OLEH:
IKLIL WATAN
E1E018064
Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3. Hipotesis..............................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian.................................................................................3
1.5. Manfaat................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
2.1. Analisis Aspek Teknis Jala.................................................................5
2.1.1. Alat Tangkap Jala........................................................................5
2.1.2. Kontruksi Jala..............................................................................5
2.1.3. Metode Pengoperasian Jala..........................................................6
2.1.4. Daerah Penangkapan Alat Tangkap Jala......................................8
2.1.5. Hasil Tangkapan Alat Tangkap Jala............................................8
2.1.6. Kapal Penangkapan......................................................................9
2.2. Analisis Aspek Ekonomis...................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................11
3.1. Tempat dan waktu.............................................................................11
3.2. Materi................................................................................................11
3.3. Metode Penelitian..............................................................................11
3.4. Data yang Dihimpun.........................................................................12
3.5. Analisis Data.....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
dari tahun 2017-2018 yaitu dari 32.65 ton menjadi 24.74 ton. Salah satu wilayah
yang dikenal dengan komoditas di bidang perikanan yaitu Desa Pulau Rengas.
Desa Pulau Rengas menyimpan kekayaan alam dan potensi dalam
beberapa sektor. Disektor perikanan tangkap kawasan Teluk Cempi memiliki
komoditas unggulan antara lain ikan Tilan, ikan Lampam,ikan Baung, ikan
Gabus, ikan Kapiat, ikan Lele, ikan Sandrik dan berbagai jenis ikan ekonomis
lainya. Adapu alat tangkap yang biasa digunakan masyarakat nelayan Desa Pulau
Rengas yaitu Rawai, Jala dan Pukat biasa (Gill net mini), namun alat tangkap
yang paling banyak di gunakan di desa Pulau Rengas adalah Jala.
Banyaknya masyarakat nelayan di pulau rengas menggunakan alat
tangkap Jala adalah alat tangkap yang sederhana, praktis dan tidak membutuhkan
biaya yang besar dalam pembuatan. Jala termasuk alat tangkap sederhana yang
prinsipnya mengurung ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri. Selain itu,
alat tangkap ini berpotensi menangkap ikan dalam jumlah yang banyak jika pada
waktu pengoperasian dan ukuran mata jaring (mesh size) mengenai sasaran yang
diinginkan.(Bandi et al, 2021).
Pada umumnya nelayan di Desa Pulau Rengas mayoritas menggunakan
usaha penangkapan ikan skala kecil atau peralatan tradisional yang masih
mengandalkan kebiasaan dalam kegiatan menangkap ikan seperti metode
pengoperasiannya, daerah penangkapan dan musim penangkapan ikan. Dalam
proses penangkapan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil tangkap adalah
teknis dalam pengoperasian alat tangkap, sehingga semakin efektif dan efisien
teknis dalam menangkap ikan maka kemungkinan besar memperoleh hasil
tangkapan yang banyak sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Namun pendapatan nelayan juga di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu tingkat
keuntungan dan biaya operasional. Semakin banyak hasil tangkapan nelayan,
maka pendapatannya semakin besar, untuk memperoleh keuntung yang tinggi,
maka biaya operasional harus diminimalkan. Berdasarkan uraian tersebut maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “aspek teknis dan pendapatan
hasil tangkapan menggunakan alat tangkap Jala di sungai Merangin Desa Pulau
Rengas”
2
1.2. Rumusan Masalah
Jala merupakan salah satu jenis alat tangkap ikan yang banyak digunakan
oleh nelayan khususnya nelayan yang berada di Desa Pulau Rengas, alat tangkap
Jala telah digunakan sejak lama oleh masyarakat dan masih memiliki eksistensi
hingga sekarang. Akan tetapi, belum ada data dan penelitian secara mendetail
mengenai aspek-aspek teknis dan pendapatan pada usaha penangkapan ikan oleh
masyarakat Desa Pulau Rengas dengan menggunakan alat tangkap Jala.
Kurangnya informasi dan pengetahuan masyarakat yang berkaitan tentang aspek
teknis dan pendapatan pada usaha penangkapan, nelayan hanya menangkap tanpa
mempertimbangkan teknis dan hasil pendapatanya.
Berdasarkan hal tersebut, perumusan masalah penelitian yang dilakukan
akan diuraikan pada pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana aspek teknis penangkapan ikan di sungai merangin oleh
masyarakat Desa Pulau Rengas menggunakan Jala?
2. Bagaimana tingkat pendapatan masyarakat Desa Pulau Rengas dengan
menangkap ikan dengan alat tangkap Jala?
1.3. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H0 : faktor teknis tidak memberikan berpengaruh yang nyata terhadap hasil
tangkapan serta menentukan apakah aspek pendaptan tidak memberikan
keuntungan terhadap hasil penangkapan ikan dengan menggunakan Jala.
3
1.5. Manfaat.
Hasil Penelitian diharapkan dapat memjadi wawasan baru terhadap
penulis dan pembaca mengenai teknis dan pendapatam dari hasil tangkapan
masyarakat di Sungai Merangin Desa Pulau Rengas dengan menggunakan alat
tangkap Jala, serta dapat memberi informasi untuk pengembangan usaha
perikanan tangkap dan hasil tangkapan masyarakat di Sungai Merangin Desa
Pulau Rengas.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
(Sarapil et al, 2018). Kontruksi Jala lempar dapat di lihat pada gambar di bawah
ini:
6
Pengoperasian Jala lempar berbeda-beda tergantung pada ukuran badan
jaring. Bahkan ada yang memerlukan bantuan manusia maupun alat bantu untuk
mengoperasikan jaring.(Sarapil et al, 2018).
Menurut Aroef, (2009) menyatakan bahwa cara melemparkan Jala yaitu
dengan Teknik melipat Jala dari bagian atas hingga tinggi Jala hanya berkisar 1 m,
¼ dari badan Jala dan pemberat diletakkan di belakang kedua siku tangan. Jala
lempar merupakan alat tangkap aktif dengan metode dan Teknik tertentu dalam
pengoperasiannya.
Menurut Sarapil et al, (2018) menyatakan bahwa pengoperasian alat
tangkap Jala dimulai dengan setting yaitu pengaturan posisi jaring anatara lain tali
penghubung dilipat pada telapak tangan dan ujungnya terikat di salah satu
pergelangan tangan. Sebagian badan jaring dilipat menjadi 3 bagian tergantung
besarnya genggaman tangan nelayan. Bagian yang tidak dilipat memiliki Panjang
sekitar 1 m hingga ke bagian pemberat. Bagian tersebut dilipat menjadi 3 bagian
yang sama, dimana bagian pertama digantung pada lengan atas (kanan/kiri).
Kemudian, bagian kedua dihubungkan dengan bagian yang dilipat bersama
dengan tali penghubung. Dan, bagian ketiga dipegang oleh tangan yang satunya.
Jika sudah siap, maka alat tangkap siap dioperasikan. Jaring dilemparkan saat
nelayan melihat adanya gerombolan ikan. Setelah jaring didiamkan beberapa saat
setelah dilempar, lalu dilakukan hauling dengan menarik tali penghubung secara
perlahan, dengan cara dilipat dan digenggam pada telapak tangan diikuti dengan
menarik badan jaring dengan cara yang sama. Ketika menarik jaring, bagian
badan jaring yang tidak dilipat/digenggam harus di rapatkan agar ikan yang
terjerat tidak dapat meloloskan diri terutama ikan yang berukuran lebih besar dari
mata jaring.
Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan Desa Talikuran
dimulai pada sore hari tepatnya pada jam 18.00 -19.00 dan sampai kedarat pada
pukul 06.00 pagi.(Tehupuring et al, 2020).
Aktivitas nelayan pengguna alat tangkap Jala tebar Rawapening pada
umunya dilakukan pada pagi hari, dibantu dengan perahu kayu. Ikan yang
ditangkap pada umumnya yang paling dominan adalah ikan mujahir
7
(Oreochromis mossambicus) dan ikan Wader Ijo (Puntius binotatus). (Ningtyas et
al, 2019).
8
1.1.1. Kapal Penangkapan
Ukuran Kapal Penangkap Ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e terdiri atas: kapal tanpa motor, kapal motor berukuran ≤5 (kurang dari
atau sama dengan lima) gross tonnage, kapal motor berukuran >5 (lebih dari lima)
gross tonnage sampai dengan 10 (sepuluh) gross tonnage, dkapal motor berukuran
>10 (lebih dari sepuluh) gross tonnage sampai dengan 30 (tiga puluh) gross
tonnage dan kapal motor berukuran >30 (lebih dari tiga puluh) gross tonnage. .
(Permen KKP-RI No 18 Tahun 2021).
Jala tebar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f angka 2
merupakan API yang bersifat pasif, dioperasikan tanpa menggunakan kapal, dan
menggunakan kapal tanpa motor atau kapal motor berukuran ≤5 (kurang dari atau
sama dengan lima) gross tonnage pada Jalur Penangkapan Ikan IA di semua
WPPNRI. .(Permen KKP-RI No 18 Tahun 2021).
9
ditanamkan sedangkan BEP (Break Event Point) digunakan untuk menghitung
harga jual dimana pada perusahaan tersebut tidak mengalami keuntungan dan
kerugian (Rangkuti, 2001).
Analisis krtiteria investasi meliputi NPV (Net Present Value), Net B/C
(Net Benefit Cost Ratio) IRR (Internal Rate of Return), Gross B/C (Gross Bnefit-
Cost Ratio) dan PV’/K (Profitability Ratio). Setiap kriterian investasi
menggunakan perjitungan nilai sekarang (present value) atas arus benefit dan
biaya selama umur proyek (Gray et al, 2005).
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Materi
Materi dan peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar
kuisioner sebagai pedoman wawancara yang berupa catatan tertulis mengenai
pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada nelayan (informan), alat
tulis, alat tangkap Jala, unit perahu penangkapan, timbangan untuk mengetahui
jumlah hasil tangkapan dan kamera (Handphone) yang digunakan sebagai
dokumentasi diperlukan selama berada dilapangan, data hasil tangkapan dan
laptop.
11
25%. Sehingga jumlah resoponden yang diwawancarai adalah seluruh jumlah
nelayan jala yang berjumlah 10 nelayan.
𝑌 = 𝑎 0 + 𝑎 1 𝑋1 + 𝑎 2 𝑋2 + 𝑎 3 𝑋3 + 𝑎 4 𝑋4 + 𝑎 5 𝑋5 + e
Di mana:
Y : Dugaan nilai hasil tangkapan jaring Jala (kg)
X1 : Panjang jaring (M);
X2 : Ukuran mata jaring (inchi);
X3 : Jumlah ABK (orang);
X4 : Lama perendaman(jam);
12
a0 : Konstanta
a1, a2, a3,….a5 : Parameter yang di cari
e : Eror
H0 : diterima jika nilai F-statistic < F-tabel dan nilai Prob > 0.05 ( = 5%)
H1 : diterima jika nilai F-statistic > F-tabel dan nilai Prob < 0.05 ( = 5%)
13
H0 : diterima jika nilai t-statistic < t-tabel dan nilai Prob >0.05 ( = 5%)
H1 : diterima jika nilai t-statistic > t-tabel dan nilai Prob <0.05 ( = 5%)
p = TR - TC
Di mana :
TR = Total revenue (penerimaan total)
TC = Total cost (biaya total)
TC= VC+FC
Dimana :
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)
FC = Fix Cost (Biaya Tetap)
TR = P X Q
Dimana :
P = Price (harga penjualan)
Q = Total Qualiti (Jumlah output/ produksi)
14
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Teuku Zainal, Chaliluddin, and Siska Mellisa. 2017. Analisis Faktor-
Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine Di TPI Ujong
Baroh, Aceh Barat , Aceh Analysis of Production Factors on Catch of
Purse Seine in Ujong. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan
Unsyiah 2(3):389–95
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Badan pusat statistik,, 2020. Kabupaten merangin dalam angka
Bandi. Z. N., Lisna dan Mulawarman, 2021. Perbandingan Hasil Tangkapan Jala
Lempar pada Ukuran Mata Jaring yang Berbeda di Danau Kerinci.
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN. 26(1):13-16
Fauzi A., Nelwida dan Lisna. 2021. Pengaruh Faktor - Faktor Produksi Terhadap
Hasil Tangkapan Ikan Senangin (Eleutheronema Tetradactylum) Di
Kelurahan Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Program
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Peternakan
Universitas Jambi.
Gray, C, S Payaman, LK Sabur, PFL Maspaitella dan RCG Varly, 2005.
Pengantar Evaluasi Proyek Edisi Kedua: Jakarta : PT/ Gramedia Pustaka
Utama. 317 hal
Meriya KN. C., Zamdial dan A. Muqsit.2021. Analisis Aspek Teknis Dan
Ekonomis Usaha Perikanan Tangkap Jaring Insang Di Desa Banjarsari,
Kecamatan Enggano. PENA Akuatika.20(1):80-92
15
Sarapil, C., Y. Kakampu, dan E. Kumaseh. 2018. Pengoperasian Alat Tangkap
Tradisional Dalombo (Jala Lempar) di Perairan Kampus Binebas
Kecamatan Tabukan Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ilmiah
Tindalung, 4(1):1-5.
Weri M. N. dan Sucahyo. 2017. Keterkaitan Alat Tangkap Ikan dengan Jenis Ikan
yang Didapatkan di Rawa Pening. BIOEDUKASI.10(2)35-43.
16