus, sebagai mencapai titik impas.
berikut :
IRR (Internal Rate Of Return)
∑ ( )
IRR adalah suatu kriteria investasi
Dimana :
untuk mengetahui persentase keuntungan
Bt = keuntungan pada tahun ke-t dari suatu proyek tiap – tiap tahun dan
Ct = biaya pada tahun ke-t
IRR juga merupakan alat ukur
i = discount rate (tingkat bunga yang
berlaku) kemampuan proyek dalam
t = periode mengembalikan bunga pinjaman.
Kriteria : ( )
Jika NPV > 0, maka proyek tersebut ( )
menguntungkan (investasi layak), Jika Dimana :
NPV = 0, maka proyek tersebut tidak NPV1 = NPV yang masih Positif
layak dan Jika NPV < 0, maka investasi NPV2 = NPV yang Negatif
tidak layak i1 = Discount rate pertama dimana
diperoleh NPV Positif
BCR (Benefit Cost Of Ratio)
i2 = Discount rate kedua di mana
Benefit Cost Of Ratio adalah diperoleh NPV Negatif
perbandingan antara nilai tunai manfaat
4

Kriteria : Dalam setiap kali proses produksi,


Apabila IRR > tingkat bunga berlaku, pembudidaya ikan mas dapat
maka proyek dinyatakan layak dan menghasilkan 4 ton ikan yang dipanen
Apabila IRR < tingkat bunga berlaku, dari 4 unit kolam yang siap di pasarkan ke
maka proyek dinyatakan tidak layak. dalam daerah maupun keluar daerah.
Sehingga pada tahun pertama
PP (Payback Period)
pembudidaya dapat memproduksi ikan
PP adalah suatu periode yang sebanyak 9 kali dengan total produksi
diperlukan untuk dapat menutup kembali yaitu 36 ton, sementara pada tahun kedua
pengeluaran investasi dengan dan seterusnya pembudidaya dapat
menggunakan proceed atau net cash memproduksi ikan sebanyak 12 kali
floow. dengan total produksi yaitu 48 ton.
Semua kolam air deras yang
dimiliki oleh pembudidaya berbentuk oval
Kriterianya adalah Semakin kecil dan sumber air yang didapatkan dengan
nilai Payback Period maka usaha yang memanfaatkan aliran sungai yang bernama
dijalankan semakin layak atau sebaliknya. Sungai Bangek. Agar terhindar dari banjir,
kolam yang dimiliki oleh pembudidaya
dibuat di atas permukaan tanah yang lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN tinggi dari aliran sungai tersebut.
Usaha Pembesaran Ikan Mas Kolam
Kontruksi Kolam Air Deras
Air Deras
Komponen kolam air deras sama
Kelurahan Balai Gadang
dengan kolam air tenang, yakni meliputi
mempunyai potensi yang cukup besar
pematang/dinding kolam, dasar pintu,
dalam bidang perikanan, hal ini di dukung
pintu air masuk, pintu air keluar, saluran
dengan adanya sumberdaya perairan
pembuangan, dan saluran pemasukan.
berupa aliran sungai yang berasal dari
Mengingat sifat aliran yang relatif deras
bukit yang masih sangat terjaga baik
maka desain kolam air deras di lokasi
kondisi sungai dan airnya yang sudah
penelitian umumnya memanjang
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
berbentuk oval, dengan panjang 10 m,
mengembangkan usaha budidaya ikan
lebar 3 m dan kedalaman 170 cm dengan
dalam bentuk kolam air deras (KAD).
dinding dan dasar kolam terbuat dari
Jenis ikan yang dibudidayakan
beton.
pada kolam air deras di lokasi penelitian
Saluran pemasukan, bagian ini
adalah ikan mas (Cyprinus carpio) dan
dibuat dekat dengan sungai, ukuran
ikan nila (Oreochromis nilothicus).
panjang, lebar dan tinggi saluran
Dimana 12 unit KAD digunakan sebagai
pemasukan tergantung dari debit air yang
pembesaran ikan mas dengan 1 orang
akan dialirkan, dan jumlah kolam air deras
pembudidaya dan 2 orang pembudidaya
yang akan dibangun.
lainya dengan masing – masing memiliki
Lubang pemasukan dan saringan
4 unit dan 8 unit KAD digunakan sebagai
bagian ini dibuat berhubungan langsung
pembesaran ikan nila.
dengan saluran pemasukan. Untuk kolam
5

air deras di tempat penelitian yang untuk memasang papan sebagai penahan
lebarnya 3 m, dibuat saluran pemasukan ketinggian air di kolam.
dengan lebar 40 – 50 cm, dan tinggi 15 – Saluran pembuangan kolam air
20 cm. Pada bagian ini dibuat sekoneng, deras ini dibuat di belakang, dan
atau coakan secara vertikal dengan lebar 2 berhubungan langsung dengan lubang
– 3 cm, dan dalam 1 – 2 cm. Coakan itu pengeluaran. Letaknya lebih rendah dari
berfungsi sebagai tempat memasang dasar kolam.
saringan. Saringan dibuat dari besi, atau
behel ukuran minimal 5 mm. Behel ini Benih dan Pakan
dilas secara vertikal pada besi segi empat Ada dua tipe benih ikan mas yang
dengan jarak 0,5 – 1 cm. dijual ke pembudidaya yakni benih
Pematang pada kolam air deras timbang dan benih hitung. Perbedaan
dibuat sekeliling kolam dengan posisi kedua benih tersebut terlihat dari jumlah
tegak lurus, tidak miring seperti kolam dan harga benih per kilogramnya.
tanah. Tinggi pematang pada kolam air Diketahui, untuk benih timbang terdapat
deras antara 1,5 – 1,8 m. Pada lubang sekitar 80 ekor per kilogramnya dengan
pemasukan 1,5 m, sedangkan pada lubang ukuran 4-5 cm yang dijual seharga Rp
pengeluaran 1,8 m. Lebar pematang 25.000 per Kg. Serta, benih hitung
minimal 30 cm, semakin lebar semakin terdapat sekita 20 ekor per kilogramnya
kuat. Karena itu, bagian ini dibuat dari dengan ukuran 5-8 cm yang dijual seharga
beton. Rp 350 per ekornya. Umumnya benih
Dasar kolam bagian bawah kolam yang dipelihara adalah tipe benih hitung.
air deras dibuat melandai dari lubang Hal ini dikarenakan dengan ukuran tipe
pemasukan ke lubang pengeluaran. benih ini yang lebih besar dibandingkan
Tujuannya agar air dalam kolam air deras tipe benih timbang.
mudah dikeluarkan dengan dasar kering. Pemberian pakan merupakan
Selain melandai, bagian ini juga harus kegiatan lanjutan setelah benih ditebar
cekung. Tujuannya agar semua kotoran (pemeliharaan) dan salah satu penentu
terkumpul di tengah, sehingga mudah keberhasilan usaha KAD ini. Pakan
terbawa arus air dengan mudah. Dasar tambahan mutlak diberikan sebab pakan
kolam juga harus kuat, agar tidak bocor alami semacam fitoplankton tidak akan
akibat tekanan air yang sangat besar, dan mencukupi kebutuhan pemeliharaan ikan
juga kikisan air. Karena itu bagian ini mas. Pakan tambahan yang diberikan pada
dibuat dari beton seperti halnya pematang. ikan adalah pakan pellet ukuran 2 hingga
Lubang pembuangan dibuat pada 3 inci sesuai dengan bukaan mulut ikan
dinding belakang dari lebar kolam. mas. Pakan tersebut diberikan tiga kali
Letaknya di bagian bawah dengan lebar 30 sehari pada pagi siang dan sore hari
– 40 cm, dan tinggi 20 – 30 cm. Untuk sebanyak 3 hingga 5 % dari berat badan
menetapkan ketinggian air kolam, maka total ikan mas.
pada bagian belakang lubang pengeluaran Umumnya pemberian pakan pelet
dibuat monik dengan lebar 3 – 4 cm. hingga mencapai ukuran konsumsi yang
Bagian ini digunakan sebagai tempat diinginkan, dalam satu kolam mampu
mengabiskan sekitar 32 sak atau 1.600 Kg.
6

Merek pakan pellet yang diberikan kepada dengan takaran berat ikan per kantong
ikan mas bermacam-macam seperti: Star plastik yakni 10 Kg ikan. Serta, dalam
Fish, Malindo, Bintang 888-S, Super dan pengemasan tidak lupa ikan-ikan diberi
Comfeed yang memiliki kelebihan dan asupan oksigen agar dapat tetap hidup
kekurangan kualitas pakan. Seperti, pakan (segar) hingga ke tangan konsumen.
pelet merek “Bintang 888-S” yang Jumlah panen ikan mas pada usaha
diproduksi oleh PT. Central Protein Prima KAD yang diamati dengan jumlah benih
Tbk. Pakan pelet yang dijual umumnya yang dimasukkan sebanyak 2.250 ekor per
dalam 1 karung (sak) atau 50 Kg seharga kolam. Dengan tingkat kematian
Rp 400.000. Kandungan nutrisi dari pakan (mortalitas) ikan mas 10-15 % akan
tersebut diantarnya protein 28%, lemak menghasilkan ikan mas konsumsi
5,5%, serat kasar 62%, air 12% dan abu sebanyak 1.000 Kg (1 ton) per unit kolam.
13%. Pengunaan pakan pada dalam sekali
produksi mampu menghabiskan sekitar 32
Produksi dan Pemanenan sak pelet (1.600 Kg) per unit kolam.
Dalam menjalankan suatu usaha, Sehingga, dari jumlah pemberian pakan
tenaga kerja merupakan faktor yang tersebut akan dapat diketahui nilai
penting karena berguna dalam kegiatan perbandingan jumlah pakan terhadap
pemberian pakan dan penjagaan kolam. produksi ikan yang dihasilkan (FCR).
Jumlah tenaga kerja pada usaha budidaya Nilai konversi pakan FCR (Food
KAD ini ada dua orang tenaga kerja. Convertion Ratio) untuk usaha KAD yang
Tenaga kerja mendapatkan gaji setelah diamati didapat sekitar 1,6 : 1. Artinya,
ikan di panen, karena sistem gaji di usaha dalam setiap dihasilkannya 1 Kg ikan mas
ini adalah sistem bagi hasil. Dimana konsumsi. Maka, diperlukan pemberian
pembagiannya adalah 60% untuk pemilik pakan tambahan (pelet) sebesar 1,6 Kg.
usaha dan 40% untuk pekerja.
Selanjutnya proses produksi Pemasaran
pemeliharaan ikan mas pada usaha kolam Pangsa pasar ikan mas di Kota
air deras di lokasi penelitian umunya Padang cukup prospektif dengan jumlah
dilaksanakan selama satu bulan dalam penduduk sampai dengan tahun 2012
sekali periode produksi, dengan lama sebanyak 854.336 jiwa.
pemeliharaan ikan 4 bulan. Sehingga, Tingkat permintaan ikan mas dapat
dalam tahun pertama pembudidaya diketahui dengan cara menganalisis
mampu panen dalam sembilan kali perkembangan tingkat konsumsi ikan
produksi. secara keseluruhan per tahunnya di suatu
Tahap pemanenan dimulai dengan daerah. Jumlah konsumsi ikan di Kota
mempersiapkan seluruh komponen yang Padang menunjukkan adanya peningkatan
diperlukan seperti kantong plastik, karet, setiap tahunnya, seiring dengan
tabung oksigen, tangguk dan timbangan. meningkatnya jumlah penduduk per kapita
Setelah ikan di timbang kemudian ikan di seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini :
kemas atau packing didalam kantong
plastik yang sudah dipersiapkan sesuai
7

Tabel 1. Konsumsi Ikan Per Kapita dan Jumlah Konsumsi Ikan di Kota
Padang Tahun 2009-2012
Jumlah Penduduk Konsumsi Ikan Per Jumlah Konsumsi
No Tahun
(Jiwa) (Kg) Kapita Ikan (Kg)
1 2009 875.750 21,681 14.689.289
2 2010 833.562 23,727 16.581.472
3 2011 844.316 25,875 18.598.407
4 2012 854.336 28,133 20.838.070
Sumber : BPS Kota Padang, 2013
Berdasarkan Tabel 1 bahwa konsumsi masyarakat juga ikut naik.
peningkatan konsumsi ikan masyarakat Semakin tingginya tingkat kesadaran
Kota Padang dipengaruhi oleh beberapa masyarakat terhadap gizi. .
faktor pendukung seperti: meningkatnya Seiring dengan terus meningkatnya
pendapatan masyarakat sehingga keluarga permintaan terhadap kebutuhan ikan.
lebih mudah mengalokasikan pengeluaran Maka, upaya pun dilakukan dalam
untuk membeli makanan yang bergizi. peningkatan kegiatan budidaya dengan
Seiring dengan kenaikan tingkat menaikkan kapasitas produksi ikan.
pendapatan masyarakat umumnya tingkat Seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Jumlah Produksi dan Luas Areal Budidaya Perikanan di Kota Padang
Tahun 2009-2012
Produksi Luas Areal
No Tahun Keramba Keramba
Kolam (Ton) Kolam (Ha)
(Ton) (Unit)
1 2009 18.135,15 10.015,46 700,03 7.150
2 2010 21.291,37 12.218,99 708,08 6.793
3 2011 24.977,00 18.295,00 808,02 8.414
4 2012 26.242,72 27.117,22 803,38 7.521
Sumber: BPS Kota Padang, 2013

Berdasarkan Tabel 2 terlihat Kesinambungan penjualan ikan mas perlu


jumlah produksi budidaya perikanan di ditingkatkan untuk memenuhi
Kota Padang terus mengalami peningkatan permintaaan pasar dengan cara mengatur
setiap tahunnya terutama dalam produksi pola tanam. Harga ikan mas yang di ambil
kolam dan keramba. Artinya, keadaan pedagang pengumpul dari pembudidaya
budidaya tersebut memiliki prospek yang sebesar Rp 22.500 per kg.
cukup menjanjikan dimasa mendatang. Distribusi ikan mas dilakukan
Peningkatan produksi budidaya ternyata dengan cara transportasi ikan hidup. Ikan
tidak dipengaruhi oleh peningkatan yang didistribusikan ke pedagang
peningkatan luas areal budidaya yang pengumpul bertujuan untuk menjaga mutu
selalu berubah naik turun. produk. Pedagang pengumpul selanjutnya
Ukuran ikan mas yang dijual akan memasarkan hasil-hasil panen ke
berkisar antara 350 gram- 500 gram atau pedagang pengecer dalam daerah seperti
1-3 ekor ikan mas per kilogramnya. Kelurahan Lubuk Buaya, Kelurahan Koto
8

Pulai serta, di distribusikan ke luar kawat, timbangan, saluran irigasi, rumah


provinsi seperti Pekanbaru, Pelalawan dan raga dan tanggung.
Jambi. Lebih dari 60 % pemasaran ikan Sementara untuk modal kerja pada
mas di usaha KAD ini lebih memfokuskan tahun pertama, biaya yang di keluarkan
penjualan ke pedagang pengumpul, sebesar Rp 627.291.000 terdiri dari benih,
pedagang pengecer dan konsumen lokal. pakan, listrik, obat-obatan, upah tenaga
kerja, perawatan kolam, isi ulang oksigen,
Investasi perawatan irigasi dan kantong pastik. Jadi,
Investasi adalah seluruh biaya total investasi keseluruhan sebesar Rp
yang dikeluarkan untuk proyek sampai 1.010.619.000.
proyek tersebut beroperasi untuk
menghasilkan benefit (Irham, 2009). Pada Modal Tetap
usaha KAD yang diamati di lokasi Pengadaan modal tetap dikeluarkan
penelitian modal tetap yang di keluarkan di awal tahun pertama untuk pengadaan
sebesar Rp 383.328.000 terdiri dari galian usaha KAD seperti : lahan, pemasangan
kolam, pemasangan batu, coran dasar, batu, plaster kolam, rumah jaga, tabung
plaster kolam, saringan, monik, upah oksigen dan lain-lain. Seperti, pada Tabel
pembuatan, lahan, tabung oksigen, pagar 3 berikut ini :
Tabel 3. Modal Tetap Pengadaan Usaha KAD di Kelurahan Balai Gadang
Umur
Jumlah Jumlah Biaya
No Komponen Persentase Ekonomis
Fisik (Rp)
(Th)
3
1 Galian Kolam 828 m 41.400.000 10,80 -
3
2 Pemasangan Batu 210 m 110.028.000 28,70 -
3
3 Coran Dasar 72 m 29.700.000 7,75 5
3
4 Plaster Kolam 720 m 18.000.000 4,70 3
5 Saringan 24 buah 3.000.000 0,78 5
6 Monik 12 buah 4.200.000 1,10 4
7 Upah pembuatan 12 unit 66.300.000 17,30 10
2
8 Lahan 500 m 100.000.000 26,09 -
9 Tabung Oksigen 2 buah 1.500.000 0,39 10
10 Pagar Kawat 30 m 1.000.000 0,26 4
11 Timbangan 1 buah 350.000 0,09 5
12 Saluran Irigasi 120 m 1.800.000 0,47 2
13 Rumah Jaga 1 unit 6.000.000 1,57 5
14 Tangguk 2 buah 50.000 0,01 2
Jumlah 383.328.000 100
Sumber : Data primer
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat deras ini adalah untuk pemasangan batu
bahwa pengadaan usaha yang diperlukan kali, upah pembuatan, galian kolam,
untuk pembuatan 12 unit kolam air deras lahan, coran dasar dan biaya plasteran
adalah sebesar Rp 383.328.000. Biaya kolam. Sedangkan, biaya terkecil adalah
terbesar dalam pengadaan usaha kolam air peralatan pendukung seperti tangguk dan
9

timbangan. Besar kecilnya biaya yang Modal kerja yang digunakan untuk
dikeluarkan dalam pengadaan usaha melakukan usaha pembesaran ikan mas dalam
kolam air deras ini tergantung dari jumlah kolam air deras (KAD) diantaranya :
unit kolam air deras yang ingin pembelian benih ikan mas, pembelian pakan
pelet, upah tenaga kerja, isi ulang oksigen,
diusahakan oleh pemilik kolam budidaya.
obat-obatan, perawatan kolam, perawatan
saluran irigasi, kantong plastik dan listrik.
Modal Kerja Seperti pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Modal Kerja Usaha Pembesaran Ikan Mas Dalam Kolam Air Deras di
Kelurahan Balai Gadang
No Komponen Jumlah Fisik Biaya (Rp/panen) Persentase
1 Benih 9.000 3.150.000 4,52
2 Pakan 128 51.200.000 73,46
3 Listrik 1 350.000 0,50
4 Obat-obatan 1 100.000 0,14
5 Upah Tenaga Kerja 2 13.534.000 19,42
5 Perawatan Kolam 4 800.000 1,15
6 Isi Ulang Oksigen 2 75.000 0,11
7 Perawatan Irigasi 1 250.000 0,36
8 Kantong Plastik 12 240.000 0,34
Jumlah 69.699.000 100
Modal kerja setahun 627.291.000
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat obat-obatan, isi ulang oksigen, kantong
modal kerja yang diperlukan dalam usaha plastik dan perawatan saluran irigasi.
KAD yang diamati sebesar Rp 69.699.000
untuk 4 unit kolam per panen. Pada tahun Identifikasi Biaya dan Manfaat
pertama usaha terdapat sembilan kali Menurut Choliq (1999) biaya
produksi dibutuhkan biaya sebesar Rp proyek adalah seluruh biaya yang
627.291.000 untuk 12 unit kolam. Pada dikeluarkan guna mendatangkan
tahun kedua dan seterusnya terdapat 12 penghasilan (retrun) pada masa yang akan
kali produksi dibutuhkan biaya sebesar Rp datang. Selanjutnya dikemukakan pula
836.388.000 untuk 12 unit kolam. bahwa biaya proyek pada dasarnya
Pengeluaran terbesar untuk modal kerja diklasifikasikan atas biaya investasi
untuk operasional KAD adalah untuk (modal tetap) dan biaya operasional
pembelian pakan pelet sebesar 73,46 % (modal kerja). Dimana modal tetap pada
dan upah tenaga kerja sebesar 19,42 %. usaha KAD sebesar Rp 383.328.000,
Besarnya biaya pakan pelet menjadi ke sementara modal kerja pada tahun pertama
khawatiran pembudidaya yang terus dengan sembilan kali produksi sebesar Rp
menerus menambah cost produksi usaha 627.291.000, pada tahun kedua dan
secara berkelanjutan. Sementara, biaya seterusnya dengan produksi 12 kali
terkecil untuk pembelian barang seperti membutuhkan biaya sebesar Rp
836.388.000. Identifikasi biaya dimulai
10

dari tahun pertama sampai tahun ke usaha kolam air deras pada tahun pertama
sepuluh. Sementara manfaat merupakan sebesar Rp 810.000.000,-, dan pada tahun
perkalian antara jumlah ikan yang kedua dan seterusnya sebesar Rp
diproduksi dikalikan dengan harga ikan 1.080.000.000.
per kilogram di dapatkan hasil produksi
Tabel 5. Identifikasi Biaya Usaha Pembesaran Ikan Mas dalam KAD di Kelurahan
Balai Gadang Selama 10 Tahun
Tahun Komponen Biaya
1 Modal Tetap 383.328.000
Modal Kerja 627.291.000
Jumlah 1.010.619.000
2 Modal Kerja 836.388.000
Jumlah 836.388.000
3 Modal Kerja 836.388.000
Perawatan Saluran Irigasi 3.000.000
Tangguk 50.000
Jumlah 839.438.000
4 Modal Kerja 836.388.000
Perbaikan Dinding Kolam (Plaster Kolam) 18.000.000
Jumlah 854.388.000
5 Modal Kerja 836.388.000
Pagar Kawat 1.000.000
Perbaikan Monik 4.200.000
Jumlah 841.588.000
6 Modal Kerja 836.388.000
Perbaikan Coran Dasar Kolam 29.700.000
Saringan 3.000.000
Timbangan 350.000
Tangguk 50.000
Rumah Jaga 6.000.000
Perawatan Saluran Irigasi 3.000.000
Jumlah 878.488.000
7 Modal Kerja 836.388.000
Jumlah 836.388.000
8 Modal Kerja 836.388.000
Perbaikan Dinding Kolam (Plaster Kolam) 18.000.000
Jumlah 854.388.000
9 Modal Kerja 836.388.000
Perawatan Saluran Irigasi 3.000.000
Tangguk 50.000
Jumlah 839.438.000
10 Modal Kerja 836.388.000
Tabung Oksigen 1.500.000
Pagar Kawat 1.000.000
Jumlah 838.888.000
11

Dapat dilihat pada Tabel 5 tahun yang dikeluarkan berupa modal kerja dan
pertama usaha dimulai dengan beberapa perbaikan komponen seperti
mengeluarkan modal tetap untuk coran dasar, pergantian saringan,
pengadaaan unit usaha kolam air deras timbangan, tangguk, rumah jaga dan
sebesar Rp 383.328.000, beserta keperluan perbaikan saluran irigasi sebesar Rp
modal kerja untuk sembilan kali produksi 878.488.000. pergantian beberapa
sebesar Rp 627.291.000. Beberapa komponen di tahun ini disesuaikan dengan
komponen modal tetap memiliki umur umur ekonomis barang tersebut.
ekonomis akibat pemakaian yang Sementara, pada tahun ketujuh biaya yang
berlanjut. Sehingga, komponen tersebut dikeluarkan hanya modal kerja sebesar Rp
mengalami penyusutan dan perlu diganti 836.388.000. Kemudian, pada tahun
pada tahun tertentu. Agar, tidak kedelapan biaya yang dikeluarkan berupa
mengganggu kegiatan produksi kolam air biaya modal kerja dan perbaikan plaster
deras. kolam sebesar Rp 854.388.000. Lalu, pada
Pada tahun kedua biaya yang di tahun kesembilan biaya yang dikeluarkan
keluarkan pada usaha KAD yaitu modal untuk modal kerja, perbaikan saluran
kerja sebesar Rp 836.388.000. Karena irigasi dan pembelian tangguk sebesar Rp
pada tahun kedua tidak ada pergantian 839.438.000. Pada tahun kesepuluh biaya
komponen. Pada awal tahun ketiga biaya yang di keluarkan berupa biaya modal
yang dikeluarkan yaitu modal kerja dan kerja, pembelian tabung oksigen dan
perbaikan komponen seperti saluran pergantian pagar kawat sebesar Rp
irigasi dan pembelian tangguk sebesar Rp 838.888.000.
839.438.000. Kemudian, pada tahun
keempat biaya yang di keluarkan yaitu Pendapatan Usaha Kolam Air Deras
modal kerja dan perbaikan plaster kolam Pendapatan (benefit) merupakan
sebesar Rp 854.388.000. hasil penjualan yang diterima dari jumlah
Pada awal tahun kelima biaya yang produksi kolam air deras dikalikan dengan
dikeluarkan yaitu modal kerja, pergantian harga jual ikan mas. Untuk lebih jelas
pagar kawat dan perbaikan monik sebesar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Rp 841.588.000. Pada tahun keenam biaya
Tabel 6. Pendapatan dan Bagi Hasil Usaha Pembesaran Ikan Mas dalam Kolam Air
Deras (KAD) di Kelurahan Balai Gadang
Jumlah (Rp)
No Uraian Satuan Per Bulan Per Tahun
1 Nilai Produksi 90.000.000 810.000.000
2 Total Biaya Produksi 56.165.000 505.000.000
3 Pendapatan Bersih Usaha 33.835.000 304.515.000
4 Pendapatan Pembudidaya (60%) 20.301.000 182.709.000
5 Bagian Pekerja (40%) 13.534.000 121.806.000
- Pendapatan per Orang Pekerja 6.767.000 60.903.000
Sumber : Data Primer
12

Berdasarkan Tabel 6 bahwa dalam jumlah produksi KAD normal menjadi 12


usaha pembesaran ikan mas dalam kolam kali berproduksi.
air deras di lokasi penelitian dengan Pendapatan yang diterima per
jumlah benih yang ditanam dalam setiap orang pekerja dalam satu bulan / panen
unit kolamnya yakni sebanyak 2.250 ekor. sebesar Rp 13.534.000-, dimana
Setidaknya, akan menghasilkan panen
pembagian per orang pekerja menerima
sekitar 1.000 Kg (1 ton) per unit kolam.
Dalam setiap kali produksi jumlah yang sebesar Rp 6.767.000. Sementara
dipanen yaitu 4 unit kolam akan pendapatan pekerja pada tahun pertama
menghasilkan 4.000 Kg (4 ton). Dengan sebesar Rp 121.806.000. Pada tahun kedua
asumsi bahwa, tingkat kematian pendapatan yang diterima oleh pekerja
(mortalitas) ikan mas mencapai 10-15 %. juga akan ikut bertambah karena pada
Diketahui, harga ikan mas ditingkat tahun kedua jumlah produksi KAD normal
pembudidaya pada saat peneliti turun
menjadi 12 kali berproduksi. Besarnya
adalah sebesar Rp 22.500 per
kilogramnya. Sehingga, penjualan panen pendapatan pekerja dikarenakan pekerja
ikan mas dari usaha kolam air deras yang merupakan anggota keluarga dari
diamati akan menghasilkan penerimaan pembudidaya.
sebesar Rp 90.000.000 per panen.
Produksi usaha kolam air deras yang Analisis Kelayakan Usaha
diamati pada tahun pertama mampu Analisis kelayakan usaha dalam
memproduksi sebanyak sembilan kali penelitian ini menggunakan analisa NPV,
akan menghasilkan panen sebanyak BCR, IRR dan PPC yang dilakukan pada
36.000 Kg (36 ton), didapat penerimaan usaha 12 unit kolam air deras di
(pendapatan kotor) sebesar Rp Kelurahan Balai Gadang. Perhitungan
810.000.000. Pada tahun kedua dan kelayakan usaha KAD menggunakan
seterusnya produksi kolam air deras discount rate 14%.
normal menjadi 12 kali akan Dimana didapatkan hasil dari Net
menghasilkan panen sebanyak 48.000 Kg Present Value (NPV) untuk usaha kolam
(48 ton), sehingga didapat penerimaan air deras (KAD) menghasilkan NPV
(pendapatan kotor) sebesar Rp sebesar Rp 836.783.477. Benefit Cost of
1.080.000.000. Ratio (BCR) diperoleh rata-rata nilai
Usaha kolam air deras di lokasi BCR usaha kolam air deras adalah 1,18.
penelitian menggunakan sistem bagi hasil Internal Rate of Return (IRR) usaha kolam
dalam menjalankan usahanya. Dimana air deras >40% dan Payback period (PP)
pembudidaya mendapatkan pembagian usaha kolam air deras sebesar 1,25 (1
keuntungan sebesar 60 %, sementara tahun 2 bulan).
pekerja mendapatkan pembagian
keuntungan sebesar 40 %. Dapat dilihat Analisis Sensitivitas
pada Tabel diatas bahwa pendapatan Analisis sensitivitas dilakukan untuk
bersih yang diterima oleh pembudidaya meneliti kembali suatu analisis kelayakan
per bulan / panen untuk usaha kolam air
usaha, bertujuan untuk melihat perubahan
deras yang dijalankan sebesar Rp
20.301.000. Sedangkan pada tahun dalam perhitungan biaya dan benefit yang
pertama dengan sembilan kali berproduksi diterima dari berbagai pengaruh (Siregar,
pendapatan bersih yang diterima oleh 2012).
pembudidaya sebesar Rp 182.709.000. Analisis sensitivitas pada usaha
Pada tahun kedua pendapatan yang KAD yang diamati dilakukan pada tiga
diterima oleh pembudidaya akan model skenario perubahan yakni kenaikan
bertambah karena pada tahun kedua
13

biaya sebesar 10 %, kenaikan manfaat bagaimana pengaruhnya terhadap kriteria


sebesar 10 %. Serta, kenaikan biaya dan kelayakan usaha (NPV, BCR, IRR dan
penurunan manfaat sebesar 10%. Skenario PP). Untuk mengetahui hasil dari
tersebut dipercayai sebagai gambaran pengaruh sensitivitas usaha KAD tersebut
perubahan harga dan penerimaan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :
dilapangan. Selanjutnya, dapat dilihat
Tabel 7. Analisis Sensitivitas Usaha Pembesaran Ikan Mas pada Kolam Air Deras
(KAD) di Kelurahan Balai Gadang
Komponen
Skenario Perubahan Analisis Usaha
Kelayakan Usaha
NPV Rp 379.894.825
Biaya Variabel naik BCR 1,08
1
10% IRR 29,05%
PPC 1,37 (1 tahun 3 bulan )
NPV Rp 296.216.477
Penurunan BCR 1,06
2
Penerimaan 10% IRR 28,53%
PPC 1,4 (1 tahun 4 bulan)
NPV Rp 160.672.175
Biaya Variabel naik
3 BCR 0,97
10% dan Penurunan
IRR -18,39%
penerimaan 10%
PPC 1,52 (1 tahun 5 bulan)
Sumber : Data Primer

Dapat dilihat pada Tabel 7 bahwa Berdasarkan analisa kelayakan


secara analisis usaha kolam air deras usaha, dapat disimpulkan bahwa usaha
untuk skenario 1 dan skenario 2 pembesaran ikan mas dalam KAD di
menghasilkan keadaan yang apabila Kelurahan Balai Gadang pada unit usaha
terjadi kenaikan variabel 10 % pada yang diamati yakni 12 unit kolam layak
skenario 1 dan penurunan penerimaan 10 untuk dikembangkan. Secara spesifik
% pada skenario 2 untuk usaha kolam air dapat diuraikan sebagai berikut:
deras yang berada dilokasi penelitian 1) Biaya investasi untuk usaha KAD
masih menguntungkan dan memiliki yang diperlukan sebesar Rp
tingkat kelayakan usaha yang memadai 1.010.619.000. Hasil keseluruhan
yang dilihat dengan kriteria NPV, BCR, investasi ini didapat dari modal tetap
IRR dan PPC. Namun pada skenario 3 sebesar Rp 383.328.000 ditambah
biaya variable dinaikkan 10 % dan dengan modal kerja sebesar Rp
penerimaan diturunkan 10 % 627.291.000. Semakin besar skala
menghasilkan keadaan yang menunjukkan usaha KAD, semakin besar pula biaya
bahwa usaha kolam air deras hanya yang harus dikeluarkan.
mencapai titik impas karena nilai BCR = 2) Pendapatan yang diperoleh pada
1. Sehingga mengakibatkan usaha kolam usaha KAD yang diamati sebesar Rp
air deras hanya mencapai titik impas 90.000.000 dalam sekali panen dan
(tidak untung dan tidak rugi). pendapatan pada tahun pertama
dengan sembilan kali berproduksi
14

sebesar Rp 810.000.000. Pada tahun Siregar, N. 2012. Analisis Usaha Pukat


kedua dan selanjutnya pendapatan Cincin di Pelabuhan Perikanan
yang diterima pembudidaya adalah Samudera Belawan Gabion Kota
Medan Provinsi Sumatera Utara.
Rp 1.080.000.000 karena produksi
Skripsi Fakultas Perikanan dan
KAD normal menjadi 12 kali. Ilmu Kelautan Universitas Riau,
3) Nilai kriteria investasi seperti NPV Pekanbaru. 78 hal
didapat sebesar Rp 836.783.477
dalam sepuluh tahun usaha. BCR Wirartha, M. 2006. “Metode Penelitian
sebesar 1,18. IRR > 40% dan PP Sosial Ekonomi”. Penerbit Andi.
usaha KAD sebesar 1,25 (1 tahun 2 Denpasar. Bali
bulan). Keseluruhan nilai tersebut
memenuhi kriteria kelayakan usaha
untuk dapat dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini
maka saran yang perlu disampaikan bagi
pembangunan budidaya ikan dalam kolam
air deras di Kelurahan Balai Gadang yaitu:
Penulis menyarankan untuk pembudidaya
agar menambah unit kolam, mengingat
keuntungan yang lebih besar diperoleh
jika unit kolam yang diusahakan lebih
banyak. Selain itu, daya dukung perairan
seperti sungai di Kelurahan Balai Gadang
masih bagus dan terawat yang dapat
dikembangkan untuk kegiatan perikanan
kolam air deras. Karena setelah diteliti
menggunakan analisis kelayakan usaha
dengan kriteria NPV, BCR, IRR dan PP
menguntungkan dan layak untuk
dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Padang, 2013.


Badan Pusat Statistik Kota Padang.
Padang.

Choliq. 1994. Evaluasi Proyek. Pionir


Jaya. Bandung, 43 hal.

Irham L, dan Yogi. 2009. Studi Kelayakan


Bisnis. Penerbit Poliyamawidya
Pustaka, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai