Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS USAHA ABON IKAN TUNA

(Studi Kasus Industri Rumah Tangga Camar Laut di Desa Kalangjaladri


Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALYSIS OF TUNA FISH SHREDDED BUSINESS


(Case Study of Seagull Home Industry in Kalangajaladri Village, Cimerak District
Pangandaran Regency).

DIKY RUSTANDY*1, TRISNA INSAN NOOR*2, BENIDZAR M. ANDRIE1


1
Fakultas Pertanian, Universitas Galuh
2
Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran
*
E-mail: dikyrustandy3@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, R/C dan titik impas pada
usaha Abon Ikan Tuna Industri Rumah Tangga Camar Laut. Penelitian ini menggunakan studi kasus,
penentuan sampel digunakan secara sengaja (purvosive sampling). Lokasi Penelitian di Industri Rumah
Tangga Camar Laut Kelurahan Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya total yang dikeluarkan oleh
pengusaha abon ikan tuna Industri Rumah Tangga Camar Laut adalah Rp 244.857,11/satu kali proses
produksi. Penerimaan rata-rata yang diperoleh adalah Rp 360.000,00/satu kali proses produksi.
Pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha Abon Ikan adalah Rp 115.152,89/satu kali proses produksi.
Nilai R/C yang didapat adalah 1,47 dengan ini analisa usaha bisa dikatakan menguntungkan dan layak
untuk dilanjutkan. Besarnya titik impas Industri Rumah Tangga abon ikan camar laut Desa
Kalangjaladri satu kali proses produksi, titik impas unit sebanyak 8 bungkus dalam satu kali proses
produksi dan titik impas harga adalah Rp 20.404,76/pcs dalam satu kali proses produksi.

Kata Kunci: Analisis Usaha, Abon Ikan Tuna

ABSTRACT
This study aims to analyze costs, revenues, income, R/C and break-even point in the business of
Shredded Tuna Fish home industry. This study uses a case study, the determination of the sample is used
intentionally (purvosive sampling). The research location is in the sea gull home industry, Kalangjaladri
Village, Parigi District, Pangandaran Regency. The data used are primary and secondary data. Data
collection techniques were carried out by observation, interviews and recording. The results showed
that the total cost incurred by entrepreneurs of shredded tuna fish in the Seagull home industry was Rp.
244,857.11/one time production process. The average revenue obtained is Rp. 360.000,00/one time
production process. The income earned by fish floss entrepreneurs is Rp. 115,152.89/one time
production process. The R/C value obtained is 1.47, with this business analysis can be said to be
profitable and feasible to continue. The break-even point for the Household Industry of shredded sea
gulls in Kalangjaladri Village is one production process, the break-even point is 8 packs in one
production process and the break-even point is IDR 20,404.76/pcs in one production process.

Keywords: Business Analysis, Shredded Tuna

10
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

PENDAHULUAN 3.438-ton dengan nilai produksi mencapai


Sektor perikanan merupakan salah 168,3 milyar rupiah. Angka ini mengalami
satu sektor penunjang perekonomian dan kenaikan yang cukup signifikan dibanding
berperan dalam memberikan nilai tambah tahun 2018 yang mencapai 2.559,32-ton
dan nilai strategis dalam pembangunan dengan nilai produksi sebesar 89,8 milyar
perekonomian nasional. Mengingat rupiah. Begitu pula dengan hasil produksi
perikanan merupakan salah satu sektor tambak juga mengalami peningkatan
penggerak perekonomian Indonesia, maka produksi dari 2.780-ton menjadi 5.887-ton
potensi sumber daya alam yang dimiliki pada tahun 2019. Selain perikanan tangkap
begitu besar sehingga Indonesia dikenal di laut Kabupaten Pangandaran juga
sebagai negara maritim. Sektor perikanan mempunyai potensi perikanan di wilayah
memiliki potensi untuk mendorong perairan umum (sungai) dan kolam air
pembangunan ekonomi di tingkat makro tenang. Perairan sungai mempunyai potensi
atau nasional maupun di tingkat mikro. yang cukup besar dalam menghasilkan
Sektor makro perikanan memperoleh devisa produk perikanan. Pada tahun 2020
melalui kegiatan ekspor. Dengan produksi ikan di sungai mencapai 23,41-ton
meningkatnya pendapatan pelaku usaha di sedangkan untuk produksi kolam air tenang
sektor perikanan, maka sektor mikro sebesar 146,26 ton (Badan Pusat Statistik
perikanan berdampak pada ketersediaan Kabupaten Pangandaran, 2021).
tenaga kerja dan peningkatan daya beli Abon ikan adalah sejenis makanan
masyarakat (Nugroho, 2013). olahan ikan dengan bentuk yang lembut,
Kabupaten Pangandaran sebagai rasa yang enak, aroma yang khas dan daya
wilayah pesisir yang berbatasan langsung simpan yang lama, dibuat dari daging
dengan perairan laut memiliki sumber daya dengan cara dikukus, diiris, dibumbui,
laut yang melimpah. Kategori lapangan digoreng dan dipres (Suriah, 2007). Bahan
usaha pertanian khususnya sub kategori baku ikan tergantung pada cuaca yang
perikanan salah satu tulang punggung bilamana tidak berproduksi maka ikan
perekonomian sebagian masyarakat pesisir membeli dari orang lain. Home industry
yang masih sangat tergantung pada Camar Laut dikelola oleh Ibu Encuk dan
persediaan hasil alam. Dari data terakhir sudah berdiri sejak tahun 2005. Melihat
yang ada pada tahun 2019 tercatat produksi industri ini sudah lama didirikan dan ada
hasil penangkapan ikan di laut sebesar beberapa permasalahan sehingga membuat

11
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

peneliti memilih lokasi pada Industri menggambarkan subjek/orang penelitian


Rumah Tangga Camar Laut. saat ini (individu, lembaga, masyarakat, dll)
Berdasarkan masalah industri yang berdasarkan fakta dan status yang terlihat.
sudah dijelaskan, ini menjadi dasar untuk Metode penelitian yang akan
menentukan layak atau tidaknya Industri digunakan dalam penelitian ini yaitu studi
Rumah Tangga camar laut di Kelurahan kasus, dengan mengambil suatu kasus pada
Kalangjaladri Dusun Bojongsalawe industri rumah tangga abon ikan camar laut
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. di Desa Kalangjaladri Kecamatan Parigi
Berdasarkan uraian diatas, maka yang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
menjadi perumusan masalah dalam Menurut Nizar (2011), studi kasus
penelitian adalah sebagai berikut: merupakan suatu penelitian yang bersifat
1. Berapa besarnya biaya, penerimaan, mendalam mengenai suatu karakteristik
dan pendapatan pada Industri Rumah tertentu dari objek penelitian.
Tangga Camar Laut di Kelurahan
Kalangjaladri Kecamatan Parigi Operasonalisasi Variabel
Kabupaten Pangandaran? Untuk memudahkan pemahaman
2. Berapa RC Rasio pada Industri Rumah dalam penelitian ini, maka variabel-variabel
Tangga Camar Laut di Kelurahan yang berhubungan dengan penelitian ini di
Kalangjaladri Kecamatan Parigi operasionalisasi kan sebagai berikut:
Kabupaten Pangandaran? 1. Satu kali proses produksi dimulai dari
3. Berapa titik impas pada Industri persiapan bahan baku sampai produksi
Rumah Tangga Camar Laut di abon ikan tuna.
Kelurahan Kalangjaladri Kecamatan 2. Biaya produksi adalah seluruh biaya
Parigi Kabupaten Pangandaran? yang dikeluarkan dalam memproduksi
abon ikan yang terdiri atas biaya tetap
METODE PENELITIAN dan biaya variabel, dan dinilai dalam
Jenis Penelitian satuan rupiah (Rp):
Jenis penelitian yang digunakan a. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya
dalam penelitian ini adalah analisis yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
deskriptif. Menurut Nizar (2011) penelitian oleh besar kecilnya produksi yang
deskriptif adalah suatu masalah yang dapat dihasilkan dan tidak habis dalam satu
dikaji dengan cara mendeskripsikan atau kali proses produksi dan terdiri atas:

12
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

(1) Pajak Bumi dan Bangunan, yaitu biaya tuna dalam satu kali proses produksi,
yang dikeluarkan untuk membayar dan dinyatakan dalam satuan kilo (Kg).
sewa lahan tempat usaha, dinilai dalam (2) Biaya bahan pendukung, yaitu
satuan rupiah per satu kali proses tambahan input lain yang digunakan
produksi. membuat abon ikan tuna, dihitung
(2) Nilai penyusutan alat dan bangunan, dalam satuan kilogram dan dinilai
yaitu biaya yang dibebankan terhadap dalam satuan rupiah per kilogram
alat-alat yang digunakan, dinilai dalam (Rp/Kg).
satuan rupiah (Rp) per satu kali (3) Biaya tenaga kerja, yaitu jumlah tenaga
produksi. Untuk menghitung besarnya kerja yang digunakan untuk
biaya nilai penyusutan alat di gunakan memproduksi abon ikan tuna dalam
metode garis lurus (straight line satu kali proses produksi, dinyatakan
method) dengan rumus dalam satuan rupiah per hari orang
(Suratiyah,2015) sebagai berikut: kerja (HOK) dan dinyatakan rupiah
dalam satu kali proses produksi.
(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎)
Penyusutan Alat = (𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠) (4) Biaya pengemasan, yaitu biaya yang
dikeluarkan dalam pengemasan abon
Nilai sisa merupakan nilai pada waktu ikan tuna, dan dihitung dalam satuan
alat itu sudah tidak dapat dipergunakan rupiah (Rp) per satu kali produksi.
lagi dan dianggap nol. (5) Biaya penunjang, merupakan biaya
(3) Bunga modal dihitung dari besarnya yang dikeluarkan dalam menunjang
biaya tetap dikalikan dengan bunga proses produksi abon ikan tuna seperti
bank yang berlaku pada saat penelitian biaya listrik dan transportasi, dihitung
dan dinyatakan dalam satuan rupiah dalam satuan rupiah (Rp) per satu kali
(Rp) per satu kali produksi. produksi.
b. Biaya variabel (Variable Cost) adalah 3. Penerimaan adalah jumlah hasil
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi produksi dikalikan dengan harga jual
oleh besar kecilnya produksi, dan produk dan dinilai dalam satuan rupiah
sifatnya habis dalam satu kali produksi per proses produksi (Rp/proses
dan terdiri atas: produksi).
(1) Bahan baku yaitu ikan tuna yang di 4. Pendapatan adalah penerimaan
gunakan untuk membuat abon ikan dikurangi dengan biaya produksi yang

13
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

dinilai dalam satuan rupiah per proses Teknik Penentuan Responden


produksi (Rp/proses produksi). Teknik penarikan sampel ditentukan
5. R/C Rasio adalah perbandingan antara secara sengaja (purposive sampling)
penerimaan total dengan biaya total. dengan pertimbangan Industri rumah
6. Titik impas (BEP) adalah suatu tangga abon ikan satu-satunya yang ada di
keadaan dimana usaha yang dijalankan Desa Kalangjaladri Kecamatan Parigi
tidak untung dan tidak rugi. Kabupaten Pangandaran. Menurut
(1) Titik impas unit adalah suatu keadaan Sugiyono (2013), Purposive sampling yaitu
dimana dari volume penjualan hasil teknik penentuan sampel sumber data
pada usaha yang dijalankan tidak dengan menentukan pertimbangan.
untung dan tidak rugi.
(2) Titik impas harga adalah suatu keadaan Rancangan Analisis Data
dimana pada harga tersebut, usaha yang Analisis data yang diperoleh pada
dijalankan tidak untung dan tidak rugi. penelitian industri rumah tangga camar laut
di Kelurahan Kalangjaladri Kecamatan
Teknik Pengumpulan Data Parigi Kabupaten Pangandaran dengan
Teknik pengumpulan data yang metode perhitungan biaya produksi,
dipakai dalam penelitian ini adalah data pendapatan, R/C Rasio dan titik impas
primer dan data sekunder. Data primer yaitu (BEP).
data yang diperoleh langsung dari 1. Analisis Biaya
responden dengan cara observasi, Menurut Suratiyah (2015), menghitung
pencatatan dan wawancara sesuai dengan biaya total (Total Cost) diperoleh dengan
keadaan yang sebenarnya kepada pemilik cara menjumlahkan biaya tetap total (Total
industri rumah tangga abon ikan camar laut fixed Cost/TFC) dengan biaya variable total
di Desa Kalangjaladri Kecamatan Parigi (Total Variable Cost) dengan rumus:
Kabupaten Pangandaran. Sedangkan data TC = TFC + TVC
sekunder yaitu data yang diperoleh dari Dimana:
instansi-instansi atau studi literatur berbagai TC = biaya total (Total Cost)
buku, skripsi, internet dan dari studi TFC = biaya tetap total (Total fixed
pustakaan. Cost/TFC)
TVC = biaya variable total (Total Variable
Cost)

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

2. Analisis Penerimaan Menurut Mesra (2012), titik impas


Menurut Suratiyah (2015), Secara merupakan konsep yang digunakan untuk
umum perhitungan penerimaan total (Total menganalisis jumlah minimum produk yang
Revenue) dengan rumus: harus dihasilkan atau terjual agar
TR = Hy. Y perusahaan tidak mengalami kerugian.
Dimana: Keadaan pulang pokok terjadi apabila TR =
TR = Penerimaan total (Total Revenue) TC yang berarti perusahaan tidak
Y = Jumlah Produksi mengalami keuntungan atau tidak
Hy = Harga Jual mengalami kerugian.
3. Analisis Pendapatan Analisis titik impas digunakan sebagai
Pendapatan merupakan penerimaan untuk mencari hubungan antara biaya tetap,
total (Total Revenue) dikurangi dengan biaya variabel, keuntungan, dan volume
biaya total (Total Cost) dengan rumus penjualan. Cara menghitung titik impas ada
sebagai berikut (Suratiyah, 2015): 2 rumus:
Π = TR – TC 1) BEP atas dasar unit
Dimana: Perhitungan Break Even Point atas
π = Pendapatan dasar unit menggunakan rumus sebagai
TR = Penerimaan total (Total Revenue) berikut:
TC = Biaya total (Total Cost) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
BEP (Unit) = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
4. Analisis RC Rasio
RC Rasio adalah perbandingan antara
2) BEP atas dasar penjualan dalam rupiah
penerimaan total dengan biaya total dengan
Perhitungan Break Even Point atas
rumus sebagai berikut menurut Suratiyah
dasar penjualan dalam rupiah menggunakan
(2015):
rumus sebagai berikut:
R/C = Penerimaan Total/Biaya Total
Bila nilai: R/C > 1, maka usaha tani tersebut 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
BEP (Harga) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
menguntungkan
R/C = 1, maka usaha tani tersebut tidak
untung tidak rugi Waktu dan Tempat Penelitian

R/C < 1, maka usaha tani tersebut rugi. Penelitian ini dilaksanakan pada

5. Analisis Titik Impas usaha “Industri rumah tangga Camat laut


“yang beralamat di RT 13 RW 06 Desa

15
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Biaya Tetap


Pangandaran Jawa Barat. Adapun waktu Biaya tetap adalah biaya yang besar
penelitian ini dimulai sejak mei 2022. kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar
Hasil dan Pembahasan kecilnya produksi. Adapun biaya tetap yang
Analisis Usaha Abon Ikan Tuna Camar dikeluarkan dalam proses pembuatan abon
Laut ikan tuna oleh responden adalah pajak bumi
Analisis usaha Abon Ikan Tuna dan bangunan (PBB), nilai penyusutan alat
Camar Laut Desa Kalangjaladri Kecamatan serta bunga modal. Biaya tetap yang
Parigi Kabupaten Pangandaran terdiri atas dikeluarkan responden dalam pembuatan
analisis biaya, penerimaan, pendapatan, abon ikan tuna adalah Rp 9.360,01. Biaya
R/C dan titik impas (break even point) yang tetap dalam penelitian dapat dilihat pada
dihitung selama satu kali proses produksi. Tabel 1.

Tabel 1. Biaya Tetap Abon Ikan Tuna Camar Laut


No Jenis Biaya Nilai (Rp/produksi)
1 Penyusutan Alat Rp 8.104,17
2 PBB Rp 1.250
3 Bunga Bank (6%) Rp 5,85
Jumlah Rp 9.360,01
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2022

Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh responden dalam


Biaya variable yang dikeluarkan pembuatan abon ikan tuna adalah sebesar
oleh responden terdiri dari sarana produksi, Rp 235.497,09. Untuk lebih jelasnya dapat
upah tenaga kerja, listrik, biaya kemasan dilihat pada lampiran 2.
dan bunga modal. Adapun jumlah biaya

Tabel 2. Biaya Variabel Abon Ikan Tuna Camar Laut


No Jenis Biaya Nilai (Rp/produksi)
1 Bahan Baku Rp 166.100
2 Upah Tenaga Kerja Rp 50.000
3 Biaya Listrik Rp 1.250
4 Biaya Kemasan Rp 18.000
5 Bunga Bank (6%) Rp 147,09
Jumlah Rp 235.497,09
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2022

16
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

Biaya Total 235.497,09 per satu kali proses produksi,


Biaya total merupakan penjumlahan sehingga biaya total yang digunakan dalam
dari biaya tetap total dan biaya variabel proses pembuatan abon ikan tuna adalah Rp
total. Dari hasil perhitungan dapat diketahui 244.857,11. Untuk lebih jelasnya dapat
bahwa biaya tetap yang digunakan adalah dilihat pada lampiran 3.
Rp 9.360,01 dan biaya variable Rp

Tabel 3. Biaya Total Abon Ikan Tuna Camar Laut


No Jenis Biaya Nilai (Rp/produksi)
1 Biaya Tetap Rp 9.360,01
2 Biaya Variabel Rp 235.497,09
Jumlah Rp 244.857,11
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2022

Analisis Penerimaan bungkus abon ikan tuna adalah Rp


Penerimaan merupakan hasil 30.000,00. Maka penerimaan usaha Industri
perkalian dari jumlah produk yang rumah tangga abon ikan tuna camar laut
dihasilkan dengan harga jual produk yang Desa Kalangjaladri Kecamatan Parigi
berlaku pada saat penelitian. Jumlah produk Kabupaten Pangandaran adalah Rp
yang dihasilkan pada saat penelitian dalam 360.000,00 per satu kali proses produksi.
satu kali proses produksi adalah 12 bungkus Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
abon ikan tuna dengan kemasan yang Lampiran 4.
berukuran 100gr. Sedangkan, harga per

Tabel 4. Penerimaan Abon Ikan Tuna Camar Laut


No Jenis Biaya Nilai (Rp/produksi)
1 Jumlah Produk 12
2 Harga Jual Rp 30.000
Jumlah Rp 360.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2022

17
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

Analisis Pendapatan total dengan biaya total. Adapun


Pendapatan atau keuntungan pendapatan yang diperoleh responden
responden dalam pembuatan abon ikan tuna Industri rumah tangga abon ikan tuna camar
per satu kali proses produksi dapat laut adalah Rp 115.152,89. Untuk lebih
diketahui dengan mengurangi penerimaan jelasnya bisa dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 5. Pendapatan Abon Ikan Tuna Camar Laut


No Jenis Biaya Nilai (Rp/produksi)
1 Penerimaan Total Rp 360.000
2 Biaya Total Rp 244.857,11
Jumlah Rp 115.152,89
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2022

Analisis R/C Pangandaran adalah sebesar 1,47. Artinya


R/C Rasio digunakan untuk nilai R/C lebih dari 1, maka dapat
mengetahui kelayakan usaha Industri rumah disimpulkan bahwa Industri rumah tangga
tangga abon ikan tuna camar laut Desa abon ikan camar laut Desa Kalangjaladri
Kalangjaladri Kacamatan Parigi Kabupaten Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran
Pangandaran. R/C Rasio merupakan menguntungkan dan layak diusahakan.
perbandingan antara penerimaan total Analisis Titik Impas
dengan biaya total. Layak atau tidaknya Analisis titik impas digunakan sebagai
suatu usaha dapat dilihat dari nilai R/C. untuk mencari hubungan antara biaya tetap,
Nilai R/C pada Industri rumah tangga abon biaya variabel, keuntungan, dan volume
ikan camar laut Desa Kalangjaladri penjualan. Cara menghitung titik impas ada
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran 2 rumus:
adalah: Analisis Titik Impas Unit
Hasil analisis abon ikan tuna Industri
360.000 rumah tangga abon ikan camar laut Desa
R/C = = 1,47
244.857,11 Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran terbagi atas 2 analisis, yaitu
Nilai R/C pada Industri rumah berdasarkan unit dan rupiah. Hasil nilai titik
tangga abon ikan camar laut Desa impas unit industri rumah tangga abon ikan
Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten camar laut Desa Kalangjaladri Kecamatan

18
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu Hasil perhitungan menunjukan bahwa


kali proses produksi adalah 8 Bungkus, harga jual minimum hasil produksi yang
dengan perhitungan sebagai berikut: harus dikeluarkan produksi Industri rumah
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 tangga abon ikan camar laut Desa
BEP (Unit) =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran agar mencapai titik impas
244.857,11
= adalah Rp 20.404,76/Bungkus.
30.000

= 8 Bungkus KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perhitungan menunjukan Kesimpulan

bahwa volume minimun produksi yang Berdasarkan hasil penelitian dan

harus di produksi dari produksi Industri pembahasan yang dapat diambil dalam

rumah tangga abon ikan camar laut Desa penelitian ini Sebagai Berikut:

Kalangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh

Pangandaran agar mencapai titik impas Industri rumah tangga abon ikan camar

adalah 8 bungkus per satu kali proses laut Desa Kalangjaladri Kecamatan

produksi. Parigi Kabupaten Pangandaran adalah


Rp.244.686,86 dan besarnya penerimaan

Analisis Titik Impas Harga yang diperoleh Rp.360.000. Dengan

Hasil analisis menunjukan titik impas demikian, pendapatan yang diperoleh

harga produksi Industri rumah tangga abon dari usaha Industri rumah tangga abon

ikan camar laut Desa Kalangjaladri ikan camar laut Desa Kalangjaladri

Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Kecamatan Parigi Kabupaten

dalam satu kali proses produksi adalah Rp Pangandaran adalah Rp.115.313.14 per

20.404,76/Bungkus. Dengan perhitungan satu kali proses produksi.

sebagai berikut: 2) Besarnya R/C usaha Industri rumah


tangga abon ikan camar laut Desa

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Kalangjaladri Kecamatan Parigi


BEP Harga =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 Kabupaten Pangandaran adalah 1,47
yang mengidentifikasikan bahwa usaha
244.857,11
= tersebut menguntungkan dan layak
12
untuk diusahakan.
= Rp 20.404,76/Bungkus

19
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 10, Nomor 1, Januari 2023 : 10-20

3) Besarnya titik impas penerimaan menggunakan standing pouch dengan


Industri rumah tangga abon ikan camar ukuran 100-gram dengan tempelan stiker
laut Desa Kalangjaladri Kecamatan bisa diubah menjadi kemasan standing
Parigi Kabupaten Pangandaran adalah pouch yang sudah diprint dengan desain
Rp.318.866,52 /Produksi, titik impas yang menarik dan menjual abon dengan
volume produksi sebanyak 10 bungkus kemasan berbagai ukuran tidak hanya
dan titik impas harga penjualan produk 100-gram saja untuk meningkatkan
adalah Rp. 20.390,57/pcs dalam satu kali minat konsumen agar lebih menarik
proses produksi. dalam membeli abon ikan tuna.

Saran DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan kesimpulan penelitian Badan Pusat Statistika (2021). Kabupaten
Pangandaran dalam Angka, 2021.
maka diajukan saran sebagai berikut:
1) Pemilik Abon ikan tuna hendaknya tetap Mesra. (2012). Penerapan Ilmu Matematika
Dalam Ekonomi dan Bisnis.
melaksanakan dan meningkatkan Yogyakarta: CV.Budi Utama.
kapasitas produksi diantaranya bahan
Nizar, M. 2011. Metode Penelitian. Ghalia
baku abon ikan yang biasanya 2 kg per Indonesia. Bogor.
satu kali proses produksi menjadi lebih
Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen
dan hari produksi yang biasanya dalam 1 Konsep dan Implikasi untuk
minggu melakukan 2 kali proses Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Kencana, Jakarta.
produksi bisa menambah menjadi 6 kali
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
dalam 1 minggu agar usaha lebih
Pendidikan Pendekatan
menguntungkan. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabet. Bandung.
2) Untuk mengembangkan skala usaha,
perlu adanya inovasi baru seperti Suratiyah. 2015. Ilmu Usaha tani. Penebar
swadaya. Jakarta.
kemasan yang tadinya hanya

20

Anda mungkin juga menyukai